NovelToon NovelToon
Jodoh Wasiat Mami

Jodoh Wasiat Mami

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Naira_W

Aldena Faradila tak menyangka akhirnya harus kembali ke tempat yang paling dihindarinya selama lima tahun ini. Dena harus kembali karena saudara kembarnya yang jatuh sakit dan juga wasiat dari Vania, almarhum ibunya.
Kembalinya Dena ke rumah almarhum maminya membuat keluarga papinya tak suka dan mencoba mengusirnya kembali.
Sayangnya, Dena lima tahun yang lalu sudah berubah dan kini bersiap membalaskan dendam dan sakit hatinya.
Rupanya semua tak berjalan semulus apa yang direncanakan oleh Dena. Dia harus menikah sebelum usianya dua puluh lima tahun dengan lelaki yang sudah dipilihkan oleh almarhum maminya.
Apakah Dena bersedia menikah dengan Gara, atau lebih memilih kehilangan harta warisannya? Lalu bagaimana jika ternyata Dena masih belum bisa melupakan masa lalunya yang ternyata keponakan dari Gara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naira_W, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tetangga Baru

Makan... makan sendiri, cuci... cuci sendiri, tidur pun sendiri...

Suara cempreng tetangga yang berkaraoke ria membuat Anggara merasa kesal.

"Tadi lagunya aliran rock, ngapain berubah jadi dangdut begitu sih." gerutu Anggara yang tak suka dengan lagu yang dinyanyikan oleh Mbak Maya tetangga sebelah rumahnya.

Pasalnya saat ini dia sedang dicuekin Dena, makan sendiri sudah karena istrinya memilih mendiamkannya di dalam kamar.

Cuci sendiri juga sudah, walaupun cuma cuci motor tapi bisa dikategorikan nyuci kan.

Tinggal tidur sendiri, jangan sampai....

Anggara tak mau malam pertamanya menempati rumah ini bersama sang istri malah berakhir tidur masing-masing.

Gara-gara Heru memprovokasi Dena dengan nama Gema, Anggara pun kena getahnya.

Sudah dia jelaskan siapa Gema, tapi istrinya malah bersikap dingin padanya.

"Baru sampai, mas?" tanya Samsul tetangga sebelah Anggara sekaligus suami mbak Maya .

"Iya mas." kata Anggara. Walaupun umur Samsul dibawahnya sekitar tiga tahunan tapi Anggara tetap menyematkan panggilan mas setiap menyapa Samsul, begitu juga sebaliknya. Alasannya... Tak ada sih, hanya lebih sopan saja rasanya.

"Sama istri?" tanyanya lagi sambil melirik ke arah pintu ruang tamu yang terbuka.

"Iya, sama istri. Lagi di dalam beres-beres." jawab Anggara memberi alasan.

"Oh... Pengantin baru beda auranya. Adem, tenang nggak ribut-ribut." kata Samsul lalu terkekeh saat mendengar suara falsetto istrinya dan bisa membuat burung Kacer pak Indro, tetangga depan rumah insecure.

"Nah itu yang saya maksudkan." kata Samsul yang kemudian tertawa bersama Anggara setelah paham maksud suami mbak Maya itu.

"Kok di keluarin lagi nih, nggak pakai mobil lagi?" tanya Samsul yang heran melihat Anggara membersihkan dan memanaskan motor bebek lamanya.

"Kemarin kecelakaan, mas. Jadi di bengkel dulu, soalnya lumayan parah." jawab Anggara.

Mobilnya memang sedang di perbaiki. Lumayan banyak yang harus diperbaiki dan biayanya pun cukup besar.

Anggara berencana menjualnya setelah keluar dari bengkel.

Anggara tiba-tiba teringat sesuatu lalu mematikan mesin motornya dan mendekat ke ara pagar pembatas.

"Mas Samsul kan kerja di tempat jual beli mobil ya?"

"Iya, kenapa mau beli mobil. Kebetulan ada stok tu di toko, kalau bos belum ngelepas. Mobilnya keluaran tiga tahun lalu, masih mulus mesin juga oke, pajak hidup..."

"Eeh... Bukan mas... Malah aku mau jual ceritanya." kata Anggara.

"Ooh.... Mau jual. Berapa kamu letakkan harganya?" tanya Samsul yang sekejap saja menjadi marketing profesional.

"Belum tau nih, mas. Masih bingung. Belum lihat hasil perbaikannya, soalnya kemarin lumayan parah rusaknya." kata Anggara sebelum memulai bercerita tentang asal mula kenapa mobilnya bisa bonyok.

Lumayan lama mereka berbicara tentang mobil yang ingin dijual Anggara hingga suara seorang wanita menginterupsi pembicaraan mereka.

"Loh... Mas Gara toooo.. Tidur disini mas?" tanya Maya yang keluar dari dalam rumah karena penasaran yang dilakukan suaminya di luar.

Padahal tadi katanya cuma mau buang sampah ke depan taunya nyangkut di pagar.

"Iya, mbak." Anggara menjawab sambil mengangguk sopan saja.

"Jadi bawa istri ke sini? Mana istrinya? Kenalin ke kita dong..." ucap Maya penasaran sambil memanjangkan lehernya untuk melihat ke arah balik pagar yang tingginya seleher wanita itu.

"Lagi beres-beres, dek." kata Samsul sambil menahan kepala istrinya agar tak berkelakuan bar-bar. Malu lah, di dalam ada istri Anggara yang mungkin saja sedang mengintip di balik gorden.

Kalau Anggara sih, sudah tak heran dengan kelakuan Maya. Wong, sudah lama mereka bertetangga hampir empat tahunan.

