Hallo, selamat datang kembali di cerita kedua Author, semoga kalian suka ya. ❤️
••••••••••
"kenapa kamu lakukan ini mas?" ucap Sela, dengan tubuh bergetar.
"maaf." ucap bayu, dia menunduk tak berani menatap Sela.
"Mas, kamu sudah janji sama aku. kamu tidak akan pernah meninggalkan aku."
"aku tidak akan meninggalkan kamu sela, aku menikahi citra karena aku hanya ingin punya anak." ucap Bayu membela diri.
"tapi bukan seperti ini mas." lemah Sela.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona_Written, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
04
Kini bayu sudah bersiap untuk ke kantor, dia dan sela menikmati sarapan di meja makan berdua, meja makan yang biasanya sangat hangat kini terasa dingin dan mencekam, tidak ada pertanyaan dari mulut istrinya, sela hanya diam dan fokus kepada makanan di hadapannya, dia sama sekali tidak ada niatan untuk bertegur sapa dengan laki- laki yang sudah menjadi suaminya selama lima tahun itu, padahal sela biasanya sangat hangat dan manis...
"Sayang, mas berangkat dulu.."ucap bayu, dia berpamitan kepada Vanila,..
sela hanya mengangguk, bayu menyodorkan tangannya karena biasanya sela akan mencium tangannya, namun hari ini Sela tak menerima tangannya dia fokus dengan makanannya, bayu hendak mencium keningnya, dan lagi-lagi sela menghindarinya.
"Sayang.."Ucap Bayu..
sela berbalik dan hanya menatap dingin suaminya, dan lagi- lagi tidak ada lagi tatapan penuh cinta dari sorot matanya yang ada hanya sorot mata kecewa saja...
☆☆
sela memutuskan untuk pergi keluar demi menenangkan diri, mengambil beberapa langkah menjauh dari kesibukan di rumah. Ia tiba di salah satu taman di pusat kota, tempat orang-orang datang untuk melepaskan lelah. Namun, sela tidak merasa tenang. Di tengah keramaian itu, perasaan sepi semakin menghampirinya, seolah menjadikannya penonton dalam permainan kehidupan. Ia mengernyitkan dahi, mencoba memahami, "Kenapa aku merasa tuhan begitu tidak adil kepadaku ? Kenapa ia yakin sekali memberikan ujian ini padaku, apa aku sekuat itu tuhan?" Beberapa pertanyaan itu menggelayuti pikirannya.
Tanpa disadari, hatinya luluh dalam lamunan itu dan sebuah butir air mata mulai jatuh membasahi pipinya. Dalam bisik hati, ia bertanya-tanya kembali, "Kenapa aku merasa begini? Apa yang sebenarnya aku harapkan untuk mengisi kekosongan dalam diriku?" Seakan memohon jawaban, sela memejamkan mata, mencoba merangkai kembali semangat dan harapan yang tersisa.
"Kak, andai aku bisa bercerita kepada kakak, tentang apa yang saat ini aku rasakan, mungkin aku akan sedikit tenang, tapi aku juga tidak mau membuat dirimu sedih di sana karna khawatir dengan diriku, kak, sela merindukan kakak.."
Lamunannya buyar saat sebuah bola karet mengenai kakinya dan anak kecil laki- laii berusia 3 tahun berlari ke arahnya..
"Maaf kakak cantik, aku tidak sengaja.."ucap anak itu dengan suara cadel khas anak kecilnya..
sela tersenyum dan mengambil bola karet itu..
"Tidak apa- apa sayang, lain kali hati- hati ya.."ucap sela, dia berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh anak itu, dan memberikan bolanya, lalu mengusap lembut rambut anak itu...
"Terimakasih kakak cantik, jangan sedih ya.."ucap anak lelaki itu sambil mengusap sisa air mata yang ada di pelupuk mata sela..
"Terimakasih sayang.."jawab sela dengan suara lirih...
Anak itu tersenyum dan kembali berlari menjauh dari sela dengan membawa bola karet miliknya..
sela masih berjongkok di tempatnya dan menatap anak itu yang mulai menjauh darinya, dia tersenyum getir..
"Pantas saja mas bayu sampai menduakan aku untuk mendapatkan malaikat kecilnya, ternyata sangat bahagia saat mendengar celotehannya dan perhatiannya, Tuhan aku juga menginginkannya.." Batin sela sambil menyentuh perutnya...
