NovelToon NovelToon
Gadis Yang Kalian Singkirkan

Gadis Yang Kalian Singkirkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Cewek Gendut
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: nita kinanti

Niat hati hanya ingin membalas perbuatan sepupunya yang jahat, tetapi Arin justru menemukan kenyataan yang mengejutkan. Ternyata kemalangan yang menimpanya adalah sebuah kesengajaan yang sudah direncanakan oleh keluarga terdekatnya. Mereka tega menyingkirkan gadis itu demi merebut harta warisan orang tuanya.

Bagaimana Arin merebut kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nita kinanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Dipermainkan

Pagi sudah tiba. Arin sudah bersiap-siap untuk meeting dengan perusahaan Ernawan seperti yang sudah dijadwalkan.

Arin berdandan seperti biasa ketika dia bekerja, tidak ada yang berbeda. Memakai pakaian formal dan hanya memoleskan make up tipis di wajahnya.

"Apa ibu ada acara hari ini?" tanya Arin kepada Darsih yang sedari tadi menunggui dirinya bersiap-siap.

"Ibu akan bertemu teman ibu jam dua belas nanti. Memangnya kenapa?"

Teman? Yang terlintas di kepala Arin ketika ibunya menyebut teman adalah para pembantu di rumah keluarga Laksmana. Apa ibunya akan pergi ke sana lagi?

Arin belum sempat berbicara dengan Darsih mengenai pekerjaan Darsih di rumah Laksmana. Darsih mengatakan jika pihak keluarga Laksmana yang biasanya membutuhkan tenaganya untuk bantu-bantu. Tetapi pihak sana mengisyaratkan sebaliknya. Entah siapa yang berbohong.

Mungkin nanti malam Arin akan membicarakan masalah itu dengan ibunya. Kalau memang Darsih sangat ingin bekerja, Arin bisa mencarikan pekerjaan di tempat lain, yang penting bukan di rumah keluarga Laksmana. Perasaan Arin tidak enak jika mengetahui ibunya berada di kediaman Laksmana.

"Oh, aku ingin mengajak ibu jalan-jalan nanti kalau sudah pulang," jawab Arin membuang pikiran buruknya.

"Baiklah kalau begitu nanti ibu akan pulang secepatnya."

"Do'akan aku berhasil, Bu," pamit Arin kepada Darsih.

Darsih mengangguk dan tersenyum. "Ibu selalu berdoa untukmu. Hati-hati dan jaga dirimu, Rin. Jangan mudah percaya dengan orang yang kelihatannya baik dengan kita, meski dia orang terdekat kita sekalipun," ucapnya.

Arin mengernyit, tidak mengerti kenapa tiba-tiba ibunya berkata demikian. Tetapi karena Arin sedang terburu-buru Arin tidak sempat menanyakan maksud kata-kata ibunya.

Beberapa kali Arin melihat jam di pergelangan tangannya dan mulai gelisah. Taksi yang dia pesan belum juga tiba. Arin tidak sabar untuk segera bertemu Gama. Bukan karena dia sudah jatuh cinta pada laki-laki itu, tetapi Arin tidak sabar melihat reaksi Gama jika mengetahui jika Arin adalah klien yang akan meeting dengan perusahaannya.

Bayangkan saja, semalam Gama menghinanya habis-habisan lalu paginya Arin berubah menjadi bisnis women yang akan menawarkan kerja sama.

Tepat jam sepuluh siang Arin tiba di perusahaan Ernawan, dan langsung diarahkan menuju ruang meeting karena Gama dan sekretarisnya sudah menunggu di sana.

"Selamat siang, maafkan atas keterlambatan saya," ucap Arin sebagai pembuka. Meski hanya terlambat beberapa menit Arin harus meminta maaf karena sudah membuat Gama dan asistennya menunggu.

"Saya Arina dari perusahaan Aji Saka," lanjut Arin memperkenalkan diri. Aji Saka adalah nama perusahaan yang Arin pimpin, sesuai nama pemiliknya, Tuan Aji Saka.

Gama tertegun. Selama beberapa detik dia terdiam, meyakinkan diri apakah gadis di hadapannya ini benar Arin sepupu tunangannya, gadis gatal yang akhir-akhir ini mengganggu dirinya atau dia salah orang.

"Langsung kita mulai saja meetingnya?" tanya Arin.

"Ya, silahkan," ucap Dimas, asisten Gama melihat atasannya itu hanya diam seperti orang bingung.

Arin mulai mempresentasikan proposal kerja sama yang perusahaannya tawarkan. Semuanya dia jelaskan secara detail. Terlihat sekali jika Arin sangat menguasai apa yang dia sampaikan.

"Perusahaan kami memproduksi pakaian dalam skala besar atau massal. Brand kami sudah terkenal di kalangan remaja dan ibu-ibu yang sangat konsumtif akan fashion. Selain itu, kami juga memiliki produk-produk ekslusif yang kami ekspor ke beberapa negara di Eropa."

