NovelToon NovelToon
LORA_Terjebak Jerat Papa Tiri

LORA_Terjebak Jerat Papa Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Keluarga / Harem / Pembaca Pikiran / Dark Romance
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nuna Nellys

- Lora sadar bahwa hidupnya telah hancur Karena jebakan kenikmatan sesaat yang di berikan oleh papa tirinya.
-
Dia mencoba untuk kembali ke jalan yang benar, tapi sudah terlambat
-
Lora Jatuh Lebih Dalam dan Lora semakin terjebak dalam kehidupan liar dan kehilangan semua yang dicintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuna Nellys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Hukuman Maya dari Rico

0o0__0o0

"Tanpa sepatah kata Rico membalik cepat tubuh Maya, ke arah belakang.

Aaaaahh...!

Maya mendesah kuat, dia merasa nyeri di bagian intimnya. Rico menghentak kuat tubuh Maya. tanpa memberi jeda, Rico langsung memacu cepat tubuh Maya dengan bantuan kedua tangan'nya.

"Bergerak lah Lebih Liar Maya, Sebentar lagi aku akan mencapai puncak kenikmatan ku''. Bisik Rico dari belakang. Rico bahkan meng-gigit kuat pundak Maya, Tatapan Rico dingin, Dia memandang tajam punggung Maya yang mem-belakanginya.

"Aku akan membuatmu merasakan sakit, yang Lora rasakan. Guman'nya membatin.

Rico semakin menghentak kasar tubuh Maya yang ada di atasnya, Sampai Maya menjerit perih namun masih bisa merasakan kenikmatan walau hanya sedikit.

Bahkan kini Rico menghisap kuat-kuat punggung Maya di sertai gigitan kasar, samapi meninggal-kan bekas merah di seluruh punggung-nya.

Sss tttt...!

Maya mendesis Lirih, bukan karena nikmat, melainkan karena rasa perih dan rasa sakit yang kini dia rasakan. Tidak ada lagi desah kenikmatan yang Maya dapatkan.

"Menungging" Perintah Rico tegas.

Maya merasa aneh dengan perubahan sikap Rico, Karena posisi dia mem-belakangi Rico, Maya tidak dapat melihat langsung ekspresi wajahnya. Dia menurut lalu menungging sesuai kemauan suaminya tanpa bantahan.

JLEB...!

Rico menghentak kasar Pusaka'nya ke dalam lubang buaya milik Maya. Dia menarik lagi sampai ujung kepalanya. Lalu menghentak-kan kasar lagi ke dalamnya. Rico terus menerus mengulangi'nya sampai dia merasa puas.

Aaaaakkkk...!

Sss tttt....!

"Sakit Mas" Maya teriak sambil merintih kesakitan, dia merasa sangat perih pada area kewanitaan-nya.

Rico tidak peduli, malahan sekarang dia bergerak kasar, menggempur tubuh Maya dari belakang. Gerakannya cepat dan dalam.

Akkkkk...!

Maya teriak keras kesakitan, Lubangnya terasa lecet dan sangat teramat perih. "M_Mas P_pe_lan". Pintanya lirih dengan suara terbata-bata.

Maya semakin erat mencengkram seprei dengan kedua tangan'nya. Wajahnya memerah, rasanya sangat panah di area bawah'nya. Maya memejamkan matanya menahan rasa sakit yang semakin jelas terasa.

Rico semakin bergerak brutal, mengabaikan permohonan dari istrinya. Tatapan'nya tetap tajam memandang punggung polos Maya dari belakang.

"Nikmati hukuman mu, Maya. Karena kamu telah membuat Lora Ku, Kabur dari mansion ini". Ucapnya membatin penuh dengan amarah tertahan.

Suara percintaan itu semakin keras, menggema di seluruh ruangan kamar itu, Jeritan, rintihan, permohonan Maya. Bercampur jadi satu dengan suara penyatuan ke-dua nya.

Rico tidak mendesah sama sekali, dia hanya menyeringai kecil. "Gimana ? Nikmat sayang ? bisiknya dengan suara rendah.

Maya hanya menggeleng ribut, "Stop Mas, Aku tidak kuat lagi". pintanya Lirih.

"Stop..? Bahkan Lubang kamu sudah menyembur 2 kali sayang. Aku bisa melihat bagian intim tubuh mu berkedut-kedut di bawah sana. Ucapnya dengan nada rendah, namun tatapan Rico tetap tajam.

