Seorang selir baru sebuah kerajaan Qing (Xia Fei) yang hidup dalam bayang-bayang kebencian dari permaisuri Ren yang bersekongkol dengan para selir senior (Hong Xie, Lou Peng dan Bou Lin) karena cemburu dengan perlakuan spesial kaisar Qing Feng pada Xia Fei.
Hari itu permaisuri Ren,Hong Xie, Lou Peng dan Bou Lin dengan sengaja menjebak Xia Fei yang sudah di pengaruhi obat. mendorongnya masuk kedalam kamar pangeran kedua (pangeran Li).
Xia Fei yang sudah lemas dan tak berdaya berusaha melarikan diri sekuat tenaga.hingga membuatnya tersudut dipinggir tebing.
Para selir sengaja mendorong Xia Fei hingga membuatnya jatuh kedalam jurang dan tenggelam kedalam air.
Gelang giok pemberian kaisar tiba-tiba mengeluarkan cahaya yang menyilaukan.membuat Xia Fei menutup mata.
Ketika tersadar dirinya berada di sebuah tempat yang asing.dengan orang-orang yang terlihat asing serta memakai baju yang aneh.
Dimana sebenarnya Xia Fei berada??
Seperti apa kehidupan Xia Fei selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tutie arsyek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Pagi sekali Kai sudah bersiap dan duduk di meja makan.
"selamat pagi tuan besar"
Xia Fei yang tanpa merasa bersalah karena memang tidak tau dengan apa yang terjadi pada Kai, duduk begitu saja di kursi makan.
"apa tuan besar mau sarapan roti?" dengan senyum ramah Xia Fei mencoba membuka percakapan. tapi sayangnya Kai hanya menatapnya dingin.
"ya sudah kalau tidak mau" Xia Fei langsung melahap roti yang ada di tangannya. Memalingkan wajahnya dari tatapan tajam Kai yang dingin.
"tuan besar, seseorang dari toko Berliana baru saja mengirim beberapa pesanan" Merry membawa beberapa kantong belanjaan.
"kenapa baru diantar?"
"katanya menunggu model terbaru selesai dibuat"
" letakan di lemari baju Xia Fei"
Tanpa banyak bertanya Merry pun pergi ke kamar, meletakkan beberapa baju itu di lemari Xia Fei.
"aku mau kamu pakai baju itu ketika aku pulang kerja nanti. Mengerti?"
Ucapan Kai dingin lalu pergi begitu saja.
Xia Fei hanya diam tanpa ekspresi.
Entah baju apa yang Kai belikan untuknya. Setelah beberapa set baju baru memenuhi lemari yang sengaja dia kosongkan satu untuknya.
"ada apa?"
Xia Fei menatap Merry yang tengah berbisik pada Leo yang diiringi senyum keduanya.
"tidak ada nona,kami permisi pergi sarapan dulu" Leo segera menarik tangan Merry menuju dapur.
Dan terjadilah percakapan seru diantara Merry, Leo dan Jerry.
"kamu serius tadi lihat baju yang tuan besar beli?"
" iyalah, aku sendiri yang simpan di lemari"
" memangnya tuan besar beli baju apa?" Jerry yang belum tau apa yang terjadi ikut duduk dan sarapan di meja yang sama.
"tuan besar membeli beberapa piyama dan beberapa set celana dalam dan bra buat nona Xia Fei, dan celana dalamnya semua seksi juga bagus-bagus" Merry mencoba menjelaskan.
" gak mungkinlah,mana ada tuan besar beli semua itu?"
" tuan Jerry,kamu meragukan aku ya?aku sendiri yang lipat dan merapihkannya ke lemari barusan"
" bagaimana mungkin?"
" itu yang jadi tanda tanya kami dari tadi"
" apa jangan-jangan tuan besar ada sesuatu sama nona Xia?"
Ucapan Leo membuat Merry dan Jerry menoleh kompak ke arahnya.
"gak mungkin,selama ini tuan besar cuma main-main sama perempuan.aku pikir tuan besar cuma ingin bermain-main dengan nona Xia"
" mungkin saja kamu benar Merry"
Walaupun kesimpulan mereka tuan besar hanya main-main dengan Xia Fei,tapi jauh dalam hati mereka tidak berkata seperti itu.
Sebanyak apapun wanita yang tuan besar tiduri juga tidak pernah seperhatian seperti sekarang ini.jangankan membelikan barang, membahasnya saja tidak pernah.terlebih mereka juga tidak pernah melihat tuan besar membawa seorang wanita pun kehadapan mereka juga tidak pernah dibuat sibuk seperti sekarang.
Tepat jam tujuh malam,semua orang pun kembali ke kamar masing-masing.
Paviliun itupun nampak sepi tanpa seorangpun yang berkeliaran.
Xia Fei yang baru saja mandi,sontak terkejut ketika ia membuka lemari dan melihat beberapa baju yang Kai beli tadi.
"i-ini baju apa?kenapa kecil sekali?" Xia Fei mengangkat baju ke atas, memperhatikannya dengan seksama.
"apa semua baju di dunia ini aneh-aneh seperti ini?"
Ada keraguan dalam hatinya,tapi Xia Fei juga tidak bisa menawar perintah yang diberikan tuan besar.
Dengan segera Xia Fei pun memakainya.
Tepat setelah Xia Fei memakai baju tersebut,Kai masuk kedalam kamar.
"tu-tuan besar...." Xia Fei yang terbelalak dan langsung menutupi dadanya dengan kedua tangan.
