Sarah adalah perempuan ABG yang belum mengenal cinta, dia siswi SMP yang beranjak remaja. Di dalam kelasnya Sarah termasuk siswi yang berwajah hitam manis diantara teman temannya namun mempunyai sifat cuek dan jaim
Diantara beberapa siswa bahkan menyukainya, dan berharap mendapat tempat yang spesial di hati Sarah
Bagaimana kisah selanjutnya dan siapakah yang berhasil mendekati Sarah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yusnia nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Rumah pak Yasir memang besar, ada beberapa kamar yang di khususkan untuk tamu keluarga yang datang dari jakarta
Sarah melepaskan rasa pegal setelah perjalanan panjang dari jakarta.
Sementara Bu Yana mulai memasak nasi dan menata menu makan siang yang sudah dibelinya di warung lauk matang tadi.
Sarah keluar dari kamarnya, pak Yasir dan Bu Yana sudah menunggu di depan meja makan.
Di ruangan itu suasana terasa hangat, mereka bertiga makan dengan lahap, setelah selesai makan Sarah membersihkan meja dan mencuci piring kotor
...****************...
Pagi ini sinar matahari menyusup lewat jendela menghangatkan rumah yang semalam di guyur hujan. Bu Yana sudah bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan Sarah. Sarah sudah bersiap dengan seragam putih abu abu, rambutnya sebahu tertata rapih.
"Ayah mana bu'? Tanya Sarah sambil celingukan
"Ayah di kolam lagi kasih makan ikan sar"
" hari ini ujian kelulusanku Bu, doakan ya agar aku lulus dengan nilai terbaik" ucap Sarah penuh harap
"ibu doakan yang terbaik untukmu nak" jawab Bu yana
...Sarah bergegas berangkat dan mencium punggung tangan ibunya dan ke kolam berpamitan dengan ayahnya....
......................
Dari sisi gedung sekolah, Sarah berjalan beriringan dengan Arman. Keduanya tampak bercakap ringan, senyumnya mengembang saat Arman bercerita dengan ekspresi lucu dan penuh antusias
Di seberang sana, beberapa pasang mata menatap tajam kearah mereka.
"Ga mau nyamperin ndri?" bisik Nani setengah meledek
Indri tersenyum kecut "Enggak, kita tunggu waktu yang tepat"
Bukan Indri tak berani tapi situasi saat ini sedang ujian kelulusan.ia nampak tenang tapi hatinya bergejolak.
......................
Di sebuah ruang kelas yang hening, hanya terdengar lembaran lembaran kertas soal ujian yang di balik yang mengisi kesunyian, seluruh murid fokus menjawab soal soal itu.
satu jam berlalu, sebagian siswa ada yang sudah mengumpulkan lembaran jawaban mereka.
"jangan terburu buru, pastikan jawaban kalian benar" ucap sang guru pengawas sambil berjalan keliling sudut sudut ruang kelas, lalu kembali ke kursinya dan mengecek lembaran jawaban muridnya yang ada diatas meja.
Tiga puluh menit pun berlalu, bel telah berbunyi menandakan bahwa ujian sudah selesai
semua murid beranjak satu persatu maju ke depan dan mengumpulkannya di meja guru
mereka mengemasi peralatan tulisnya ke dalam tas
Di luar sana, Indri, Nani dan Tika sudah menunggu Sarah keluar
Indri menatap tajam pada Sarah dan melipat kedua tangannya diatas dada
Sarah yang merasa dirinya ada yang mengawasi sempat menoleh pada mereka, ia menyipitkan matanya.
"ngapain sih Indri dan temannya liatin aku?" batinnya
Sarah melangkah pulang melewati lapangan bola sekolah, Indri, Nani dan Tika membuntutinya
Langkah Sarah terhenti lalu ia membalikkan badannya
"Kalian ikutin gue?" tanya Sarah
Mereka bertiga tertawa
"dah ndri, jangan lama"ucap Nani
"lu, Sarah, sejak kapan lo dekat sama Arman?" tanya indri
Sarah tersenyum sinis "lo ikutin gue cuma mau tanya itu doang?"
"lo jangan macam macam ya sar, gue dah lama suka sama dia jadi lo jangan sok kecakapan deketin dia" ucap Indri dengan emosi
Sarah mengerutkan kening, namun tetap tenang
"gue sama Arman itu tetanggaan, bukan berarti gue mau deketin dia, lo salah ndri, norak banget sih cara Lo nih" jawab sarah
"keluarga gue sama keluarganya sudah dianggap seperti saudara begitupun dengan keluarga mas Andika" lanjut Sarah
Indri terdiam menahan rasa malu tapi dalam hatinya masih mengancam
BERSAMBUNG