NovelToon NovelToon
Aku Bisa Tanpa Dia

Aku Bisa Tanpa Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor
Popularitas:14.7k
Nilai: 5
Nama Author: Minami Itsuki

Aku sengaja menikahi gadis muda berumur 24 tahun untuk kujadikan istri sekaligus ART di rumahku. Aku mau semua urusan rumah, anak dan juga ibuku dia yang handle dengan nafkah ala kadarnya dan kami semua terima beres. Namun entah bagaimana, tiba-tiba istriku hilang bak ditelan bumi. Kini kehidupanku dan juga anak-anak semakin berantakan semenjak dia pergi. Lalu aku harus bagaimana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minami Itsuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30

Aku bisa bayangkan gimana repotnya dia mengurus semuanya tanpa aku di rumah.

Anak-anak rewel, mertua mengeluh, rumah berantakan, pekerjaan kantor menumpuk.

Semua yang dulu kupikul seorang diri, kini jatuh ke pundaknya.

Ponselku kembali bergetar.

“Ratu, pulang! Jangan bikin aku kehilangan muka di depan orang tua. Kamu istri, tugasmu di rumah, bukan kabur seenaknya!”

Aku menatap layar itu lama.

Lucu. Dulu aku dianggap hanya pembantu, pengasuh, pelayan.

Sekarang, kepergianku justru membuat dia kalang kabut.

Malam itu aku duduk seorang diri di kasur tipis kosan, lampu redup menemani. Di pangkuanku, sebuah buku nikah terbuka. Lembar-lembar yang dulu penuh janji, kini hanya jadi saksi luka.

Jari-jariku menyusuri nama yang tertera di sana, terasa getir. Dulu aku pernah percaya semua akan baik-baik saja, bahwa rumah tangga ini bisa jadi tempat pulang walau saat itu dalam keadaan terpaksa. Tapi kenyataan justru menyeretku ke dalam penjara tanpa jeruji.

“Sebentar lagi kamu akan kembali ke pengadilan,” gumamku lirih, seakan berbicara dengan buku itu. “Dan aku akan bebas… benar-benar bebas.”

Ada rasa lega, tapi juga perih. Bebas dari tekanan, namun harus mengubur seluruh kenangan. Buku nikah itu seakan mengejek: dulu aku begitu patuh, kini aku yang meninggalkan.

Aku menutupnya pelan, meletakkannya di meja kecil samping tempat tidur. Malam ini aku akan tidur nyenyak tanpa harus memikirkan beban yang aku pikul.

Baru saja aku ingin pejamkan mata, tiba-tiba pintu luar ada yang mengetuk. Dengan cepat aku langsung bangkit sekaligus waspada.

Jantung terus berdetak cepat, keringan dingin sudah mulai bercucuran. Tubuhku juga mulai bergetar karena takut... Takut kalau di luar sana orang jahat.

Tuk... Tuk... Tuk... Pintu itu kembali diketuk membuatku semakin takut, aku tidak berani buka.

"Ratu?" panggil seseorang. "Ratu, kamu ada di dalam?" lanjutnya.

"Ratu, ini aku Angkasa. Kamu sudah tidur?"

Hah! Angkasa?

"Ratu, tolong buka pintunya." pintanya lagi. Dengan langkah ragu aku mendekat ke pintu, menggenggam erat gagangnya. Tanganku gemetar.

Angkasa kembali mengetuk pintu. Aku menarik napas dalam-dalam, lalu memberanikan diri membuka pintu perlahan.

Ternyata yang berdiri di hadapanku adalah Angkasa.

Aku tertegun. “Kenapa datang malam-malam begini?” suaraku hampir berbisik.

Ia menatapku dengan wajah serius, lalu berkata pelan, “Aku khawatir.”

Tubuhku melemas, campur aduk antara lega karena bukan orang jahat atau mas Erlangga, tapi juga bingung kenapa Angkasa begitu keras kepala mengikuti jejakku sampai ke sini.

“Aku kira…” ucapku terputus, “aku kira dia yang menemukan aku.”

"Maaf ganggu malam-malam."

"Kamu memang ganggu ketengan orang, ini sudah malam buat apa kamu datang ke sini? Kamu jangan cari masalah di sekitar sini, aku takut akan ada orang yang salah paham."

"Kamu tenang saja, kalau itu terjadi aku bisa jelas kan. Aku datang ke sini hanya untuk numpang."

"Mau ngapain numpang di rumah orang?"

"Mobilku mogok." Aku menatap Angkasa sambil menahan rasa ingin tertawa. “Mobilmu mogok sampai harus datang ke sini?”

Angkasa mengangguk pelan. “Iya… aku tidak ada pilihan lain. Orang suruhanku baru bisa datang beberapa saat lagi untuk memperbaiki.”

Aku menghela napas, setengah kesal, setengah lega. “Kalau begitu… lebih baik duduk di ruang tamuku saja. Jangan sampai orang-orang di luar salah paham.”

Angkasa tersenyum tipis, lalu masuk ke kosanku dengan hati-hati. “Tenang saja… aku tidak akan membuat masalah. Hanya menunggu sampai mobilku selesai diperbaiki.”

Aku menatapnya, ragu-ragu antara ingin bicara lebih banyak atau membiarkan ia duduk diam. “Baiklah… tapi jangan lama-lama. Aku tidak mau ribut.

Setelah masuk dia pun langsung duduk. Dan aku langsung menutup pintu karena hari sudah malam. Saat aku berbalik ke arah Angkasa. Betapa terkejutnya aku melihat Angkasa melihat buku nikahku yang tergeletak di meja dekat kasur.

Perlahan ia menoleh ke arahku dengan tatapan heran. “Ini… buku nikahmu?” ucapnya, nada suaranya penuh penasaran.

