"Dia cinta pertamaku, dan aku ingin berjuang untuk mendapatkannya"
Irena, gadis berkacamata yang sebelumnya bahkan tidak mempunya teman pria, namun tiba-tiba jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang pria tampan bernama Andreas. Pertama kali merasakan jatuh cinta, membuat dia antusias untuk bisa mendapatkan hati pria itu. Meski tidak jarang perjuangannya sama sekali tidak dihargai oleh Andreas. Bahkan pria itu seolah tidak menganggap kehadirannya.
"Sebaiknya kau berhenti berjuang dengan perasaanmu itu, karena aku tidak akan pernah membalas perasaanmu, semuanya hanya sia-sia"
Berbagai macam penolakan Irena bisa pahami, dia tidak menyerah begitu saja. Namun, ketika Andreas sendiri yang mengatakan jika dia tidak akan pernah mencintainya, karena ada perempuan lain yang dicintainya. Maka saat itu semua harapan runtuh tanpa jejak, semua perjuangan sia-sia. Dan Irena mulai mundur, mengasingkan diri dan mencoba melupakan cinta pertamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Luka Pertamaku Dalam Mencintai
Kehadiran kembali Natasha dalam hidupnya malah membuatnya merasa tidak nyaman. Karena apapun yang Andreas dan dia pergi kemana pun, Natasha harus tahu. Ini berbeda dengan Natasha yang dulu, Andreas terkadang bingung harus bagaimana menyikapinya.
"Dulu, kau tidak pernah seperti ini. Kau biasa saja dengan apapun yang ingin aku lakukan. Kenapa sekarang kau jadi berlebihan seperti ini?" Andreas mulai tidak bisa menahan diri lagi setelah beberapa bulan bersama kembali dengan Natasha, dan perubahan pada sikap gadis itu membuatnya tidak nyaman.
Wajah Natasha berubah sendu, dia menunduk dengan kedua tangan saling bertaut. "Aku minta maaf, mungkin karena aku terlalu takut kehilangan kamu. Karena sudah begitu lama kita berpisah, jadi aku takut sekali kalau kamu akan berpaling"
Andreas menghembuskan napas kasar, mengusap wajahnya dengan frustasi."Natasha, aku tidak akan berpaling. LIhatlah, berapa lama kau menghilang dan aku masih menunggumu kembali. Jadi stop berpikir berlebihan, dan jangan terlalu bersikap berlebihan denganku. Karena aku tidak nyaman"
Akhirnya Andreas berani mengeluarkan segala keluh kesah dalam pikirannya selama ini. Sikap Natasha ini benar-benar membuatnya jengah dan lelah.
"Malam ini aku akan kumpul dengan teman-temanku, kalau kau mau ikut, ayo. Karena kau juga kenal mereka semua"
Natasha terdiam, alisnya sedikit berkerut seperti sedang berpikir. "Em, baiklah aku akan ikut"
Andreas tidak menjawab lagi, dia berlalu keluar dari Apartemen. Perlu menenangkan pikiran di saat seperti ini. Andreas pergi membawa mobilnya, hanya melihat-lihat suasana jalanan di sore hari ini tanpa tahu arah tujuan. Sampai tatapan matanya tidak sengaja tertuju pada gadis yang berdiri di pinggir jalan sendirian dengan menatap bingung pada mobinya. Andreas berhenti di dekatnya, dia segera turun dari mobil dan menghampiri Irena.
"Kenapa dengan mobilmu?"
Irena terkejut saat tahu Andreas yang sekarang berdiri di sampingnya. Dia menggeleng pelan dengan tatapan yang kembali tertuju pada mobilnya. "Tidak tahu, tiba-tiba saja mati"
"Kau baru pulang kerja?"
Irena mengangguk saja sebagai jawaban, tidak banyak bicara. Dia merogoh tasnya, mencoba menghubungi bengkel biasa dia servis mobilnya ini.
"Hallo Mas, bisa tolong ambil mobil saya. Tiba-tiba mogok nih, tolong di perbaiki ya"
"Baik Mbak, kirim saja alamatnya"
Setelah mengirimkan lokasinya saat ini, Irena hanya tinggal menunggu pihak bengkel datang dan dia akan pulang menggunakan taksi saja.
"Biar aku antar pulang"
Irena langsung menoleh dan menatap Andreas, menggeleng pelan sebagai jawaban. "Aku bisa naik taksi saja, Kak. Terima kasih sebelumnya"
Bukannya pergi, Andreas malah menarik tangan Irena menuju mobilnya. Irena terkejut dengan itu, dia segera menghempaskan tangan Andreas agar melepaskan pegangan tangannya.
