Samuel adalah Seorang CEO sebuah Perusahaan terkenal di Negara Eropa yang memiliki sifat dingin dan kaku, memiliki sifat tenang jika mengambil sesuatu keputusan saat memimpin Perusahaannya
Namun suatu hari di saat dia baru pulang dari Bar dalam keadaan tak sadar, dia tiba-tiba di banting hingga pingsan oleh Seorang gadis yang ternyata keponakan Bibi pelayannya yang bernama Aluna
Apa yang akan terjadi selanjutnya oleh Samuel jika ketenangannya selama ini di ganggu oleh Seorang gadis bar-bar yang membuat perasaannya naik turun tak tenang seperti biasanya
Saksikan kelanjutannya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Pagi Harinya
Luna yang terbangun lebih dulu, saat ini merasakan badannya seperti di peluk Orang, lalu Luna mengingat-ingat kejadian kemaren dan ketika Luna melihat ke arah samping, Luna melihat jika Samuel ada di sampingnya dan Luna mengingat jika dia semalam telah berciuman berdua dengan Samuel dan tidur bersama semalaman dengan posisi seperti ini membuat Luna menjadi salah tingkah sendiri
Lalu Luna menatap wajah Samuel yang masih tidur, Luna mulai memegan alis Samuel yang tebal, hidung yang mancung, lalu Luna melihat bibir Samuel yang tadi malam memciumnya dengan sangat dalam
"Sudah Puas pandangi wajah ku sayang?hemm..pagi-pagi udah belai-belai wajah aku ya, sekarang sudah mulai nakal ni hemmm?" tanya Samuel sambil mencium pipi Luna
"Luna, ga sangka Kak Samuel bakal cium Luna berkali-kali dan mengatakan sayang pada Luna, aku jadi malu kak, selama ini aku gak pernah di gini kan Pria Kak" ucap Luna sambil mengelus rahang Samuel
"Jadi Kakak yang pertama menyentuh bibir mu ini Sayang?" tanya Samuel dan Luna hanya mengangguk pelan
"Jangan ada yang menyentuh nya mulai sekarang karena ini milik aku " ucap Samuel
Kemudian Samuel mulai mencium bibir Luna kembali, dengan saling melumat satu sama lain dan tangan Samuel mulai merayap ke bukit indah Luna dan mulai meremasnya saat ini,
Lalu terdengar suara desahan Luna di telinga nya yang membuat hati Samuel menggila di pagi hari yang indah ini
Tak lama setelah melumat bukit indah milik Luna secara bergantian dan Luna semakin mendesah hebat karena lumatan Samuel di bukit indah Luna itu
Samuel melepaskannya, dia merasa harus menenangkan diri saat ini, karena bagi Samuel jika tidak di stop maka akan sangat menakutkan yang terjadi selanjut nya dan kalau dia tidak ingat prinsip nya No S*x before Married sudah dia terkam Luna sekarang juga
Setelah kejadian itu mereka memutuskan untuk pulang ke Mansion Samuel, karena Bibi Anne sudah menelpon Samuel berkali-kali untuk segera pulang ke Mansion
Sesampai nya di rumah Bibi Anne menghampiri Samuel
"Tuan Muda, Tuan Besar kecelakaan dan masuk ke rumah sakit di Hill'S Rumah sakit" ucap Bibi Anne
"Kenapa tidak bilang dari tadi Bi" ucap Samuel panik
"Bibi mau bilang tapi di tahan Nyonya kata nya nunggu kamu sampai mansion baru boleh di beri tahu takut kamu di jalan jadi nanti malah ngebut pulang nya" ucap Bibi Anne
"Luna, kamu jaga rumah dulu ya, Bibi dan Tuan Muda akan ke Rumah Sakit dulu" ucap Bibi Anne yang pamitan pada Luna
"Iya Bi, Tuan Muda hati-hati di jalan" ucap Luna sedih mendengar orang tua majikan nya sakit
Setelah sampai di Rumah Sakit
Samuel berlari menghampiri petugas jaga dan menanyakan di kamar berapa Papi nya di rawat, setelah tahu Samuel berlari ke kamar tempat Ayah nya di rawat
Tok..tok..tok..