"Itu ... Itu ..."

"Jadi kamu sudah menikah?" tanyanya lagi.

Aku buru-buru menunduk, menarik buku itu dari tangannya. “Iya… sebentar lagi akan aku kembalikan ke pengadilan. Tidak ada urusanmu dengan ini.”

Ia terdiam sejenak, matanya menelusuri ekspresi wajahku. “Aku… tidak tahu harus berkata apa. Jadi ini… urusan yang berat bagimu?”

Aku menelan ludah, menahan campuran perasaan lega dan sakit. “Bisa dibilang begitu… Aku cuma ingin hidup sendiri untuk sementara. Tidak ingin ada yang ikut campur.”

Aku menatap Angkasa sejenak saat ia mengangkat tangan, wajahnya penuh penyesalan.

“Sekali lagi ku… minta maaf,” ucapnya pelan. “Seharusnya aku tidak usah melihat… atau ikut campur. Ini urusan pribadi.”

Aku menarik napas panjang, mencoba menenangkan hati. “Tidak apa… memang tidak ingin ada yang tahu tentang ini. Hanya saja… datang tepat saat aku sedang menenangkan diri.”

Angkasa menunduk, suaranya hampir berbisik. “Aku tidak bermaksud membuat tidak nyaman. Aku cuma… ingin memastikan semuanya baik-baik saja.”

Aku mengangguk pelan, menatapnya dengan sedikit lega. “Aku baik… tapi lebih baik jangan terlalu dekat dengan urusan ini. Semua harus diselesaikan sendiri.”

"Iya, aku tahu. Tapi bicara soal masalah rumah tanggamu. Aku sempat melihat foto suami kamu di buku nikah itu. Sepertinya aku kenal dengan suami kamu."

Aku menatap Angkasa dengan mata terbuka lebar. “Apa maksudmu… melihat foto suamiku?”

Angkasa mengangkat bahu sedikit, wajahnya serius. “Aku tidak sengaja… cuma melihat. Foto itu menarik perhatianku… dan aku tahu siapa dia.”

Jantungku berdebar kencang. “Kamu mengenalnya?”

Ia mengangguk pelan. “Ya… aku tahu dia. Aku tidak menyangka dia pernah ada dalam hidupmu.”

Aku terdiam, campuran rasa terkejut dan waswas menyeruak. “Bagaimana bisa kamu tahu… Memangnya kamu pernah bertemu?"

"Bukan pernah bertemu, aku hampir setiap hari melihatnya. Ya… dia bukan sekadar pegawai biasa. Dia bawahan langsungku. Dan aku baru saja resmi menjabat sebagai direktur di sini.”

Aku terdiam, mulutku serasa terkunci. Tak kusangka, Mas Erlangga bekerja di satu perusahaan dengan Angkasa. Selama ini aku sama sekali tidak tahu keberadaannya, apalagi posisinya.

Angkasa menatapku serius. “Selama ini, Erlangga ternyata diam-diam terlibat kasus korupsi di perusahaanku. Aku sedang menyelidiki semuanya, dan begitu bukti cukup, dia akan diproses hukum.”

"Apa! Korupsi?"

"Iya, aku tinggal menunggu waktu saja untuk memberikan hukuman terhadapnya karena dia sudah lancang melakukan tindak korupsi."

Angkasa menghela napas panjang, menatapku dengan serius. “Aku juga sempat ragu awalnya. Tapi semua bukti sudah jelas. Semua transaksi yang mencurigakan dan pengeluaran fiktif sudah aku kumpulkan. Ini bukan dugaan lagi.”

Rasanya seluruh tubuhku bergetar. Bagaimana bisa sosok yang selama ini kulihat sebagai suami—yang seharusnya menanggung tanggung jawab keluarga—ternyata menyimpan rahasia sebesar ini?

“Ini… serius, kan?” tanyaku lagi, suaraku bergetar.

Angkasa mengangguk tegas. “Sangat serius. Dan begitu kasus ini terbongkar, dia tidak akan bisa menghindar dari konsekuensinya.”

1
YuWie
Luar biasa
YuWie
lhaaa wis Smp lho..gak bisa apa2...
sampe bab ini masih bingung alur nya..tdk ada pov ratu jadi masih sepihak
YuWie
lebay erlanga..tinggal cari pembantu klo istri cmn dianggap babu olehmu
YuWie
anak2 nya kie umur berapa.. SD, SMP, SMA
YuWie
blangsaan sendiri ya ditinggal babu
YuWie
ternyata mencari pembantu gratisan tho
YuWie
masih menyelami karskter pemainnya
Lee Mbaa Young
tamat riwayat mu 😄😄
Lee Mbaa Young
Habis nikah ketahuan korupsi, hrse pengantin baru bhgia mlh kehilangan pekerjaan.
beda istri beda rejeki apalagi hsil selingkuh bgitu.
Lee Mbaa Young
Syukurin semoga hbis nikah ketahuan korupsi trus di pecat. mmpus kau
Lee Mbaa Young
erlangga Selamat hidup mu akn berantakan setelah ini, karma otw
Anonymous
Ini sdh end?
Kucing Hitam: belum, kak. masih ada lanjutanya 😁
total 1 replies
Riani Putri
mantap, tinggal liat gimana menderitanya dia ditinggal ratu, belum lg ketauan korupsi dikantor nya, ayo Thor dilanjutkan lg cerita nya
Riani Putri
mana lanjutannya thor
Riani Putri
ayo dong kk, up lagi, seru ceritanya
Kucing Hitam: oke, siap.. ditunggu ya
total 1 replies
Himna Mohamad
mantap ini
Kucing Hitam: terima kasih, kak.. tunggu update selanjutnya ya kak 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!