Maya tidak menjawab, kini Maya menelusup kan wajahnya di atas sprei. Dia memejamkan matanya, saat di belakang sana. Suaminya menghujam dirinya semakin kuat dan kasar.

Aaaaaa...!

Suara teriakan Maya terendam di atas sprei ranjang, tangan'nya menarik kuat sprei itu untuk menyalurkan rasa sakitnya.

Nafas Maya memburu naik-turun, di sertai peluh yang membanjiri seluruh tubuhnya. Dia merasa sudah sangat lelah, 1 jam berlalu. Namun Rico belum ada tanda-tanda pelepasan.

Kini kedua tangan Rico meremas kuat payudara'nya dengan gempuran yang tidak mengendur. Tatapan'nya kini beralih pada lubang dubur Maya.

Rico menyeringai, dia bisa melihat bahwa lubang duburnya Masi belum pernah terjamah. Di atas ranjang Rico melihat botol minyak kayu putih yang besarnya, seukuran tiga jari tangan.

Set..!

Jleb..!

Rico menyambar botol itu, lalu memasukan dengan kasar ke dalam lubang duburnya, dalam ke adaan kering.

Aaaa...!

Maya teriak nyaring, dia mengangkat kepalanya ke atas. Air matanya menetes dari sudut matanya. Dia merasa sakit, peri dan sepertinya lubang duburnya terluka.

Apa Rico peduli ? Jelas jawaban'nya tidak. Dia malah menyeringai puas. "Ini hanya hukuman kecil, Untukmu Maya" Ucapnya dalam hati.

"Mas, Apa yang kamu lakukan ? Ini sangat menyakitkan untuk ku, Mas". Ungkapnya dengan suara Lirih.

"Tahanlah Sayang, bukankah kamu sudah berjanji akan memuaskan ku". Jawabnya santai.

Tapi M____

Aaaaaa...!

Maya langsung berteriak kencang, kalah Rico di bawah sana mulai menggerakkan duburnya dengan cepat. Belum lagi di bagian intimnya yang sedari tadi dia gempur tanpa jedah sampai lebih dari 1 jam.

Rico merasa Pusaka'nya mulai mengembung di dalam sana. Dia mencabut botol kayu putih yang ada di dalam lubang duburnya. Lalu di ganti dengan Pusaka'nya.

JLEB...!

Dua kali hentakan kuat, Pusaka'nya terbenam sempurna di dalam duburnya. "Owhhhh, Rasanya lebih menjepit dan meng-gigit di banding lubang bawah kamu, Sayang". Racau'nya dengan terkekeh.

Enggh....!

Mas sakit, Ucap Maya berkali-kali, namun Rico mengabaikan-nya. Atau lebih tepatnya itu tujuan'nya. Membuat Maya merasakan kesakitan.

Rico mendiamkan Pusaka'nya di dalam sana, di menunduk sambil meremas-remas kuat payudara'nya. "Kita akan bermain sampai pagi Sayang''. Bisiknya dengan suara rendah. Namun mengandung niatan terselubung.

Maya menoleh ke arah Rico, yang hanya dapat balasan senyuman lembut darinya. "Nikmatilah Sayang" Ucapan'nya.

Rico langsung bergerak cepat, mengejar pelepasan-nya yang sempat tertunda. Gerakan Rico semakin cepat, semakin dalam, dan semakin brutal.

Aaaa...!

Maya hanya bisa pasrah sambil berteriak kencang, tubuhnya terasa sangat terkoyak, Ini baru 1 jam lebih, Gimana nanti ? Kalau Rico menggempur tubuhnya sampai pagi.

"Wow, Rasanya Pusaka ku terjepit kuat di dalam lubang duburmu Sayang. Mungkin ini nanti akan jadi favorit ku". Racau'nya di selah gempuran brutal'nya.

Maya hanya diam tidak menjawab, dia tidak punya tenaga lagi untuk bersuara. Menahan rasa sakitnya saja sudah sangat menguras energi'nya.

Maya membiarkan suaminya bermain sesuka hatinya, mau berontak ataupun protes, Tidak akan ada gunanya. Dia hanya bisa menerima dan pasrah.

