Di dunia yang dipenuhi oleh para gamer kompetitif, Kenji adalah sebuah anomali. Ia memiliki satu prinsip mutlak: setiap game yang ia mulai, harus ia selesaikan, tidak peduli seberapa "ampas" game tersebut. Prinsip inilah yang membuatnya menjadi satu-satunya pemain aktif di "Realms of Oblivion", sebuah MMORPG yang telah lama ditinggalkan oleh semua orang karena bug, ketidakseimbangan, dan konten yang monoton. Selama lima tahun, ia mendedikasikan dirinya untuk menaklukkan dunia digital yang gagal itu, mempelajari setiap glitch, setiap rahasia tersembunyi, dan setiap kelemahan musuh yang ada.
Pada sebuah malam di tahun 2027, di dalam apartemennya di kota metropolitan Zenith yang gemerlap, Kenji akhirnya berhasil mengalahkan bos terakhir. Namun, alih-alih layar ending credit yang ia harapkan, s
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nocturnalz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24: Penemuan Pertama
Kehadiran Elara di tengah-tengah kami mengubah segalanya. Garasi yang tadinya hanya tempat berlindung kini terasa seperti aula dewan dari sebuah guild yang baru lahir. Patung-patung es dari para [Mayat Kembung] berdiri sebagai monumen diam atas kemenangan pertama kami sebagai tim beranggotakan empat orang.
Setelah Ryo dan Anya pulih dari keterkejutan mereka, aku segera mengambil alih. Tidak ada waktu untuk perayaan panjang. Kami punya anggota baru, dan itu berarti kami butuh strategi baru.
"Baiklah, semuanya berkumpul," kataku, suaraku bergema di ruangan yang luas itu. "Sebelum kita melakukan hal lain, kita harus menetapkan formasi dan peran kita."
Aku menatap Elara. [Mata Sang Penamat]-ku memberiku gambaran lengkap tentang kemampuannya. Class-nya, [Chanter], adalah murni support. Ia memiliki [Nyanyian Titan] untuk meningkatkan STR, [Lagu Kelincahan] untuk AGI, [Aria Fokus] untuk INT, dan sebuah mantra penyembuh minor bernama [Himne Menenangkan]. Dia adalah pengganda kekuatan utama.
"Formasi kita akan seperti ini," jelasku sambil menunjuk masing-masing dari mereka. "Aku akan berada di garis depan. Sebagai tank dan pemberi kerusakan utama. Tugasku adalah menahan serangan musuh dan menciptakan celah."
"Anya," lanjutku, "kau adalah penyerang jarak jauh dan pengintai utama kita. Dengan busur barumu, kau akan memberikan kerusakan dari jarak aman. Gunakan kelincahanmu untuk mengapit musuh dan menyerang dari titik buta mereka."
"Ryo," aku menoleh padanya, yang tampak sedikit gugup. "Kau adalah garis belakang kami. Tugasmulah yang paling penting: lindungi Elara. Gunakan zirah dan perisaimu. Jika ada musuh yang berhasil menerobos, kau adalah dinding terakhir di depannya. Di luar pertarungan, kau adalah tulang punggung logistik kita."
Terakhir, aku menatap Elara. "Elara, kau adalah jantung dari operasi ini. Kau akan berada di tengah, di antara aku dan Ryo. Tugasmulah untuk membaca situasi pertempuran dan memberikan buff yang tepat pada orang yang tepat. Perkuat aku saat aku butuh kekuatan, percepat Anya saat ia perlu menghindar, dan jaga agar MP-mu tetap terkendali. Kau yang akan membuat kita semua menjadi lebih baik dari sekadar gabungan bagian-bagian kita."
Semua orang mengangguk, memahami peran baru mereka. Kami bukan lagi sekumpulan penyintas. Kami adalah sebuah unit tempur yang terorganisir.
"Tujuan kita selanjutnya adalah menaikkan level secepat mungkin," kataku. "Terutama Anya dan Ryo. Kita butuh tempat yang efisien."
[Ingatan Sempurna]-ku menyajikan sebuah lokasi yang ideal, sebuah rahasia lain dari masa laluku di "Realms of Oblivion".
