NovelToon NovelToon
Pengganggu

Pengganggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Penyesalan Suami / Berbaikan
Popularitas:43.6k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Setting Latar 1970

Demi menebus hutang ayahnya, Asha menikah dengan putra kedua Juragan Karto, Adam. Pria yang hanya pernah sekali dua kali dia lihat.

Ia berharap cinta bisa tumbuh setelah akad, tapi harapan itu hancur saat tahu hati Adam telah dimiliki Juwita — kakak iparnya sendiri.
Di rumah itu, cinta dalam hati bersembunyi di balik sopan santun keluarga.

Asha ingin mempertahankan pernikahannya, sementara Juwita tampak seperti ingin menjadi ratu satu-satunya dikediaman itu.

Saat cinta dan harga diri dipertaruhkan, siapa yang akan tersisa tanpa luka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ternyata 17

"Ternyata memang bagus meninggalkan mereka berdua seperti ini ya, Mas."

Sugiyanti tersenyum sambil melirik ke arah suaminya. Mereka baru saja kembali ke rumah, melihat Asha dan Adam duduk bersama sambil berbincang membuat Sugiyanti senang. Pun dengan Juragan Karto. Meski tidak menunjukkannya tapi wajah puas Juragan Karto bisa diketahui oleh istrinya.

Ide untuk pergi adalah ide dari Juragan Karto juga. Dia mengajak Sugi, Bimo dan juga Juwita untuk mengunjungi saudara. Semua itu adalah agar Adam dan Asha bisa dekat. Juragan Karto bertekad membuat Adam dan Asha berhubungan dengan baik selayaknya suami istri.

Juragan Karto tahu bahwa selama ini, putra kedua dan menantu keduanya itu hanya dua orang yang tinggal bersama. Dan ia ingin menciptakan momen bagi keduanya. Juragan Karto merasa bahwa Adam sedikit berbeda ketika telah bersama Asha.

"Pak, Buk, Mas Bimo dan Mbak Juwita, baru pulang ya?"

"Iya, Sha. Terimakasih ya sudah menjaga rumah selama kami pergi,"sahut Sugi. Dia mengusap lembut punggung menantunya itu.

"Kan ini juga rumah saya sekarang, Bu. Jadi saya akan menjaganya dengan sepenuh hati," ujar Asha.

Mereka pun masuk bersama sedangkan Adam, ia sedikit menahan sang ayah.

"Bapak kemana saja sih, sampai sore baru pulang. Mana perginya rombongan lagi,"tanya Adam.

"Ke tempat Pakde, sudah lama kan kita tidak berkunjung ke sana. Tapi Bapak memang mengecualikan mu dan Asha agar kalian bisa saling mengenal dengan lebih baik lagi."

Adam melongo mendengar ucapan dari Juragan Karto, dia hendak bertanya lagi tapi sang ayah sudah melenggang masuk ke kamarnya. Bukan hanya itu, Sugiyanti juga berkata kepada Asha bahwa mereka tidak akan makan malam karena sudah makan sebelum pulang.

"Kalian makanlah berdua,"ucap Sugi kepada Asha.

Adam dan Asha hanya saling pandang kemudian Asha mengangguk. Mereka berdua benar-benar hanya makan malam berdua selepas menjalankan kewajiban tiga rakaat.

"Kita hanya berdua saja nih?" tanya Asha, entah kepada siapa. Karena dia juga tidak menyebut nama Adam.

"Ya sudah ayo makan, kita menunggu mereka tapi ternyata sudah makan di luar,"sahut Adam.

Keduanya makan dengan tenang, tak banyak yang dibicarakan karena seharian ini mereka sudah menghabiskan banyak waktu berdua. Benar-benar berdua. Asha bahkan tidak pernah menduga bahwa Adam mau membantunya menyiapkan makan siang ketika di rumah Budi.

Makan bersama yang dijalani dengan tenang antara Adam dan Asha berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan oleh Bimo dan Juwita. Di dalam kamar mereka sama-sama merasa begitu kesal.

