NovelToon NovelToon
Anak Yang Tidak Diakui

Anak Yang Tidak Diakui

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:30.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Pernikahan siri antara Nirmala Wongso dan juga Seno Aji Prakoso membuahkan hasil seorang anak laki-laki yang tidak pernah diakui oleh Seno, karena ia takut keluarga besarnya akan tahu tentang aibnya yang diam-diam menikahi gadis pelayan di club malam.

Setelah dinyatakan hamil oleh dokter Seno mulai berubah dan menyuruh Nirmala untuk menggugurkan kandungannya jika masih tetap ingin menjadi istrinya.

Namun Nirmala memilih jalan untuk mempertahankan buah hati dan meninggalkan kemewahannya bersama dengan Seno.

Penasaran?? ikuti jalan kisah Nirmala yang penuh dengan lika-liku kehidupan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Airin mempersilakan Alaska masuk dengan nada datar, wajahnya tanpa ekspresi. Bukan seperti biasanya. Hal itu membuat dahi Alaska berkerut.

“Dok …,” sapanya pelan.

Tak ada balasan, hanya suara logam dari alat medis yang disentuh Airin.

“Duduk,” ucapnya singkat.

Alaska pun menurut, meski ada rasa perih ketika mendapati perempuan itu begitu cuek. Kenapa begini? Bukankah aku sendiri yang memilih jarak ini? batinnya.

“Dok …,” panggilnya lagi. Hening. Airin tetap sibuk.

Alaska menggertakkan gigi, lalu memberanikan diri. “Airin ….”

Kali ini Airin menoleh. “Apa,” sahutnya dingin.

“Dari tadi aku panggil, kenapa kau tidak menoleh? Aku pasienmu, Rin.”

Sudut bibir Airin menegang. “Kamu pasien… atau lebih dari sekadar pasien?”

“Maksudmu?” Alaska menatapnya tak mengerti.

“Kalau memang pasien, bersikaplah seperti pasien,” ucap Airin, tajam.

“Rin…!” suara Alaska meninggi, seperti peringatan.

“Apa? Kau tak suka dengan jawabanku? Memangnya kenapa?” Airin melangkah mendekat, menantang.

“Aku tidak suka kau bersikap begini,” dengus Alaska, menahan kesal.

Airin mendengus balik. “Tidak suka? Bukannya kamu yang memilih menjauh? Dasar labil.”

“Bukan, aku tidak labil. Aku hanya berpikir… supaya kita bisa setara.”

Airin menyipitkan mata. “Setara? Setara seperti apa?”

Airin menatapnya tajam, seakan menunggu jawaban yang lebih jelas.

“Setara seperti apa, hah?”

Alaska terdiam sejenak. Nafasnya berat, matanya menunduk sebelum akhirnya kembali encer menatap Airin.

“Aku menjauh… karena aku sadar kita tidak setara, Rin.”

Alis Airin bertaut. “Tidak setara?”

“Ya. Aku hanya seorang perwira muda yang belum punya apa-apa, sementara kamu… perempuan pintar, mandiri, sudah berdiri kokoh di jalanmu sendiri.” Suara Alaska merendah, getir. “Aku takut kau terluka karena aku. Jadi lebih baik aku mundur sebelum semuanya makin dalam.”

Airin terdiam, jemarinya refleks menggenggam alat medis yang tadi ia pegang. Ada kilatan emosi di matanya, entah marah atau justru tersentuh. "Aku kecewa dengan sikapmu yang seperti itu, Laska! Kau beranggapan seolah cinta harus setara dari segi sosialita saja, aku bukan perempuan seperti itu."

Refleks Alaska langsung menggenggam tangan Airin. "Rin, perjalanan kita masih panjang, aku hanya takut membuatmu kecewa," tutur Alaska, dengan tatapan teduhnya.

Airin sedikit mencelos sambil melepas paksa genggaman tangan Alaska. "Justru itu, sebagai perempuan aku ingin kau perjuangkan, jika memang kau mencintaiku maka perjuangkan aku, tapi kalau memang kau tidak ..."

Tangan Laska langsung menutup mulut Airin dengan telunjuknya. "Jangan bilang seperti itu, aku tidak suka jika seseorang meragukan perasaanku terhadapmu, mulai saat ini aku akan memperjuangkanmu," ucapnya penuh keyakinan.

