Danau yang sangat tenang bahkan para warga kalau malam juga ada yang mencari ikan di sana, namun beberapa bulan terakhir ini malah muncul gosip yang tidak sedap.
di mulai dari seorang pria hilang begitu saja dari danau itu saat mencari ikan, bahkan ada yang mengatakan pernah melihat selendang merah menari nari di atas air.
apa yang ada di danau itu sebenar nya?
siapa yang sudah membuat masalah di sana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18. Warga mengamuk
Pak RT panik sekarang karena semua warga malah sudah tau soal hantu yang ada di danau, bukan cuma lewat chat saja mereka sekarang bertanya pada dia, malahan sampai ada yang menghubungi dan ada juga yang datang kerumah untuk tanya apa kah itu memang benar dan kenapa Pak RT malah mau menutupi nya.
Sebagian sudah marah karena tidak suka dengan keputusan Pak RT ini, kan harus nya di beri tahu saja pada semua warga agar mereka tidak datang di danau itu lagi. padahal sekarang sudah malam dan tadi sempat hujan juga, tapi mereka tidak malas mendatangi rumah orang dan langsung menggedor nya karena mereka mau protes.
Semua gara gara chat nya Kopsah yang memberi tahu semua Ibu Ibu yang ada di grup itu, mereka langsung memberi tahu suami nya dan sekarang malah protes di rumah Pak RT. tidak bisa lagi Pak RT mau berkata kata, sebab mereka memang mau menyembunyikan masalah ini dulu dari semua warga.
Bukan niat mau membuat mereka celaka, tapi karena mereka ingin memastikan dulu apa kah memang ada iblis nya di danau itu. semua ya atas permintaan Purnama, karena yang menangani kan Purnama sehingga tidak bisa mau di buru buru, kalau mereka semua sudah tau maka tidak akan ada lagi yang nama nya tenang.
Mereka akan terus memaksa Purnama agar segera menangkap, nanti saat masih proses begini dan ada korban lagi yang jatuh, maka tidak segan pula mereka langsung menyalahkan Purnama. padahal ini juga sedang berusaha, bukan cuma mau main main saja mengurus para setan yang ada di sini.
Taruhan juga nyawa yang harus di taruhkan pada iblis kuat itu, tapi para warga mana ada yang peduli dan mereka tidak mau tau. pokok nya mereka cuma mau terima bersih, kalau awal begini maka akan sangat heboh dan terus membuat keributan, tapi kalau sudah lama dan belum tertangkap maka akan menyalahkan Purnama pula.
"Kenapa sampean kok diam saja saat sudah tau kalau itu ada hantu nya, Pak? ini seolah sampean mau para warga banyak yang mati di sana!" teriak orang orang.
"Purnama juga mana itu? dia yang tau kan hal hal begini, harus nya dia langsung turun tangan lah agar semua hantu musnah!" sahut yang lain.
"Ini malah menyuruh Tamrin dan Hasan diam saja, gila ya otak kalian semua!" warga marah marah.
"Dengarkan dulu penjelasan saya, jangan terbawa emosi kalian ini." Pak RT kewalahan mau menjelaskan apa yang terjadi.
"Penjelasan apa lagi? sudah jelas sampean itu tau kalau danau itu ada hantu nya, itu yang jaga saja sampai ketakutan karena melihat hantu dan jelas sekarang kalau Paijo di bunuh iblis!" timpal yang lain.
"Lalu kalian ini mau nya bagai mana? kalau saya katakan pada kalian,emang nya kalian bisa mengusir hantu itu!" bentak Pak RT sudah naik darah.
Terdiam mereka semua setelah di tanya balik demikian, memang nya mereka juga bisa apa bila tau danau itu ada hantu nya. mereka ya bisa nya cuma mendesak Purnama saja, tanpa harus tau apa yang Purnama alami dan rasakan saat melawan para iblis sialan yang kejam dan juga bengis dan juga jahat.
