Karina adalah gadis sederhana yang di besarkan di keluarga yang hangat, namun sesuatu terjadi padanya ketika ia sedang bekerja, kejadian itu tak sengaja mempertemukannya dengan seseorang yang membuatnya terpana, dan jatuh hati. Apakah perjuangan cinta Karina akan berhasil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purpledee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15. Menjadi lelaki sempurna
#Villa
Pagi itu matahari masih enggan untuk menunjukan Sinarnya. Tapi Karina mulai tersadar, ia Sangat terkejut ketika dirinya berada disamping Kian yang masih tak sadarkan diri.
"K-kian-ssi?" Ujar Karina seraya menarik narik baju Kian.
"Apa yang sudah terjadi?" Gumam Karina yang masih ketakutan.
Tiba-tiba seorang lelaki paruh baya dengan pakaian serba hitam datang.
"Nona..."Ujar lelaki paruh baya itu
"AAAAAA... SI-SIAPA KAU?" Tanya Karina ketakutan Seraya mengambil sebuah vas bunga yang ada dimeja.
"Ak—“
"JANGAN MENDEKAT, DI-DIA SU-SUAMIKU. JANGAN MACAM-MACAM " ujar Karina ketakutan
Karina beranjak dan berdiri untuk melindungi Kian yang masih belum sadar.
"Nona." Ujar lelaki itu seraya berjalan mendekati Karina.
"JANGAN MENDEKAT!" Teriak Karina seraya berjalan mundur
Tapi saat ia berjalan mundur Ia tak sengaja menginjak kaki Kian, Dan sontak Kian langsung terperanjat dan teriak kesakitan.
"AAAAAA" teriak kian seraya memegang kakinya yang sakit.
"Ahh Kian-ssi kau sudah sadar" Ujar Karina seraya bersembunyi dibelakang Kian.
"Tuan." ujar lelaki paruhbaya itu.
"Paman song?" Ujar Kian
"K-kau mengenalnya?" tanya Karina
"Dia paman Song yang menjaga Vila ini" ujar Kian seraya beranjak
"Tapi aku tidak pernah melihatnya saat pertama kita datang?" Tanya Karina.
"Maaf, Karena saya tidak ingin mengganggu malam pengantin kalian Jadi—“
"Tidak apa-apa paman. paman boleh pergi" Ujar Kian
"baik, permisi" ujar Paman sung
Kian pun duduk di sofa seraya memegang kakinya.
"Kian, maafkan aku." ujar Karina.
"Tidak."
"Oh ya, tadi malam kenapa kau pingsan?" Tanya Karina.
"T-tidak apa-apa. Kita harus segera bekemas, kita pulang sekarang" ujar kian seraya beranjak
"eh? Kian-ssi, Setidaknya beritahu aku kenapa kau pingsan?" Tanya Karina seraya mengikuti Kian.
...○...
#Dalam Mobil Kian
Kian hanya fokus menyetir, sementara Karina hanya terdiam seraya menundukan kepalanya karena merasa bersalah.
"Karina?" Tanya Kian
"Ya?"
"Kau ingin makan sesuatu?" Tanya Kian
"Tidak." balas Karina.
"Kau kenapa? Apa kah masih sakit?" Tanya Kian
"Tidak" Ujar Karina seraya menyandarkan punggungnya ke kursi.
Kian mulai bungkam dan ia menjadi serba salah.
#Rumah
Karina mulai membantu Kian mengeluarkan Koper dan beberapa tasnya.
"Masuklah duluan."
"oke,"
Karina pun mulai mengetuk pintu sebelum masuk .
"Hall—“
"KARIN NUNAA" Ujar Theo seraya berlari kecil menghampiri Karina.
"Theo-ya " Ujar Karina seraya tersenyum.
"Kian hyung?"
"Dia masih didepan"
"Kemarilah, Aku akan menunjukan kamarmu dan Kian hyung" ujar Theo seraya membawa koper Karina.
"Tunggu...tunggu. kamarku dan Kian?" tanya Karina
"Ya." angguk Theo
"Kau kan tau aku dan kakakmu hanya menikah untuk sementara" protes Karina.
"Maaf tapi yang menyiapkan semuanya bukan aku. Ibu Kak Kian yang menyiapkannya." Ujar Theo
"Apa tidak ada kamar lain?" tanya Karina.
