Takdir Cinta Alana

Aisyah menatap Vina yang bermain bersama dengan putra nya dan kedua putra Vivian.

"Mami nya Saga liat apa?" tanya Chan dengan memberikan segelas jus.

"Mas liat Vina. dia selalu berusaha bersikap ceria untuk menutupi kesedihan nya. Siapa yang tau di balik keceriaan nya menyimpan banyak kesedihan dan harapan. Dia ingin melihat ayah daan bunda nya bahagia saat mendengar kabar jika dia hamil. Dia masih kepikiran mas dengan semua ucapan almarhum ibu nya Adit." ucap Aisyah.

"Saya tau itu. Itu lah saya biarin Saga bersama dengan dia. Sudah jangan sedih nanti mami kira mas yang buat kamu sedih." ucap Chan.

Chan mengajak istrinya bergabung dengan yang lain. Mahendra bersama dengan Ken bermain wahana. Sedangkan Nia bersama dengan cucu dan menantunya.

"Dengar Noah bunda tau kamu anak yang baik dan penyayang. Bunda harap setelah kepulangan kita nanti kamu tetap menjaga mami kamu seperti dia menjaga dan menyayangi kamu dulu." ucap Keyla dengan merangkul pundak Noah.

"Iya bunda Noah janji akan jaga mami dan sayang mami. Noah gak akan buat mami sedih lagi." ucap Noah.

Keyla tersenyum mendengar ucapan Noah begitu juga dengan Abi dia percaya jika keponakan nya anak dari Kevin itu bisa di percaya.

Sedangkan Vina selesai bermain bersama Saga dan kedua anak Vivian dia memilih duduk sendiri mencoba menghubungi suami nya, tapi sayang ponsel Adit tak aktif.

"Kok gak aktif. apa kak Adit lupa mengisi daya ponsel nya." batin Vina.

Dia pun memilih ikut bergabung bersama keluarga nya yang lain. Entah kenapa perasannya tiba - tiba tak enak. hati nya gelisah tapi dia tak tahu penyebab nya.

*****

Sedangkan di tempat Kemal dia dan tim yang lain mencari keberadaan Adit. Saat dia menemukan Adit dia terkejut melihat Adit memeluk anak kecil. Melindungi dari reruntuhan dan membiarkan diri nya yang terluka.

"Astagfirullah Adit...!" Teriak Kemal suami dari Kila saudara dari sebelah ibu nya.

"Tolong bantu Adit jangan sentuh luka nya." ucap Kemal.

Adit yang tertimpa reruntuhan sudah tak sadarkan diri membuat Kemal sangat cemas dia tak tahu harus mengatakan apa pada Vina jika terjadi sesuatu dengan suaminya.

"Ya Allah adit! awas hati - hati." ucap Kemal.

mereka membawa Adit dengan hati - hati keluar dari reruntuhan tanpa menyentuh bagian yang terluka. sedangkan anak yang di selamatkan Adit baik - baik saja.

*****

Saat malam hari Vina duduk sendiri di teras dengan menatap kearah langit. Seharian dia mencoba menghubungi suaminya tapi tetap saja ponsel sang suami tak aktif.

"Liat apa mak Lampir?" usik Vino yang tak suka melihat saudaranya diam saja seorang diri.

"Enak aja manggil gue mak Lampir kalau gue mak Lampir kamu apa grandong." balas Vina.

"Wih..! Masa abang ganteng gini di bilang grandong, gue ini mirip Salman Khan waktu muda." ucap Vino.

Vina memutar bola mata nya saat mendengar ucapan saudara nya. ken yang melihat ayah nya di luar ikut keluar dan mendekat kearah Vina.

"Wah Ken kenapa keluar ini sudah malam nak, banyak nyamuk." ucap Vina dengan memangku Ken.

"Ten mau peyuk nda." ucap Ken.

"Anak gue ganteng kayak bapak nya gak." ucap Vino.

"Endak Ken milip mami. dak mau milip papi."jawab Ken.

"Haha...! Mampus anak sendiri gak ngakuin mirip bapak nya. haha... " Vina mentertawakan Vino karena putra tak mau di bilang mirip dengan diri nya.

"Sana masuk Vin gak baik perempuan di luar sendirian nanti di temanin putih - putih melatih ali baba lho."ucap Vino.