"Kalau kalian hanya menambah beban saja, maka lebih baik diam!" bentak Pak Lurah juga sudah datang.
"Tapi kami juga harus tau, Pak! ini Kopsah kalau tidak memberi tahu maka kami hanya akan jadi orang bego yang bertanya tanya." sahut warga.
"Memang nya saat ini kalian terlihat pintar?" tanya Amir ikut datang.
Pertanyaan Amir yang menyudutkan itu membuat mereka kicep langsung, mereka tidak bisa apa apa tapi malah berlagak sok pintar. di ulti begitu mereka langsung diam, sebab mereka memang tidak pintar hanya gaya nya saja yang sok pintar dan paling paling nanti cuma bisa mengalahkan orang lain saja kerja nya.
"Kalian hanya akan menambah beban nya Purnama saja, bukan nya membantu tapi malah membuat pusing." Amir buka suara lagi.
"Tapi kalau kami di beri tahu maka kami tidak akan pergi mencari ikan." teriak warga lagi.
"Saat ku beri larangan apa kah selama ini kalian menuruti nya? kalian keras kepala, tapi begitu celaka langsung menyalahkan orang!" Pak Lurah juga naik darah.
"Bila kalian memang tidak puas dengan kenyataan ini, silahkan sana datangi Purnama bila kalian berani." suruh Pak RT.
"Mau kalian di banting atau pun di hajar, jangan pernah memohon iba pada kami." tegas Pak Lurah pula sehingga warga memang tidak bisa mau membuka suara.
Satu persatu segera pergi dari rumah nya Pak RT karena mereka tidak mungkin berani mendatangi Purnama, yang ada mereka hanya akan jadi perkedel saja saat datang kesana. jadi lebih baik pulang kerumah dan tidur dari pada banyak tingkah, karena mereka pun tidak tau apa apa.
Padahal yang selalu di salahkan itu saat ini sedang berjuang mati matian, memang taruhan nya nyawa dan mau bagai mana lagi karena memang begini lah pekerjaan yang harus Purnama tanggung. padahal dia sama sekali tidak di bayar, tapi kadang kala warga ini tetap tidak tau terima kasih juga pada dia.
"Mari kita datangi rumah nya Kopsah." ajak Pak Lurah tidak peduli walau pun hujan dan ini sudah malam.
"Besok saja lah, Pak. sekarang sudah malam, nanti kita mengganggu orang pula." Pak rT tidak enak.
"Tidak ada yang nama nya mengganggu, salah Kopsah sendiri yang terus ember apa bila ada masalah." Pak Lurah tetap ingin pergi.
"Mari saya temani, saya juga sudah terlanjur keluar rumah." Amir tidak keberatan bila menemani Pak Lurah.
"Tamrin harus di marahi karena dia sudah banyak tingkah, sudah tau mulut istri nya ember tapi malah banyak tingkah." geram Pak Lurah.
Amir diam saja dan segera menemani Pak Lurah yang terbawa emosi sudah, Pak RT juga mau tak mau ikut untuk melihat apa yang sudah terjadi sebenar nya. kenapa Tamrin sampai bocor dan istri nya tau, istri Tamrin tidak akan pernah bisa menyimpan rahasia.
"Purnama lagi berusaha mencari tau tapi mereka malah banyak tingkah!" rutuk Pak Lurah sepanjang jalan.
"Nanti tanya baik baik dulu, Pak." ujar Amir pelan.
Pak Lurah cuma mengangguk karena tidak mungkin juga lah mau langsung marah marah pada Tamrin, sebab mereka juga sudah sama sama tua lah sehingga bisa memilih kata kata yang tepat agar lawan bicara tidak tersinggung satu sama lain, karena nama nya tetangga ini tidak enak bila ada hal hal yang di ributkan.
Hallo besty, kita masih up yang ini dulu, Susuk up nya nanti malam lagi ya.
perlihatkan saja dukun nya di bantai sama hantu penunggu danau.biar tau tuh Bustamin dan harahap