NovelToon NovelToon
Suksesnya Anak Yang Terbuang

Suksesnya Anak Yang Terbuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Cerai / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: widya saputri

Lihat, dia kayak hantu!"

"ia dia sangat jelek. Aku yakin sampai besar pun dia akan sejelek ini dan tidak ada yang mau mengadopsinya."

"Pasti ibunya ninggalin dia karena dia kutukan."

"Coba lihat matanya, kayak orang kesurupan!"

"iya ibunya membuangnya Karena pembawa sial." berbagai macam cacian dan olokan dari teman-temannya,yang harusnya mereka saling mengerti betapa sakitnya di buang tetapi entah mengapa mereka malah membenci Ayla.

Mereka menyembunyikan sendalnya, menyiramkan air sabun ke tempat tidurnya, menyobek bukunya, bahkan pernah mengurungnya di kamar mandi hingga tengah malam. Tapi Ayla hanya diam,menahan,menyimpan dan menelan semua dengan pahit yang lama-lama menjadi biasa.

Yang paling menyakitkan adalah bahwa tidak ada satu pun orang dewasa di panti yang benar-benar peduli. Mereka hanya melihat Ayla sebagai anak yang terlalu pasrah. Kalau ia dibully, itu pasti karena ia sendiri yang terlalu lemah.

Di sekolah, semuanya lebih buruk lagi..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widya saputri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal yang Benar-Benar Baru

Pagi itu udara segar memenuhi halaman Rumah Harapan. Ayla berdiri di teras sambil melihat anak-anak bermain bola. Suara tawa mereka memenuhi udara, seperti obat yang menyembuhkan semua luka lama di hatinya.

Rani sibuk di ruang serbaguna, mempersiapkan acara “Minggu Ceria” yang mereka adakan setiap dua minggu sekali. Sementara itu Nina berada di kantor kecil panti, memeriksa laporan keuangan dan daftar sumbangan.

Di tengah kesibukan itu, seorang anak perempuan berumur 10 tahun, Laras, menghampiri Ayla sambil membawa amplop kecil berwarna biru muda.

"Kak Ayla! ini buat Kak Ayla, Kak Nina, dan Kak Rani dari aku."Kata Laras sambil menyodorkan sebuah amplop kecil.

"Apa ini sayang?" Tanya Ayla sambil mengambil surat itu

"Kakak baca saja." Laras lalu berlari keluar meninggalkan Ayla.

Setelah semua pekerjaan mereka selesai. Mereka bertiga berkumpul di ruang baca. Ayla membuka amplop itu perlahan. Di dalamnya ada secarik kertas dengan tulisan tangan sederhana namun penuh perasaan.

"Kak Ayla, Kak Nina, Kak Rani…

Dulu aku takut gelap, takut orang marah, takut suara langkah kaki di malam hari.

Sekarang, di Rumah Harapan, aku nggak takut lagi.

Aku punya teman, punya tempat tidur yang hangat, dan makanan yang enak.

Kalian seperti super hero, tapi tanpa jubah.

Terima kasih karena udah menyelamatkan aku. Aku janji akan sekolah yang rajin biar nanti aku bisa nolong anak-anak lain seperti kalian nolong aku.

Dari Laras, yang sekarang berani bermimpi lagi.”

Ketiganya terdiam. Rani menutup mulutnya, berusaha menahan tangis. Nina menatap langit-langit, menahan perasaan yang meledak-ledak. Ayla memeluk kertas itu seolah takut huruf-hurufnya menghilang.

"Kalau suatu hari aku ragu sama apa yang kita lakukan aku akan baca ini lagi." Kata Ayla melipat kembali kertas itu

"Astaga... Anak sekecil itu bisa merangkai kata-kata." Rani dengan wajah menahan tangis

"Mereka sangat bergantung sama rumah harapan ini." Lanjut Nina.

"Aku ada saran,bagaimana kalau Bu Asih kita jadikan kepala panti disini." Rani dan Nina langsung menatap Ayla

"Setuju!" sorak mereka berdua

"Tapi apa Bu Asih mau ya?" Tanya Nina ragu

"Aku akan mencoba bicara dengannya."

**

Beberapa hari kemudian, Ayla dan Nina kerumah Bu Asih, mantan pengasuh panti lama yang dulu diam-diam membantu mereka saat kecil. Wanita itu kini berjualan kue di rumahnya, hidup sederhana tapi damai.

Di meja makan, Ayla mengutarakan niatnya.

"Bu, saya mau Ibu jadi kepala panti kami. Rumah Harapan butuh orang yang bukan cuma punya pengalaman, tapi juga punya hati.” Kata Ayla memegang tangan Bu Asih

"Nak.. aku pikir kalian sudah lupa sama aku. Kalian tahu kan dulu aku nggak bisa banyak nolong kalian." Bu Asih sangat terharu dengan niat Ayla

"Bu, justru karena Ibu… kami masih punya harapan waktu itu. Sekarang giliran kami ajak Ibu jadi bagian dari masa depan.”

Bu Asih menatap mereka lama, sebelum akhirnya mengangguk dengan mata berkaca-kaca.

"Baiklah tapi ingat, aku galak kalau soal disiplin.” Kata Bu Asih.Semua tertawa, suasana menghangat.

