NovelToon NovelToon
Ratu Bar-Bar Milik Pilot Tampan

Ratu Bar-Bar Milik Pilot Tampan

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Romansa Fantasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cintamanis / Idola sekolah / Gadis nakal / Tamat
Popularitas:992.1k
Nilai: 5
Nama Author: riniasyifa

Ratu Maharani Alatas (Ratu) gadis 17 tahun yang terkenal Bar-bar di SMA Garuda, dengan ketiga sahabatnya ia menghabiskan waktu bolos sekolah dengan bermain permainan "Truth or Dare" di sebuah cafe. Saat giliran Ratu, ia memilih Dare sebuah ide jahil muncul dari salah satu sahabatnya membuat Ratu mau tidak mau harus melakukan tantangan tersebut.

Mau tahu tantangan apa yang harus di lakukan Ratu? dan bagaimana kisah Ratu selanjutnya? langsung baca aja ya kak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riniasyifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Pagi harinya di mansion Alatas, Ratu menuruni tangga dengan langkah cepat. Seperti biasa, ia kembali terlambat ke sekolah gara-gara terlambat bangun pagi.

"Pagi, Eyang!" sapa Ratu hangat sambil cepat meraih tangan Eyang Rita yang sedang duduk di kursi teras sambil menikmati teh hangat dengan pemandangan taman indah di hadapannya.

"Ratu, berangkat ke sekolah ya," pamit Ratu dengan terburu-buru.

"Kebiasaan ya kamu, selalu telat. Eyang pikir kamu di Jakarta sudah bisa bangun pagi, ternyata sama saja," ujar Eyang Rita sambil tersenyum hangat.

Ratu langsung nyengir, mendengar ucapan Eyangnya, lalu membalikkan badannya siap untuk berangkat. Eyang Rita gegas menegur Langkah Ratu.

"Tunggu dulu, ini bawa. Eyang sudah siapkan kotak bekal, kamu pasti gak sempat sarapan, kan?" Eyang Rita menyerahkan kotak kecil berisi makanan yang sengaja ia suruh diapakan untuk Ratu pada salah satu maid.

Ratu tersenyum hangat, lalu dengan cepat mengambil kotak bekal itu dan tak lupa mengucap terima kasih. "Terima kasih, Eyang ku yang cantik. Kalau begitu, Ratu pamit sekarang ya," ucapnya sambil mengecup singkat pipi sang Eyang dan langsung bergegas menuju motor sport yang sudah terparkir di depan.

Eyang Rita hanya bisa menggelengkan kepala pelan, namun senyum hangat tetap tersungging di bibirnya. "Anak itu, persis seperti Maminya waktu muda," gumam Eyang dengan mata sedikit berkaca-kaca, mengenang almarhum putrinya yang sudah tiada.

Ratu mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan sedang, membelah jalanan yang ramai berlalu-lalang seolah mengejar waktu.

Tak butuh waktu lama bagi Ratu untuk sampai ke sekolah. Hanya perlu waktu lima belas menit, kini ia sudah berada di depan gerbang SMA Garuda.

Namun tetap saja ia terlambat. Jam sudah menunjukkan pukul 08.15 WIB, dan pintu gerbang sudah tertutup rapat dan digembok. Ratu tak ambil pusing, ia sudah biasa. Ia langsung memutar balik motornya menuju pintu rahasia, alias memanjat pagar.

Saat sampai di belakang sekolah, Ratu melihat dua gadis sedang duduk santai di atas pohon mangga. Dengan senyum jahil, ia menarik gas motornya.

“Brum!”

Suara raungan motor Ratu membuat kedua gadis itu, yang tak lain adalah Ica dan Della, terkejut. Untungnya, keduanya tak jatuh karena refleks memeluk dahan di depan mereka.

“Ratuu!!!” seru mereka kesal melihat sikap jahil Ratu.

“Haha, maaf, kalian serius banget, mojok di atas pohon kayak mbak kunti aja,” balas Ratu sambil sudah menaiki tembok pagar.

“Untung gue nggak terjun bebas tadi,” ujar Ica dengan wajah masih terlihat kesal.

“Kirain lo nggak masuk karena masih di Bandung. Oh ya, gimana kabar Eyang Rita?” tanya Della perhatian sekaligus penasaran.

“Alhamdulillah, Eyang sudah membaik dan sekarang ada di mansion. Kemarin Eyang minta ikut,” jelas Ratu.

“Alhamdulillah. Nanti pulang sekolah kita main ya ke mansion, kangen juga sama Eyang Rita,” sahut Ica.

“Boleh. Aku juga nggak bisa kemana-mana, pulang sekolah langsung nemenin Eyang,” jawab Ratu sambil membuka kotak bekal yang diberi Eyang tadi.

“Eum! Wanginya, lo bawa apa tuh? Tumben benar bawa bekal segala?” tanya Della penasaran.

“Nasi goreng plus nugget, biasa lah, Eyang yang nyiapin,” jawab Ratu.

Keduanya langsung merapat ke Ratu yang kini duduk santai di atas pagar tembok. Ketiganya makan dengan santai tanpa beban.

“Ratuuuuuu! Ica! Della! Cepat turun! Kalian ini ya, tak pernah kapok-kapok!” seru Bu Fani dengan suara menggelegar sambil menatap tajam tiga murid nakal itu.

