NovelToon NovelToon
Dia Sang Pemberi Warna

Dia Sang Pemberi Warna

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:448
Nilai: 5
Nama Author: ynt ika

kisah ini bercerita tentang seorang gadis cantik nan ceria, yang hidup bergelimang kasih sayang dari orang tuanya, sampai di titik di mana ayahnya membawa seorang wanita ke dalam rumahnya dan menghancurkan segalanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ynt ika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kembalilah

Nindi dan sahabatnya masih betah berada di atas pohon, menikmati semilir angin yang menerpa wajah mereka membuat mereka ingin menutup mata.

" Duduk di atas pohon, memang pilihan yang bagus untuk mengistirahatkan otak kita. Heheh " Mereka yang mendengar itu tertawa menyetujui perkataan Anjani.

" Iya... Aku juga menyukai duduk di atas pohon seperti ini. Di tambah dengan pemandangan yang indah. Lihatlah di sebelah sana ada bunga dengan berbagai warna, sangat indah bukan " Ucap Keneisha tersenyum senang, betapa indahnya pemandangan taman itu.

" Iya tapi lebih indah lagi melihat wajah bahagia kalian " timpal Nindi tertawa melihat respon dari kedua sahabatnya yang merasa geli dengan apa yang ia katakan.

" Kau ini belajar dari mana menggombal seperti itu. membuatku geli saja hahaha " Mereka tertawa bersama menikmati waktu kebersamaan mereka, hingga tak sadar bel pertanda pulang sudah bersuara sedari tadi.

Aksa dkk berjalan menuju parkiran. Suara langkah kaki mereka menggema di koridor kerena memang mereka selalu pulang paling akhir karena tak ingin berdesakkan dengan yang lainnya.

Saat di pertengahan jalan mereka mendengar suara tawa seseorang. Mereka berhenti memastikan suara itu. Suara tawa kembali menyapa pendengaran mereka.

" Apa kalian mendengar suara itu? " tanya George pada temannya.

" Iya suara seseorang yang sedang tertawa " dan di angguki oleh keduanya. Mereka melihat sekelilingnya tetapi tidak ada siapapun di sana.

" Tetapi di mana? Di sini sudah tak ada siapapun " Jawab Galaksi

" Suaranya dari arah taman " Aksa berjalan terlebih dahulu di susul Galaksi dan George di belakangnya.

Mereka menelisik sekitar taman itu tetapi tidak ada siapapun di sana, hingga suara itu terdengar lagi mereka mendongak kan kepala ke atas pohon. Betapa terkejutnya mereka melihat Nindi, Keneisha, Anjani sedang duduk bersandar di pohon itu dengan terus tertawa entah apa yang membuat mereka tertawa.

" Astaga sedang apa mereka di atas sana. Memangnya tak ada tempat lain hingga mereka memilih duduk di atas pohon " Heran George kepada tiga gadis cantik itu.

" Mereka memang aneh " Timpal Galaksi terkekeh kecil melihat tingkah murid baru itu.

Aksa terpaku di tempatnya. Melihat wajah Nindi yang mempesona saat sedang tertawa. Nindi yang merasa di perhatikan melihat sekeliling, saat menengok ke arah bawah dia melihat Aksa yang sedang menatapnya.

Manik hazelnya menatap mata Aksa. Sesaat ia terpaku dengan keindahan manik hitam Aksa yang jernih tampak indah di matanya.

" Mata yang indah " Gumam Nindi tersenyum. Terpesona dengan keindahan yang di miliki manik hitam itu.

Aksa yang mendapati Nindi tersenyum ke arahnya terkejut dengan perasaan yang entahlah apa itu.

Keneisha yang melihat Nindi tersenyum mengikuti arah pandangnya dan mendapati Galaksi dan teman temannya berada di bawah pohon itu. Keneisha melihat Nindi sedang tersenyum ke arah Aksa.

" Sepertinya kau terpesona pada Aksa lady. Menggemaskan lihatlah matanya yang tidak berpaling dari Aksa hahahha " Batin Keneisha menatap mereka bergantian.

