Bagaimana rasanya menjalani pernikahan tanpa adanya cinta? Hana terpaksa menerima tawaran seseorang untuk menjadi istri dari anaknya karena hutang-hutang sang Ayah. Reputasinya sebagai model hancur karena Ibu dan adik tirinya.
Belum lagi ketidak perawanannya yang menjadi duri tajam yang terus menerus diungkit Kenaan Atharis, suami arogan yang selalu berlaku sesuka hatinya.
Disaat Hana berharap menikah adalah jalan lepas dari derita, Kenaan justru menganggapnya bak kertas kotor yang pantas dibuang.
Bagaimana akhir kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimah e Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 - Kota yang sama
Hana menutup wajahnya dengan buku menu. Hal itu tak luput dari pandangan Rey, lalu tatapan matanya beralih ke seluruh sudut caffe dan ia melihat keberadaan Kenaan disana.
"Nona Hana, ada apa? Kenapa wajah anda pucat?" tanya Darwis.
"Ah, mungkin dia ingin ke toilet," ujar Rey mencoba mengerti situasi Hana.
Hana mengangguk, "hya, tiba-tiba aku keringat dingin. Bolehkah ke toilet sebentar?" izinnya memohon.
Rey dan Darwis kompak mengangguk.
Hana bangkit, ia berjalan menunduk sampai ke toilet dan bernapas lega saat Kenaan tak melihat keberadaannya.
"Syukurlah dia tak melihatku. Tapi kenapa dia ke Surabaya? Apa dia sudah tau keberadaanku disini? Atau mungkin perjalanan bisnis." Hana menghela napas kasar, kenapa ia jadi deg-degan karena melihat keberadaan Kenaan?
Kurang dari setengah jam ia berada di dalam toilet, Hana memutuskan keluar. Namun, baru beberapa langkah ia tak sengaja menyenggol bahu seseorang.
Deg.
Aroma parfum milik Kenaan menyeruak hidung Hana membuat tubuhnya seketika membeku tak bergerak. Hana menunduk panik.
"Maaf..." setelah mengucapkan kata itu, tanpa menunggu jawaban, Kenaan segera berlalu.
Lagi-lagi ia berusaha memutahkan isi perutnya di dalam toilet.
Hana menyeka keringatnya, ia malah mengikuti Kenaan dan mendengar dari balik pintu toilet pria yang letaknya bersebelahan dengan toilet wanita.
"Apa separah itu?" batin Hana merasa iba.
Saat ia mendengar pintu akan dibuka, segera ia berbalik dan meninggalkan toilet secepat mungkin.
"Bagaimana? Kalau nggak enak badan kita pulang aja," ajak Rey.
Entah kenapa, Hana merasa tak nyaman saat Rey menatapnya dengan senyum manis dan menggunakan kata 'kita'.
Entah, Hana merasa bersalah setelah tanpa sengaja mengetahui keadaan Kenaan.
"Ya, Nona! Untuk pemotretannya anda cukup datang ke kantor. Ini alamatnya, nanti assisten saya akan menjemput di lobi."
Hana mengangguk, ia pamit setelah Darwis memberikan alamat perusahaan dimana Hana akan melakoni pemotretan pertamanya besok.
"Aku antar," tawar Rey.
"Ehm, tidak usah gak papa. Aku akan naik taksi. Hari ini sebenarnya aku ada mau belanja sedikit," ujar Hana beralasan.
"Baiklah, hati-hati di jalan."
Hana mengangguk, lalu pamit pergi.
"Kau yakin, dia akan menjadi brand ambasador terbaik? Ku dengar reputasinya sedang buruk?" tanya Darwis.
"Ini hanya masalah waktu. Kau lihat artis jaman sekarang. Semakin buruk pemberitaan justru semakin viral. Lagian, untuk apa menilai sesuatu berdasar dari apa yang kita dengar dari orang lain? Bukankah lebih bagus menilainya secara langsung. Kau akan tau betapa dia wanita yang hebat," jelas Rey.
"Kau benar! Aku percaya pada pilihanmu, Reymond!"
Saat Kenaan keluar toilet dan kembali ke mejanya, tanpa sengaja ia melihat Reymond juga berada disana.
Meski ragu jikalau Rey mengetahui keberadaan istrinya. Tak ada yang salah jikalau Kenaan mencoba bertanya.
"Dokter Reymond," sapa Kenaan mendekat.
Deg.
Rey mendongkak dan terkejut melihat siapa orang yang menyapanya saat ini.
"Tuan Kenaan Atharis," balas Rey berusaha bersikap tenang. Namun, tidak dengan Darwis. Sebagai pengusaha kalangan atas, sosok Kenaan cukup familiar dalam ingatannya.
"Apa aku boleh bergabung?" Tanya
Kenaan dengan bibir melengkung tipis.
Rey tampak cemas, akan tetapi mengangguk pelan.
Lp
***
Di perusahaan, Marvin dibuat kelabakan dengan setumpuk pekerjaan yang seolah tak ada habisnya.
Terlebih, ia mendengar dari Aiden kalau Kenaan pagi tadi berangkat ke Surabaya membuatnya sama sekali tak fokus.
"Aiden, kau cepatlah bantu aku menyelesaikan ini," titah Marvin. Kepalanya mendadak pening.
"Hah, kau ini. Aku sangat sibuk!"
