Menceritakan kisah seorang anak laki-laki yang menjadi korban kekejaman dunia beladiri yang kejam. Desa kecil miliknya di serang oleh sekelompok orang dari sekte aliran sesat dan membuatnya kehilangan segalanya.
Di saat dia mencoba menyelamatkan dirinya, dia bertemu dengan seorang kultivator misterius dan menjadi murid kultivator tersebut.
Dari sinilah semuanya berubah, dan dia bersumpah akan menjadi orang yang kuat dan menapaki jalan kultivasi yang terjal dan penuh bahaya untuk membalaskan dendam kedua orangtuanya.
Ikuti terus kisah selengkapnya di PENDEKAR KEGELAPAN!
Tingkatan kultivasi :
Foundation Dao 1-7 Tahapan bintang
Elemental Dao 1-7 Tahapan bintang
Celestial Dao 1-7 Tahapan bintang
Purification Dao 1-7 Tahapan bintang
Venerable Dao 1-7 Tahapan bintang
Ancestor Dao 1-7 tahapan bintang
Sovereign Dao 1-7 tahapan bintang
Eternal Dao Awal - Menengah - Akhir
Origin Dao Awal - menengah - akhir
Heavenly Dao
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 18
Aula utama kediaman Klan Lung sunyi. Semua mata tertuju pada Acheng, yang berdiri dengan tenang namun penuh tekanan di tengah ruangan. Lung Xueyin, sang matriark, duduk tegak di kursi utama dengan ekspresi yang sulit ditebak. Di sebelahnya, Lung Yue tampak tidak sabar, memelototi Acheng dengan tatapan tajam.
Acheng menghela napas panjang, mempersiapkan dirinya untuk mengungkapkan cerita yang selama ini dia simpan rapat-rapat. “Sekitar enam bulan lalu,” ia memulai, suaranya dingin namun terisi emosi yang terpendam, “aku menghadapi hambatan kultivasi. Setelah empat tahun penuh berkultivasi tertutup, aku mendapati diriku terjebak di Dao Venerable Bintang 5. Tak peduli apa pun yang kulakukan, dinding itu terlalu kuat untuk kuhancurkan.”
Ia berhenti sejenak, tatapannya menatap lurus ke depan, seakan kembali mengingat masa-masa sulit itu.
“Aku memutuskan untuk keluar dari tempat pengasinganku dan mencari cara untuk menghancurkan dinding itu. Saat itulah aku mendengar kabar tentang Sekte Bintang Darah. Mereka memiliki sebuah harta yang menjadi impian para kultivator—hati naga iblis. Harta itu dipercaya mampu memberikan kekuatan regenerasi, kekebalan terhadap racun, dan... dorongan untuk menerobos hambatan kultivasi.”
Lung Xueyin terkejut, namun ia menutupinya dengan anggun. Matanya yang dingin bersinar sedikit lebih tajam. “Lalu, kamu mencurinya?”
Acheng mengangguk tanpa ragu. “Ya. Aku tahu itu gila, bahkan mungkin bunuh diri. Tapi aku tidak punya pilihan lain. Aku menyamar sebagai murid sekte, menyusup ke dalam, dan mencari informasi tentang lokasi harta itu. Setelah berhari-hari menyelidiki, aku menemukan di mana hati naga iblis itu disimpan. Dengan segala cara, aku mencurinya.”
“Kamu berhasil lolos begitu saja?” Lung Xueyin bertanya, suaranya penuh kekaguman sekaligus kebingungan.
Acheng tersenyum tipis, namun itu adalah senyuman pahit. “Tidak semudah itu. Aku sempat berhasil membawa hati naga iblis keluar dari tempat penyimpanannya, tetapi aku segera ketahuan. Saat itu, aku harus melawan puluhan murid inti dan tiga tetua sekte. Meski aku berhasil kabur, aku terluka parah. Sejak saat itu, aku menjadi buronan mereka.”