Tidak hanya Xia Fei yang terbelalak saat itu,tapi juga Kai yang terpana sampai-sampai tidak bisa mengedipkan mata karena melihat penampilan Xia Fei yang berbalut piyama persis seperti yang ada di pikirannya.
Kai menggeleng kepala cepat,berusaha menyadarkan didinya.
"kenapa terkejut seperti itu? bukankah kamar ini juga kamarku?siapkan air untuk aku mandi" dengan dingin Kai memalingkan wajah,melempar jasnya diatas sofa.
" ba-baik"
Tanpa menunggu perintah kedua kalinya.xia Fei pun segera masuk ke kamar mandi dan menyiapkan air didalam bathtub.
"biasanya aku yang selalu disiapkan segalanya oleh Yuyu, sekarang kenapa malah aku yang harus menyiapkan segalanya untuk dia?.bukankah aku ini bukan pembantunya?dosa apa yang sudah aku lakukan hingga semua jadi terbalik seperti ini?"
Xia Fei terus menggerutu.hingga tanpa dia sadari Kai terus memperhatikannya dari balik dinding kaca transparan.
"kalau sudah selesai keluarlah atau kamu mau ikut mandi bersama?"
Ucapan Kai membuat Xia Fei berlari cepat keluar dari kamar mandi.
"hah" Kai menghembuskan nafas berat.
Ia langsung masuk kedalam bathtub, merelaksasikan tubuhnya yang terasa panas setelah melihat Xia Fei dengan piyama pemberiannya.
"kepalaku pusing"
Rasanya hari-hari yang Kai lalui kali ini terasa lebih berat apalagi apalagi ketika harus berpapasan dengan Xia Fei. Entah kenapa? Dan apa yang sebenarnya terjadi padanya?
"aku benar-benar gak bisa seperti ini terus? Bisa-bisa pecah kepalaku"
Kai bergegas menyelesaikan mandinya dan memakai piyama.
Tapi saat ia keluar dari kamar mandi, ia melihat Xia Fei sudah terlelap.
Dengan hati-hati ia pun naik ke atas ranjang. Di tatapnya wajah Xia Fei.
"sebenarnya apa maumu? Dan kenapa kamu membuatku seperti orang bodoh?"
Di belainya punggung Xia Fei lalu Kai mengecup lembut punggung itu.
Lagi, Kai merasa juniornya tidak bisa terkontrol. Berdiri tegak seolah menagih jatahnya.
"huh ...." Kai memegangi juniornya yang malah semakin keras.
"jangan paksa aku melakukan itu Xia Fei" dengan lembut Kai mencium bibir Xia Fei. Lalu menyikap piyama satin merah ke atas.
Di cengkramannya kedua tangan Xia Fei ke atas. Dan dengan perlahan Kai membuka lebar kedua kaki wanita itu lalu mengungkungnya dengan tubuhnya.
"uummhh....Xia Fei...." Lenguh Kai, menggoyangkan pinggulnya perlahan.
Dengan sangat hati-hati Kai menekan pinggulnya hingga dapat dia rasakan kehangatan ketika keduanya menyatu walaupun terhalang kain.
"aahh....aku sudah tidak tahan Xia Fei" suara Kai terdengar berat.
Ia terus menekan juniornya ke area intim wanita itu. Menggoyangkan pinggulnya perlahan.
Kai menenggelamkan wajahnya di leher Xia Fei.
Deru nafas berat Kai yang menerpa telinga Xia Fei dan hal itu tentu saja membuat Xia Fei terbangun.
"tu-tuan besar....." Xia Fei terkejut bukan main ketika ia mendapati Kai tengah berada diatas tubuhnya.
"tuan besar apa yang tuan lakukan?" Xia Fei berusaha melepaskan cengkeraman tangan kekar pria yang ada diatas tubuhnya itu.
"ssttt,jangan bergerak Xia Fei.... Hhmmm....." bisik Kai dengan nafas memburu.
Kai berusaha mengontrol dirinya dengan diam dan tidak bergerak sedikitpun. Tapi....
"tu-tuan....apa yang tuan lakukan? Le-paskan....."
Xia Fei terus berusaha berontak tapi tentu saja semakin Xia Fei banyak bergerak maka junior Kai semakin berdiri keras. Xia Fei sendiri bisa merasakannya.
"ssttt,aku sudah bilang jangan bergerak...." suara Kai berat. Ia mencoba menahan hasratnya yang sudah bergejolak dengan mengangkat pinggulnya sedikit berjarak dan berusaha diam tanpa bergerak sedikitpun .cengkramannya pun semakin kuat.
"ta-tapi....." Xia Fei pun akhirnya hanya bisa diam, menutup mulutnya rapat.
"diamlah, jika tidak aku akan berbuat lebih.mengerti?? " Kai mencoba mengatur nafasnya.menenangkan otak mesumnya.
Mereka berdua terdiam tanpa bergerak dan berbicara.
Hingga akhirnya Xia Fei dapat mendengar suara deru nafas Kai yang tadi cepat perlahan memelan.
Dengan segera Kai bangun, melepaskan cengkramannya dan pergi ke kamar mandi.
Ia mengguyur seluruh tubuhnya dengan air dingin yang mengalir dari shower.
"bangsat...." Kai memukul tembok kesal.
Cukup lama Kai berada di kamar mandi untuk menenangkan dirinya.Hingga akhirnya ia pun keluar dengan memakai handuk dan rambut yang basah kuyup.
Xia Fei menatap Kai heran.
Kai pun akhirnya memutuskan untuk tidur di sofa masih dengan handuk yang melilit di pinggangnya.