NovelToon NovelToon
Suami Dadakan Super Aneh

Suami Dadakan Super Aneh

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:123.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Mizzly

Pernikahan Mentari dan Bayu hanya tinggal dua hari lagi namun secara mengejutkan Mentari memergoki Bayu berselingkuh dengan Purnama, adik kandungnya sendiri.

Tak ingin menorehkan malu di wajah kedua orang tuanya, Mentari terpaksa dinikahkan dengan Senja, saudara sepupu Bayu.

Tanpa Mentari ketahui, Senja adalah lelaki paling aneh yang ia kenal. Apakah rumah tangga Mentari dan Senja akan bertahan meski tak ada cinta di hati Mentari untuk Senja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamu Kemana, Ja?

Mentari

Fajar memarkirkan mobilnya di minimarket. "Huft... jam 10 lewat, hampir jam setengah 11. Senja marah tidak ya?"

Kami memang pulang lebih telat. Lalu lintas di malam minggu ini lebih macet. Kulirik wajah khawatir Fajar, pasti ia takut Senja marah. "Kalau dia marah, biarkan saja. Toh dia sering membuatku marah. Anggap saja aku membalas ulahnya selama ini."

"Aku tak enak hati. Dia sudah memberiku ijin mengajakmu tapi aku tak menepati janjiku." Fajar turun dari mobil lalu membukakan pintu untukku.

Baru saja keluar dari mobil, aku terkejut mendengar suara Senja. "Kenapa pulang telat? Bukankah perjanjiannya jam 10 kamu sudah dikembalikan?"

Aku berbalik badan dan menatap Senja berdiri sambil melipat kedua tangannya di dada. Tatapannya terlihat seperti sedang menahan emosi. Apa Senja menungguku pulang sejak tadi?

"Maaf, Ja. Jalanan macet," kata Fajar memberi alasan.

"Kalau tak mau kena macet, pulang lebih awal. Tak usah pergi sekalian kalau perlu!" balas Senja dengan ketus. Senja berjalan mendekatiku dan langsung menarik pergelangan tanganku. "Ayo, masuk!"

Aku hanya bisa pasrah. Senja menarikku pulang dan mengacuhkan ucapan maaf dari Fajar. Aku menoleh ke arah Fajar, tanpa suara aku ucapkan, "Maaf."

Tanpa kata, Senja terus menarik pergelangan tanganku sampai rumah. Tidak sakit sih tapi aku merasakan kemarahan yang besar dalam diri Senja, sesuatu yang tak pernah kulihat sebelumnya dari laki-laki aneh ini.

Sampai di rumah Senja tetap tak bicara apa-apa. Ia mengunci pintu dan menutup jendela dalam diam, tidak menegurku atau mengomeliku, setidaknya itu lebih baik daripada didiamkan seperti ini.

Tak bisa, aku tak bisa seperti ini. Aku harus jelaskan semua. Aku tak mau ada kesalahpahaman. "Ja, kami di pesta hanya sebentar, jalanan sangat macet jadi-"

"Lain kali, tak usah pergi berduaan lagi dengannya!" Senja memotong ucapanku dan menatapku dengan tegas.

"Bukankah Fajar sudah ijin sama kamu? Kami-"

"Tak pantas seorang perempuan yang sudah bersuami pergi dengan lelaki lain meskipun lelaki tersebut sudah meminta ijin, sampai sini paham?" Ucapan Senja tak bisa lagi kubantah. Ia benar, aku memang perempuan bersuami dan aku tak boleh pergi dengan lelaki lain. "Bersihkan tubuhmu sebelum tidur. Aku tak mau ada bekas lelaki lain yang tersisa."

Sambil memanyunkan bibirku, aku berjalan menuju kamar. Saat aku mengulurkan tangan hendak membuka pintu, ucapan Senja membuat bulu kudukku meremang.

"Kamu harus menjaga diri dan kesucianmu sebagai seorang istri. Aku memang belum pernah menyentuhmu namun bukan berarti tak akan pernah. Ingatlah kalau kamu istriku, auratmu hanya untukku seorang!"

