NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Wanita Bayaran

Terjerat Cinta Wanita Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Evita Lin 168

Hanya demi uang, Celline rela menjual dirinya pada seorang CEO perusahaan besar yang bernama James Chandra. James hanya menginginkan seorang anak. Dia rela membayar seorang wanita untuk melahirkan seorang anak sebagai penerus untuknya.
Jika Celline dapat melahirkan seorang anak untuk James, maka Celline akan mendapatkan uang sebesar 1 milyar Rupiah dari James. Dan Celline bisa keluar dari rumah pamannya.
Semenjak orangtua Celline meninggal dunia akibat kecelakaan, Celline harus tinggal bersama dengan keluarga om-nya yang tidak pernah memperlakukan dirinya secara manusiawi. Mereka selalu saja menyiksa Celline baik secara fisik maupun psikis. Kalau Celline tidak mau menurut apa yang mereka katakan dan inginkan.
Bagaimakah kisah Celline bisa bertemu dengan James? Dan bagaimanakah cara Celline bisa keluar dari rumah om-nya itu? Apakah Celline bisa merubah sikap dingin James pria itu? Ikuti perjalanan hidup Celline yang penuh dengan lika-liku kehidupan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evita Lin 168, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Dokter itu kembali menatap leher Celline yang masih diperban, sangat terlihat aneh baginya. “Apa gadis ini berniat untuk bunuh diri?” Tanya dokter itu dalam hatinya.

Celline jadi bingung sendiri saat dokter itu menanyakan kerabat atau sanak saudaranya. Dia sendirian di kota ini, tidak mempunyai keluarga. James yang telah membebaskan dirinya, kalau dia nanti hamil dan melahirkan anak.

Mungkin James dan Celline sudah menikah sekarang ini, akan tetapi Celline masih belum merasa yakin kalau dia dianggap keluarga oleh suaminya itu.

Gadis itu sangat sadar benar, tujuan utamanya hanyalah demi uang. Tidak kurang dan tidak lebih. Dia juga sadar kalau tidak ada sanak keluarga yang bisa dia hubungi saat ini.

Apalagi tidak mempunyai handphone, Celline sangat bingung mau menelpon siapa. Namun, dia hafal betul nomor telepon James. Dia selalu mengingat seretan dua belas digit angka nomor milik suaminya itu. Malahan dia sangat hafal di luar kepala.

Karena tidak mau ketangkap oleh Denny, lantas Celline meminta tolong pada dokter itu untuk meminjami dia handphone.

“Dokter, saya mau menghubungi seseorang. Bisakah dokter meminjami saya handphone dokter sebentar saja?”

Pria berjas putih itu dengan stethoscope yang tergantung di lehernya itu pun memberikan handphone miliknya pada Celline. Celline langsung memencet nomor demi nomor milik James.

Tut….. Tut….. Tut…..

“Hallo, Tuan James. Ini Celline!” Kata Celline masih dengan suara yang bergetar.

“Celline…..! Kamu ada dimana sekarang? Cepat katakan!”

“Saya ada di rumah sakit, tuan.”

“Di rumah sakit?! Cepat katakan, di rumah sakit mana? Saya akan segera ke sana.”

“Di rumah sakit Cinta Kasih, tuan.”

“Baik. Kamu tunggu di sana. Jangan kemana-mana!”

“Baik, tuan.”

Setelah telepon ditutup, James langsung meluncur ke rumah sakit yang disebutkan oleh Celline barusan.

Lokasi Celline tidak terlalu jauh dari tempat tinggal James. Dan itu adalah rumah sakit yang terdekat. Sambil fokus dengan kemudinya, James bertanya-tanya pada dirinya sendiri, sebenarnya apa yang sudah terjadi semalam di mansionnya itu.

Dua puluh menit lamanya James mengendarai mobilnya. Saat berada di lampu merah dia mulai tidak sabar untuk bertemu dengan Celline. Hampir saja dia mau menerobos lampu merah itu. Karena dia benar-benar sudah tidak sabar untuk sampai ke tujuannya.

