Pesona Sang Devil

Happy reading..

☘️

☘️

Adakah pilihan lain? Terjebak pesona si Bos? Ataukah.. Cinta di atas luka? Bahkan menjadi.. Perfect Imperfection!

Dalam waktu singkat saja, Lili sudah tau betul bagaimana seorang Giordan Adhitama. Kesehariannya kini selalu menemani Bos tampannya itu, bahkan tanggung jawab besar telah diembannya. Sejak mengabdi selama 5 tahun pada Perusahaan GA GROUP, yang berada di London. Dia hanya mengetahui namanya saja, belum pernah sama sekali bertatap muka langsung dengan orang no satu di GA GROUP, tersebut. Karena selama ini yang memegang peranan penting di London adalah Bu Detti dan Ardo. Lili juga tidak pernah ingin tau dan mencari info tentang siapa Bos Besarnya itu, baginya hanyalah menyelesaikan tugas yang diamanahkan padanya dan menerima gajian tiap bulan itu saja. KEPO, bukan sifat dasar Lili.

Kini, pria dengan sejuta pesonanya itu selalu akan bergantung pada Lili. Apapun itu, dari hal terkecil sampai hal besar sudah diserahkan padanya. Kemana pun Giordan menghadiri pertemuan Lili akan selalu mendampinginya.

Padahal sebentar lagi, Bos tampannya itu akan menggelar pernikahannya dengan seorang model ternama Ayra Dinata. Namun, ia lebih memilih menggandeng Lili untuk menghadiri acara sahabatnya, di Bali.

"Lili." panggil Gio yang masih duduk santai di balkon.

Lili menoleh, menunggu Giordan melanjutkan ucapannya.

Namun, hingga 10 menit pria tampan itu hanya terdiam. Lili memberanikan diri membuka suara terlebih dulu. "Ada apa, Bos memanggil saya?"

"Apa kamu pernah berpikir malu, ketika berjalan dengan aku? Menggandeng orang buta?" tanya Giordan tiba-tiba membuat Lili mengerutkan keningnya dalam.

"Kenapa Bos bertanya begitu?" Lili melemparkan kembali pertanyaan aneh itu pada Giordan.

"Kamu tinggal jawab pertanyaan tadi, tidak perlu membuat pertanyaan ulang."

"Kenapa harus malu? Tidak ada alasan untuk saya berpikir seperti itu, karena ini adalah tugas saya. Tanggung jawab yang harus saya kerjakan. Semua itu termasuk dalam hal pekerjaan." tandas Lili.

"Semisal ini bukan satu pekerjaan, melainkan kamu adalah pasangan hidup aku. Apakah kamu akan berpikir juga tidak akan pernah meninggalkan aku?" sebuah pertanyaan yang mencolos bathin Lili dan membuat terkejut dalam duduknya.

Lili menghirup nafas dalam-dalam, lalu mengeluarkannya perlahan. Sebelum memberikan jawaban kepada Bosnya yang bertingkah aneh, saat ini.

"Saya akan menerima seseorang dengan ikhlas dan lapang dada, yang menjadi jodoh saya. Jika itu memang yang terbaik buat hidup saya, di dunia dan di akhirat kelak."

"Walaupun orang itu telah melukai hatimu, mengecewakanmu dengan menghancurkan masa depanmu?"

"Kenapa orang ini jadi melow begini? Dimana wajah garangnya? Keadaan seperti ini lah yang aku benci! Ternyata kembali di tanah kelahiranku adalah pilihan yang salah!"

"Berdamailah dengan keadaan Bos, insyaAllah. Bos akan menemukan kebahagiaan di dalamnya." jawab Lili tersenyum tipis, dia bingung harus menjawab apa pertanyaan dari Bos nya itu.

"Sebentar lagi, Bos kan mau menikah dengan kekasih hatinya. Sudah cantik, model terkenal. Sempurna sekali." ucap Lili dengan santainya.

"Cantikkan kamu! Yang sempurna itu kamu bukan dia!" bathin Giordan menjawabnya.

"Aku hanya ingin menikah sekali seumur hidupku, dengan orang yang benar-benar mencintaiku dengan ketulusannya." ucap Giordan dengan mata yang berkaca-kaca.

"Pasti Nona Ayra sangat mencintai Bos." sahut Lili.

"Karena aku menikahi orang yang aku cintai, itulah harapanku. Tapi jika aku mencintai orang yang aku nikahi, itu adalah kewajiban."

"Bos tidak bersiapkah? Sudah waktunya untuk pergi ke acara sahabatnya Bos." Lili mengingatkan Giordan, sekaligus mengalihkan pembicaraan yang semakin membuat pusing Lili untuk menjawab semua pertanyaan Bosnya tersebut.

