NovelToon NovelToon
Kesetiaan Dibalas Pengkhianatan

Kesetiaan Dibalas Pengkhianatan

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Maria Anastasia

Kirana Larasati adalah istri sah dari David Sanjaya, pengusaha muda yang sedang naik daun. mereka sudah menikah selama lima tahun dan dikaruniai anak laki-laki laki bernama Luis Sanjaya. awal- awal pernikahan mereka selalu dipenuhi dengan kehangatan. tapi entah kenapa setelah Luis lahir, semuanya berubah. david selalu pulang malam dari perusahaannya dengan alasan sibuk, dan sikapnya yang dulu hangat menjadi sangat berubah. sampai suatu hari Kirana menemukan noda lipstik di baju kemeja milik David. dan sampai pada akhirnya sang suami mengakui bahwa dia berselingkuh dengan sekretarisnya. dan David lebih mengutamakan sekretarisnya tersebut ketimbang istri sahnya. bagaimanakah kelanjutan kisah rumah tangga mereka? apakah Kirana bisa bertahan dengan David? selamat membaca...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17. MASUK RUMAH SAKIT

Lalu aku mengajak novi untuk turun ke lantai bawah untuk melihat pakaian anak kecil.

Sampai tiba-tiba ada yang mendorongku dengan sangat keras dan aku pun berteriak,

AHHH.....

Aku jatuh terguling-guling di tangga, dan badanku rasanya mau remuk.

“IBU KIRANA...”

teriak novi memanggil namaku, dia pun segera berlari ke arahku dan meminta orang-orang untuk menelepon ambulans.

“Ibu, gak apa-apa kan? Pak, tolong bantu dulu bawa ke depan, supaya kalau ambulans datang bisa segera dinaikkan ke dalam ambulans.”

Pinta novi kepada salah satu bapak yang ada di situ.

Mereka pun segera menggotong badanku keluar dari mall itu, pas ketika sudah sampai di luar ambulans datang, mereka para perawat pun segera memindahkanku ke dalam ambulans dan membaringkanku.

Novi pun ikut bersamaku, dan di situ aku melihat dia menelepon mas Agung dan juga pak Damar untuk memberitahukan bahwa aku terjatuh di tangga mall.

Aku tidak terlalu jelas lagi mendengar pembicaraan mereka, karena aku merasakan sakit di seluruh badanku.

Aku mengingat sepertinya tadi ada yang mendorongku hingga aku terjatuh.

Tapi, aku tidak tau siapa yang mendorongku itu, dan tadi aku terjatuh melewati 10 tangga, Bahkan aku merasa kakiku sangat sakit.

***

Sesampainya di rumah sakit aku segera dipindahkan ke ruang gawat darurat untuk segera diperiksa lebih lanjut.

Aku melihat kedua Orang tuaku bersama Laras, dan anakku Luis juga datang untuk melihatku.

“Kirana, anakku kenapa kamu bisa sampai seperti ini?” tanya ibuku sambil menangis.

“Aku gak apa-apa kok, ibu jangan nangis.” Jawabku sambil memeluknya.

“Aku terjatuh di tangga, bu.”

“Di tangga mana, Apa di tangga kantormu? kan sudah ada lift di situ, kenapa naik tangga lagi!”

“Bukan tangga kantor, ibu. Tadi aku sama novi jalan-jalan ke mall, terus aku mengajak novi untuk melihat-lihat pakaian anak kecil di lantai bawah, pas kami turun tangga memang dalam keadaan rame, dan aku merasa seperti ada yang mendorongku, tapi aku tidak tau siap itu?”

jelasku pada kedua orangtuaku.

“APA...?? SIAPA YANG BERANI MENDORONGMU, NAK. BIAR AYAH KASIH PELAJARAN ORANG ITU.”

Teriak ayahku sambil marah-marah.

“Ayah tenang dulu, jangan terlalu cepat emosi. Ingat dengan penyakit darah tinggi ayah?” ucap ibu kepada ayahku.

“Iya ayah, yang penting kan aku gak apa-apa kok. Hanya saja kakiku sedikit sakit.”

Ucapku meyakinkan ayah.

