FB Tupar Nasir, ikuti FB nya ya.
Diam-diam mencintai kakak angkat. Namun, cintanya tidak berbalas. Davira, nekad melakukan hal yang membuat seluruh keluarga angkatnya murka.
Letnan Satu Arkaffa Belanegara, kecewa dengan kekasihnya yang masih sesama anggota. Sertu Marini belum siap menikah, karena lebih memilih jenjang karir yang lebih tinggi.
Di tengah penolakan sang kekasih, Letnan Arkaffa justru mendapat sebuah insiden yang memaksa dia harus menikahi adik angkatnya. Apa yang terjadi?
Yuk kepoin.
Semoga banyak yang suka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Diary Davira Dan Pengakuannya
Malam itu langit tampak kelabu. Di balkon kamarnya, Kaffa masih menatap kosong ke arah langit yang dipenuhi bintang samar. Angin malam menusuk kulit, tapi hatinya jauh lebih dingin daripada udara yang berembus.
Sejak sore tadi, setelah Mamanya memberikan sebuah buku diary milik Davira, isi pikirannya terus berkecamuk. Bahkan kerinduan pada Marini yang selama ini membelenggu hatinya, mendadak tercampur dengan rasa bersalah yang menyesakkan dada.
Tangannya gemetar saat kembali membuka lembaran diary itu. Aroma kertas yang sudah usang berpadu dengan tulisan tangan Davira yang rapi. Setiap kalimat yang tertera seperti menyalakan bara api dalam hatinya.
"Malam itu, akhirnya aku bisa membelenggu Kak Kaffa dalam sebuah pernikahan. Walaupun siri, tapi aku merasa lega. Aku rela dianggap hina, daripada melihat Kak Kaffa terkhianati. Namun, rasa bersalah seketika menggerayapi dada. Ada rasa sesal saat itu juga, terlebih ketika sikap Kak Kaffa sama sekali tidak ramah padaku."
Kaffa menutup matanya rapat-rapat. Helaan napas panjangnya terdengar berat. Ia tahu Davira dulu sempat menjebaknya. Ia sempat marah, benci, bahkan tega mendiamkan gadis itu tanpa sepatah kata pun selama setahun di Papua.
Tangannya beralih ke halaman berikutnya.
"Sebenarnya malam itu tidak terjadi apa-apa. Aku sengaja menjebak Kak Kaffa. Selain ingin membuat Kak Kaffa menjauhi Mbak Marini, sejujurnya aku sangat mencintai Kak Kaffa. Kak Kaffa pasti terkejut kenapa aku bisa mencintainya dan sejak kapan? Padahal aku hanyalah seorang anak angkat yang seharusnya tidak berharap lebih. Tapi, aku memang benar-benar mencintai Kak Kaffa."
"Semua aku lakukan atas nama cinta dan rasa tidak rela jika Kak Kaffa terkhianati. Sesungguhnya aku mulai mencintai Kak Kaffa, sejak setahun sebelum kepergiannya satgas ke Papua. Rasa itu menjalar begitu saja seiring waktu. Terlebih saat itu, aku beberapa kali mendengar obrolan Kak Kaffa bersama Mbak Marini di ruang tamu."
"Beberapa kali Kak Kaffa mengajak Mbak Marini menikah, akan tetapi dia selalu menolak dengan alasan masih ingin meraih karir yang lebih tinggi. Sejak itulah, aku merasa iba terhadap Kak Kaffa dan merasa iri hati. Kenapa Mbak Marini yang menolak diajak menikah, begitu sangat dicintai Kak Kaffa. Sementara aku luput dari perhatian Kak Kaffa, bahkan Kakak jarang sekali menegur aku, hanya karena aku seorang adik angkat."
"Aku tahu rasa ini salah dan tidak pantas aku miliki. Tapi, apalah daya, aku hanya manusia biasa. Rasa cinta aku semakin besar, ketika aku beberapa kali menemukan bukti kalau Mbak Marini ternyata berkhianat di belakang Kak Kaffa."
"Aku tidak rela kalau Kak Kaffa dibohongi oleh Mbak Marini. Lebih baik aku yang memiliki Kak Kaffa, daripada Kak Kaffa jatuh pada orang yang berkhianat."