"Karena rumah ini didesain hanya untuk aku dan Kak Kian, Jadi hanya ada 2 kamar saja"
"Baiklah, tunjukan padaku kamarnya."
Karina pun mengikuti langkah Theo. Dan mereka pun sampai dikamar.
"Ini kamarnya, masuklah dan Lihat-lihat " Ujar Theo
Mata Karina hanya terbelalak dan mulutnya terlihat menganga.
"Woah..." Gumam Karina.
Tiba-tiba Kian datang menghampiri Karina dan Theo.
"Karina, Theo, Aku harus pergi kerumah sakit "
"Eo hyung" ujar Theo
"Baiklah, Hati-hati." Ujar karina.
Kian pun pergi.
"Karina Nuna, kau sudah makan?" Tanya Theo
"Belum" Ujar Karina.
"Ayo kita makan Ramen." ajak Theo
“Ayo.." Balas Karina bersemangat.
Ruang makan
Karina dan Theo terlihat menikmati Ramen buatan Theo itu.
"Woah ternyata kau pandai membuat Ramen." puji Karina seraya mengunyah makanannya
"Setiap pagi aku selalu sarapan Ramen." Ujar Theo
"Hah? kenapa? itu kan tidak bagus."Ujar Karina.
"Aku tidak bisa memasak dan Kian hyung selalu sibuk dengak pekerjaannya, Jadi tidak ada pilihan." Ujar Theo
"Ahh begitu"
"Kau tau, saat pertama kali Kian hyung mendapatkan kotak makan darimu, dia benar-benar senang. Sebelumnya tidak ada yang membuatkan makanan apa lagi bekal untuknya" Ujar Theo
"Oh ya, Tadi malam Saat di villa Kian Jatuh pingsan" Ujar Karina.
"Pingsan? Pingsan kenapa?" tanya Theo terkejut
"Kemarin aku mengalami demam, jadi aku tidak bisa pergi kemana-mana, dan aku ketiduran sampai malam, dan saat aku bangun langit sudah mulai gelap. Aku bangun dan keluar dari kamar, tapi aku tidak menemukan Kian, Dan badai malam itu mulai melanda, Aku benar-benar ketakutan saat itu, Lalu tiba-tiba listrik mati. Dan saat itu kian baru datang dan menyorotkan seter padaku saat aku sedang menangis, lalu dia berteriak dan pingsan." Cerita Karina panjang lebar.
"HAHHHHAHHAH"
Theo tertawa keras seraya memegang perutnya.
"Kenapa kau tertawa? " Tanya Karina.
"Kau tau Kian hyung sangat takut dengan Hantu bahkan saat tidur pun dia tidak berani mematikan lampu" Ujar Theo
"Pantas saja" gumam Karina.
"Ceritakan apa saja yang kau tau tentang dia." Ujar Karina.
"Aku tau semuanya tentang dia."
"Ceritakan 1 persatu."
"Ok, Kak Kian adalah Orang yang sangat lembut, dia sabar, baik hati, Untuk para wanita mungkin Kak Kian bisa dibilang sangat sempurna. Tapi dibalik semua itu Kak Kian memiliki sisi gelap." Ujar Theo.
"Sisi gelap?"
"Emmh, Dia akan sangat posesif pada apa pun yang ia cintai atau yang ia sukai. Saat dia marah atau sedang stres dia akan merendam dirinya di bethub." ujar Theo
"Kenapa dia seperti itu?" Tanya Karina.
"Saat dia masih kecil, Ibunya Selalu menuntutnya untuk menjadi Sempurna. Kau bisa melihatnya sendiri. Dia Tampan, pintar semuanya dia miliki, tapi hanya 1 yang tidak bisa ia miliki"
"Apa itu?" Tanya Karina.
"Kasih sayang seorang ibu. meskipun kian Hyung memiliki ibu kandung, tapi ibunya benar-benar memperlakukannya sangat keras." Ujar Theo
"Bagaimana denganmu?" Tanya Karina.
"Ibuku tinggal Di sanghai, Aku menerima banyak cinta darinya. Ibuku tidak memaksaku untuk jadi apa pun, Ia hanya ingin aku menjadi manusia yang berbudi luhur, dan melakukan apa pun yang aku cintai." Ujar Theo
"Lalu apa lagi?"Tanya Karina.