"Nanti mas Gara bakalan ngenalin, kamu nggak usah begitu. Nanti jadi takut istrinya mas Gara.

"Heh, mas. Kamu kira mukaku ini barong, sampai bikin takut istrinya mas Gara." Maya berkacak pinggang menatap kesal pada suaminya.

Anggara terkekeh melihat interaksi keduanya, mereka pasangan yang ekspresif. Kadang keduanya terlihat saling melontarkan kata-kata ejekan tapi tetap saling cinta dan bucin-bucinan.

Walaupun mereka belum dikaruniai anak setelah empat tahun menikah, tapi baik Samsul maupun Maya terlihat baik-baik saja. Samsul juga tak berniat main mata dengan perempuan lain.

Jika ditanya soal momongan, dia hanya menjawab doakan saja.

Sementara Dena, yang tadinya haus dan ingin minum. Tiba-tiba mendengar suara ribut-ribut di depan. Karena penasaran istri Anggara itu pun keluar dari dalam rumah..

Ternyata suaminya sedang berbicara dengan sepasang suami istri di balik pagar pembatas.

Sepertinya mereka tetangga sebelah rumah Anggara. Awalnya dia ingin berbalik badan karena malas berbasa basi.

Maklum lah, Dena selama ini tinggal di lingkungan elit yang tetangganya itu acuh tak acuh.

Lo..lo...gue...gue... Begitulah istilahnya.

"Dena??!!!"

"Woi.. Lo, Dena kan??!!"

Tapi seketika saja dia urung dan merasa sangat penasaran pada seseorang yang memanggil namanya.

Bukan suaminya yang meneriakkan namanya tapi seorang perempuan di balik pagar.

Dena memfokuskan matanya dan langsung membelalakkan mata saat melihat perempuan itu.

"Maya???" Dena mengenalinya

"Lo tinggal di sebelah?" tanya Dena tak percaya melihat orang sudah lama tak ditemuinya. Entah berapa tahun, pokoknya sudah lama.

"Eeeh... Lo bini nya Anggara?" tanya Maya tak percaya.

Tak perlu menunggu jawaban karena sudah pasti itu istri Anggara. Secara lelaki itu tak pernah membawa perempuan jika datang atau menginap di rumahnya.

"Kasian banget mas Gara. Banyakin sabar ya, kalau punya istri kayak begitu." ucap Maya seolah-olah memberikan kekuatan pada Anggara padahal bermaksud menyindir Dena.

"Maya...Maya, gak berubah lo ya dari zaman batu." kata Dena yang mulai mendekat ke arah pagar, rasanya dia ingin menyumpal mulut Maya yang mirip cocor bebek itu.

"Kenapa? Mau gelut? Ayo... Gue ladenin." kata Maya menantang Dena sambil menaikkan lengan kaosnya.

"Ogah, ngapain. Mau ngerebutin Evan, ambil sono. Atau ngerebutin laki lo, gak minat gue. Bagusan laki gue kemana-mana." kata Dena

"Atau... Lo mau ngerebut laki gue. Jangan macam-macam ya. Bang Gara ini nggak kayak Evan suka tepe-tepe. Jadi jangan getel lo, kayak ke Evan dulu." kata Dena dengan penuh ancaman

"Eeh... Gue nggak pernah ya godain Evan. Dasar lo nya aja yang batu. Omongan tu laki bulat-bulat lo telen. Memang dasar bego lo, sukurin akhirnya lo ditinggal juga." sahut Maya tak mau kalah

"Eh... Ini perempuan setan..." Dena ingin merangsek maju menyambar Maya.

Sementara dua lelaki yang tadi sempat kaget karena ternyata istri mereka sudah kenal sekarang sibuk memisahkan adu mulut keduanya.

Membawa masing-masing istri mereka ke dalam rumah.

Untung saja Anggara sempat membangun pagar sebelum membawa Dena ke rumah ini. Jika tidak, sudah pasti mereka sudah guling-guling adu gelut di halaman rumah.

1
Susi Akbarini
lanjuttttt..
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
😀😀😀😀😀
kirain sahabatan.

taunya musuhan .

❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
😀😀😀😀😀❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
waaahhh.

asisten minta potong gaji ini..

😀😀😀❤😉😉❤❤❤❤
Susi Akbarini
artinya..

semuanya tau fonk...

😀😀😀❤❤❤❤
kalea rizuky
anjirr ngakak/Curse//Curse/
kalea rizuky
kasian unggung
Susi Akbarini
😀😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
benar kata Albert..
masak tulisan tangan istri yg 20 thn bersama gak apal..
jadi bisa dikibuli kana..
😀😀😀❤❤❤
Susi Akbarini
waaahhhh..

Anggaraaaaa...

laki2 superrrrrrr..

😀😀❤❤❤❤❤❤
🌷Vnyjkb🌷
pria dan ayah sampah sih klu bentukan kyk km tedi
Susi Akbarini
iya benar kata Jenny..
❤❤😉❤❤❤
Susi Akbarini
lelaki idaman...
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
semangt kak..
makasi mau melanjutkan novel sang pemilik hati..
aku suka ama kak author yg tanggung jawab gini..
mkasi..
❤❤❤❤❤❤😍😍😍😍😘😘😘😘😗😗😗😙😙😙
Susi Akbarini
emang pelakor kan lebih kejam dari perampok...

❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
beeehhhhhhh..

emang laki2 bwneran..
Anggara2...

lope2 dehhhh..

semangatttt...
❤❤❤❤
Susi Akbarini
😀😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
foto siapa..
apa yg akn Evan lakukan lagi..
???
❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
kpookkkkk kowe Evannn..
😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
jangan sampai Dena kenapa napa..

❤❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!