NovelToon NovelToon
Gulungan Ombak Cinta

Gulungan Ombak Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Gadis nakal
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ceyra Azaya

Musim panas sudah di mulai, dua wanita muda, Chai Tea dan Cherry memutuskan untuk pergi berlibur ke pulau, menikmati pantai yang indah.

namun bukannya mendapat liburan yang menyenangkan, keduanya malah dihujani banyak masalah yang membuat mereka berdua terjebak di pulau itu dengan cinta penuh misteri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceyra Azaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

[Kesialan Membuatnya Trauma]

"Hah? Kamu sudah tahu kalau aku sedang bokek, kan? Aku berusaha menghemat uang mulai dari sekarang." Sahut Chai dengan terpaksa.

"Pikirkan masalahmu nanti! Aku baru gajihan, mari kita berbelanja sebanyak mungkin!" Ajakan terakhir Cherry sebelum menutup panggilan.

Dikarenakan temannya akhir-akhir ini tampak murung, Cherry pun khawatir tentang keadaannya, sebab itulah ia mencoba mengajak Chai Tea pergi mencari hiburan sekaligus mentraktir dia untuk berbelanja bersama, berburu suvenir buatan warga desa.

Sementara di sisi lain, Chai Tea segera bersiap-siap. Ia mengenakan dress putih, dengan rambut kepang samping, ditambah jepit rambut bunga kamboja yang diselipkan di telinga. Chai Tea berdiri di depan cermin, memandangi gaun yang akan melebar ketika dirinya berputar.

---

Tak lama terdengar suara lonceng berbunyi, Chai segera pergi ke bawah menemui temannya. Terlihat Cherry hanya mengenakan kaos putih biasa dan celana jeans pendek, ditambah sepatu jersey yang biasa dikenakan olehnya.

Penampilan mereka berdua sangatlah berbanding terbalik seakan langit dan bumi. Tetapi bagi keduanya yang sudah bisa dengan penampilan masing-masing telah menganggap biasa saja.

"Sudah siap? Tidak ada yang ketinggalan?"

"Yup! Aman!" Sahut Chai Tea bersama jempolnya.

Keduanya berjalan beriringan sambil bergandeng tangan, di bawah sinar mentari, menuju dermaga. Dari kejauhan, tak mereka sadari bahwa seseorang memerhatikan dari rumah seberang.

Saat ini Sky sedang sarapan di balkon seperti biasa, namun hari ini berbeda, ia merasakan firasat tak enak memenuhi hati setelah melihat kepergian kedua wanita itu. Sky hanya berharap agar tak mendapatkan kesialan yang mengerikan.

____

Hari ini pantai tambak begitu sunyi, hanya ada beberapa wisatawan yang masih terlihat di sekitar. Chai Tea dan Cherry sudah sampai di dermaga, tempat singgahnya para perahu wisata, tetapi mereka tak melihat adanya perahu wisata yang terparkir saat ini.

"Kenapa rasanya aneh sekali di sini?" Ucap Chai Tea, mengeling ke sekitar.

"Sudah jelas, kan? Kita terlambat, ketinggalan perahu." Sahut Cherry, mengkerutkan dahi.

"Tapi coba lihat ke sana!" Tunjuk Chai Tea.

Tampak hanya ada satu perahu tersisa yang kini sedang ditarik oleh beberapa orang menuju ke daratan. keduanya pun bergegas menghampiri para bapak-bapak yang sedang sibuk melakukan pengecekkan kondisi bagian bawah perahu.

"Permisi, apakah masih ada perahu yang akan pergi ke pulau seberang?" Tanya Chai Tea pada seorang bapak yang berdiri sambil berkacak pinggang dengan perut buncitnya.

"Maaf Neng! Saat ini semua perahu wisata sudah dipenuhi oleh wisatawan dan masih belum ada yang kembali."

"Tunggu saja mungkin beberapa saat lagi." Ucap si bapak.

"Yaah... Gagal, deh!" Sahut jengkel Cherry, menendang pasir putih.

Dikarenakan buntu, keduanya menjadi gelisah sebab tak bisa menunggu dan diam saja sebab takut suvenir akan habis diborong. Dalam keadaan bingung, berjalan tanpa arah. Namun secara tiba-tiba bapak tadi kembali memanggil.

"Neng! Om bisa memberikan tumpangan untuk kalian, kebetulan ada kapal kargo yang akan berlayar ke tujuan yang sama."

"Mau nebeng?" Tanya si bapak dengan ramah.

Mendengar ucapan itu seketika Chai Tea dan Cherry saling memberikan pandangan dengan mata yang lebar dan senyum kecil. Beruntung sekali mereka mendapatkan bantuin gratis tanpa memungut biaya.

Tak ingin menyia-nyiakan tawaran itu mereka pun setuju karena kapan lagi bisa menaiki kapal besar. Chai Tea dan Cherry pun mengikuti bapak tadi menuju pelabuhan utama yang tak jauh dari sana.

