Di paksa menikah dengan Juragan tanah yang memiliki tiga istri membuat Seruni tak bisa menolak lagi karena merasa berhutang budi pada keluarga pamannya.
Hati kecil Seruni ingin menjerit, dia memiliki kekasih tapi apa daya kekasih Seruni pun tak mampu membantu nya keluar dari masalah ini.
Akan kah Seruni menerima perjodohan ini dan menjadi istri ke empat bandot tua itu atau ada lelaki yang akan menyelamatkan hidup nya?
Yuuk baca di novel terbaru ku Jodoh pilihan sahabat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Operasi
"Saya sudah pernah mengatakan kalau pak Darma mengalami stroke ringan dengan begitu kondisi kesehatan nya harus benar-benar di jaga,hal ini lah yang saya takut kan jika emosi dan pola hidup beliau tidak terkontrol bisa berakibat fatal, sekarang beliau mengalami perdarahan otak untuk mengeluarkan darah yang menumpuk dan mengurangi tekanan intrakranial, serta menghentikan perdarahan dengan cara menjepit aneurisma atau menyumbat pembuluh darah yang rusak beliau harus di operasi segera" jelas sang dokter membuat bik Uut terdiam
"Bu..... bagaimana ini?" tanya Sari ketakutan
"Apa tidak ada cara lain dok?"
"Hanya itu pertolongan pertama yang bisa kami berikan pada pak Darma"
"Apa dengan cara ini bakalan berhasil dok?" tanya Hendra
"Berdo'a saja saya bukan Tuhan,jika memang Tuhan berkehendak lain kita bisa apa"
"Biayanya bagaimana dok?"
"Nanti ibu bisa ke bagian administrasi,ibu tidak perlu membayar biaya nya saat ini karena yang terpenting keselamatan pasien terlebih dahulu,soal biaya bisa di saat pasien akan pulang"jawab sang dokter
"Setidaknya kami harus tau dok berapa" ujar Maya
"Kalau begitu kalian bisa kebagian administrasi dan setelah itu penandatanganan dokumen untuk persetujuan operasi agar kami tim medis segera menyiapkan operasi nya"jelas sang dokter di anggukki bik Uut mengerti.
Mereka segera keluar dari ruangan sang dokter dengan wajah panik.
"Ini semua pasti karena kamu bang" tunjuk Sari
"Kenapa jadi aku, jangan sembarang nuduh kamu Sari,bapak saja yang memang penyakitan kenapa malah aku" marah Hendra
"Kalau bukan karena kamu bapak nggak mungkin begini,kamu anak durhaka bang,aku nggak akan maafin kamu kalau terjadi apa-apa sama bapak"ujar Sari lagi membuat Hendra hendak menampar Sari tapi di lerai oleh bik Uut.
"Cukup.....! Ini rumah sakit jangan membuat ulah,nyawa bapak kalian yang terpenting saat ini,bukan malah bertengkar nggak jelas"
"Tapi di mana kita mencari uang nya bu, kita nggak punya uang buat operasi bapak"ucap Mila
"Jual saja rumah kita bu, pasti laku 100-150 juta" usul Sari
"Lalu kita tinggal di mana? Aku nggak mau ya kita tinggal ngontrak,aku barus saja menikah"sahut Maya tidak terima dengan usul Sari
"Minta suami mu beli rumah kalau nggak mau ngontrak saja"ketus Sari
"Sari jangan kurang ajar kamu" marah Mila
Bik Uut benar-benar pusing di buat nya, anak-anak nya tidak ada yang bisa memberi solusi hanya pertengkaran yang terjadi.
Hendra pergi meninggalkan rumah sakit sedangkan Mila juga memutuskan untuk pulang tinggal bik Uut dan Sari di sana.
Bik Uut memutuskan untuk menandatangani operasi terlebih dahulu agar nyawa sang suami bisa di selamat kan.
*****
"Ayo, berangkat?" ajak Raka setelah mereka sarapan
"Aku bareng Eca aja mas" tolak Seruni
"Nggak usah bareng mas aja" ucap Raka membuat Seruni menatap sang suami lekat.
"Tapi-"
"Kantor dan kampus kamu searah jadi kita bareng aja" ujar Raka lagi membuat Mama Ningsih tersenyum kecil,dia melihat gelagat posesif dari sang anak semoga saja ini awal kebahagiaan untuk Seruni dan Raka.
"Ca-"
"Nggak papa Un,gur juga mau jemput Mayang dulu nanti kita ketemu di kampus" potong Eca dan diangguki Seruni pelan.
Seruni segera pamit pada sang mertua lalu mengikuti langkah kaki Raka keluar dari kediaman mama Ningsih.
Raka membuka pintu mobil dan mempersilahkan Seruni untuk masuk,Seruni sedikit merasa heran dengan tingkah sang suami yang berubah drastis.
"Nanti sepulang kuliah mas jemput"
"Kenapa?" tanya Seruni semakin aneh
"Apa ada larangan seorang suami menjemput istrinya?"
"Ti-dak tapi kenapa ka-mu mendadak begini mas?"
"Mas hanya ingin mulai membiasakan diri saja,mas harap kamu juga begitu"
"Aku bisa pulang bareng Eca mas,kamu pasti sibuk bukan, nggak papa"
"Kamu bisa bertemu Eca di rumah Un,jadi tidak ada penolakan!" tegas Raka membuat Seruni tak bisa berkata apa-apa lagi.
n km sm Mama mu yg minta Raka ceraikan kmRaka sdh bahagia dg istri baru weh.