Tidak lama novi masuk ke ruanganku bersama pak Damar.

“Ibu kirana, gimana keadaannya? Setelah ditelepon oleh novi, saya cepat-cepat ke sini. Agung titip salam untukmu, dia bilang besok setelah pekerjaannya selesai, dia akan segera pulang ke indonesia.”

Jelas pak Damar kepadaku.

“Memangnya om Agung ke mana?” tanya anakku yang sedang digendong oleh Laras. Aku tidak bisa menggendongnya, karena badanku masih terasa sangat sakit.

“Ini Luis ya? Om Agung ada pergi ke London, tapi besok dia akan kembali ke sini.” Jawab pak Damar.

“Om kok tau kalau namaku Luis? Terus om ini siapanya om Agung?” Luis bertanya lagi.

“Iya taulah, om Agung kan sering cerita tentang Luis. Kenalin nama om, Damar! sepupu dari om Agung.”

Ucap pak damar sambil mengajak Luis untuk bersalaman.

“Salam kenal om Damar, namaku Luis.”

Luis pun langsung meminta pak Damar untuk menggendongnya.

“kamu jangan ngerepotin om Damar dong, sayang! Kasihan om Damar itu capek.” Jelasku kepada Luis.

“Gak apa-apa, ibu Kirana. Gak masalah, lagian Luis gak berat juga.” Jawab pak Damar

“Ibu, ini tasnya ibu. Isi di dalam tas Masih lengkap, dan aku ijin pulang ya, ibu.” Pamit novi, sekretarisku.

“Maaf novi, jadi merepotkan kamu dan maaf juga gara-gara aku jatuh kita jadi gak bisa jalan-jalan. Tapi nanti kalau aku udah sembuh kita jalan-jalan ya."

“Udah ibu gak usah pikirin itu dulu, yang penting sekarang adalah kesehatan ibu. Biar besok ibu istirahat dulu, nanti kalau ada laporan penting yang harus ibu tandatangani, saya akan bawah ke sini ya, bu.” Jelas novi

“Oke, makasih banyak ya novi.” Ucapku kepadanya.

Novi pun segera pamit kepada kami semua, dan segera keluar dari ruang rawatku.

Tidak lama kemudian pak Faisal juga datang mengunjungiku.

“Selamat malam ibu Kirana, gimana keadaannya?” tanya pak Faisal.

“Udah agak baikan kok pak, terimakasih banyak. Tapi, pak tau dari mana kalau aku masuk rumah sakit?"

“Tau dari Laras, ketika saya meneleponnya, dia bilang kalau dia sedang di rumah sakit. Trus ketika saya tanya siapa yang sakit? Di bilang ibu Kirana. Jadi, saya langsung mampir ke sini untuk melihat keadaan ibu.” Jelas pak Faisal.

“Ibu kan client saya, jadi saya punya tanggung jawab untuk tau keadaan ibu. Bisa ceritakan gimana sampai ibu bisa terjatuh?” tanya pak Faisal

Aku pun menjelaskan padanya dari awal hingga akhir sampai aku bisa terjatuh.

“Besok saya akan ke mall itu untuk melihat cctv pada saat kejadian tersebut, agar kita bisa tau penyebab ibu bisa terjatuh.” Jelas pak Faisal kepadaku.

“Apalagi hari jumat adalah hari persidangan yang kedua, kalau ibu Kirana masih sakit, biar ibu tidak usah hadir dulu.” Ucap pak Faisal.

“Tidak pak, saya akan tetap hadir di persidangan itu.” Tegasku kepadanya.

“Ibu Kirana, untuk 1 minggu ke depan istirahat saja dulu di rumah ya.” Ucap pak Damar

“Tapi pak, gimana dengan kerjaan saya di kantor? Saya jadi gak enak baru masuk kerja, udah sakit begini.” Ucapku dengan penuh penyesalan.

“Tidak apa-apa, namanya musibah mana kita tau kan? Nanti untuk laporan bisa minta novi kirimkan via email, dan ibu bisa mengerjakannya dari rumah.” Jelas pak Damar.

“Baiklah kalau begitu pak, terimakasih untuk pengertiannya.”