"Kak, aku bisa pulang sendiri"
"Kamu kenapa? BIasanya selalu senang jika aku berniat mengantarmu pulang. Bukankah ini yang kamu inginkan dari dulu?"
Pikirannya yang sedang kacau, membuat Andreas berkata tanpa berpikir dulu. Bahkan dia saja tidak sadar dengan nada bicaranya yang sedikit tinggi pada Irena.
Dengan kesal Irena menghempaskan tangan Andreas. Menatapnya dengan mata berkaca-kaca. "Dulu, mungkin iya. Aku ingin sekali kamu peduli padaku. AKu ingin kamu melihat keberadaanku, kepedulianku dan ketulusan yang aku punya. Tapi sayangnya, bahkan kamu tidak pernah menganggap kehadiranku benar-benar ada. Jadi Kak, jika sekarang aku sudah berubah, aku yang ingin menghindar dan pergi dari kehidupanmu, itu adalah wajar. Jangan mengganggu hidupku lagi!"
Irena mengusap kasar air mata yang lolos tanpa bisa di cegah. Padahal dia tidak ingin terlihat lemah di depan Andreas. Tapi apa daya, hati dan perasaannya tidak bisa berbohong jika rasa sakitnya masih begitu nyata.
Andreas terdiam, melihat tatapan mata yang dipenuhi air mata itu membuat diia tertegun. Dadanya tiba-tiba berdenyut nyeri, ucapan Irena barusan seolah menusuk tepat di relung hatinya.
"Irena, aku tidak bermaksud membuat kamu ..."
"Ya Kak, aku mengerti" Irena mengusap sisa air matanya, mencoba mengendalikan perasaannya yang tiba-tiba resah dan tak menentu. "Kak Andreas hanya ingin menjelaskan semuanya agar aku tidak begitu berharap 'kan? Ya, aku mengerti maksudmu, Kak. Salah aku saja yang terlalu tulus memberikan hati dan cintaku yang ternyata hanya jadi luka pertamaku dalam mencintai"
Deg... Dada Andreas benar-benar terasa sakit saat mendengar ucapan Irena barusan. Apalagi saat melihat gadis itu melangkah pergi menjauh darinya. Andreas memegang dadanya sendiri yang terasa sesak.
"Dia begitu terluka karenaku, dan kenapa aku baru menyadarinya sekarang?"
Irena menghentikan taksi yang lewat, segera masuk. Tangisnya pecah saat berada di dalam taksi, terisak begitu sesak dengan memegang dadanya sendiri.
Untuk apa dia datang, untuk apa dia mengatakan hal yang hanya mengungkit ingatanku pada masa lalu.
Dalam hening, isak tangisnya terdengar jelas. Ternyata hatinya masih terlalu sakit jika harus mengingat kembali perasaannya yang di tolak mentah-mentah oleh Andreas tanpa sempat dia mengatakannya.
"Maaf Mbak, kita kemana?"
Pertanyaan Pak Sopir menyadarkan Irena yang sejak tadi hanya terus menangis. Meluapkan rasa sesak di dadanya yang menyiksa. Dia mengusap kasar air matanya, lalu mengatakan alamat rumahnya pada sopir taksi itu. Menatap keluar jendela dengan air mata yang kembali mengalir tanpa bisa di cegah.
JIka ada yang bertanya, adakah cinta setulus itu hingga sulit mencintai yang baru? Seolah cintanya habis di satu orang di masa lalu dan akan terus berbekas sampai kapanpun? Maka, Irena akan menjawab dengan lantang, ada. Karena dia sendiri yang mengalaminya, dia sendirinya yang merasakannya. Bagaimana cintanya tidak bisa terbagi lagi, terlalu memberikan ketulusan dengan sepenuh hati, hingga saat kecewa bahkan cinta itu pun tidak bisa hilang karena kekecewaan.
"Seandainya dia mengerti bagaimana sakitnya mencintai, tapi hanya bisa terluka. Seperti aku terluka dalam cinta sendiri"
*
Andreas pergi ke Apartemennya, merenung sendirian di ruang tengah. Kepalanya bersandar pada sofa, matanya terpejam dengan hembusan napas kasar yang beberapa kali terdengar. Wajahnya terlihat kusut, bahkan keningnya berkerut dalam.