"Emmh, Oh ya Kian hyung belum pernah berciuman dengan siapa pun." Ujar Theo
"Kenapa kau mengatakan itu padaku?"Tanya Karina.
"Kenapa? Kau kan istrinya. Apa kau pernah berciuman dengannya?" Tanya Theo
"T-tidak" Ujar Karina gugup.
"Jangan-jangan kau sama dengannya? Kau belum pernah berciuman"Ujar Theo
"Tentu saja pernah" Ujar Karina.
"Kapan?" Tanya Theo antusias.
Karina terlihat berfikir sementara Theo hanya tertawa.
"Terakhir aku berciuman...denganmu, itu bukan ciuman itu hanya kecelakaan. Tapi tetap saja Bibirmu menempel dibibirku." Ujar Arin
Theo langsung terdiam seribu bahasa.
"Maafkan aku." ujar Theo
"Tidak, itu hanya kecelakaan." Ujar Karina lalu makan.
"Kalau begitu Cobalah berciuman dengan Kak Kian." Saran Theo
"Apa kau gila? Tidak..tidak" Tolak Karina.
"Kau yang gila, dia itu suamimu. Berikan pengalam pada Kak Kian tentang Cinta" Ujar Theo
"Cinta...Cinta. Sudah makanlah." Gerutu Karina.
"Apa Kau menyukai Kak Kian?" Tanya Theo
"Aku tidak tau." ujar Karina.
...○...
#Rumah sakit
Kian terlihat terburu-buru datang kerumah sakit. Sampai ia bertemu dengan salah satu temannya.
"Kian, Ikut denganku" ujar temannya
Mereka berdua sampai didepan ruang ICU.
"Bagaimana operasinya?" Tanya Kian
"Operasinya berjalan lancar, tapi dia mengalami koma" Ujar temannya
"Bagaimana dengan keluarganya?" Tanya Kian
"Keluarganya sudah tau, mereka hanya bisa pasrah dengan keadaan anaknya sekarang" ujar Temannya itu.
"Baiklah, Besok aku akan masuk" Ujar Kian
"Kau tenang saja kami akan mengurusnya." ujar temannya.
"Terima kasih."
.
Setelah mengetahui keadaa pasiennya, Kian pun berniat pulang. Tapi saat Kian akan melewati pintu keluar, Tak sengaja Seorang wanita menabraknya.
"Maaf... Saya minta maaf." Ujar wanita itu yang bernama Miya
"Tidak...tidak. Anda baik-baik saja?" Tanya Kian
"Iya, sekali lagi saya minta maaf" Ujar Miya
Kian pun hanya tersenyum lalu pergi berlalu.
"Dia sangat Tampan." Batin Miya.
Miya pun pergi seraya tersenyum.
...○...
#Bangsal rumah sakit
Miya memasuki sebuah bangsal VIP, Ia menghampiri seorang Lelaki yang tak lain adalah suaminya, Moon Jin.
"Aku membawakanmu makanan" Ujar Miya
"Pergi!" Ujar Moon Ji
Miya meletakan makananya dimeja dan ia memutar bola matanya kesal.
"Aku sudah berbaik hati membawakan makanan ini untukmu, kau harus menghargai makanan buatan istrimu ini" ujar Miya
"PERGIIII" teriak Moon jin
"Oke.. oke.. Aku akan pergi" ujar Miya
Miya pun keluar dan pergi.
...○...
#Rumah Theo
Kian pun kembali kerumah, Wajah kian terlihat kelelahan.
"Kau sudah kembali? Apa ada pekerjaan mendadak?" Tanya Karina yang sedang membereskan dapur.
"Tidak, Aku hanya mengecek pasienku saja." Ujar Kian lalu duduk
"ohh begitu, Kau ingin minum sesuatu? kopi? Teh? Jus?"Tanya Karina.
"Kopi." Ujar Kian
"Oke." ujar Karina lalu membuatkan Kopi untuk Kian
"Dimana Theo?" tanya Kian
"Dia pergi kuliah." Ujar Karina seraya membuatkan Kopi.
"Mn."Gumam Kian
"Pasienmu sakit apa?" Tanya Karina seraya menuangkan air panas kedalam gelas yang berisi bubuk kopi itu.