Airin terkejut sontak ia langsung membelalakkan matanya dengan degup jantung yang berpacu kencang tidak seperti biasanya. "Apa ... ucapanmu itu serius atau ... kau merasa terdesak dengan ucapanku tadi.

"Tidak aku ... Tidak pernah merasa di desak, yang aku ucapkan tadi adalah sebuah keputusan yang keluar dari mulutku sendiri," pungkas Alaska.

Suasana hening seketika, rasa kesal yang satu bulan ini menumpuk dihatinya kini seolah hilang, hanya dengan satu tindakan yaitu sebuah perjuangan, Airin mulai menatap pria itu dalam-dalam dengan sebuah senyum yang lahir dari lubuk hatinya. "Terima kasih sudah mau berjuang."

Alaska membalas dengan sebuah tatapan yang tidak kalah dalam. "Aku sudah berhasil menaklukkan duniaku sendiri, sekarang sudah saatnya aku menaklukkan dunia untuk memiliki wanita yang aku cintai."

Tiba-tiba suasana menjadi kacau suster tanpa permisi menerobos masuk ke ruang periksa, hingga membuat Alaska cepat-cepat duduk di kursi periksa.

Alaska mengerang pelan saat duduk di kursi periksa, seragam lorengnya sudah sedikit terbuka di bagian punggung. Bekas memar memanjang, masih kemerahan, jelas akibat hantaman keras pentungan kemarin.

“Coba jangan banyak gerak dulu, Letnan," suara Airin sedikit kesal.

Alaska menghela napas, berusaha menahan rasa nyeri. “Sakit tahu," bisiknya pelan.

"Waktu kemarin dengan gagahnya nolongin cewek gak sakit, sekarang bilangnya sakit," ucapnya sedikit menyindir.

"Kan ingin diperhatikan kamu," sahut Alaska.

Tanpa sadar rona merah mulai terpancar di wajah perempuan itu. "Idih ... apaan sih ini bukan tempatnya membual ya."

"Tapi suka kan," sahut Alaska.

Airin mulai fokus kembali mengobati luka Alaska dengan mode serius. "Tahan ya ini sedikit sakit," ucapnya pelan.

"Gak apa-apa ini hanya luka kecil," sahut Alaska.

Airin mengerling sekilas, lalu tersenyum tipis. “Luka kecil? Kalau kena tulang belakang, bisa jadi lain ceritanya. Jangan meremehkan.” Tangannya cekatan membersihkan memar itu, membuat Alaska sedikit meringis.

“Au... sakit juga ya ternyata,” gumamnya lirih.

Airin menatapnya sekilas, ada sedikit guratan kagum. “Saya lihat berita tadi pagi... itu Anda, kan? Yang viral itu," ucapnya meskipun ada rasa cemburu tapi tidak menutup kemungkinan ada rasa bangganya juga.

Alaska terdiam, wajahnya kaku. “Hhh... iya, mungkin.”

“Kalau semua prajurit secepat kamu melindungi masyarakat, mungkin rakyat akan tidur lebih tenang.” Airin tersenyum, namun matanya serius. “Jadi jangan bilang ini luka kecil. Luka ini... tanda kalau kamu sudah melakukan hal yang benar.”

Alaska tercekat. Entah kenapa, ucapan dokter Airin terasa jauh lebih berat daripada pujian ribuan warganet.

☘️☘️☘️☘️

Di kediaman Seno saat ini keluarga kecilnya sudah sepakat ingin mendatangi markas tempat Alaska. Karena kejadian itu pihak Seno mendapatkan banyak dorongan dari rekan bisnisnya untuk segera mendatangi seorang prajurit yang berhasil menyelamatkan putrinya kemarin.

Sebagai seorang yang terkenal dengan citra baiknya, tidak mungkin jika Seno menolak masukan dari mereka. "Mi, sudah selesai," kata Seno.

"Sebentar Pa," sahut Nadira.

Wanita itu masih berkaca dihadapan cermin dengan tatapan sinisnya. "Andai saja pentungan aparat itu mengenai tubuh putriku secuil saja, sudah saya pastikan hidupnya akan menderita," gumamnya dengan lirih.