Keesokan harinya Nina yang sibuk di kantor mendapat telepon dari bandara. Suara pria di ujung sana terdengar penuh kegembiraan.

"Dek, ini Kak Arman. Aku di Indonesia. Aku pulang." Kata seorang pria dari balik telepon

"Kak Arman!" Teriak Nina kegirangan

Nina hampir menjatuhkan ponselnya. Kak Arman adalah kakak angkatnya yang tinggal di Kanada sejak ia berusia 12 tahun. Mereka jarang berkomunikasi karena keterbatasan jarak dan kondisi.

"Tunggu aku disana,jangan kemana-mana." Tanpa menunggu waktu lama,Nina langsung mengambil kunci mobil dan tasnya lalu segera ke bandara.

Malam itu, Nina menjemputnya di bandara. Begitu melihat sosok tinggi dengan senyum hangat itu, ia langsung berlari memeluknya.

"Kak Arman!" Teriak Nina sambil berlari

"Kamu sudah jadi wanita hebat, Dek. Aku bangga sekali." Kata Arman yang mengelus kepala Nina

"Aku cuma melakukan yang harus dilakukan. Tapi aku senang akhirnya kita bisa ketemu lagi."

"Kaka juga senang."

"Tapi kakak tidak akan kembali ke Kanada lagi kan?" Tanya Nina dengan wajah memelas

"Iya kakak akan menetap disini,mengurus bisnis keluarga."

Mereka berdua lalu menuju kerumah. Orang tuanya tidak mengetahui kalau Arman pulang ke indonesia

"Arman!" Bu Claudia sangat kaget melihat Nina pulang bersama Arman

"Mama." Arman lalu memeluk sang mama yang sudah lama tidak bertemu. Biasa Claudia yang berkunjung kesana tetapi sudah beberapa tahun ini Claudia tidak kesana karena kesibukannya mengurus perusahaan dengan suami.

"Kenapa tidak bilang-bilang kalau akan pulang?"

"Kan surprise ma. Oya papa mana?" Tanya Arman merangkul Claudia menuju sofa sedangkan Nina sudah lama duduk duluan.

"Biasa,papa belum pulang dari kantor. Tidak lama lagi akan pulang kok." Jawab Claudia

Sudah 2 hari Arman berada di Indonesia.

Saat weekend Arman ikut Nina ke Rumah Harapan. Anak-anak langsung menyambutnya seperti paman baru. Mereka bermain gitar di halaman, Rani menghidangkan makanan, dan Ayla duduk bersama Bu Asih sambil bercerita tentang perkembangan panti.

Arman datang dengan membawa berbagai makanan dan mainan.

Arman terkesan melihat semua itu.

"Kalau di luar negeri orang sering bicara soal perubahan tapi kalian di sini benar-benar membuatnya nyata."

"Ini semua mimpi kami kak." Kata Rani.

"kalian hebat. Teruskan berbuat baik." Kata Arman tersenyum pada mereka semua

Malam semakin larut, tapi halaman panti tetap ramai oleh suara canda. Ayla berdiri, menatap bintang di langit. Di sebelahnya, Nina dan Rani bergandengan tangan seperti dulu saat masih anak-anak di panti lama.

"Kita sudah lewati neraka dan sekarang kita ada di surga kecil ini." Kata Ayla menatap langit

"Dan kita nggak akan biarkan siapapun merusaknya." Lanjut Rani

"Rumah Harapan bukan cuma rumah untuk anak-anak itu tapi juga untuk kita bertiga." Ucap Nina juga.

"Aku tidak akan biarkan orang lain merusak surga kita." Kata Ayla lagi.

"Ayla,bagaimana lanjutan dari buku yang kamu tulis?" Tanya Rani

"Aku masih menulis sambil menjalankan perusahaan." jawab Ayla

"Lalu kamu nin?"

"Sama,aku juga masih membantu Ayla,kami masih melanjutkan buku itu." Rani hanya mengangguk mendengar jawaban kedua sahabatnya

"Kenapa?" Tanya Ayla heran

"Ah..tidak apa-apa. Aku hanya penasaran aja karena aku sudah jarang mendengar kalian membahas soal buku."

"Buku itu akan tetap berjalan kok."

Dari ruang tamu, Laras memanggil, “Kak Ayla, Kak Nina, Kak Rani ayo main!”

Mereka tertawa, lalu berlari masuk. Malam itu, di tengah cahaya lampu dan suara tawa, masa depan terasa benar-benar terbuka.

Bersambung...

1
Elis yulianti
suka thor,, tp jangan sampe udh gde nya suka cowo sama🙈
Elis yulianti
thor ko km bikin aku mewek sih/Sob/
Widya Saputri
Makasih sudah mampir kakak...
Ma Em
Akhirnya Rani ,Nina dan Ayla sdh punya usaha masing2 , semoga mereka bertiga tdk terpisahkan dan selalu rukun sukses selalu trio girl .
Widya Saputri: makasih sudah mampir kakak.. jgn lupa tinggalkan jejak ya..
total 1 replies
Ma Em
Semoga semua penjaga panti sdh ditangkap semua , serta Ayla jadi anak yg sukses bersama Rani dan Nina .
Lenni Ambo dalle
alur ceritax bagus,semangat👍
Lenni Ambo dalle
lanjut autor,ceritax menarik..
Lenni Ambo dalle
semangat .../Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!