"Harusnya kamu sadar diri, kamu tidak bisa memberikan anak selucu itu kepada suami kamu, dan kenapa kamu tidak membiarkannya bahagia bersama dengan wanita lain. Jangan egois sela mas bayu juga berhak bahagia dengan hidupnya, dia berhak bahagia bersama keluarga kecilnya .."ucap citra, entah sejak kapan wanita itu ada di belakang sela...
sela bangkit dan menoleh ke belakang, dia melihat wajah angkuh citra sedang menatap dirinya..
"Tidak ada wanita di dunia ini yang tidak ingin memiliki seorang anak, jangan merasa paling sempurna jadi manusia.."Ucap sela.
"Memang diriku sempurna. Aku tidak seperti dirimu yang mandul.."Ucap citra menghina sela..
"Aku tidak mandul, aku hanya belum di berikan kepercayaan oleh Tuhan.."ucap sela, dia tetap tegas melawan pelakor di hadapannya, meskipun hatinya sakit di katakan mandul, tapi dia tidak ingin kalah oleh citr..
citra tersenyum mengejek kepada sela.
"Buktinya mas bayu hanya melakukan beberapa kali denganku aku langsung hamil.."Ucap citra kepada sela..
sela yang geram kepada citra, dia hanya menatap citra dengan tatapan tajam, ingin sekali dia mencakar wajah wanita itu, tapi dia tahan karna ini di tempat umum, dia tidak ingin mencoreng nama baiknya sendiri karna meladeni wanita gila seperti citra.
"Kenapa diam? Benarkan apa yang aku ucapkan.."Ucap citra, dia dengan sengaja memancing amarah sela...
"Bisa atau tidak aku memiliki anak itu hanya Tuhan yang tau, aku malas ribut nikmatin aja waktumu bersama dengan mas bayu saat ini, karna cepat ataupun lambat mas bayu akan menceraikan kamu, dia tidak pernah mencintai kamu yang dia inginkan hanya anak yang ada di dalam kandunganmu.."Ucap sela, setelah mengatakan itu dia mengambil tasnya dan berlalu dari sana..
"Yang akan di ceraikan sama mas bayu itu kamu! Dasar wanita mandul gak tau diri.."Teriak citra, dia tidak terima di tinggal begitu saja oleh sela..
sela yang mendengar teriakan citra mengepalkan tangannya, terlebih semua orang yang ada di sana kini sudah melihat ke arah mereka berdua dan berbisik- bisik...
sela berbalik dan melangkah kembali mendekati citra..
PLAK !
sela menampar citra dengan keras..
"Pelakor tidak tau diri sepertimu,memang tidak pantas di kasih hati.."Ucap sela dengan lantang, sehingga semua orang yang ada di sana dapat mendengar ucapannya, dan kini mendukung sela yang menampar citra setelah mereka tau jika citra itu pelakor..
"Harusnya kamu sadar diri kenapa suamimu berpaling kepadaku, itu karna kamu tidak sempurna sebagai wanita, kamu tidak bisa memberikan keturunan kepadanya, kamu itu mandul.."Teriak citra lagi yang tidak mau kalah, dia tidak terima di permalukan oleh sela seperti itu..
sela menarik rambut citra dengan sekuat tenaga, hingga citra berteriak kesakitan...
"Gak usah bangga bisa merebut milik orang lain dengan menjual diri dan hamil di luar nikah agar di nikahi oleh suami orang, jangan pernah membuat onar, karna aku bisa saja menghabisimu.."Ancam sela lalu dia menghempaskan citra, dan berlalu dari sana..
"Awas aja ya, aku akan adukan kepada mas bayu, dan aku akan pastikan kamu di ceraikan saat ini juga. "Teriak Dila..
"Dasar pelakor gak tau diri.."
"Huhhhhh, pelakor kok merasa tersakiti.."
"Hasil merebut aja bangga.."
Ocehan dan kecaman dari semua yang ada disana terus di lontarkan kepada citra..
"Diam kalian semua.."Teriak citra.
"Aww, perutku sakit.."ucap citra meringis memegangi perutnya yang tiba- tiba terasa sangat sakit..
"Awwww, tolong.."ucap citra dengan terbata- bata, dia memegangi senderan bangku yang tidak jaih darinya agar tidak terjatuh..
Akhirnya karna kasihan beberapa orang di sana memesankan taxi untuk membawa citra ke rumah sakit.