****

Argghhhh!

Kenapa aku terus teringat ucapan Senja?

"Aku memang belum pernah menyentuhmu namun bukan berarti tak akan pernah. Ingatlah kalau kamu istriku, auratmu hanya untukku seorang!"

Apa itu artinya Senja akan meminta hak-nya dalam waktu dekat?

Senja akan meniduriku gitu? Lalu kami akan melakukan hubungan mantap-nikmat seperti yang diceritakan tetangga-tetanggaku yang usil itu?

"Nanti kalau lagi berhubungan mantap-nikmat, tahan saja kalau sakit. Tak akan lama kok," kata Bude Kris, teman arisan Ibu.

"Sakitnya cuma sebentar, ya... kayak dirobek saja tapi nanti enak dan bikin kamu ketagihan loh!" tambah Bude Iroh, teman sekelas Ibu saat SMP.

"Nanti kalau sudah merasakan betapa enaknya, kamu akan ketagihan. Kamu pasti jadi yang paling sering minta. Mas, tambah lagi. Mas, enak. Mas, mau." Bude Kris dan Bude Iroh tertawa dengan lelucon mereka sendiri namun tidak denganku.

Bagaimana rasa sakitnya?

Apa aku harus melakukan hal itu dengan Senja? Aku tak mencintai Senja. Apa aku bisa melakukannya dengan orang yang tak kucintai?

Kalau aku tolak saja bagaimana? Toh kami tidak benar-benar menjadi suami istri. Kami tak pernah tidur bareng. Kami juga tak saling mencintai. Aku akan tolak saja.

Kukuncir tinggi rambutku, setinggi harapanku agar Senja mau menerima keputusanku yang akan menolak melakukan hubungan mantap-nikmat itu. Aku harus bicara dengannya. Harus. Sekarang.

Kutendang selimut dengan asal lalu bangun dari tempat tidur. Saat aku keluar kamar, rumah nampak sepi. Aku pergi ke kamar mandi, ternyata kosong. Di kamar pun Senja tak ada, kemana ia pergi?

Aku pergi ke lemari makan. Sudah ada makanan yang Senja masak untukku. Baik sekali dia, meski kesal padaku tapi tetap memasak makanan untukku.

.

.

.

Aku menunggu Senja pulang, sampai jam 10 malam, Senja tak juga menampakkan batang hidungnya. Kemana dia pergi? Apa semarah itu padaku sampai tak mau bertemu denganku?

"Ja, kamu belum pulang?" Kukirimi Senja pesan. Jujur, aku mengkhawatirkannya. Walau mengesalkan, Senja tak pernah seharian tidak di rumah seperti sekarang. Apa dia sangat marah padaku sampai sengaja menghindari bertemu denganku?

Kulihat dua centang biru di pesanku. Senja sudah membaca pesan yang kukirimkan. Kutunggu balasannya, sampai jam 11 malam dan mataku sudah mengantuk, Senja tak juga membalas pesanku.

Argh! Dasar Senja ngeselin! Aku tidur saja!

Namun tidur dengan pikiran cemas rupanya tak enak. Tidurku tak nyenyak sampai kuputuskan malam-malam mengecek apakah Senja sudah pulang atau belum.

Senja belum pulang.

Kemana dia?

Apa kesalahanku sebesar itu sampai Senja tak pulang? Kalau dia sangat marah, laporkan saja pada Bapak. Aku lebih suka diomeli Bapak daripada diacuhkan begini.

Kamu kemana, Ja?

Dasar Senja nyebelin!

Kulihat ponselku, darahku kembali mendidih. Dia benar-benar tak membaca pesan terbaruku. Ish, awas saja, akan kubalas nanti saat dia pulang.

.

.

.

Senja belum juga pulang. Kuhubungi ponselnya namun tidak aktif. Apa dia meninggalkanku sendirian di Jakarta? Kalau benar begitu, jahat sekali dia!