Keneisha menyentuh bahu Nindi membuat si mpunya terkejut dan memutus kontak mata dengan Aksa.

" Apa yang kau lihat hmm " Ucap Keneisha dengan menarik turunkan alisnya. Nindi yang melihat itu menjadi gelagapan.

" Astaga kenapa aku jadi gugup begini. Tenang nindi okey "

" Melihat mereka bertiga " jawab Nindi dingin dengan ekspresi datarnya.

" Benarkah tetapi kenapa aku tidak yakin dengan jawabanmu itu " Sengaja menggoda Nindi.

" Sudahlah, lupakan ayo kita turun sekarang " Ucap Nindi turun terlebih dahulu dan di susul oleh mereka.

Hap....

" Sedang apa kalian di atas sana? Tanya George.

" Menikmati angin dan taman tentunya " Jawab Anjani dengan tersenyum.

" Apa tidak ada tempat lain selain di atas pohon. Bagaimana jika kalian jatuh dan patah tulang " Anjani yang mendengar penuturan George melebarkan matanya.

" Kau menyumpahi kami jatuh dari atas pohon dan patah tulang begitu " Marah Anjani pada George. George menjadi kelabakan karena Anjani menyalah artikan perkataannya.

" Bu-Bukan begitu hanya saja bagaimana jika kalian terjatuh dari sana. Pohon ini cukup tinggi "

" Kau ini cerewet juga ternyata. Dasar cerewet " ledek Anjani. George yang di katak cerewet terkejut dengan mulut yang menganga.

" Siapa yang kau bilang cerewet. Dasar gadis pemarah "

" Tentu saja kau dan jangan memanggilku dengan sebutan itu " kesal Anjani menatap tajam George.

Mereka yang mendengar perdebatan mereka hanya geleng-geleng kepala saja.

" Kalian ini berhenti bertengkar. Ayo sebaiknya sekarang kita pulang "

Mereka berjalan tanpa ada yang menyadari bahwa Aksa dan Nindi masih belum beranjak dari sana.

" Ayo kita menyusul mereka " Dengan menatap wajah Aksa. Aksa menatap manik hazel itu, menyelami keindahannya.

" Aksa kau kenapa? " Tanya Nindi heran apa ada yang salah dengan wajahku. Pikir Nindi menyentuh wajahnya. Aksa yang melihat itu tersenyum.

" Ayo kita susul mereka " di balas anggukan oleh Nindi. Mereka menyusul teman temannya yang menunggu mereka di parkiran.

Keneisha yang melihat itu tersenyum penuh arti dan di abaikan oleh Nindi.

" Jangan tersenyum seperti itu lagi " Bisik Nindi dengan muka galaknya pada Keneisha.

" Baiklah "

" Maaf sudah membuat kalian menunggu lama " Ucap Aksa datar menatap mereka semua.

" Sudahlah ayo kita pulang " Dan menuju kendaraan mereka masing-masing, meninggalkan area sekolah.

Nindi dan teman temannya mengendarai motor mereka dengan kecepatan penuh bak seorang pembalap karena jalanan yang sepi.

" Waw mereka keren ya? " Ucap George berdecak kagum melihat para gadis yang mengendarai motor sport hitam dengan kecepatan penuh di tambah dengan jaket kulit yang juga berwarna hitam membuat mereka tampak kece.

" Iya mereka kece abis lihat motor sport, helm full face, di tambah jaket kulit membuat mereka makin perfect " puji Galaksi melihat ke arah Keneisha yang tampak menarik saat mengendarai motornya.

" Semua cewek sama saja " Dingin Aksa Tampa melihat ke arah mereka. Galaksi yang mendengar itu menghela nafas pelan lalu menatap George yang juga menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.

" Sampai kapan kau akan terus seperti ini. kami merindukan sifatmu yang dulu. merindukan Aksa kami yang selalu bertingkah bukan dingin seperti ini. Kembalilah " Batin Galaksi memandang Aksa dengan tatapan penuh kesedihan.

1
Gohan
🙏Tolonggg thor, update secepatnya!🙏
Edwin Edwin Hamid
lumayan
Gatita✨♥️😺
Pengen lebih banyak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!