"Bagaimana ini?. Apa dia bisa melihat aku? Ya Tuhan tidak terlihat tidak terlihat. "Ujarnya sambil menakupkan kedua tangannya di pipi kanan dan kirinya agar Nikolas tidak bisa melihat wajahnya. Mora terus berjalan sambil terus berdoa tidak terlihat tidak terlihat. Tapi Nicholas dengan sengaja mengikuti langkahnya dan menarik kerah bajunya. Hingga mora seperti anak kucing. Meong meong
"Ampun Om, ampun Om, ampun! maafin Mora, mora nggak bakalan lagi-lagi deh ngerjain Om suerrr.. deh!." Mohonnya sambil jarinya membentuk huruf v. Hingga membuat Nicolas tersenyum tipis.
Sedangkan sofa dan Dara Mereka berdiri di tempat. Karena takut!.
Nicolas memajukan kepalanya sehingga posisi bibirnya menempel ke telinga Mora dengan jarak Sedekat Itu Nicholas dapat mencium aroma wangi rambut Mora sepertinya habis keramas.,sambil berbisik.
" Apakah aku setua itu sehingga kamu memanggil aku Om." Ujarnya membuat kedua mata Mora membulat dan bulu kuduk Mora langsung berdiri karena dengan jailnya Nicholas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myabra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 17
Melihat bibir bosnya cemong akibat ciuman dari Jesica Oscar berinisiatif mengambilkan tisu untuk bosnya , agar bosnya itu membersihkan noda lipstik yang ada di bibirnya. Nicolas menerimanya, dan langsung membersihkan nya.
Nicolas hampir terhanyut oleh sentuhan-sentuhan yang dilakukan oleh Jesica, mengingat mereka pernah menjalin hubungan selama 4 tahun, Jesica tahu benar letak rangsang Nicolas, Nicolas hampir terbawa arus andai saja bayangan Mora tak menghampiri pikirannya. Nicolas pria normal Mungkin jika mereka belum putus, sudah dipastikan dia akan melemparkan Jesica keatas ranjang dan menindihnya.
"Sial" makinya pada dirinya sendiri karena tak bisa menahan tubuhnya sehingga wanita lain bisa menyentuh tubuhnya. Oscar tidak bicara apapun karena dia takut kena imbasnya.
" Apa kalian sudah dengar? Kalau bos kita yang galak itu marah kepada nona Jessica?"
" Iya itu gosip terhangat, semua orang sedang membicarakannya"
" Apa kerjaan kalian hanya bergosip?, sekali lagi saya mendengar kalian bergosip saya akan memberikan kalian pelajaran" maki Jessica yang kebetulan lewat, dan mendengar orang-orang menggunjingkan dirinya. Membuat mereka kembali ketempat mereka masing-masing.
" Kau sudah mempermalukan ku Lihat saja nanti suatu saat kau akan bertekuk lutut dibawah kakiku " ujarnya emosi sambil mengepalkan tangannya.
Pak Endro menatap ruangan yang selama ini ia tempati sebagai manajer di Bryan grup." Mungkin ini saatnya aku yang tua ini meninggalkan semuanya" batinnya menangis dan terus menatap tempat dimana masa mudanya yang ia habiskan untuk mengabdi di perusahaan tempat dia bekerja selama ini.
"Dimana Oscar?" Tanyanya kepada sekretaris, karena dari pagi dia tak melihat asistennya. " Pak Oscar ijin keluar tuan Nicolas" ujar sekretaris
" panggilkan menejer" perintahnya lagi.
" Kenapa kita kesini? Kenapa tidak langsung kerumah sakit saja?." Ujarnya bingung
Oscar hanya tersenyum dengan pertanyaan kekasih bosnya itu. Yah! dia Mora, yang datang ke Swiss Karena mendengar kabar bahwa Nicolas sedang dirawat dirumah sakit, akibat terkena serangan jantung padahal itu hanya alasan Oscar saja. Yang sebenarnya Nicolas Alhamdulillah sehat walafiat.