"Ayolah, kali ini saja," bujuk Marvin. Akhirnya Aiden terpaksa membantu Marvin mengurus pekerjaan yang ditinggalkan oleh Kenaan.
"Tidak biasanya kau tidak bisa diandalkan. Kenapa?"
"Hm, entah. Aku khawatir dengan boss Kenaan."
"Tuan Kenaan sedang mencari istrinya. Biarlah! Bukankah bagus kalau Tuan muda berhasil membawa istrinya kembali."
"Ya, kau benar. Mungkin sudah waktunya," gumam Marvin. Lantas ia berusaha menghubungi Rey setelah Aiden keluar dari ruangannya.
Namun, sudah kesekian kali panggilan Rey tak kunjung menjawab. Marvin pikir, mungkin ia sudah bertemu dengan Kenaan.
***
"Kau sungguh tidak tahu keberadaan istriku? Kau yakin tidak sedang menyembunyikannya?" cerca Kenaan.
Beberapa menit sebelumnya, Darwis pamit. Dan Rey membiarkan Kenaan duduk di hadapannya.
"Istrimu? Aku tidak tahu."
Kenaan menghela napas, ia ingin marah pada laki-laki di hadapannya saat ini akan tetapi ia juga tak cukup punya bukti untuk menuduhnya membawa kabur Hana.
"Semalam, aku memeriksa rumah sakit milik keluargamu. Beberapa jam sebelum istriku pergi, ia sempat mengobrol denganmu bahkan masuk ke ruang kerjamu! Tolong, mungkin kamu tahu dimana keberadaannya!" Kenaan mengatupkan kedua tangannya di hadapan Rey.
"Bukankah bagus jika Hana pergi? Kau tak perlu repot-repot bersikap buruk padanya bahkan membuangnya?" sinis Rey.
"Aku tidak membuangnya, tidak pernah. Aku--"
"Apa? Kau tidak membuangnya tapi menyiksanya setiap hari. Bukankah itu sama saja?" Tanya Rey seraya menaik turunkan alisnya.
"Aku sungguh menyesal! Banyak kesalah pahaman diantara kami. Jika kau di posisiku mungkin kau baru tahu rasanya!"
"Apapun itu, seharusnya kau tak perlu bersikap buruk padanya. Bukankah kalian menikah karena terpaksa? Jika iya, bukankah seharusnya apapun keburukan Hana tidak jadi masalah besar untukmu? Untuk seorang Kenaan Atharis yang tak pernah kekurangan wanita sedikitpun," tekan Reymond.
Beruntung, Marvin sudah memberitahu beberapa potongan cerita tentang Kenaan dan Hana, jadi mudah baginya untuk menekan CEO Atharis Group itu.
"Aku mengerti, maka dari itu aku ingin tahu dimana keberadaan Hana. Aku ingin meminta maaf dan memperbaiki semuanya, juga aku akan menebus dosa-dosaku!" Kenaan tercekat. Jika diingat-ingat dirinya memang sangat kejam pada Hana. Namun, ia juga tak ingin melepaskan Hana begitu saja. Entah kenapa, Kenaan merasa mulai jatuh cinta pada sang istri tanpa ia sadari.
"Hana di Surabaya, detail tempatnya kamu cukup cari tahu sendiri, aku pamit." Rey bangkit meninggalkan Kenaan.
"Terima kasih," gumam Kenaan menatap kepergian Rey dari hadapannya.
***
Kenaan keluar caffe setelah membayar bill tagihannya. Ia bernapas lega karena saat ini sudah tahu berada di kota yang sama dengan Hana.
"Lebih baik mencari tempat tinggal lebih dulu," gumam Kenaan. Ia pergi mencari apartemen untuk tempat tinggalnya.
Sebuah takdir membawa titik akan temu. Namun, kadang kusutnya benang yang belum terurai memperumit cara kembali. Saat ini Kenaan menggendong tas ranselnya memasuki salah satu gedung apartemen di Surabaya. Yang ia dengar dari seseorang, di apartemen ini masih banyak yang kosong juga disewakan.
Kenaan tak punya pilihan lain selain tinggal sementara waktu, menemukan Hana baginya lebih penting dari apapun.
"Aku berharap, kesempatan itu masih ada untukku Hana! Meski tipis kemungkinan kamu memaafkan salah-salahku," gumam Kenaan.
Kenaan merebahkan tubuh lelahnya di sofa kemudian memejamkan matanya karena lelah.
Hana keluar, ia berniat membeli beberapa makanan.
"Sepertinya aku akan punya tetangga baru!" gumam Hana melihat lampu menyala di samping apartemennya yang terlihat dari kaca kecil pada pintu.
BETUL KATA LO, LO HRS JGA PRASAAN KENAAN, JGN SMPE KENAAN YG SDH MULAI JDI BAIK, KMBALI JDI IBLIS KEJAM.. DN INGAT JUGA SLALU PESAN MMA MARRY....
SI ALBERT DPT SIAL DGN SELINGKUH DN MNIKAHI MELYSA
TPI GK APA2 ANAK PRTAMA NYA KGUGURAN,, KRN HSIL PERZINAHAN, DMN BENIH ARMAN BRCAMPUR ALKOHOL, DN HANA JUGA PNGARUH OBAT PRANGSANG, YG MNA MNGKIN BSA PNGARUHI TUMBUH KMBANG BAYI.. SKRG SDH SAH SUAMI ISTRI, JDI BSA BUAT KMBALI DGN HALAL..