NovelToon NovelToon
Pendekar Tombak Pengembara

Pendekar Tombak Pengembara

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Perperangan / Action / Epik Petualangan / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Agen one

​Lima abad setelah hilangnya Pendekar Kaisar, dunia persilatan terbelah. Pengguna tombak diburu dan dianggap hina, sementara sekte-sekte pedang berkuasa dengan tangan besi.

​Zilong, pewaris terakhir Tombak Naga Langit, turun gunung untuk menyatukan kembali persaudaraan yang hancur. Ditemani Xiao Bai, gadis siluman rubah, dan Jian Chen, si jenius pedang, Zilong mengembara membawa Panji Pengembara yang kini didukung oleh dua sekte pedang terbesar.

​Di tengah kebangkitan Kaisar Iblis dan intrik berdarah, mampukah satu tombak menantang dunia demi kedamaian, ataukah sejarah akan kembali tertulis dalam genangan darah?

​"Satu Tombak menantang dunia, satu Pedang menjaga jiwa, dan satu Panji menyatukan semua."



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

​Bab 24: Lembah Bayangan dan Bisikan Masa Lalu

​Setelah menyelesaikan masalah di Desa Tanah Kering, trio ini melanjutkan perjalanan ke arah Pegunungan Barat. Suasana riang yang dibawa oleh tawa Jian Chen perlahan memudar saat mereka memasuki wilayah yang dikenal sebagai Lembah Kabut Abadi.

​Di tempat ini, pepohonan tumbuh sangat tinggi dengan daun yang berwarna keunguan, menutupi sinar matahari dan menciptakan remang-remang yang abadi. Zilong memimpin di depan, bendera putih di punggungnya tampak bersinar pucat di tengah kabut yang mulai turun.

​"Tempat ini... tidak memiliki suara burung atau serangga," bisik Xiao Bai. Indra silumannya sedang dalam kewaspadaan penuh. "Sesuatu telah menakuti semua makhluk hidup di sini."

​Jian Chen memegang gagang pedang hitamnya. "Kakekku pernah bercerita, lembah ini dulunya adalah salah satu pos pertahanan utama bagi para pengikut Pendekar Kaisar. Setelah beliau menghilang, tempat ini menjadi tanah tak bertuan yang diperebutkan oleh banyak faksi."

​Langkah mereka terhenti di depan sebuah tebing curam yang tertutup oleh semak berduri. Zilong mengayunkan tombaknya, menebas tanaman liar itu dengan satu sapuan angin Qi. Di balik semak-semak tersebut, terdapat sebuah gerbang batu raksasa yang sudah runtuh.

​Namun, bukan gerbangnya yang menarik perhatian Zilong. Matanya terpaku pada sebuah lambang yang terpahat di pilar batu yang masih berdiri.

​Lambang itu berupa Naga yang melilit sebuah tombak, identik dengan lambang yang ada di gagang senjatanya.

​"Ini... lambang Sekte Naga Langit," gumam Zilong, suaranya sedikit bergetar. "Tapi ukiran ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu."

​Ia mendekat dan menyentuh pahatan itu. Bukan debu yang ia rasakan, melainkan sisa-sisa intent (niat bertarung) yang masih tertanam kuat di dalam batu. Hanya seorang master tombak yang bisa meninggalkan jejak yang tidak memudar dimakan waktu.

​"Zilong, awas!" teriak Jian Chen.

​Dari balik kabut tebal, belasan bayangan meluncur dengan kecepatan luar biasa. Mereka tidak menggunakan pedang, melainkan rantai dengan ujung kait besi yang tajam. Serangan itu sangat terkoordinasi, mengincar kaki dan tangan mereka secara bersamaan.

​Zilong bereaksi dengan insting naga. Ia memutar tombaknya dalam gerakan melingkar, menciptakan perisai energi yang memantulkan kembali rantai-rantai tersebut. Ting! Ting! Ting!

​"Siapa kalian?!" tantang Jian Chen sambil mencabut pedangnya dan menebas rantai yang mencoba melilit lehernya.

​Para penyerang itu tidak menjawab. Mereka mengenakan pakaian serba hitam dengan topeng perunggu yang menyeramkan. Gerakan mereka aneh, seolah-olah mereka tidak memiliki berat badan.