"Tuan Oscar syukur lah anda sudah kembali, tadi tuan Nicolas mengamuk diruang meeting"
" Sekarang dimana bos" tanya Oscar
"sekarang beliau ada diruangan nya bersama pak menejer dan tidak ada seorang pun yang boleh menggangu mereka" ujar sekretaris melarang Oscar dan Mora untuk masuk.
"Biarkan dia masuk" ujar Oscar agar sekertaris bosnya itu tak menghalangi Mora menemui bosnya
"Tapi tuan Oscar, bos akan marah besar nanti" ujar sekretaris takut kena marah.
" kalau kau tak mengijinkan dia masuk bos pasti akan memecat mu, bukan kau saja. Kau , kau dan kau juga" ujar Oscar menakuti membuat sekretaris dan pekerja lain pun ikut takut dan membiarkan Mora dan Oscar masuk.
Nicolas memeriksa berkas yang dibawa oleh pak menejer "sudah ku bilang jangan main-main!." Ujarnya sambil melemparkan berkas kedepan pak menejer " apa hanya ini yang anda bisa lakukan" Ujarnya dengan penuh penekanan " siapa yang berani membuka pintu?" Teriaknya tanpa menatap kearah gadis yang sedang berdiri. Karena tidak ada jawaban Nicolas menoleh ke seseorang yang sedang mematung karena kaget dengan teriakan Nicolas.
Nicolas membenarkan kacamatanya, takutnya ia halusinasi, " Mora" panggilnya, membuat pak menejer pun menoleh kearah gadis yang dipanggil oleh atasannya itu. Mora hanya diam ditempat karena melihat wajah Nicolas sangat mengerikan. Nicolas yang melihat Mora hanya diam karena takut, mulai mengubah mimik wajahnya yang tadinya garang menjadi kucing kecil yang manis 'meong'
Mora melihat wajah Nicolas berubah menjadi manis karena pria itu mulai tersenyum dan membentangkan kedua tangannya. Al Hasil Mora Langsung berlari mendekat dan huf, Mora dalam sekejap sudah berada dalam gendongan Nicolas, mereka tersenyum dan entahlah siapa yang memulai duluan, bibir mereka saling melumat, membuat pak menejer membuang mukanya kesamping. Antara percaya dan tidak percaya atasannya itu bisa berlaku semanis itu.
Tanpa menghiraukan orang yang ada diruangan seakan dunia milik mereka berdua.
"Sutt sutt" panggil Oscar dengan siulan kepada menejer, hingga menejer pun menengok kearah orang yang memanggilnya dan segera menghampirinya Oscar menggiring sekretaris dan menejer itu keluar dari ruangan bosnya.
" Kenapa anda tidak peka" ujar Oscar kepada sang menejer karena tidak punya inisiatif sendiri untuk keluar dari ruangan, karena melihat tontonan gratis .
" Maafkan saya yang sudah tua ini" Ujarnya malu
" Siapa yang bersama tuan Nicolas? Apa gadis kecil itu kekasihnya? " bisiknya kepo kepada Oscar yang ikut didengar oleh sekretaris .
"Dia itu kekasihnya tuan dan calon nyonya kita, selama dia ada disini kalian dijamin pasti aman dan bisa tidur nyenyak tentunya, jadi kalian harus memerhatikan calon nyonya dengan baik, kalian mengerti?" Yang langsung di angguki oleh sekretaris dan pak menejer
" Kembali kerja" usir Oscar dengan mengibas-ngibaskan punggung tangannya.
Setidaknya dia juga bisa tidur nyenyak karena bosnya itu tidak akan banyak mengganggunya karena pawangnya sudah datang.
Gosip pun langsung beredar dengan cepat. Berbagai macam cerita, yang mereka sebarkan hingga menjadi buah bibir dan gosip terpanas tentang bosnya hingga terdengar ke telinga Jesica, membuat Jessica panas dingin.