"Jadi semua ini rencana Bapak dan Ibu, mereka mengajak pergi ke rumah Pakde untuk mendekatkan Asha dan Adam?" gerutu Juwita.

"Sialan, aku sungguh tidak menyangka Bapak sejauh ini melakukannya. Bapak sungguh berharap Adam dan Asha memiliki hubungan yang harmonis sebagai pasangan suami istri. Brengsek, itu sama sekali tidak pernah terpikir dalam otakku,"sahut Bimo.

Kekesalan yang dirasakan Juwita dan Bimo sama, meski isinya berbeda. Juwita kesal karena Adam terlihat dekat dengan Asha, sedangkan Bimo khawatir jika Asha dan Adam dekat dapat membuat Adam menjadi lebih unggul darinya.

Sungguh pasangan suami istri yang sangat serasi dan klop Bimo dan Juwita ini. Mereka sama-sama takut jika adik dan adik ipar mereka menjadi harmonis.

Sebagai manusia dan saudara yang normal, seharusnya mereka senang jika hubungan Adam dan Asha berkembang semakin baik dan semakin dekat. Tapi ini tidak, keduanya memiliki ketakutan masing--masing.

"Ini tidak bisa dibiarkan,"gumam Juwita dan Bimo secara bersamaan.

Juwita sangat tidak suka jika Adam mengarahkan perhatiannya kepada Asha. Dia tadi melihat seperti itu. Juwita menyadari bahwa sekarang tatapan Adam kepada Asha sedikit berbeda, dia sungguh tidak suka jika Adam berpaling.

Lalu Bimo, dia juga tidak mau kalau Adam berubah menjadi seseorang yang bisa diandalkan. Jika demikian, maka perhatian sang ayah akan terbagi.

"Kita harus mencari cara untuk membuat mereka jauh,"ucap Bimo.

"Itu tidak akan berpengaruh jika bapak dan ibu masih mendukung Asha. Hal yang perlu dilakukan adalah membuat bapak dan ibu tak lagi mendukung Asha,"sahut Juwita.

Otaknya yang licik sungguh bisa diandalkan di saat-saat seperti ini.

"Kamu benar juga ya, Ta. Menjauhkan Adam dan Asha, itu bukan cara. Yang lebih penting adalah membuat Asha tidak lagi mendapat respect dari Bapak. Ta, sini aku punya sebuah rencana."

Bimo menggerakkan tangannya membuat kode kepada Juwita agar mendekat. Ia lalu mendekatkan bibirnya di telinga sang istri dan membisikkan sesuatu di sana.

Sepanjang Bimo berbicara, Juwita menganggukkan kepala. Ia memahami apa yang dikatakan oleh suaminya.

"Itu ide yang luar biasa, Mas,"puji Juwita terhadap ide sang suami.

"Siapa dulu, Bimo Eko Darsuki. Aku sudah mengatakannya padamu, jadi kamu tinggal melakukannya. Semakin cepat semakin baik, kan?" sahut Bimo membanggakan dirinya.

Juwita mengangguk, memang benar semakin cepat semakin baik. Dan dia harus sedikit berkorban untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

Malam itu, Juwita dan Bimo tidur dengan nyenyak. Rencana yang sangat sempurna dimana esok pagi mereka akan langsung menjalankannya.

Hari minggu, dimana Adam juga masih ada di rumah sehingga suasana rumah nampak ramai. Juragan Karto juga tidak mengerjakan apapun, dan ia juga berkata kepada Asha untuk istirahat agar bisa menghabiskan banyak waktu dengan Adam.

Akan tetapi sepertinya Asha tidak bisa melakukan itu karena Juwita tiba-tiba mengajak dirinya untuk melakukan pembukuan bersama.

"Kamu yakin mau melakukannya, Ta? selama seminggu ini kamu terus menghindar dengan berbagai alsan."