"Jadi benar tidak ada yang terjadi di malam jebakan itu? Kenapa Davira melakukan itu demi agar aku menjauhi Marini dan demi cintanya padaku? Davira, kamu tahu, atas ulahmu, aku sampai menganggapmu perempuan nggak benar?" Kaffa tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan Davira satu tahun yang lalu.
Kaffa kembali membuka halaman diary. Di sisi halaman, terselip beberapa lembar foto. Dengan tangan bergetar, Kaffa menariknya keluar.
Seketika matanya terbelalak, napasnya tercekat. Foto-foto itu menunjukkan Marini bersama seorang pria berseragam polisi. Ada potret mereka berdua di sebuah café, ada pula swafoto di dalam mobil, senyum mereka terlalu akrab untuk sekadar pertemanan.
Mata Kaffa merah. "Ya ampun ...." bisiknya. Tubuhnya bergetar hebat.
Ingatannya melayang pada malam sebelum keberangkatannya ke Papua. Ia sempat melihat Marini di sebuah café, duduk bersama seorang pria yang waktu itu diakuinya sebagai sepupu.
Kaffa ingin percaya, ingin menutup mata, karena saat itu cintanya terlalu besar. Tapi kini, semua bukti terpampang di depan mata. Bahkan Kaffa berpikir, pendidikan Secapa yang dijalaninya adalah upaya menghindarinya.
“Marini, kenapa kamu lakukan itu padaku?” Suara Kaffa parau, penuh luka. Ia terhenyak, hatinya seakan diremas tak kasatmata.
Buku itu jatuh ke pangkuannya, sementara matanya kosong menatap jauh. Betapa bodohnya ia selama ini. Ia marah pada orang yang salah. Ia mengabaikan sosok yang justru tulus mencintainya, hanya demi seseorang yang telah menusuk dari belakang.
Tangannya mengepal kuat, buku itu hampir hancur di genggamannya. "Vira ...." lirihnya, hampir tidak terdengar.
“Kenapa kamu tidak bicara langsung? Kenapa kamu memilih diam dan mengorbankan dirimu sendiri?”
Air mata Kaffa akhirnya jatuh juga membasahi pipinya. Sebagai seorang prajurit, ia sudah terbiasa menghadapi luka fisik, peluru, dan medan tempur. Tapi luka di hati malam ini membuatnya tidak kuasa menahan tangis.
Kaffa berjalan mondar-mandir di kamarnya, dirinya kini penuh sesal. Selama setahun di Papua, ia memang benar-benar mengabaikan Davira. Telepon, pesan WhatsApp, bahkan surat elektronik yang dikirim gadis itu tidak pernah ia balas.
Hatinya waktu itu dipenuhi amarah dan dendam. Ia bahkan sengaja membiarkan Davira merasa sendiri.
Kini semua itu kembali menghantam dirinya sendiri.
dr awal sudah dianggap rendahan..
klo kafa g suka mending talak aja biarkan davira bahagia dgn caranya
krn tdk prnh mo jujur tu yg sdh bw davira dlm kebodohanx😏🙄
sm halx dgn diri qt,
suami mna yg tdk marah lo dpati qt ber2 sm laki" lain sx pun qt cm anggap tmn yg suami qt tdk knl???
psti mrh kan....
sm lo suami qt kdpatan ber2 sm perem lain qt j9 psti marah.
z ttap d pihak kafa, krn sbgai istri tdk mnjaga MARWAHNYA.
pinterx cm mghilang sj n jd prempuan bodoh.
z jd jemek jengkel dgn sifat davira ni, dsni jd tokoh utama tp tokoh utamax goblok bin o'on🙄🙄🙄
bner yg d blg kafa lo davira ni pengecut, kafa jg tdk slh dgn kata" yg d lontarkan buka sj hijab mu n menarikx hingga lepas
krn kafa jg py hAk krn suamix, lo kafa blg bk sj hijab mu mang benar ...
krn apa....krna davira goblok, sbgai istri tdk bs mnjaga MARWAHNYA
seenakx jln sm laki" lain bhkan smpe dbw krmh ortux,
untung ortux arda menolak
jd perempuan tu hrs tegas davira, jgn jd prempuan goblok trus.
lo ad apa" tu mulut mu bicara jgn diam jd pengecut.
lm" z jd pngin ulek mulut davira ni biar bs bicara jujur bkn jd pengecut trus mnerus