Setibanya di sana, Cherry dibuat melongo dikarenakan dirinya sama sekali tak pernah naik kapal besar, pandangan matanya juga melihat ke sebuah alat bongkar muat sedang memindahkan beberapa kotak besi berukuran yang besar ke atas kapal.

"Chai, aku rasa tidak sia-sia kita ketinggalan kapal." Bisik Cherry sambil tertawa puas.

"Benar! Sepertinya perjalanan ini akan menjadi kenangan besar di hidupku." Balas Chai Tea, semakin tak sabar ingin segera berlayar.

Tak berselang lama, Sky datang dengan motor tuanya menuju pelabuhan utama. Dari kejauhan bapak itu melambaikan tangan sambil memanggil namanya. Sky dibuat heran karena baru datang langsung dipanggil, jadi segera ia menuju ke bapak itu.

Tak mengerti situasi, ia terheran-heran melihat kedua wanita itu juga ada di sana, apalagi si bapak memanggilnya hanya karena ingin memperkenalkan bila Sky sebenarnya memiliki tugas sebagai nakhoda yang akan bertanggung jawab atas pelayaran kapal yang akan mereka tumpangi.

Meskipun kesal tapi tidak bisa protes, Sky hanya tak terima bila si bapak mengijinkan mereka untuk ikut. Dan dengan lirikan singkat menatap mata Chai Tea, mengutarakan kekesalan lewat sorotan dingin pada orang yang selalu menciptakan kesialan.

"Wanita ini pasti akan berulah lagi. Aku tidak ingin kapal kargo milik keluargaku mendapat masalah di atas lautan." Rutuk Sky dalam benak, bersungut kesal.

"Kalau mereka membuat kekacauan buang saja di tengah laut!"

"Tidak akan ada yang sadar kalau salah satu pengunjung menghilang." Ucap Sky kepada si bapak secara terang-terangan tak suka dengan keberadaan mereka. Ia juga membuang muka dan pergi bersama motor tuanya.

"Astaga Sky! Jangan begitu sama wanita!" Tegur si bapak seraya bercanda.

Sebelum naik ke kapal, Sky memarkirkannya motor namun tak sengaja bertemu seorang nenek tua yang baru saja kembali dari pulau seberang menggunakan kapal nelayan. Beliau adalah seorang yang dianggap sebagai orang pintar dan dihormati semua orang di desa.

Sky menyempatkan diri untuk menghampiri beliau dan meminta agar dihilangkan dan dijauhkan dari kesialan yang akan menimpa dirinya karena Sky akan berlayar di atas lautan yang jauh dengan daratan selama satu jam kedepan.

Kemudian ia pun berlutut di tanah. Sementara sang nenek sambil membacakan sebuah mantra lalu mencelupkan tangannya ke dalam mangkuk kayu yang berisi air khusus.

kemudian mengusap kepala Sky dengan lembut membasahi seluruh rambutnya menggunakan air tersebut. Sementara sisa air yang berlebih itu akan disiramkan ke atas kapalnya nanti.

Tak hanya itu, beliau juga memberikan sekantong kelopak bunga mawar merah yang akan ditaburkan di tengah laut sebagai tradisi para pelaut untuk menghindari gelombang tinggi yang sering menelan korban dan juga sebagai penghormatan kepada penunggu laut.

Karena semua persiapan sudah beres, kapal pun mulai memanaskan mesin sebelum berlayar. Terdengar suara gemuruh mesin membuat seluruh kapal mendapat getaran kecil.

Di pelabuhan utama seseorang melepas rantai kapal lalu melemparkannya ke dalam. Perlahan kapal mulai bergerak menjauhi pelabuhan dan akan segera berlayar di lautan.

Chai Tea dan Cherry duduk di atas kotak besi yang besar menikmati pemandangan laut luas membentang sejauh mata memandang, sambil memanfaatkan momen, keduanya pun ber-swafoto bersama

Tanpa sadar, bila dari kejauhan Sky tampak memperhatikan Chai Tea secara diam-diam, ia tak mau melepaskan pandangan sedetik pun karena khawatir wanita itu akan membuat masalah lagi di atas kapalnya.

1
drpiupou
yah kah wong kamu cantik/Joyful/
drpiupou
kak paksanya kebanyakan /Grievance/
drpiupou
kak paragraf nya bisa di pecah aga kecil kak. supaya yang baca nggak capek matanya.

kadang pembaca bisa nggak jadi baca kalau paragraf nya sesak begini.


maaf yah kak, aku cuma ngasih sran
Ceyra Heelshire: makasih loh sarannya! aku perlu banget saran kek gini.
total 1 replies
Chae-yeong
lanjutt kak🤭
Nurika Hikmawati
ceritanya bagus kak... semangat terus ya
Shishio Makoto
Gak terasa waktu lewat begitu cepat saat baca cerita ini, terima kasih author!
Haris Saputra
Coba deh baca ini, jamin deh puas banget sama ceritanya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!