Bunyi penyatuan ke-dua nya terasa merdu ditelinga Rico. Namun terasa horor di telinga Maya. 20 menit kemudian, Rico mencabut Pusaka'nya.

Rico membalik kasar tubuh lemas Maya, tanpa memberi jeda. "Buka yang lebar mulut mu, Sayang" Desaknya dengan suara rendah.

Maya membuka lebar mulutnya, tanpa bantahan. Rico yang sudah ngangkang di atas wajahnya dengan mudah memasukkan Pusaka'nya.

Jleb...!

Sekali hentak kuat, Pusaka'nya terbenam sempurna di dalam mulut Maya. Rico langsung bergerak cepat, naik-turun mengejar pelepasan-nya yang sebentar lagi sampai.

Maya rasanya sangat mual, dia mau muntah namun tidak bisa. Mulutnya terasa sangat menjijikan rasanya."Apa dia kerasukan setan" Guman'nya membatin.

Engh..! Engh..!

Maya memukul-mukul pelan paha Rico, kalah Rico semakin dalam mendorong Pusaka'nya sampai tembus ke tenggorokan-nya.

Rico tidak peduli, dia malah semakin brutal bergerak. Sampai akhirnya dia mendorong kuat dan mencapai pelepasan-nya.

Aaaah...!

Rico mendesah lega, setelah berjuang 1 jam lebih 30 menit. Akhirnya dia bisa menyemburkan Mayones-nya ke dalam mulut Maya.

Plup..!

Rico menarik keluar Pusaka'nya saat semua Mayones-nya habis tak tersisa. "Telan, dan jangan coba-coba memuntahkan'nya ". Ucapnya tegas.

Maya sudah ingin muntah, namun lagi-lagi dia harus menahan-nya. Wajah Rico saat ini begitu datar, karena takut. Maya terpaksa menelan Mayones-nya.

Mata Maya terpejam, Rasa asin, dan rasa bau tai bercampur jadi satu di Indra pengecapan-nya. Kedua sudut mata Maya mengeluarkan air mata. Dadanya sesak, dengan nafas memburu naik turun.

Rico hanya memandang datar dengan seringai kecil di sudut bibirnya. "Good job Sayang" Ucapnya dengan watados-nya.

Belum selesai Maya bernafas lega, Rico langsung membalik tubuh Maya, lalu menyeret kedua kakinya sampai tubuh Maya bergelantung di tepi ranjang.

Rico berdiri di lantai lantai, lalu memposisikan Pusaka'nya ke dalam lubang dubur Maya.

JLEB..!

Sekali hentak kuat, Pusaka'nya langsung terbenam sempurna di dalam sana. "Kita lanjut Rondo ke dua sayang". Ucapnya dengan santai.

Aaaaaa...!

Maya berteriak kencang, kalah Rico langsung bergerak tanpa memberi jeda. Perih, sakit, terkoyak. Itulah yang Maya rasakan saat ini.

Rico tetap bergerak mengabaikan rintihan dan jeritan kesakitan dari istrinya. Rico menggempur tubuh Maya bahkan sampai Maya pingsan. Rico tetap meng-gempurnya sampai pagi.

0o0__0o0

Note : "Istrimu adalah pasangan, bukan musuh mu. Jangan biarkan emosi mu menghancurkan-nya".

1
Sisiliya Mimin
Awas kecantol sama lora Mike,
Jefan Javon
mike sama lora, kayak kucing sama tikus aja kalau ketemu
Daryati Idar
lanjut thor
Jefan Javon
Ajaran sesat itu mah
Jefan Javon
memang agak ngeri ya, kalau punys papa tiri
Jefan Javon
Bagus cerita, aku suka thor
Sisiliya Mimin
setuju sama note nya
Sisiliya Mimin
aku selalu suka sama note yang othor bikin
Gesel Pecest
lora, kamu jangan jadi anak gadis polos donk
Gesel Pecest
bener, sih Rico tidak ingat umur woy
Gesel Pecest
aku suka sama setiap note nta
Gesel Pecest
setuju
Sisiliya Mimin
Lora ku yang polos, sungguh kasihan kamu/Sob//Sob//Sob/
Sisiliya Mimin
papa tiri sesat/Sob//Sob//Sob/
Sisiliya Mimin
emak bapaknya agak laen emang
Sisiliya Mimin
kisahnya menarik
Sisiliya Mimin
bagus,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!