"Dia korban bunuh diri." Ujar Kian
"Bunuh diri?" Tanya Karina terkejut
Karina pun menyajikan kopi itu dihadapan kian.
"Terima kasih." ujar kian
"Apa dia terluka parah?" Tanya Karina seraya duduk dihadapan Kian.
"Ada pendarahan diotaknya jadi dia menjalani operasi, dan sekarang dia sedang koma" Ujar Kian.
"Syukurlah, dia masih selamat." Ujar Karina seraya tersenyum manis seraya berkaca-kaca
"Kau menangis?" atanya Kian.
"Eo? Tidak" ujar Karina seraya menghapus air matanya itu.
"Kenapa?" Tanya Kian.
"Mn, aku hanya mengingat diriku yang dulu." Ujar Karina seraya tersenyum pahit.
"K-Kau pernah mencoba bunuh diri?" Tanya Kian terkejut
"bisa dibilang seperti itu. aku sangat depresi saat pernikahan pertamaku batal, Jadi aku memutuskan untuk pergi kepantai untuk mengakhiri hidupku, Tapi aku diselamatkan Gun ho oppa. Tapi Gun ho oppa juga meninggalkanku karena kecelakaan itu." Ujar Karina seraya tersenyum pahit.
"Sepertinya aku memiliki kutukan. Jika aku mencintai seseorang, Orang itu akan pergi. Gun ho oppa pernah mengatakan sesuatu padaku. FriEND , girlfriEND , boyfriEND semua berakhir dgn kata END yg berarti ' berakhir' tapi famILY berakhir dgn huruf ILY yg berarti 'I Love You'. Hanya kedua orang tua ku dan adikku yang ada disaat aku benar-benar berada didalam kegelapan itu." Ujar Karina seraya menghapus Air matanya.
Saat Karina menghampus air matanya, Tak sengaja Kian melihat sebuah belas luka dipergelangan tangan Karina. Tapi Kian hanya terdiam dan menatap Karina.
"Kita sekarang adalah keluarga, Tidak akan ada yang meninggalkanmu. Kau bisa menceritakan apa pun, Aku akan mendengarkanmu. Tidak seharusnya kau menumpuk semua kesedihan mu sendirian." Ujar Kian seraya tersenyum
"Emmhh, Terima kasih." Ujar Karina seraya membalas senyuma Kian
...○...
#Inha University
Pukul 12.30
Setelah selasai dari mata pelajaran pertamanya, Theo langsung bergegas pergi ke kantin untuk Makan siang, dan saat ia dikantin Theo bertemu dengan Yong min, sahabatnya.
"Theo," Panggil Yong min
"Eo? Nanti malam Kau akan datang ke sirkuitkan?" tanya Yong min.
" Sirkuit? Ada apa?"
"2 minggu lagi akan ada pertandingan, Kau akan ikut? Jika kau akan ikut kau wajib datan malam ini" Ujar Yong min
Theo sempat terdiam sejenak.
"Aku akan memikirkannya" Ujar Theo seraya Tersenyum
"Oke, Telpon aku jika kau akan datang"
"Emmhh"
Theo pun duduk dikursi dengan makanan dihadapannya.
"Apa aku harus datang?" Gumam Theo
Saat kepalanya pusing memikirkan balapan tiba-tiba pandangan Theo terhenti pada seseorang yang tengah melintas dihadapannya, Yaitu Yubi.
Tapi saat Theo akan menyapa Yubi, Ia melihat Hong bin tengah mengikutinya. Dan Theo segera beranjak dan mengikuti Yubi.
...○...
Tangan Hong bin yang akan meraih Bahu Yubi langsung ditepis oleh Theo.
"Apa yang akan kau lakukan?" Tanya theo.
Yubi yang terkejut langsung menoleh.
"Theo?"
"Pergilah, Ini tidak ada sangkut pautnya denganmu" Ujar Hong bin
"Theo-ya Di—“
"Tentu ada." Ujar Theo
Theo langsung memenggenggam tangan Yubi.
"Dia Pacarku!" Ujar Theo.
Yubi yang mendengar itu sangat terkejut termasuk Hong bin. Yubi hanya menatap Theo tak mengerti.
To Be Countinue...