Di sisi lain, Lung Yue yang sejak tadi mendengarkan dengan penuh amarah akhirnya meledak. “Apa-apaan ini?! Kau bahkan mengakui bahwa dirimu adalah pencuri, namun kau berdiri di sini seolah-olah kau adalah korban! Apa kau tahu betapa bodoh dan berbahayanya tindakanmu itu?! Akibatnya, bukan hanya dirimu yang menderita, tetapi juga orang-orang tak bersalah seperti di kota ini!”
Acheng menatap Lung Yue dengan dingin. “Apa kau pikir aku menikmatinya? Aku tidak pernah meminta Sekte Bintang Darah menyeret kota ini ke dalam masalah mereka. Itu sepenuhnya adalah ulah mereka.”
“Cukup, Yue'er,” Lung Xueyin memotong, suaranya tegas. Ia menatap putrinya sekilas sebelum kembali memandang Acheng. “Aku sekarang mengerti mengapa Sekte Bintang Darah begitu tergila-gila memburumu. Bahkan aku tidak yakin aku akan berani mencuri harta seperti itu dari mereka.”
Xueyin berdiri dari kursinya, berjalan perlahan ke arah Acheng. “Hati naga iblis memang harta yang luar biasa langka. Efek regenerasinya tidak hanya untuk tubuh, tetapi juga jiwa. Racun yang mematikan sekalipun tak akan bisa menyentuhmu. Ditambah, kekuatan itu akan terus mendorong kultivasimu semakin jauh. Tapi...”
Ia berhenti tepat di depan Acheng, matanya menatap langsung ke dalam mata pria itu. “Harta sebesar itu datang dengan harga yang setimpal. Sekarang aku paham kenapa tujuh tetua mereka langsung turun untuk memburumu. Kamu mencuri salah satu harta paling berharga milik mereka. Bahkan, mungkin itu adalah harta yang tak akan pernah bisa mereka dapatkan ratusan sampai ribuan tahun lagi.”
Acheng hanya mengangguk kecil, tidak menyangkal satu pun dari ucapan Xueyin.
“Ibu, kau tidak serius mendengarkan omong kosongnya, kan?!” Lung Yue kembali berseru, kali ini lebih emosional. “Kita tidak bisa membiarkan orang seperti ini berkeliaran begitu saja. Dia hanya akan membawa kehancuran ke mana pun dia pergi!”
Xueyin menatap Yue dengan lembut namun tegas. “Yue'er, kau harus belajar memahami sesuatu. Pria ini, dengan segala risikonya, telah memilih jalannya sendiri. Kita bukanlah hakim yang bisa menilai setiap tindakannya. Terlebih lagi...” Ia memandang Acheng sekali lagi. “Aku penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.”
Acheng mendesah pelan, merasa sedikit lega karena setidaknya Xueyin tidak menunjukkan tanda-tanda permusuhan lebih jauh. Namun, dia tahu bahwa hubungannya dengan klan ini masih jauh dari kata aman.
“Aku sudah menceritakan semuanya. Seperti janjimu, aku harap anda tidak akan mencampuri urusanku lagi,” kata Acheng, suaranya dingin namun tegas.
Xueyin mengangguk. “Aku bukan orang yang suka melanggar janjiku. Tapi aku punya satu permintaan...”
Acheng menatapnya dengan penuh kewaspadaan. “Apa itu?”
Xueyin tersenyum tipis. “Aku ingin tahu bagaimana akhirnya konflikmu dengan Sekte Bintang Darah. Jika kau butuh bantuan, jangan ragu untuk datang ke Klan Lung.”
Acheng sedikit terkejut mendengar tawaran itu, namun ia tidak langsung menjawab. Ia hanya mengangguk kecil, lalu berbalik dan berjalan keluar dari aula tanpa sepatah kata lagi.
Di belakangnya, Lung Yue mendengus kesal, sementara Xueyin berdiri dengan senyum samar, tatapannya penuh rasa ingin tahu yang mendalam.
Ma arti nya mamak/ibu perempuan ,, Pa PPA)ayah laki.