"Papi, gimana keadaan Papi sekarang?" tanya Samuel khawatir
" Aku ga apa-apa Sam"ucap Ayah Samuel dan ternyata setelah di lihat kepala ayah nya di perban dan kemudian tangan Ayah Alex juga di perban
"Sebenar nya Ada apa Papi?" tanya Samuel
"Tadi pas di jalan Papi ingin menyebrang tetapi ada mobil yang ngebut jadi Papi begini deh langsung tertabrak" ucap Ayah Samuel memberitahunya
"Sudah cek cctv kah Papi dan sudah dapat pelakunya?" tanya Samuel geram
"Belum, Papi menunggu mu saja yang bertindak" ucap Ayah Samuel
Tak lama Samuel menelpon Rey, Asisten nya
"Rey, cek cctv di tempat Papi kecelakaan dan telusuri siapa yang melakukan nya dan jika sudah ketemu bawa ke markas tempat biasa" ucap Samuel dengan nada tegas dan dingin
"Baik, Tuan" ucap Rey yang sudah paham akan sifat dan kelakuan Tuan nya jika keluarga nya di ganggu oleh musuh nya
Pagi Hari nya Di kampus
"Luna, di panggil Pak Steven" ucap salah satu teman Luna
"Oke, makasih info nya" ucap Luna
Kenapa ya aku kok di panggil Dosen perasaan nilai ku bagus-bagus saja gumam Luna dalam hati
Tok..tok..tok..
"Masuk" ucap suara orang yang di dalam
"Siang Pak, ada apa ya memanggil saya?" tanya Luna sopan
"Begini Luna, selama ini nilai mu sangat-sangat bagus dan memuaskan kami para Dosen yang mengajar mu dan setiap Mahasiswa di kampus ini setiap tahun nya ada program pertukaran Mahasiswa dan Mahasiswi yang terpintar di Kampus ini sehingga kami memutuskan agar kamu mewakili Kampus kita untuk pertukaran Mahasiswi Tahun Ini, apakah Kamu bersedia?" tanya Pak Steven
"Kalau boleh tau ke Negara mana Pak? terus akomodasi dan lain-lain, bagaimana Pak?" tanya Luna antusias
"Ke Negara Perancis Luna, untuk biaya akomodasi dan lain-lain semua di tanggung kami Aluna dan di sana ada Asrama bagi mereka yang tidak memiliki keluarga "ucap Pak Steven
" Berapa tahun di sana Pak?" tanya Luna
"Di sana sampai lulus bisa atau kalau tidak cocok di sana Satu Tahun saja terus kembali juga bisa Luna" ucap Pak Steven
" Baiklah saya pikir kan dulu ya Pak"ucap Luna
"Iya ini surat nya kalau sudah ada keputusan temui saya ya Luna" ucap Pak Steven dan Luna pun mengangguk pelan
Bagaimana caranya ngomong pada Bibi ya, sedangkan di sini Aku di tanggung oleh Bibi, terus gimana ya dengan Kak Samuel, apa bisa ya Aku jauh dari dia apalagi di sana paling lama satu tahun gumam Luna dalam hati dalam kebingungan
Tapi kalau Aku keluar Negeri setidak nya aku memiliki pengalaman yang sangat banyak terus aku juga bisa belajar desain pakaian yang selama ini Aku impikan gumam Luna lagi
Selama ini Luna bermimpi untuk les mode saja tidak mungkin karena biayanya pasti mahal dan dia saat itu tak mungkin merepotkan kedua Orang Tuanya yang hanya bekerja sehari-hari hanya untuk memenuhi makan dan sekolahnya saja
Nanti Aku bicarakan aja sama Bibi dan juga Kak Samuel aja, gimana pendapat mereka tentang pertukaran Mahasiswa ini sehingga aku bisa memutuskannya gimana kelanjutannya gumam Luna lagi