Gama memperhatikan dengan seksama. Tetapi bukan presentasi yang Arin bawakan yang mejadi fokusnya. Gama justru memperhatikan sosok Arin yang sangat berbeda. Caranya bicaranya, sorot matanya bahkan bagaimana dia bersikap.

Sangat berbanding terbalik dengan gadis yang beberapa hari terakhir sering mengganggunya. Arin yang berdiri di hadapan Gama yang ini datar dan apa perlunya.

Tidak ada sikap sok ramah sok akrab seperti yang sebelumnya Gama temui ketika di rumah Tania. Tidak ada pula sorot mata gatal, genit menggoda dan semacamnya yang sempat membuat Gama muak melihatnya. Benar-benar seperti dua orang yang berbeda.

"Saya yakin bukan hanya perusahaan kami saja yang diuntungkan, tetapi kedua belah pihak akan sama-sama diuntungkan dengan adanya kerja sama ini," tutup Arin setelah setelah presentasinya selesai.

"Cukup menarik. Tetapi kami akan membahas kerja sama ini dengan direksi dulu. Nanti pihak kami akan menghubungi perusahaan anda." Dimas yang menjawab karena sedari meeting di mulai, bosnya terlihat diam dan sedikit aneh.

Meeting selesai dan Arin langsung pamit tanpa berbasa-basi dengan Gama, membuat laki-laki itu penasaran lalu mengejarnya.

"Bukankah kamu bilang kamu buruh pabrik?" tanya Gama langsung pada intinya.

Arin menghentikan langkahnya. "Maaf Tuan Gama, saya tidak membicarakan masalah pribadi ketika sedang bekerja. Itu kurang profesional menurut saya," jawabnya formal, menatap Gama dengan tatapan datar.

Gama terpaku. Jawaban Arin seperti menampar dirinya. Gadis yang biasanya menggatal kepadanya kini bersikap jual mahal.

"Kalau anda ingin membahas masalah kerja sama, mungkin saya bisa meluangkan waktu. Tetapi kalau membahas masalah lain, apalagi masalah pribadi, maaf, saya permisi," tutup Arin kemudian pergi.

Gama berdiri menatap kepergian Arin. "Sialan!" umpatnya dalam hati. Perempuan ini seperti sedang mempermainkan dirinya.

Gama segera pergi menemui asistennya. Benaknya dipenuhi banyak sekali pertanyaan. Apa perempuan tadi benar-benar Arin? Apa benar dia direktur perusahaan garmen milik Aji saka? Atau dia hanya mengaku-ngaku saja? Apa perempuan itu sedang menipu dirinya?

"Dimas, apa yang kamu tahu tentang perusahaan Aji saka? Apa perempuan tadi benar-benar perwakilan dari perusahaan itu? Apa jangan-jangan kita ditipu?" tanyanya begitu dia berhadapan dengan sang asisten.

Dimas tertawa. "Ditipu bagaimana maksudmu? Perempuan tadi itu direktur perusahaan Aji Saka, Arina Putri Laksmana."

"Kamu yakin tidak salah orang?"

"Iya, aku yakin dia direktur perusahaan itu. Apa kamu belum pernah mendengar namanya? Arina Putri Laksmana? Namanya cukup terkenal di kota X. Aku bahkan ingin bertanya kepadamu, apa dia ada hubungan dengan tunanganmu karena nama mereka mirip," terang Dimas. "Tapi melihat reaksimu ini, sepertinya kamu tidak tahu sama sekali tentang perempuan tadi."

"Sialan!" Kembali Gama mengumpat di dalam hatinya. "Kenapa aku jadi seperti orang bodoh begini?!"

* * *

Arin kembali ke rumahnya setelah meeting dengan perusahaan Ernawan selesai, tetapi dia tidak menemukan ibunya di rumah. Arin menghubungi nomor ibunya tetapi tidak ada jawaban.

Beberapa kali Arin menghubungi nomor Darsih tetapi tetap tidak ada jawaban.

Arin mulai gelisah. Dia bingung harus bertanya kepada siapa karena tidak ada seorangpun teman Darsih yang Arin kenal selain para pembantu di rumah Laksmana.

Arin memutuskan untuk pergi ke rumah itu mencari kebera ibunya. Tetapi, ketika hendak pergi, Arin menerima sebuah pesan dari nomor Darsih yang memberi tahu jika ibunya itu sedang dirawat di rumah sakit.

Arin bergegas pergi ke rumah sakit. Setelah bertanya ke sana kemari akhirnya Arin berhasil menemukan dimana ibunya berada.

"Maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi ibu anda tidak tertolong," ucap dokter yang menemui Arin.

1
Makhfuz Zaelanì
ini lanjut ga sih thor🤔
Randa kencana
Ceritanya Sangat menarik
Soraya
heran knp bukan pandu yang merawat Arin pdhl dia pamannya Arin kok malah mbok Darsih yang merawat Arin
Soraya
good Airin
Soraya
penasaran lanjut thor
Soraya
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!