Jleb

Ucapan Juragan Karto menghujam jantung Juwita. Dia yang waktu itu mengatakan bahwa melakukan pembukuan itu mudah, tapi setiap diajak oleh Asha, Juwita selalu menolak dengan berbagai alasan. Yang mana Juragan Karto pun mengetahuinya.

"I-iya Pak, selama ini saya memang sedikit tidak bisa karena sudah terlanjur janji untuk bertemu dengan orang-orang.Tapi saya bisa melakukannya mulai sekarang."

Juwita menjawab dengan senyum yang dipaksakan. Dia memang harus terjun ke hal yang tidak disukai demi lancarnya rencananya bersama Bimo.

"Oh begitu, bagus lah. Tapi tetap tidak bisa mulai hari ini. Asha sudah cukup lelah mengerjakannya selama lima hari berturut-turut, jadi sekarang waktunya dia untuk libur dan menghabiskan waktu bersama dengan Adam. Tapi kalau kamu mau memulainya juga tidak masalah karena aku punya pembukuan lain juga. Bagaimana?"

Maaf?

TBC

1
GiZaNyA
hahaha.. good Adam... emang harus dibikin seneng dulu itu si Bimo... baru nanti digrebek... mudah2an Adam bilang ke Bapaknya untuk ngikutin kemana pun Bimo pergi.. biar cepat selesai masalahnya...
dewi rofiqoh
Bimo pasti klo preman Suruhannya berhasil
Eni Istiarsi
salah cari lawan Bang! 😄
Esther Lestari
Adi masih baik hati gak menghabisi nyawa para penjahat itu
Dew666
🍒🍒🍒🍒
GiZaNyA
mantaappp... bikin orang orang suruhan Bimo bilang misi udah mau selesai terus minta bayaran sisanya ke Bimo... biar langsung dibekukan sama polisi...
GiZaNyA
dasar si Bimo.. tunggu aja nanti pembalasan si Adam kaya gimana...
Dewi kunti
typo nya bertebaran,bnyk kata yg hurufnya kurang🙏
lin
pngen tau lngkah apa yg akan Adam ambil, belajar lah menggunakan logika jgn trllu baik , sayangi nyawa dan istri Lo sendiri, klo gak diselesaikan hdup Lo dalam bahaya terus jdi bertindak lah💪
dewi rofiqoh
Adam dan asha jadi sulit percaya dengan orang lain, secara mereka sengaja disakiti oleh orang terdekat bahkan masih saudara sendiri
Eni Istiarsi
wajar jika Adam dan Asha menjadi tidak mudah percaya pada orang disekitarnya.karena nyata bahkan kakak kandungnya sendiripun ingin melenyapkannya
dewi rofiqoh
Jangan sena dulu nomor! Keinginanmu tak sesuai ekspektasi 🤭🤭,kare author tak merestui 🤭🤭
marie_shitie💤💤
ini nmnya sahabat setia dan mau melakukan apa pun
Aas Jamilah82
eh Juwi jangan marah sama Asha harusnya kamu marah Sama othor yg menjodohkan kamu Sama bimo🤣🤣,
lin
untuk jodohnya adam bkn juwita, si bimo sm juwita pasangan serasi sama2 jahat dan gk bersyukur, smga aj Adam cerita sm org tuanya tp secara diam2 ttg kelakuan kk nya Sklian ksih bukti trus msukin penjara, klo dibiarin ketiga kalinya blm tntu adam sm asha selamat mskipun ada adi yg ngebantu💪👍
Esther Lestari
gak sabar menunggu Bimo jatuh karena kejahatannya😁
Dew666
🍭🍭🍭🍭
dewi rofiqoh
Sock sudah pasti,... Bagaimanapun juga mengetahui bahwa saudaranya sendiri yang tega mencelakainya bahkan berusaha menghilangkan nyawanya. Sabar dam... Setelah ini berpikir jernih dan jangan gegabah. Cari bukti kejahatan bimo
biby
ceritakan sj sm bapakmu dam. setidakx urang tuamu tau kelakuan kakaknu
Dewi kunti
perbuatan 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!