“Kalau begitu saya pamit dulu ya semuanya.” Pamit Pak Damar.

“terimakasih ya pak Damar, dan hati-hati di jalan ya, pak."

Setelah kepulangan pak Damar, pak Faisal ijin membawa Laras untuk membeli makanan untuk kami.

Ayah dan ibu pun mengijinkannya, karena Lluis juga ikut bersama mereka.

***

Ketika sedang berbincang-bincang dengan kedua orangtuaku, datanglah mantan mama mertua bersama menantu kesayangannya, si pelakor itu.

“Mana cucuku, aku ingin bertemu dengannya?” tanya mantan mertua yang tiba-tiba ada di Rumah Sakit.

“dia tidak ada! Mau apa kau mencari Luis?” tanya ibuku.

“Aku ingin bertemu dengannya, apakah tidak boleh?” tanyanya dengn nada sinis.

“Anakku sedang sakit, tapi kamu datang ke sini mencari Luis. Jangan coba-coba cari masalah, biarpun Kirana sakit, kami sebagai Orang tua akan melakukan apa saja untuk melindungi Kirana dan juga Luis.”

Ucap ibuku dengan sangat tegas.

“Sombong sekali kamu! Intinya aku tidak ada urusan dengan kalian berdua, aku hanya ingin bertemu dengan cucuku.”

Ucap mantan mertua dengan angkuhnya.

“Silakan duduk, kalian berdua bisa menunggunya di situ.”

Kataku sambil menunjuk sofa yang ada di ruangan itu.

Mereka pun segera duduk di sofa yang ada di rumah sakit ini dan aku masih bertanya-tanya dari mana mereka tau kalau aku masuk rumah sakit.

“Dari mana kalian tau aku masuk rumah sakit?”

tanyaku pada mereka berdua, dan mereka agak sedikit gugup ketika aku tanyakan hal itu.

“Jelas saja kami tau, karena peristiwa itu sedang viral di medsos.” Ucap Tina.

“Bisa secepat itu viral di medsos, aneh...??” ucapku dalam hati.

Dan ketika aku mau berbaring lagi, datanglah laki-laki pengkhianat itu yang langsung saja masuk ke dalam ruanganku, dan memelukku dengan sangat erat.

Aku tidak sudi dipeluk manusia Pengkhianat ini, aku jijik melihatnya.

Aku berusaha memberontak, tapi aku tetap tidak bisa melepaskan pelukan itu, bahkan si pelakor itu melotot membuat biji matanya seperti mau keluar.

Ayahku pun langsung menarik badan mas David dan langsung memukulnya.

BUGH...

***BERSAMBUNG***

1
Nda D
lanjuuuutttt
Ana Maria
masih panjang kk🙏
Saya Sayekti
akankah cinta itu kembali semoga bisa menyadarkan anak nya
Saya Sayekti
siap2 Kirana babat habis orang sirik yg mendekati
Saya Sayekti
semoga g berhasil, udah waktunya para orang jahat lengser
Saya Sayekti
bakal tambah musuh lagi,g capek ..
Saya Sayekti
kasi si iblis betina itu kecelek trgis gt thor.pinomat muka cacat kaki lumpuh cukup lah thor.biar g nyusahin orang trs
Saya Sayekti
yg pasti 2 pasang mata sirik.lanjut Thor.
Saya Sayekti
teryata iblis bertanduk,nasip diri buruk malah iri d pelihara
Saya Sayekti
klw g salah , orang yang dorong Kirana d mall.dan itu pacar si pelakor
Saya Sayekti
Alhamdulillah hilal sudah nampak.moga mas agung yg terbaik
Saya Sayekti
jodoh Kirana siapa ya?
Saya Sayekti
mantap abis....
gitu donk jangan mau d tindas
Ma Em
David pasti akan menyesal karena sdh menceraikan Kirana dan hanya memilih jalang , semoga persidangannya di menangkan sama Kirana hak asuh Luis jatuh pada Kirana semangat Kirana aku suka karakter Kirana sangat berani dan tegas dlm tindakannya. 💪👍
Ana Maria: terimakasih bunda, sudah membaca buku saya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!