" Siapa wanita itu? Tanya Jessica kepada asistennya
" Saya tidak tahu nona karena saya belum melihat langsung, saya hanya mendengar semua pekerjaan bergosip tentang tuan Nicolas masalah benar atau tidaknya saya belum memastikan sendiri" ujar asisten menjelaskan .
"Nicolas hanya milikku, tidak akan kubiarkan orang lain merebut nya dariku!" Ujarnya sambil mengepalkan tangannya hingga urat-urat tangannya terlihat.
Setelah melepaskan ciumannya yang berlangsung cukup lama, dan posisi Mora masih dalam gendongan Nicolas hanya bedanya sekarang posisinya duduk dalam pangkuan Nicolas . "Bukan kah kau ada di Korea? Kenapa tiba-tiba ada disini, kapan kau sampai?" Tanya Nicolas tak percaya kekasihnya berada dihadapannya.
Mora hendak beranjak dari pangkuan Nicolas karena ada sesuatu yang mengganjal dan bergerak dibawah sana. Tapi ditahan oleh Nicolas " kau mau kemana" tanyanya sambil tersenyum kecil, Mora hanya memanyunkan bibirnya karena kekasihnya itu sangat cabul.
"Aku lapar karena dari pagi belum makan apapun" ujarnya memberikan alasan
"Tok tok " suara pintu yang diketuk dari luar.
" Masuk" perintahnya kepada seseorang dibalik pintu
" Nona Mora ini koper Anda" ujar Oscar tanpa menatap orang yang sedang dimabuk cinta itu.
" Kau belum menjawab pertanyaan ku? Siapa yang menyuruhmu kesini?" Tanyanya lagi karena kekasihnya itu belum menjawab pertanyaannya. Membuat Oscar ingin cepat-cepat keluar dalam ruangan.
" Kak Oscar!" Ujarnya membuat Nicolas langsung menoleh kearah asistennya.
" Dia bilang apa lagi?" Tanyanya lagi tanpa melepaskan tatapan matanya kepada asisten pribadinya itu.
" Kalau sudah tidak ada yang lain lagi, saya permisi dulu tuan" ujar Oscar yang ingin segera meninggalkan ruangan bosnya itu.
"Kenapa buru-buru sekali!? Apa kau tak ingin tau, Apa alasan kekasihku datang kesini" Ujarnya dengan intonasi suara yang sudah biasa didengar oscar terdengar lembut tapi menakutkan bagi Oscar. Membuat Oscar nyengir sambil mengusap tengkuknya.
" Katakan" ujar Nicolas lembut kepada Mora namun matanya masih menatap kearah Oscar.
" Kak Oscar bilang kau sedang dirawat, karena terkena serangan jantung." Membuat Nicolas kaget dan melototi Oscar, karena berani-beraninya asistennya membuat alasan yang tidak masuk akal .membuat Oscar takut dan menundukkan kepalanya." Matilah aku" batin Oscar
"Aku sangat khawatir takut terjadi apa-apa denganmu jadi aku langsung terbang kesini, mama papa pun sangat menghawatirkan mu makanya mereka mengijinkan ku untuk mengunjungi mu، jangan marahi kak Oscar karena sudah memberitahuku, tentang sakit mu, karena dia sangat khawatir padamu " ujar Mora dengan suara manjanya menjelaskan kenapa dia bisa berada di Swiss bukannya di Korea, membuat Nicolas Menatap wajah ayu kekasihnya yang kini matanya berkaca-kaca.
"Apa ini sakit" tunjuk Mora dengan tangan yang menyentuh dada bidang Nicolas. Nicolas hanya menggelengkan kepalanya " sudah tidak" Ujarnya sambil meraih tangan Mora yang berada di dadanya dan dan mencium telapak tangan Mora dengan lembut.