Rumah Senja sudah rapi dan bersih. Tak ada kerjaan membuatku makin rajin membersihkan rumah. Aku bahkan menata rumah sesuai dengan seleraku namun sang pemilik rumah malah tak juga pulang. Sudah 2 hari.

Tunggu, apa terjadi sesuatu pada Senja?

Sudah 2x24 jam Senja tak pulang. Apa Senja kecelakaan? Apa ada yang menabraknya saat ia sedang meminta sumbangan di pertigaan jalan?

Tanpa pikir panjang aku pergi ke pertigaan jalan raya tempat Senja biasa meminta sumbangan untuk pembangunan masjid. Senja tak ada. Kata teman-temannya sudah seminggu lebih Senja tak datang, lalu kemana Senja?

Apa dia meninggalkanku? Apa dia menjadikanku janda yang ditinggal pergi suami karena pergi dengan lelaki lain? Apa sekarang aku sudah diceraikan tanpa kata?

Aku berjalan sambil memikirkan semua. Aku tak sadar sampai ada yang menegurku. "Loh, Mentari? Kamu datang untuk menjemput Bapak dan Ibu?"

Kuangkat wajahku dan terkejut melihat siapa yang berdiri di depanku. "Bapak, Ibu dan ... Senja?"

****

1
Istiy Ana
Komen pertama gk sih?? 😊
Lanjut mizz 🥰
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
bisa jadi doa itu senja ucapan mu
ͩ☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
wehh wehh kode tuhh Jaa
mentari udah siap 😂
ͩ☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
cieee cieee uhuk...
tuhh Tari mnding kerja di perusahaan suami ajaa atau nonton sinetron azab di rumah 😂😂
ͩ☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
betul Tari..kamu hebat, berani ngapain juga msh bertahan di prs spt ituu
bnyak org yg mngalami langsung kaku ga bs menolak akhirnya malah makin ditindas dan dilecehkan
ͩ☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
akhirnyaa terjawab yaa Tari..senja punya perusahaan beneran tuhh..

Untung saja ada Senja, lingkungan dan Bos yg toxic udah tepat kmu dipecat ga usah lama2 dilingkungan kayak gt
ͩ☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
kegatelan nih bos buncit 🤣
ͩ☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
yaa ampunn bgitu amat mulutnyaa🙄
Risa Amanta
kapokmu kpn..kamu terlalu menilai dirimu setinggi langitTar..tp kmu lupa..diatas langit masih ada langit
Risa Amanta
Senja pikir kamu mikirin Bayu Tar
Malicha Prabawati Putri
mentari sok jual mahal sih....banyakikirnya....
Bunda dinna
Mentari lemot,,terlalu percaya diri juga
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
makanya Tari jangan nunda² kewajibanmu sebagai istri,kasihan Senja😁
Putri Dhamayanti
hayolooo mentari, punya suami ganteng baik kaya gak diservice. tiatiii banyak yg pen nikung loh 😆
Tutuk Isnawati
top
Ernawati Erna
lanjut Thor
𝐙⃝🦜尺o
gak rela orang lain deket tapi sendirinya gak mau dideketin,,, jangan egois kamu tari
Tia Restiana Utami
Klo baca karya kak othor satu ini suka senyum2 sendiri, Sehat2 ya kak 🤲
ani surani
bukan mau poligami, dia ngetes kamu cemburu atw tdk. mk'a buruan kasih hak nya Senja biar dia gk mau dideketin cewek lain. lagian itu cewek berani2nya ngelap kringet bosnya 🤦‍♀️🤦‍♀️
Muh. Yahya Adiputra
salah kamu sendiri yg teruss ngulur ngulur kalau senja minta haknya. jadi.. biarin aja senja melakukan itu agar kamu merasakan panas sekalian melihat mereka 😏😏😏
dapat suami baik, bertanggung jawab dan mencintai kamu dengan setulus hati. tapi kamu masih banyak berfikir dan malah buat orang jadi gegana.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!