Beberapa saat kemudian, mobil berwarna hitam itu kini melesat ke sebuah parkiran di salah satu rumah sakit yang berada di tengah kota.

James langsung berlari menuju ruang informasi. Di sana dia melihat Celline sedang duduk sendirian dengan tatapan yang kosong.

“Celline!” Panggil James, saat melihat sosok istrinya dari kejauhan.

Seketika itu jugam Celline menoleh ke arah sumber suara itu. Suara berat yang khas, bahkan dia rela dimarah seumur hidupnya oleh sang pemilik suara itu.

Celline pun langsung bangkit dari tempat duduknya dan berlari ke arah James. Entah sejak kapan dia mulai berani, memeluk tubuh James tanpa seizin pemiliknya.

Hening…… Suasana menjadi hening sejenak. Ada rasa yang tak biasa dan James mulai menyadarinya. Dielusnya kepala Celline yang hanya setinggi pundaknya itu.

“Siapa yang berani menyakitimu?” Kata James dalam hatinya sambil membelai lembut kepala Celline.

“Apa yang telah terjadi?” Tanya James sambil melepaskan pelukannya dari Celline.

Dipegangnya kedua pundak Celline itu. Dia setengah menunduk supaya dapat melihat wajah Celline. Celline masih terdiam dan tak berani menjawab.

Mata gadis itu mulai berkaca-kaca dan mulai mencoba menahan bulir bening air matanya supaya tidak keluar. Namun, sayangnya sia-sia. Celline justru menangis di depan suaminya itu.

“Jangan menangis. Saya sudah ada di sini bersamamu. Jangan menangis lagi.” James mencoba menenangkan Celline dan kembali memeluk tubuh istrinya itu.

“Awas kamu, Denny!” Ancam James dalam hati.

Meskipun Celline belum menceritakan apa-apa pada James, tapi setelah mendengar cerita dari bibi pelayan panjang lebar, dia sangat yakin kalau semua ini adalah ulah dari Denny, sang adik.

Tak ingin jadi bahan tontonan orang-orang yang lewat, James pun mengajak Celline untuk masuk ke dalam mobil.

Setelah tidak ada orang lagi dan melihat Celline sudah sedikit lebih tenang, James mulai bertanya kembali pada Celline.

“Apa yang sudah terjadi semalam? Kemudian apa yang sudah terjadi pada lehermu itu?” Pria itu mengamati sekaligus cemas melihat keadaan Celline saat ini. Dia melihat ada luka di leher istrinya itu.

“Itu karena…….!” Celline tak bisa bicara, mendadak dia jadi sulit untuk bicara.

“Apa Denny yang sudah melakukannya padamu?” Tebak James.

“Bukan….. Bukan Tuan Denny yang melakukannya. Ini Celline sendiri yang melakukannya.”

Setelah mengatakannya, kembali Celline menunduk takut. Dia takut kalau suaminya itu jadi tersulut emosi. Karena pria itu suka sekali marah-marah.

“Kamu yang melukai dirimu sendiri? Kalau memang benar itu semua, kamu yang benar saja, Celline. Apalagi di bagian ini! Apa kamu sudah bosan hidup?!” Tanya James tersulut emosi.

Celline benar-benar tidak berani menunjukkan wajahnya. Yang ada wajahnya semakin tenggelam. Melihat hal itu, James jadi semakin kesal.

Setelah menghela napas dalam-dalam, James pun mulai bisa mengontrol emosinya. “Coba kamu katakan, mengapa kamu berani melakukannya?” Kini nada bicara James sedikit merendah.

“Tuan Denny…… Dia mau berbuat macam-macam sama Celline, tuan.” Jawab Celline mengusap kedua pipinya yang sudah dibanjiri air mata.

“Kenapa kamu tidak tusuk saja anak itu?! Mengapa malah kamu yang melukai tubuhmu sendiri? Kamu ini takut apa bodoh?!” Tanya James kesal.

