NovelToon NovelToon
Bintang Untuk Angkasa

Bintang Untuk Angkasa

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Hamil di luar nikah / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam pengganti
Popularitas:885
Nilai: 5
Nama Author: Intro_12

Malam itu menghancurkan segalanya bagi Talita —keluarga, masa depan, dan harga dirinya. Tragedi kelam itu menumbuhkan bara dendam yang ia simpan rapat-rapat, menunggu waktu untuk membalas lelaki keji yang telah merenggut segalanya.

Namun takdir mempermainkannya. Sebuah kecelakaan hampir merenggut nyawanya dan putranya— Bintang, jika saja Langit tak datang menyelamatkan mereka.

Pertolongan itu membawa Talita pada sebuah pertemuan tak terduga dengan Angkasa, lelaki dari masa lalunya yang menjadi sumber luka terdalamnya.Talita pun menyiapkan jaring balas dendam, namun langkahnya selalu terhenti oleh campur tangan takdir… dan oleh Bintang. Namun siapa sangka, hati Talita telah tertambat pada Langit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intro_12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gagal?

Suasana pemakaman Bumi Sarean terasa lengang, hanya suara daun kering bergesekan tertiup angin. Di antara nisan-nisan tua yang catnya mengelupas, Ragiel menarik tangan seorang wanita kurus dengan wajah pucat pasi. Bajunya kusut, keringat bercucuran, dan di tangannya masih tergenggam sepotong kayu nisan.

“Angkasa!” suara Ragiel berat, nadanya setengah berteriak. “Aku menemukannya! Dia… El Mariachi yang bikin masalah tentangmu!”

Angkasa melangkah pelan tapi mantap, sepatu kulitnya menginjak kerikil dengan bunyi yang membuat nyali siapa pun ciut. Sorot matanya tajam, menusuk seperti pisau. “Jadi... kau yang selama ini bersembunyi di balik web murahanmu itu? Kau yang membuat onar dengan tulisan-tulisan sampahmu?”

El Mariachi gemetar. Ia tahu sekali siapa yang sedang berdiri di hadapannya. Kalau sampai mengaku, tamatlah riwayatnya. Tapi otaknya yang licin bergerak cepat. Dengan suara dibuat serak, ia menunduk, memelas.

“Tidak… tidak, Tuan! Nama saya Yani… bukan El Mariachi. Saya sama sekali tidak kenal dengan El Mariachi itu.”

Ragiel langsung menyodorkan ID card yang tadi ia temukan. “Jangan bohong! Ini ID milikmu, kan?!”

El Mariachi menelan ludah. Untung nasib baik masih berpihak padanya: ID itu memang hanya bertuliskan nama, tanpa foto.

“Itu bukan punya saya… entah siapa yang menjatuhkannya,” elaknya, suaranya terbata.

Ragiel mendengus, wajahnya penuh kecurigaan. “Kalau begitu, jelaskan. Mengapa kamu ada di sini? Kenapa lari-lari sembunyi seolah takut ketahuan?”

“Saya…” El Mariachi buru-buru meraih kayu nisan yang sempat terjatuh. “Saya hanya takut ketahuan melakukan ritual.”

“Ritual?” Angkasa menyipitkan mata, sorotnya tak percaya.

El Mariachi mengangkat nisan itu tinggi-tinggi, seakan memperlihatkan barang bukti. “Saya datang untuk… untuk mencari rejeki. Konon, kayu nisan orang mati bisa jadi sarana pesugihan. Saya ambil nisan ini… hanya untuk upacara. Itu saja! Demi Tuhan, saya bukan El Mariachi yang Tuan maksud!”

Dalam hati El Meriachi, dengan keringatnya bercucuran. “Ya ampun, El… apa sih yang kamu omongin barusan?! Ritual pesugihan pake nisan?! Astaga... Tapi ya sudahlah, daripada ngaku El Mariachi lalu dibanting Angkasa, lebih baik dibilang dukun dadakan sekalian…”

Ia sempat melirik Talita cepat-cepat, berharap perempuan itu paham kode bohongannya. “Ayo, Talita, mainkan dramamu. Tolong aku, sebelum aku kehabisan ide ngawur lagi!” Batin El Mariachi lagi

Talita, yang sejak tadi hanya berdiri kaku dengan wajah pucat, tiba-tiba menangkap lirikan cepat El Mariachi padanya. Itu kode, sandiwara penyelamat. Sekejap ia paham. Ia harus ikut bermain.

Dengan langkah gemetar tapi penuh drama, Talita mendekat dan meraih nisan kayu dari tangan El Mariachi. Ia memeluknya erat, matanya berair. “Tidak… tidak mungkin… ini… ini milik suamiku, Tomas…”

Angkasa tersentak. “Apa?!”

Talita menunduk, menancapkan nisan itu pada sebidang tanah kosong, pura-pura seolah itu makam suaminya. Air matanya mengalir deras, tangisnya pecah. “Tomas memang selalu bernasib malang… bahkan setelah mati pun, nisannya dicuri orang untuk dipakai hal-hal begini… Tuhan…” Ia meraba nisan itu, tubuhnya terguncang seolah benar-benar berduka.

Ragiel terdiam, bingung harus percaya atau tidak. Sementara Angkasa hanya melipat tangan di dada, menatap Talita dengan tatapan setengah sinis, setengah penasaran.

Dalam hati, Talita terus berdoa agar sandiwara ini berhasil. “Ayo, percaya saja… jangan bongkar aku di sini…”

^^^^^

Perjalanan pulang di mobil terasa tegang. Jalanan yang ramai sama sekali tidak mengurangi hawa mencekam di dalam kabin. Angkasa duduk di samping Talita, wajahnya muram, sorot matanya tajam terus mengawasi.

“Talita,” suaranya rendah tapi dingin. “Aku tidak yakin dengan apa yang kulihat tadi. Semua itu… terlalu janggal. Terlalu rapi. Wanita bernama Yani itu… pasti wanita bayaranmu.”

Talita buru-buru menggeleng, berusaha menahan nada suaranya agar tetap tenang. “Tidak. Kau salah paham. Itu memang nisan Tomas… suamiku.”

“Tch!” Angkasa mendengus sinis. “Aku hampir kasihan pada Nyonya Kamila. Kalau tahu kau tukang bohong, hatinya pasti hancur.”

Talita menggertakkan gigi, tapi ia menahan diri. “Aku tidak bohong. Kau yang selalu berusaha menjatuhkan aku.”

Mobil terus melaju, meninggalkan pemakaman yang sunyi. Angkasa bersandar, tapi matanya tidak pernah lepas dari Talita. Ia masih ragu dengan kejadian tadi.

Talita menggenggam erat roknya. Tubuhnya masih gemetar, tapi hatinya sedikit lega. Ia tahu, setidaknya untuk kali ini, ia berhasil lolos.

1
Asih S Yekti
lanjut , cerotanya bagus aku suka
Asih S Yekti
penulis baru tp bagus kok g banyak tipo penyusunan bahasanya juga bagus
Intro: Trimakasiih.. /Smile/
total 1 replies
Ceyra Heelshire
kasian banget /Whimper/
Intro
Hai, ini karya pertama ku..
makasih sudah mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!