Ketiganya memasang wajah tengil. “Eh, Bu Fani, sejak kapan ibu di situ?” tanya Ratu sambil tersenyum manis.

“Bentar ya, Bu.Nanggung ini, kami habisin sarapan dulu, biar nggak mubazir,” tambah Ica santai.

Wajah Bu Fani memerah, kedua tangannya berkacak pinggang. Tatapan tajamnya semakin menegaskan kekesalannya.

Ratu buru-buru merapikan kotak bekalnya lalu memasukkannya ke dalam tas. Ica dan Della sudah bersiap untuk melompat.

“Maaf, Bu Fani, bisa geser sedikit? Kami mau lompat, takut kenak,” pinta Ratu dengan suara lembut.

Bu Fani menggeserkan tubuhnya sedikit menjauh.

“Terima kasih, Bu,” ujar Della, lalu ketiganya gegas melompat dan mendarat sempurna di atas rumput.

“Ternyata kalian semakin handal ya, dalam hal lompat-melompat. Tamat dari siini langsung daftar tentara saja, saya yakin kalian pasti lolos,” ucap Bu Fani dengan nada sindiran.

“Bu Fani bisa aja. Kami bertiga nggak ada yang cita-cita jadi tentara, Bu!” protes Ica dengan wajah tengil.

“Terserah lah. Ngomong sama kalian buat kepala saya mau meledak. Cepat ikut saya ke ruang BK!” tegas Bu Fani tanpa memberi ruang bantahan.

Dengan langkah ogah-ogahan Ratu, Ica, dan Della akhirnya mengikuti langkah Bu Fani menuju ruang BK.

Dalam pikiran ketiganya pasti bertanya-tanya hukuman apa lagi kali ini yang akan di berikan oleh Bu Fani.

 ***

Sedangkan di kediaman Nathan, ia sedang berdebat sengit dengan sang Mama.

“Nathan, sampai kapan kamu begini?” tanya Mama Nadia.

“Maksud Mama begini apa?” jawab Nathan bingung, sedang memangku laptop di ruang keluarga.

“Mama tahu kamu pasti butuh waktu setelah batalnya pertunangan dengan Rina, tapi jangan terlalu lama menutup diri begitu!” jelas Mama Nadia.

Nathan menarik napas pelan, lalu menutup laptopnya dan menyimpan di atas meja. Ia menatap sang Mama dengan serius.

“Ma, Nathan sama sekali tak memikirkan masalah batalnya hubungan dengan Rina. Sama sekali tak ada sangkut pautnya. Asal Mama tahu, Nathan malah senang bisa terbebas dari wanita macam Rina itu,” jelas Nathan sambil tersenyum tipis, membayangkan wajah cantik Ratu.

Mama Nadia menautkan alisnya, merasa bingung dengan ucapan sang anak. Ia pikir selama ini Nathan galau dan jomblo karena trauma dengan kegagalan hubungan bersama Rina, tapi ternyata sebaliknya.

“Jadi kamu selama ini menghindari para wanita bukan karena trauma?” tanyanya serius.

“Ya enggak lah, Ma. Masa gara-gara itu doang Nathan trauma. Nathan cuma risih saja dengan para wanita yang mengejar-ngejar Nathan,” jawab Nathan lembut.

“Baguslah kalau begitu. Malam Minggu ini ikut Mama dan Papa makan malam, ya?” ajak Mama Nadia sambil tersenyum penuh arti.

Sedangkan Nathan sudah memasang wajah waspada ia seakan tahu maksud dari senyuman sang Mama.

1
Ning Suswati
kok ratu terus2an manggil suami nya nama, apalagi nathan jauh lebih tua dari ratu, gk ada sopan2nya, padahal didikan daddynya bagus,
Ning Suswati
hhhhh rabecca mencRi lawan yg salah, mau pulang tanpa.nyawa kaya nya
Ning Suswati
punya ortu tajir melintir, perhatian dg anak dan keluarga, apa ada y laki2 kaya itu didunia ini, masih ada isteri aja kerjanya main celup sana sini
irma hidayat
ceritanya bagus,selalu semangat up thor
irma hidayat
bahagia selalu nathan ratu+baby2nya
Arin
/Heart/
yunita
lnjutttt
viellia
lanjut kakak....
yunita
lnjuttt
yunita
lnjuttty
yunita
lnjutttty😍
yunita
lnjutttt
Rita
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Ananda Muthaharoh
thor ratu sama ica hrus dibiasakan mangil org yg lbih tua kakak atau mas, jngan nama aja keliatannya kurang sopan gimana gitu, klo mangil nama aja kurang Romantis. angkasa sama della aja thor hehe biar mereka juga ga jomblo wati
Ning Suswati
tunggu aja pembalasan dari dadynya ratu, mika mencari lawan yg salah, daddy pasti sdh tau dan bergerak cepat
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
Ning Suswati
ya semoga saja keinginan ratu untk menyatukan alisa dg pa2nya berhasil, dan semuanya pasti sdh diselidiki siapa.alisa dan keluarganya di swis
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

Insyaallah seru ka... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
Ning Suswati
kayanya, alisa sebaiknya jadi ma2 sambungnya ratu kali y
Ning Suswati
apa selama ini ibunya ratu belum meninggal
Ning Suswati
😭😭😭😭
Ananda Muthaharoh
qu baca siratu ambil minum udah deg deg an tkut bnget smpe than napas kadang bacanya qu cpetin. hah smga gpp
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!