Tambah dimarahi lagi, Celline pun malah menangis kencang. Melihat itu James bertambah pusing dibuatnya. Dia pun mengusap wajahnya dengan kasar.

“Celline…..! Kamu bisa berhenti menangis tidak? Saya bertambah pusing mendengar tangisanmu itu. Bagaimana kamu bisa memberi saya seorang anak, kalau sikapmu saja masih seperti ini?” Cibir James sambil mengelus dada bidangnya itu.

Celline mengambil tisiu dan mengelap hidungnya dengan tisiu yang ada di ada di atas dashboard. Dia pun mencoba menghentikan tangisannya.

“Nah, begini baru calon ibu. Mana bisa jadi ibu kalau kamu cengeng seperti ini?!” Cetus pria dingin itu.

Setelah Celline jadi tenang, akhirnya gadis itu menceritakan semua yang terjadi padanya, dari awal sampai akhir. Mendengar cerita Celline dengan lengkap, emosi James kini mulai naik. Sepertinya dia akan memburu adiknya itu.

“Ayo kita pulang! Sepertinya aku harus memberi pelajaran pada anak itu!”

Seperti pembalap, James pun memacu mobilnya dengan kencang. Wajah Denny sudah tampak di pelupuk matanya. Sepertinya kali ini Denny akan habis di tangan saudaranya sendiri.

*****

Setelah pulang dari rumah sakit, mereka langsung menuju mansion. James akan membiarkan Celline untuk beristirahat terlebih dahulu di kediamannya.

“Kamu di rumah saja!” Perintah James pada Celline yang masih terlihat takut. Mungkin Celline takut kalau Denny akan datang ke mansion itu lagi. Kemudian akan menerkamnya lagi.

“Tuan mau pergi kemana?” Tanya Celline menahan tangan James.

“Jangan khawatir, ada kepala pelayan, bibi dan penjaga di sini. Mereka bisa melindungimu selama aku tidak ada di sini.”

James tahu kalau Celline masih trauma dengan kejadian itu. Tapi, dia tetap akan mengejar Denny, sebelum adiknya itu kabur lagi.

Celline melihat seluruh kamar tidurnya kini sudah jadi rapi dan bersih kembali. Tetesan darah yang semalam menetes di lantai kamarnya, kini sudah tidak ada lagi. Bibi pasti sudah membersihkan seluruh kamarnya.

“Bi….. Bibi!” Panggil James pada asisten rumah tangganya itu.

Dari depan bibi cepat-cepat masuk ke dalam kamar Celline. Wanita itu terlihat lega saat tahu kalau Celline sudah kembali lagi.

“Bi, saya titip Celline ya! Tolong jaga istri saya dengan baik.”

“Baik, tuan.”

“Kalau Denny ke sini lagi, bibi langsung hubungi saya!”

“Baik, tuan.”

Setelah menitip istrinya, James langsung memacu mobilnya menuju sebuah hunian yang lebih mirip sebuah istana.

Begitu sampai di parkiran rumah mewah itu, James langsung turun dan masuk. Diliriknya sekilas para penjaga rumah yang sedang berjaga.

Sementara di dalam rumah, terlihat seorang pria paruh baya dapat dilihat dari rambutnya yang sudah memutih dengan sempurna.

Bersambung......

1
ovi eliani
james manusia dan suami yg paling bodoh , meninggalkan istri syah yg jelas mengandung anak darah daging sendiri, klo aku celine kesempatan kamu tinggalkan james dan keluarganya jauh 2biar tahu rasa , sekarang giliran mereka mencari mu terus biar mereka merada bersalah terutama ibunya james, pergi jauh2 celine klonperlu ke luar negeri. buat mereka menyesali apa yv mereka buat. semangat tbor
Rohana Omar
tergantung lg
Rohana Omar
bodoh amat x tau 2 2 nya cemburu.....1 isteri dan 1 lg mantan kekasih .....ko utamakan perasaan mantan kekasih ko sedang isteri ko biarkan.....
luvita luvita
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!