NovelToon NovelToon
Luka Yang Membawa Pulang

Luka Yang Membawa Pulang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Obsesi / Wanita Karir
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: deviyaa

Apa jadinya setelah ditinggalkan lalu dipertemukan kembali? Alisha Maureen wanita cantik dengan senyuman manis ini dipertemukan kembali dengan pria yang dulu ia gila-gilai.

"Sejauh apapun kamu meninggalkan seseorang jika itu milikmu, maka akan kembali ke pelukanmu" –Alisha Maureen

"Memang benar tidak ada wanita lain yang seperti kamu, kamu hanya kamu hanya ada satu" –Askara Rigantara


Halo semua mari simak kisah mereka yuk! salam hangat❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deviyaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part - 18

Sang mentari pun telah tenggelam digantikan oleh sang bulan untuk menjadikannya gelap.

Saat ini situasi butik milik Alisha sudah mulai sepi, tidak seperti tadi yang sangat ramai dikunjungi. Pembeli sudah satu persatu kembali.

Alisha baru bisa untuk merilekskan tubuh nya di sofa yang berada di ruangan nya.

"Huft cape sekali." gumam nya.

Alisha membuka ponselnya untuk melihat sosial media, ia hanya menggulir-gulir layar ponsel untuk melihat berita atau video yang sedang tranding.

Jika tidak melihat berita-berita viral sehari saja rasanya sangat ada yang kurang, seperti memakan sayur tanpa garam, hambar. Itulah pemikiran Alisha.

Sebentar lagi toko butik nya akan segera tutup, ia langsung segera mengemas barang-barang apa saja yang ia akan bawa pulang.

Drttt drtttt drtttt

Disaat Alisha sedang mengemas terdengar dering ponsel nya terdengar. Lalu Alisha menjawabnya tanpa melihat siapa nama yang menghubungi nya.

"Haii Al." Sapa Askara.

Alisha sudah menduga jika yang menghubungi nya adalah Askara.

"Ya kara?" Jawab Alisha

"Apa masih sibuk kah tuan putri ini?"

"Tidak terlalu, aku baru akan mau pulang. Ini sedang prepare." Ucap Alisha dengan tangan yang sedang memasukan barang-barang nya ke dalam tas.

"Kabari jika sudah sampai apartemen, aku akan kesana." Pesan Askara.

"Hah? Mau apaa?" Alisha bertanya-tanya.

"Nanti juga bakal tahu."

"Baiklah nanti ku kabari."

Panggilan terputus.

Lalu Alisha dengan cepat membereskan ruangan nya, lalu menuruni tangga untuk melihat Sandra dan juga karyawan nya.

"Udah beres semua san?" tanya Alisha.

"Udah Al, tinggal nutup toko aja. Semuanya udah bersih." ujar Sandra.

"Oke deh, terimakasih untuk kerja kerasnya hari ini guys. Semoga kedepannya kita bisa selalu evaluasi."

Semua karyawan pun serempak membungkukkan tubuhnya kepada Alisha.

"Al gue mau langsung cabut ya." Sandra pun menepuk bahu Alisha dan mengedipkan sebelah mata nya.

"Tumben, mau kemana nih?" ucap Alisha

Alisha pun memicingkan mata nya.

"Mau dinner sama Nick."

"Tuh kan feeling seorang Alisha tidak pernah salah."

Sandra pun tertawa, memang sahabat nya ini sudah pasti bisa menebak apa yang akan ia lakukan. Tidak bisa dibohongi.

"Terus langsung otw gitu? ga mandi dulu?" tanya Alisha

"Tentu tidak dong Alisha, gue mau siap-siap dulu. Harus tampil memukau, yakali ga mandi." ujar Sandra.

"Ya lagian tadi buru-buru banget."

"Yakan mau cepet ke apartemen siap-siap Alisha ku yang cantik tapi lemot ini."

"Bye Alisha." ucap Sandra sambil masuk ke dalam mobil nya. Lalu ia memberi kiss kepada Alisha dari jauh.

"Dasar." jawab Alisha.

Alisha pun menyetir mobilnya untuk pulang ke apartemen nya. Ia tadi membeli makanan di pinggir jalan untuk mengganjal perut nyaa.

Rencananya ia juga akan masak untuk makan malam, ia sedang dalam mood yang sangat bagus meskipun hari ini cukup melelahkan untuknya.

Setelah sampai di apartemen ia membuka kunci pintu kamar nya, lalu menaruh makanan yang tadi ia beli.

Kemudian masuk ke dalam kamar untuk bersih-bersih sebentar sebelum ia akan memasak.

Alisha sudah menghubungi Askara jika ia telah sampai di apartemen, kemungkinan pria itu sedang menuju ke apartemennya. Alisha juga masih bingung mau apa laki-laki itu bertamu ke apartemen nya disaat malam-malam begini.

Jam memang masih menunjukkan pukul setengah delapan, tapi ini untuk pertama kalinya Askara berkunjung di malam hari. Sebelumnya pria itu berkunjung di lagi atau siang hari.

Tak berselang lama bel apartemen Alisha pun berbunyi, cepat sekali laki-laki itu telah sampai dalam hitungan menit saja.

Alisha pun membuka pintu, dan ia tak menyangka dengan apa yang ia lihat di depannya ini.

"Untukmu." Ucap Askara sambil memegang sebuah buket bunga mawar merah dan putih lalu memberikan kepada Alisha.

Blush

Pipi Alisha langsung memerah seperti kepiting rebus, ia benar-benar tidak menyangka dengan keromantisan dari pria yang ada di depannya. Benar-benar selalu tidak bisa diduga kelakuan nya.