"Ada sebuah dungeon tersembunyi di dalam taman kota utama, di balik sebuah air terjun," jelasku. "Namanya 'Gua Berbisik'. Di dalam game, tempat itu terkenal karena dua hal: kaya akan mineral langka untuk kerajinan, dan memiliki mekanika level-sync yang aneh. Siapa pun yang masuk akan disinkronkan sementara dengan level anggota party tertinggi, dengan batas maksimal Level 15. Ini adalah tempat yang sempurna untuk power-leveling."
Prospek untuk bisa bertarung di level yang sama denganku membuat mata Anya dan Ryo berbinar. Ini adalah kesempatan emas bagi mereka.
"Aku juga ingat sebuah rumor," tambahku. "Bahwa bos di sana bisa menjatuhkan 'telur binatang buas' yang unik. Aku tidak pernah bisa memastikannya. Hari ini, kita akan mencari tahu."
Perjalanan menuju Taman Pusat Zenith terasa jauh lebih aman dengan formasi baru kami. Dengan Elara yang terus menerus menyanyikan [Lagu Kelincahan] dengan lembut, langkah kami menjadi lebih ringan dan cepat. Kami melintasi reruntuhan kota seperti hantu.
Kami menemukan air terjun buatan yang besar di tengah taman, airnya masih mengalir berkat sistem pompa darurat bertenaga mana. Sesuai dengan ingatanku, aku mengambil sebuah [Kristal Mana Mentah] dari tasku dan melemparkannya ke dalam air terjun.
Air itu beriak dan bersinar, lalu secara ajaib terbelah menjadi dua, menampakkan sebuah gua gelap di baliknya yang memancarkan cahaya kristal redup.
Saat kakiku melangkah melewati ambang pintu gua, serangkaian notifikasi sistem yang belum pernah kulihat sebelumnya membanjiri pandanganku.
[Anda adalah pemain pertama yang menemukan Dungeon Tersembunyi: Gua Berbisik!]
[Gelar Telah Diperoleh: Perintis Dungeon]
Sebuah siaran global, yang bisa dilihat oleh setiap pemain di Jaringan Lokal, muncul sesaat.
[PENGUMUMAN DUNIA: Pemain 'K' telah membuat penemuan pertama atas sebuah dungeon baru!]
Aku bisa membayangkan reaksi Kaito dan anggota Vanguard saat melihat pengumuman itu. Tekanan dari luar semakin meningkat. Tapi hadiahnya... hadiahnya luar biasa.
[Hadiah Penemuan Pertama: Selama 24 jam ke depan, party Anda akan menerima 200% EXP dan 100% Tingkat Drop Item di dalam dungeon ini.]
"Kita dapat jackpot," kataku pada party-ku yang tampak bingung. Aku menjelaskan tentang bonus 'Penemuan Pertama' dan mengapa kami tidak mendapatkannya di Arsip Tenggelam. "[Mata Sang Penamat]-ku bisa melihat sisa-sisa jejak mana yang samar di sana. Seseorang pernah masuk ke Arsip itu sebelumnya, mungkin tersandung secara tidak sengaja, panik, lalu melarikan diri. Tapi tempat ini... tempat ini murni."
Semangat mereka meledak. 200% EXP dan 100% drop rate! Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi setiap gamer.
Kami masuk lebih dalam. Gua itu adalah sebuah keajaiban. Dindingnya dilapisi oleh kristal-kristal yang berdenyut dengan berbagai warna, dan suara bisikan lembut yang seperti angin bergema di seluruh ruangan. Monster-monster di sini juga terbuat dari kristal: [Golem Kristal] yang lambat, [Laba-laba Geode] yang gesit, dan kelelawar sonik yang mengganggu.
Pertarungan pertama kami adalah demonstrasi sempurna dari kekuatan formasi baru kami.
"Elara, [Nyanyian Titan] padaku!" perintahku.
Saat melodi kekuatan Elara menyelimutiku, aku merasakan otot-ototku menegang. Gada Ogre-ku terasa seringan mainan. Aku menerjang ke arah dua Golem Kristal.
"Anya, [Lagu Kelincahan]!"
Anya, yang kini bergerak dengan kecepatan kabur, melepaskan anak panah peraknya, menyerang Laba-laba Geode yang mencoba menyergap kami dari langit-langit.
Ryo, dengan perisai terangkat, berdiri kokoh di depan Elara, menghalangi beberapa kelelawar yang berhasil menerobos.