​"Mereka adalah Pemburu Bayangan," ucap Xiao Bai sambil melepaskan gelombang energi dari telapak tangannya. "Sekte rahasia yang mengumpulkan senjata-senjata pusaka dari para pendekar yang mereka bunuh. Sepertinya mereka mengincar Tombak Naga Langitmu, Zilong!"

​Tiga pemburu bayangan melompat ke arah Zilong, melemparkan rantai mereka untuk mengunci pergerakan tombaknya. Zilong tidak menarik diri; ia justru menusukkan tombaknya ke depan, membiarkan rantai-rantai itu melilit gagang senjatanya.

​"Kalian ingin tombakku?" ucap Zilong dingin. "Ambillah jika kalian kuat menahan bebannya!"

​Zilong menyalurkan Qi Naga Langit ke seluruh gagang tombaknya. Logam tombak itu mendadak menjadi sangat panas dan memancarkan kejutan listrik biru. Para pemburu yang memegang rantai itu berteriak kesakitan saat energi Zilong merambat ke tubuh mereka.

​Dengan satu sentakan kuat, Zilong menarik tombaknya kembali, membuat ketiga penyerang itu terseret maju, lalu ia menghantam mereka dengan sapuan ekor tombak hingga terpental menghantam dinding tebing.

​"Jian Chen! Xiao Bai! Jangan biarkan mereka melarikan diri! Kita butuh informasi!" perintah Zilong.

​Namun, saat para pemburu itu merasa terdesak, salah satu dari mereka mengeluarkan sebuah bola kecil yang meledak menjadi asap hitam pekat yang berbau belerang. Dalam sekejap, mereka menghilang di balik kabut tebal, tidak meninggalkan jejak selain satu benda yang terjatuh di tanah.

​Zilong memungut benda tersebut. Itu adalah sebuah medali logam kecil berbentuk patahan mata tombak. Di baliknya terdapat tulisan kecil: "Penjara Bawah Tanah Kota Terlarang."

​Jian Chen mendekat, wajahnya tampak serius. "Kota Terlarang? Itu adalah wilayah yang dikuasai oleh Sekte Bayangan Darah. Tidak ada pendekar lurus yang berani masuk ke sana."

​Zilong menggenggam medali itu erat-erat hingga tangannya gemetar. "Jika mereka memiliki medali ini, artinya masih ada pendekar tombak yang mereka tawan di sana. Aku tidak peduli seberapa terlarang tempat itu, aku harus pergi."

​Xiao Bai menghela napas, menatap ke arah kabut yang masih menyelimuti lembah. "Sepertinya perjalanan tenang kita sudah berakhir, Zilong. Kota Terlarang adalah tempat di mana cahaya matahari pun tidak berani masuk."

​Zilong menatap benderanya yang berkibar pelan. "Keadilan tidak mengenal siang atau malam. Kita berangkat sekarang."

1
Bai Xiaojiu
kenapa tidak di ambil harta di markas para badut.dan rampas cincin nya.
Agen One: di ambil buat digunakan latihan bersama para warga
total 1 replies
Nanik S
Hantu Kabut
Nanik S
Jian Chen.... merusak suasana wkwkwkwkwk
Nanik S
Zhilong waktunya untuk mengembara
Nanik S
Ternyata tinggal mereka bertiga dan berhenti atau Lanjut
Agen One: pasukan yang hidup masih banyak. itu pasukan yang meninggalnya aja.
total 1 replies
Nanik S
Jian Chen. wkwkwkwkwk
Nanik S
Lanjutkan
Agen One: sippp
total 1 replies
Nanik S
Pasukan Iblis telah hancur dan terkubur
Nanik S
Lanjutkan Tor
Nanik S
Zhilong... kenapa kau tinggalkan Xiao Bai dan Jian Chen
Nanik S
Tooooooopp
Nanik S
Zilong terlalu sembrono
Nanik S
Hancurkan musuh
Nanik S
Lanjut terus Tor
Agen One: 𝘀𝗶𝗽𝗽𝗽𝗽
total 1 replies
Nanik S
Harusnya Jian Chen dan Xiao Bai juga diangkat jadi Komandan
Nanik S
laaaaanjuuuut
Nanik S
Jian Chen.... kelakuanya ampun tapi bagus mengurangi ketegangan
Agen One: 🤭🤭🤭🤭🤣🤣
total 1 replies
Nanik S
Enak sekali Zhilong
Nanik S
Trio... berangkat dan habisi Pasukan Iblis
Nanik S
Akirnya mereka bebas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!