"Dia..." Andreas membuuka matanya saat bayangan tatapan Irena kembali terlintas dalam ingatannya. "Kenapa semua ucapannya membuatku sakit? Tatapan mata itu, belum pernah aku lihat sebelumnya dari siapapun. Tidak ada yang pernah menatapku sedalam itu"
Sekarang bayang-bayang Irena memenuhi pikirannya. Andreas juga mulai mempertanyakan perasaannya sendiri, bingung dengan hatinya saat ini.
"Bahkan kamu tidak pernah menganggap kehadiranku benar-benar ada"
"Salah aku saja yang terlalu tulus memberikan hati dan cintaku yang ternyata hanya jadi luka pertamaku dalam mencintai"
Kalimat itu mengganggu pikirannya, apalagi saat Irena mengatakan jika cinta dan ketulusannya yan terlalu besar pada Andreas. Ini semakin membuatnya tidak bisa berpikir lagi. Seperti ada dorongan dari dalam hatinya jika seharusnya dia tidak pernah menolak kehadiran Irena saat itu.
"Apa mungkin aku juga jatuh cinta pada gadis itu?"
Bersambung
apa Natasha nya yang palsu 🤔🤔🤔
apa ada sesuatu sehingga membuat Natasha pergi🤔🤔🤔
mudah2an Natasha nggak mencelakakan Irena 🤔🤔🤔
jadi mamang meninggal kan Andreas ketika keluarga nya sedang kolep usaha
nya makanya mencari aman pergi mencari yang lebih dari Andreas,,, setelah mendengar
keluarga Andreas telah bangkit maka
Natasha membuat alibi ternya Andreas tidak bodoh,,,,nah ayo datang ketempat Ayah Irena dan memintanya langsung
semoga satu keluarga menerima nya.
dan Irena belum menerima Bisma atau
ada yang kurang setuju dari keluarga Bisma,,,❤️❤️ lopeyuuu Andreas
dengar namanya tetapi begitu yakinkah
bahwa farel kekasihmu 😄 tapi biarlah
nanti tau siapa itu Farel pasti ngakak 🤣
sang Ibu ga kebayang nanti begitu farel
datang Andreas ketemu juga dengan camer dan Bu mer
kepingin ngakak mau lihat reaksi Andreas
lihat wajah Farel,,@
tunggu updatenya,,, ini Andreas ketemu deh dengan Irena gayung bersambut
yang lagi di pikirin justru datang dengan
tiba tiba ini nasib baik atau bukan ya
masalah nya pria yang memborong nya
juga sedang menanti jawabannya iya
opo ga,,,😄tapi ada pria yang lebih dulu di
naksir oleh sang wanita tetapi pernah di
abaikan sekarang justru gencar mengejar
pokonya siapapun yang mendapat Irena adalah pria baik dunia akherat putri
Ayah sangatlah di jaga oleh keluarga nya
semoga di rumah sakit farel datang agar
jelas siapa farel di hidup nya Irena hihi
kocak abis ayo Rel ada tlf dari kantor nya
Kakak Irena biar di jenguk malah datang
satu rombongan tambah Seruuu cusss🤣
kalau memang cinta mengapa ada dia di sisinya itu drea,,,ada nathasa wah kenapa
aturan di bereskan dulu ya walaupun Ak juga berharap Irena dengan Andreas tapi
tu si ceweknya masih menempel lucu
Kenapa ga tanya dengan Yumna siapa itu farel hua hua ,,, harusnya yang di tanya Bisama yang sedang menanti jawaban
Irena 😄 apa ku bilang pasti cemburu dengan farel sudah semester Ahir ya jadi sudah keliatan remaja banget salah salah
andreas salah sasaran datang maknya ke rumah Irena jadi kenalan dengan Ayah dan
farel,,,semangat Kak Nita,,, serbuuuuu,
piye pikir masak masak ya Ren jangan sampai melukai laki laki yang tulus tetapi
mungkin benar katamu hanya kasian jadi
pikir benar' benar' agar tidak terjadi beban di hati atau perasaan mu,,,, kalau Ak berharap Kamu dengan Andreas cinta pertama dan terakhir buatmu dan Andreas karena nathasa seperti nya
sedang menipu Andreas sahabat dan
ortunya berpura-pura padahal prediksi ayahnya dan sahabatnya rada mencurigakan jadi tunggu ya Ren jangan dulu terima cinta yang lain memang
Bisma dan keluarga nya baik keliatan
nya tetapi kalau kamu ga yakin mending
jangan dan Kamu sudah tau seluk beluk
Andreas terbukti Casanova temanya
sekarang baik sekali kepada BESTie
Mu Yumna 🤣 Ok lanjut