Dengan buff STR dari Elara, satu ayunan gadaku sudah cukup untuk menghancurkan Golem Kristal menjadi serpihan. Dengan bonus 200% EXP, panel notifikasi kenaikan level untuk Anya dan Ryo terus muncul setelah setiap pertarungan. Mereka naik dari Level 3 ke Level 5 dalam waktu kurang dari satu jam.
Setelah membersihkan beberapa ruangan, kami tiba di jantung gua, sebuah ruangan raksasa di mana sebuah kristal ungu besar berdenyut di langit-langit. Di bawahnya, seekor laba-laba raksasa yang seluruh tubuhnya terbuat dari kristal yang sama sedang menjaga sekarung besar telur-telur kristal. [Induk Kristal - Level 13].
"Ini bosnya!" teriakku. "Anya, fokus pada sendi-sendi kakinya! Ryo, lindungi Elara dari laba-laba kecil yang akan muncul! Elara, berikan semua yang kau punya padaku dan Anya!"
Pertarungan itu berlangsung sengit. Induk Kristal itu menembakkan pecahan-pecahan kristal tajam dan terus-menerus menetaskan laba-laba yang lebih kecil. Tapi kami adalah mesin yang terkoordinasi. Aku menahan serangan utama si bos, Ryo dan Elara mengendalikan kerumunan, dan Anya, yang diberkati dengan kecepatan super, menari-nari di sekitar medan perang, menghujani bos dengan anak panah peraknya yang menusuk zirah.
Akhirnya, dengan satu serangan [Earthshaker] terakhir yang membuat seluruh gua bergetar, aku menghancurkan kepala kristal Induk Laba-laba itu.
Ia meledak dalam hujan cahaya, dan berkat drop rate 100%, lantai di depan kami dipenuhi dengan loot. Puluhan kristal langka, beberapa material kerajinan, dan sebuah busur tingkat Uncommon yang lebih baik untuk Anya.
Dan di tengah-tengah semua itu, tergeletak satu item yang berbeda. Bukan kristal yang dingin, melainkan sebuah telur seukuran bola sepak yang berdenyut dengan cahaya hangat dari dalam. Permukaannya halus dan berwarna seperti mutiara.
Aku mendekat dan mengambilnya.
[Telur Berdenyut Penuh Potensi (Tipe Pertumbuhan)]
Kelas: Epik
Deskripsi: Sebuah telur piaraan misterius yang beradaptasi dengan tuannya. Akan menetas menjadi pendamping kelas Epik yang kuat. Dengan perawatan yang tepat dan pemicu evolusi, ia berpotensi mencapai status Legendaris.
Sebuah telur piaraan. Tipe Pertumbuhan. Ini jauh melampaui harapanku. Saat jariku menyentuh telur itu, serangkaian notifikasi baru yang bersifat pribadi muncul.
[Anda adalah pemain pertama yang mendapatkan Telur Piaraan Tipe Pertumbuhan!]
[Gelar Telah Diperoleh: Progenitor Pertumbuhan]
Hadiah Gelar: Anda telah mempelajari Skill Unik [Ikatan Piaraan]!
[Skill: Ikatan Piaraan (Pasif)]
Efek: Anda membentuk ikatan batin yang dalam dengan piaraan tipe pertumbuhan Anda. Memungkinkan Anda untuk mengaktifkan salah satu skill aktif milik piaraan Anda seolah-olah itu adalah skill Anda sendiri. Skill yang dipilih dapat diubah sekali setiap 24 jam.
Aku menatap telur di tanganku, lalu pada deskripsi skill baruku, pikiranku mencoba memproses implikasinya. Aku tidak hanya akan mendapatkan piaraan yang kuat. Aku bisa menggunakan kekuatannya. Jika piaraan ini nantinya memiliki skill Legendaris... berarti aku juga bisa.
Aku mengangkat telur itu, menunjukkannya pada party-ku yang menatap dengan kagum. "Kurasa... anggota party kelima kita telah ditemukan."
Dunia di luar sana mungkin sedang panik karena pengumuman penemuan dungeon baruku. Guild Vanguard mungkin sedang merencanakan langkah mereka. Tapi di sini, di dalam gua yang sunyi ini, aku tahu bahwa keseimbangan kekuatan di kota Zenith baru saja bergeser secara dramatis. Dan pergeseran itu dimulai dengan sebuah telur yang berdenyut lembut di tanganku.