Langit dirgantara angkasa, sang ketua geng Andreios sekaligus ketua OSIS SMA Nusantara, terpaksa harus menerima perjodohan dengan gadis barbar di sekolahnya yang suka terlambat, Queen zefanya arabella, gadis yang menyukainya meskipun di hukum
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon crowell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sampai di apartemen
Langit memasukkan gigi mobil dan mulai melaju perlahan-lahan keluar dari halaman rumah. Zefanya memandang ke luar jendela, melihat mansion yang semakin menjauh. Langit fokus mengemudi.
"Lang"panggil zefanya seperti nya gadis ini terlihat gabut sekarang
"Apa sih?" tanya Langit sambil mengerutkan kening dan memandang Zefanya dengan mata yang sedikit kesal.
Zefanya memandang Langit dengan mata yang berkilauan dan tersenyum nakal. Apalagi yang di rencanakan gadis ini untuk bertanya
"Lo harum baget sih, perfume apa yang Lo pake" tanya Zefanya sambil mengendus-endus parfum Langit. Langit memandang Zefanya dengan heran ini anak kenapa sih
"Gue pakai parfum favorit gue, Dior Sauvage," ujar Langit sambil mendorong kepala Zefanya. Zefanya memandang Langit dengan kesal
"Orkay mah beda," ujar Zefanya sambil memandang Langit dengan mata yang sedikit kesal. Langit tidak menjawab, tapi hanya mengucapkan satu kata.
"Turun." Zefanya menatap wajah Langit dengan mata yang kesal, merasa bahwa Langit tidak peduli dengan perasaannya.
"Ngit, anterin gue dulu, habis itu Lo bisa jalan-jalan sama pacar Lo," ujar Zefanya sambil tersenyum sinis, mengira bahwa Langit pasti mau menjemput Aluna.
"Udah sampai, Zefanya, makanya jangan omong terus." Langit kemudian turun dari mobil dan membuka pintu untuk Zefanya.
Zefanya keluar dari mobil dengan wajah yang masih kesal, lalu memandang Langit kemudian menghentakkan kakinya satu kali.
"Bawah koper gue" ujar Zefanya sambil berjalan menuju apartemen. Langit memandang Zefanya dengan senyuman kecil di wajahnya
"Eh,Mak Lampir emang Lo tau apartemen gue nomor berapa?"tanya langit, membuat zefanya berhenti kemudian berbalik
"Gak"jawab zefanya dengan wajah yang cemberut, langit hanya menggelengkan kepalanya
Langit mengeluarkan koper zefanya, tetapi zefanya gadis itu melihat tangan langit hanya satu koper kopernya saja , koper langit mana
"Apa ?"tanya langit mengangkat satu alisnya
"Koper Lo mana?"tanya zefanya
"Lo lupa, kita ini pindah ke apartemen gue," ujar Langit, membuat Zefanya menganggukkan kepalanya dengan senyum.
"Aduh, senangnya, punya suami serasa kaya sekretaris, mau gue gaji berapa bang?" tanya Zefanya bercanda sambil tersenyum nakal.
Langit memandang Zefanya dengan mata yang penuh dengan kekesalan jika terus bersama zefanya bisa naik darah dia. Lalu ada ide yang terlintas di benak nya sekarang
"Gaji dalam bentuk pelukan dan ciuman saja," ujar Langit sambil membukakan pintu apartemen dan mempersilakan Zefanya masuk.
"Mesum,ye si ketos mesum"ledek zefanya menunjuk nunjuk wajah langit
"Nih, koper Lo beresin cepat habis ini kita berangkat"ujar langit
"Kita satu kamar ni?"tanya zefanya memastikan
"Ye, mau benar lo satu kamar sama gue"ujar langit mendorong kepala zefanya
"Cieee dari pada Lo mesum,"ujar zefanya
"Terserah Lo deh, capek gue "ujar langit yang sudah naik darah
"Cieeee "
"Zefanya, jangan ganggu gue," ujar Langit sambil menghela napas dan memandang Zefanya dengan mata yang sedikit kesal.
Zefanya memandang Langit dengan mata yang berkilauan, lalu terus mengganggu Langit dengan menggoda dan mencoleknya. Langit mencoba untuk tidak tergoda, tapi Zefanya terus menggodanya hingga Langit tidak bisa menahan diri lagi.
"Zefanya, stop!" ujar Langit sambil memegang tangan Zefanya dan memandangnya dengan mata yang kesal. Zefanya hanya tersenyum nakal dan terus menggoda Langit.
"Oh, foto aib, iya foto aib," ujar Langit sambil tersenyum nakal, membuat Zefanya cemberut.
"Gak asik Lo, keluar keluar," usir Zefanya sambil mendorong Langit agar keluar dari kamarnya.
"Lo marah,?" tanya Langit sambil terus tertawa. Zefanya memandang Langit dengan mata yang kesal.
"Keluar, Lo! Gue gak mau Lo ada di sini," ujar Zefanya sambil terus mendorong Langit. Langit akhirnya keluar dari kamar Zevanya
"Semenit lagi gue ketok ini paling pintu Lo udah siap"ujar langit sebelum zefanya menutup pintu kamarnya
"Ganteng banget sih, suami gue. Apa kata gue, kalau dia tertawa itu manis banget," ujar Zefanya sambil tersenyum lebar, menutup pintu kamarnya dengan perasaan bahagia.
Dia tidak bisa tidak tersenyum ketika memikirkan wajah tampan Langit yang sedang tertawa. Dia berjalan ke arah cermin dan memandang wajahnya sendiri yang masih tersenyum.
"Ganteng banget sih, apa jangan jangan gue suka benaran sama dia lagi, amat amit" ujar Zefanya bergidik berbicara kepada dirinya sendiri. Dengan perasaan bahagia, Zefanya melanjutkan aktivitasnya,membereskan kamarnya.