"Ga diterima nih?" Ujar Askara dengan senyum jahilnya.

Bukannya menerima Alisha malah terdiam beberapa saat tadi, ia benar-benar terdiam seperti bongkahan es.

"ish." Alisha berujar dengan bibir mengerucut kesal, ia hanya terpesona bukan tidak menerima. Perempuan mana yang tidak senang jika diberi sebuah bunga.

Tanpa basa-basi lagi Alisha menerima buket bunga mawar itu lalu dengan reflek memeluk Askara.

Untung saja Askara memiliki keseimbangan yang kuat, jadi ia bisa menyeimbangkan posisi disaat Alisha dengan cepat memeluk tubuhnya.

"Terimakasih kara." Ucap Alisha dengan lembut.

"Kamu suka?" tanya Askara.

"Sangat suka."

Askara pun tersenyum dan membalas pelukan Alisha dengan lebih erat.

Mereka berdua pun akhirnya masuk ke dalam apartemen milik Alisha. Lalu Alisha menyimpan buket tersebut ke dalam kamarnya terlebih dahulu.

"Al aku akan masak terlebih dahulu, kamu sudah makan belum?" tanya Alisha.

Alisha berjalan dari dapur membawakan secangkir kopi susu untuk Askara.

"Belum."

"Yasudah tunggu sebentar, aku akan membuatkan makanan untuk kita makan malam."

"Bagaimana kalau kita masak bersama saja?" tawar Askara.

"Kenapa tidak diam dan duduk disana saja dengan manis?"

"Memasak bersama lebih romantis."

Huh! Laki-laki itu memang keras kepala sekali. Padahal tinggal tunggu matang masakannya, kenapa harus repot ikut memasak juga. Gumam Alisha di dalam hati.

Sebenarnya Alisha akan tak fokus jika memasak dengan pria ini, karena Askara bukan membantu nya tapi akan melihat semua aktifitas yang dilakukan Alisha. Alisha selalu salah tingkah di buatnya.

"Terserah kau saja."

Alisha berjalan ke arah dapur dengan mencepol sedikit rambutnya agar tak berantakan, tak lupa diikuti oleh laki-laki itu dari belakang. Seperti anak kucing yang mengekori induknya.

Kemudian Alisha mengeluarkan bahan-bahan yang ada di kulkas, ia menyuruh Askara untuk mengambil peralatan yang ada diatas meja kitchen set nya itu.

"Terimakasih kara."

"Jika tidak ada aku, kamu mengambil peralatan memasak ini bagaimana Al?" tanya Askara.

"Aku memakai kursi lalu menaiki nya." Ujar Alisha sambil memotong bawang bombai.

Askara pun terkekeh mendengar jawaban dari gadis di sampingnya ini.

"Kenapa ketawa?" Alisha mendelik.

"Habisnya pendek sih, coba kalau tinggi ga akan kesusahan begini." Jawab Askara dengan nada enteng.

Alisha hanya cemberut, karena itu fakta.

Menggemaskan sekali jika sudah melihat Alisha berekspresi seperti ini.

"Tapi mulai kedepannya akan ada aku Al, aku akan bermanfaat untuk membantu kamu." Askara mengusap-usap rambut Alisha.

Benar bukan apa yang dikatakan alisha tadi, Alisha tidak akan bisa fokus memasak karena laki-laki ini selalu saja melakukan tindakan yang bisa membuat Alisha salah tingkah dibuatnya.

Alisha memasak makanan yang instan saja, yang tidak perlu memakai waktu yang lama. Ini tak baik untuk kesehatan jantung dan hati nya. Padahal rencananya ia akan memasak udang asam manis kesukaan nya.

"Mari makan." Ajak Alisha dengan riang

Gadis itu akhirnya memasak nasi goreng karena itu yang paling simpel menurut nya. Meskipun begitu Alisha memberikan toping yang lumayan banyak.

Sepiring nasi goreng tersaji di depan Askara, mata laki-laki itu berbinar melihat hasil buatan masakan Alisha. Meskipun hanya nasi goreng tapi Askara takjub melihat kreasi dari nasi goreng buatan wanita ini.

Benar-benar menggugah selera nya!

"Bagaimana rasanya?" Alisha bertanya dengan penuh harap, mata nya berbinar-binar penasaran dengan jawaban dari Askara.

Askara menyuapkan nasi goreng ke dalam mulutnya, ia mencoba mencerna rasa dari makanan ini.

"Sungguh enak Al." Jawab Askara

"Benarkah? Tidak sedang memuji untuk menyenangkan ku kan?" tanya Alisha

"Sungguh aku tak berbohong Al rasanya sangat cocok di lidahku."

Tak berapa lama sepiring nasi goreng milik Askara pun ludes tak bersisa.

"Biar aku saja yang mencuci nya." ucap Askara dengan tangan yang membawa piring tersebut ke tempat pencucian piring.

"Hei tidak usah kara."

"Kamu duduk saja disana, biarkan aku saja. Kita gantian sekarang giliranku untuk mencuci nya Al."

Alisha hanya bisa pasrah saja, jika laki-laki itu sudah bertindak ia tidak bisa berkutik.

1
kappa-UwU
Terpesona☺️
deviyaa: seperti aku melihat kamu kak😍 terimakasih sudah mampir
total 1 replies
fianci🍎
Penuh emosi!
deviyaa: thank u kak telah support❤️ tunggu update bab selanjutnya ya hihi!><
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!