"Ok. Kamu juga bersiaplah." balas Giordan yang beranjak dari duduknya dan digandeng Lili masuk kedalam kamarnya untuk bersiap diri.

***

Pukul enam petang, Giordan telah bersiap dengan setelan jas hitam berpotongan slim fit dipadu padankan dengan kemeja putih yang tidak dikancingkan di bagian atasnya dengan sempurna. Ia akan menghadiri sebuah acara peresmian anak cabang perusahaan Prayoga Group, yang dipimpin oleh Jayden Prayoga, sahabat Giordan masa sekolah di SMP.

Tubuh atletisnya sangat sempurna dengan pakaian yang dipakainya, saat ini. Ia sudah tidak sabar menunggu Lili, PA nya sekaligus wanita yang sangat dicintainya. Namun, Giordan sampai detik ini belum berani untuk mengungkapkan perasaannya kepada Lili, orang yang pernah dilukai hatinya. Karena malam naas, waktu itu.

"Lili." panggil Giordan dari luar kamar Lili.

Lili membuka pintu kamar perlahan, melangkahkan kaki jenjangnya kearah Bos tampannya yang sedang duduk di sofa. Giordan mendengar suara hak tinggi bersentuh4n dengan lantai. Ia segera mencari sumber suara yang membuyarkan fokusnya, dan matanya langsung membulat takjub melihat pemandangan di hadapannya. Tiba-tiba berdiri seorang Bidadari yang cantik, mengenakan gaun halus berwarna hitam yang senada dengan Giordan, malam ini. Tubuh ramping Lili dibalut mini dress hitam yang melekat, memperlihatkan kaki jenjangnya yang mulus dengan mengenakan high heels warna hitam. Potongan bagian atas yang sedikit terbuka nampak indah selaras dengan bahu Lili yang ramping. Lili sengaja menggerai rambut hitam panjangnya melewati bahu, bagian bawahnya bagai melambai ketika ia melangkah, begitu anggun. Membuatnya tampak sangat cantik dengan make up natural. Tubuhnya yang langsing membuat siluetnya terlihat sempurna.

"My Angel.." lirih Giordan.

"Bos." panggil lembut Lili, seraya menjentikkan jarinya di depan wajah Giordan.

Aroma parfum lavender favorit Lili, membuat Giordan dimabuk asmara, begitu merindu. Ingin sekali dia memeluk tubuh ramping Lili, malam ini.

"Kamu cantik banget malam ini, Lili." ujar Giordan memuji wanita yang berdiri dihadapannya.

"Apa Bos?"

"Kamu sudah siap, Lili? Ayo cepat berangkat?"

"Aneh? Aku tadi seperti mendengar Bos Giordan mengucapkan sesuatu? Ah, entahlah!"

"Ayo Bos, kita berangkat." ucap Lili menatap dengan lekat kedalam pupil Giordan.

Ditatap Lili seperti itu dengan jarak yang sangat dekat, jantung Giordan berdebar kencang. Wajahnya seketika berubah merona merah, ia harus bisa menguasai dirinya. Mengendalikan hasr4t yang tiba-tiba menguap. Segera ia berpura-pura meraih tangan Lili untuk berpegangan.

"Lili." panggil Giordan lagi.

"Iya Bos, saya dihadapan Bos Giordan, saat ini." ujar Lili sembari memegang tangan Giordan.

Dengan senang hati Giordan menautkan jarinya dengan jari jemari lentik milik Lili.

***

Giordan dan Lili turun dari mobil mewahnya di depan pintu lobi, tempat acara sahabatnya. Langsung berjalan beriringan bersama menuju karpet merah yang terbentang di depannya, untuk para tamu penting yang di undang oleh Jayden. Jepretan kamera awak media pencari berita, terdengar dari sudut mana pun di tempat itu. Berita yang didapatkan malam ini, akan menghiasi halaman-halaman majalah bisnis esok pagi.

Terlihat jelas sangat serasi dua insan berlawanan jenis itu, dengan pakaian couple semakin menambah keserasiannya.

Dengan bangga Giordan memeluk erat pinggang ramping Lili yang berjalan anggun dan cantik. Kulitnya yang mulus terlihat berkilau di bawah sinar lampu. Banyak pasang mata yang memandang Lili, terpesona.

"Andaikan kau benar-benar menjadi pasangan hidupku! Aku pastikan untuk selalu menjaga hatimu dan membahagiakan hidupmu" Giordan bergumam bahagia.

🌟🌟🌟🌟🌟

Bersambung...

Tetap semangat dalam beraktivitas dan tersenyum dalam keadaan apapun.. 😂😂