"Vino bercanda nya gak asik." ucap Vina.

Vina mengajak masuk Ken bersama diri nya. Saat mereka berdua masuk Keyla sang ibu mengajak putri nya untuk makan malam.

"Nak makan malam dulu." ajak Keyla.

"Vina gak laper bunda." ucap Vina.

Keyla menatap Vino yang ada di luar, sedangkan reaksi sang putra hanya menaikkan baju nya tanda dia tak tahu.

"Ajak Jesika makan malam dulu Vino, ayah sudah nunggu di meja makan." ucap Keyla sang ibu.

Saat semua orang sudah ada di meja makan Keyla mengambilkan makan malam untuk putri nya agar putri nya makan malam.

"Kalian makan malam saja. bunda mau antar ini buat Vina." ucap Keyla.

Saat di depan kamar dia melihat pintu kamar tak tertutup rapat dan masuk dengan piring di tangan nya.

"Bunda!" ucap Vina saat melihat bunda nya dengan piring di tangan nya.

"Bunda bawa kan makan malam. makan lah dulu nak."

"Vina gak laper bunda."

"Apa yang kamu cemas kan?"

"Vina kepikiran kak Adit bunda, sejak siang ponsel nya gak aktif."

"Mungkin di sana gak ada sinyal nak, ayo makan dulu." ucap Keyla sambil dia memberi suapan untuk putri nya.

"Vina gak laper bunda." ucap Vina.

Mulut Vina selalu bilang gak laper saat sang ibu memberi suapan nya, tapi dia tetap saja memakan nya hingga nasi dan semua lauk tak tersisa.

"Bilang gak laper tapi habis juga." ucap Keyla heran.

"Emang Vina gak laper bunda cuma bunda kasih suapan ya... Vina makan lah, kapan lagi bisa makan dari tangan bunda."

"Bisa saja." jawab Keyla dengan mengelus kepala putri satu - satunya.

"Bunda! Bunda sedih dan kecewa gak sama Vina dan kak adit?"

"Sedih kenapa nak?"

"Karena Vina dan kak Adit belum bisa kasih bunda cucu kayak Vino." ucap Vina.

"Dengar nak bunda gak pernah mempermasalahkan kalian punya anak atau tidak. Bunda gak sedih bunda juga gak kecewa. Adit suami yang baik insyaallah suatu saat kalian di beri kesempatan itu. jangan berpikir bunda kecewa nak bunda sayang sama kalian semua mau ada cucu atau tidak melihat kalian bahagia saja bunda dan ayah sudah bahagia." ucap Keyla.

Vina memeluk bunda nya dengan erat. Keyla tau putri nya pasti sedih, di saat semua orang kumpul lengkap dengan anak mereka, sedangkan dia belum di beri kepercayaan itu. Tanpa mereka sadari sang ayah mendengar percakapan ibu dan anak itu di luar kamar Vina.

"Bunda apa ucapan mama Hani akan jadi kenyataan?"

"Gak akan nak itu hanya ucapan saat dia kesal saja, bukan kah Hani sudah menarik semua ucapan nya dan meminta maaf sama kalian. Sudah malam tidur lah jangan berpikir yang bukan - bukan. jika Adit dengar dia pasti sedih." ucap Keyla menghentikan ucapan putri nya yang selalu takut semua ucapan mertua dulu terkabul.

Saat keluar dari kamar putri nya Keyla menangis dengan menutup mulut nya agar tak terdengar oleh putrinya. Ibu mana yang tak sedih mendengar ucapan putri nya. Tapi dia tak bisa berbuat apa pun.

Abi yang sejak tadi berada di luar kamar putri nya mendekat saat melihat istrinya menangis.

"Mas." ucap Keyla dengan memeluk tubuh suaminya.

"Sstt! nanti Vina dengar." bisik Abi.

Abi mengajak istrinya untuk turun agar Vina tak tahu jika bunda nya menangis.

"Jangan tunjukkan kesedihan mu Key. Jika tidak dia akan ikut sedih."

Keyla paham dengan apa yang di katakan suami nya, Vino dan jesica tau apa yang membuat bunda mereka menangis, mereka berdua hanya bisa menatap kearah kamar Vina dengan mata berkaca - kaca.