Di rasa cukup selesai akhirnya wanita paruh baya itu mulai melangkah keluar kamar dengan menuruni beberapa anak tangga.

Nadira terlihat begitu anggun dan modis, tapi dibalik keanggunannya itu menyimpan sejuta misteri, yang dunia luar tidak banyak yang tahu tentang wanita bertangan dingin itu.

"Mi ... ayo cepetan," ucap Alula dengan antusias.

Sementara Alice perempuan itu menunjukkan aura yang tidak suka, baginya keluarganya itu terlalu berlebihan menolong seorang prajurit muda seperti Alaska. "Hanya prajurit saja kok dibanggakan, Mami sama Papi pada kenapa sih? Ikut-ikutan tren yang lagi viral, entar itu anak malah keenakan."

Seno, menarik nafas sejenak, sambil mengelus dadanya. "Nak ... dia itu sudah menyelamatkan adikmu, jadi sudah sepatutnya ia mendapatkan imbalan yang besar dari keluarga kami," ujar Seno.

Meskipun Alice sempat menunjukkan keberatannya atas antusias keluarga terhadap sang prajurit itu, namun dirinya tetap ikut menaiki mobil, karena sejatinya ia sangat takut dengan ibunya.

Mobil mulai melaju ke alamat yang sudah tertera di google maps, di dalam perjalanan kedua putri Seno, nampak saling diam, tidak seperti biasanya, karena untuk masalah ini keduanya berbeda pendapat. "Kak ... jangan diam gitu dong gak asyik tahu," ucap adiknya.

"Biarin emang gak asyik," sahutnya singkat.

Sementara Seno, merasa ada yang aneh di dalam hatinya saat ini, getaran di dalam hatinya memancarkan suasana lain, suasana yang ia sendiri tidak bisa untuk mengungkapkannya.

Bersambung ..

1
Sasikarin Sasikarin
menye2 laki nya kurang greget
Ayi
benar-benar wanita pendendam dia, padahal Nirmala susah menjauh dan tidak menuntut apapun dari suaminya tapi dendam Nadira benar-benar tidak terkalahkan
Ayi
ikut sedih bacanya
Ayi
Haduh Nadira
Les Tary
nirmala ngomong aja SM Alaska
🌸ReeN🌸
bagus ceritanya, gak sabar nunggu update tiap hari
🌸ReeN🌸
nadira ngatain nirmala wanita gak bener...lah dia sendiri apa
🌸ReeN🌸
airin kadang manggil alaska pake mas kadang manggil nama aja
Sri Rahayu
kenapa nadira bgitu kekeh bgt hancurkan alaska dn nirmala? masa hanya krn nirmala pernah jd simpanan suaminy? psti ada alasan lainnt ini
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
Ma Em
Begitu Seno kamu jgn jadi lelaki pengecut diam saja kamu harus berani lawan si Nadira , Nadira berani karena Seno selalu diam dan takut tdk berani bicara masa seorang ayah tdk bisa melindungi anaknya sendiri , dihina selalu direndahkan masa diam saja , kamu hrs tegas sama Nadira agar dia tdk berani lagi ungkit2 semua kesalahanmu Seno .
🌸ReeN🌸
jangan aja alula suka sama alaska...masih sedarah
Ma Em
Kesalahan apa yg Nadira lakukan sehingga Seno sampai berselingkuh dgn Nirmala dan Nadira kesalahannya tdk mau diungkit lagi tapi kesalahan Seno selalu Nadira sebut2, Nadira licik mau menang sendiri
refinorman norman
nah gitu dong pak Seno jgn diam trs
Les Tary
lanjut
Ani Basiati
lanjut thor
partini
ga tau kenapa aku tuh ga ada fil sama Seno mungkin nanti untuk saat ini kamu tuh cuma seorang pecundang punya orang dari dulu tapi O besar
😂😂😂😂
Bak Mis
ngatain orang lain kotor ngacalah diri sendiri ya
Bak Mis
dasar wanita gila' orang anak pengin ketemu kakak nya
Bak Mis
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
nonoyy
nadira sungguh berbahaya psikopat menjijikkan, g cukup k penderitaan nirmala kenapa skrg harus anaknya juga alaska yg kena imbasnya..
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!