NovelToon NovelToon
ISTRI KANDUNG

ISTRI KANDUNG

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Cinta Terlarang / Keluarga / Angst / Romansa / Dark Romance
Popularitas:142.5k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

‼️DILARANG ATM & PLAGIAT. KALAU MAU JADI PENULIS PIKIRKAN SAJA ALUR SENDIRI, JANGAN SUKA NYOLONG PIKIRAN PENULIS LAIN‼️

Penolakan Aster Zila Altair terhadap perjodohan antara dirinya dengan Leander membuat kedua pihak keluarga kaget. Pasalnya semua orang terutama di dunia bisnis mereka sudah tahu kalau keluarga Altair dan Ganendra akan menjalin ikatan pernikahan.

Untuk menghindari pandangan buruk dan rasa malu, Jedan Altair memaksa anak bungsunya untuk menggantikan sang kakak.

Liona Belrose terpaksa menyerahkan diri pada Leander Ganendra sebagai pengantin pengganti.

"Saya tidak menginginkan pernikahan ini, begitu juga dengan kamu, Liona. Jadi, jaga batasan kita dan saya mengharamkan cinta dalam pernikahan ini."_Leander Arsalan Ganendra.

"Saya tidak meminta hal ini, tapi saya tidak pernah memiliki kesempatan untuk memilih sepanjang hidup saya."_Liona Belrose Altair.

_ISTRI KANDUNG_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 : Manjanya Liona

...🥀...

...🪞LIONA & LEANDER🪞...

...🥀...

...🪞LIONA & LEANDER🪞...

...🥀...

Leander memutuskan panggilan dari Narel dengan kesal lalu menaruh ponsel istrinya di atas meja yang kini dipenuhi dengan minuman hangat dan juga cemilan ringan.

“Siapa? Kenapa wajahmu kusut begitu?” tanya Galen pada Leander yang kini sedang memasukkan cemilan ke dalam mulutnya.

“Mantan istriku,” jawabnya singkat.

Leander berpindah duduk ke depan perapian batu bata, membiarkan hangatnya api menyapu tubuhnya yang masih basah oleh dingin salju.

Seharian tadi mereka semua menghabiskan aktifitas di luar dan menikmati salju bersama.

“Mau apa dia?” tanya Tristan.

“Katanya mau bicara, tidak tau mau bicara apa.”

“Mana tau penting,” timpal Zion.

“Mana ada pembicaraan penting dari seorang mantan kekasih kalau bukan mengenai perasaan mereka. Istriku tidak boleh berteman atau berhubungan dengan pria mana pun termasuk. Mantan.” Leander menekankan kata ‘mantan’ di akhir ucapannya.

Semua yang ada di sana langsung terbahak melihat bagaimana posesifnya Leander saat ini.

“Sejak kapan kau seposesif ini?” tanya Galen dengan sisa tawanya.

Leander hanya mendengus kesal. “Sejak menikah dengan istriku.”

“Ini benar-benar bukan kau, Lean. Setauku, kau itu orang yang sangat cuek dan tidak peduli apalagi yang berurusan dengan wanita,” sahut Tristan.

“Ini beda. Liona itu istriku dan aku tidak mau kalau istriku harus menjalin hubungan dengan pria lain selain aku.”

“Oke oke. Apa Liona tidak masalah dengan sikapmu ini?” tanya Karina.

“Tidak. Dia biasa saja.”

“Ya terserah kau saja. Selama istrimu nyaman, kau bebas.” Leander hanya mengangguk mendengar ucapan Galen.

Leander duduk di depan perapian, tubuhnya hangat disinari cahaya api yang berkilat-kilat di dinding batu. Ia hanya mengenakan celana panjang hitam dan sandal rumah, sementara bagian atas tubuhnya dibiarkan terbuka, memperlihatkan otot dan guratan tato samar di lengannya. Dengan tenang ia mengatur kayu bakar, memastikan api tetap menyala stabil.

Di sampingnya, secangkir kopi hitam mengepulkan uap, menebarkan aroma pahit yang berpadu dengan hangatnya ruangan. Wajahnya serius, tapi sikapnya santai—seakan menikmati momen sederhana setelah seharian bermain salju bersama Liona. Dalam cahaya api itu, Leander terlihat seperti sosok yang kokoh dan melindungi.

“Liona mandi lama sekali? Apa dia ketiduran di dalam kamar?” tanya Karina yang sedari tadi tidak melihat Liona keluar kamar.

Leander menoleh ke arah kamarnya.

“Mungkin dia kedinginan, tadi saja saat main salju hidungnya sudah memerah,” balas Tristan.

“Aku lihat ke kamar dulu.” Leander berjalan menuju kamarnya untuk memeriksa Liona.

Saat masuk kamar, terlihat Liona tengah duduk kedinginan.

Liona mengenakan setelan hangat berbahan fleece putih gading, lengkap dengan hoodie besar berbulu halus yang menutupi sebagian wajahnya. Celananya longgar dan tebal, dipadukan dengan kaus kaki rajut krem yang menjaga kakinya tetap hangat. Setelah seharian bermain salju bersama Leander, pakaian itu menjadi pelindung nyaman yang membuatnya betah bersandar sambil memegang ponsel, menikmati ketenangan di dalam kamar.

“Astaga aku pikir kamu tidur, Sayang.” Liona mengangkat wajahnya dan tersenyum dengan menunjukkan deretan gigi putihnya itu.

“Dingin,” desisnya manja.

Leander mendekat dan memeluk Liona dari belakang dan Liona menyandarkan tubuhnya pada Leander.

“Kalau dirasa ada yang aneh atau kamu mulai merasa demam. Cepat bilang ya, jangan ditahan.” Leander mengingatkan istrinya.

“Sekarang sih gak ada ya, hanya dingin aja.”

Leander melirik apa yang dilihat oleh istrinya lalu mencium gemas pipi Liona. “Ngapain kamu nonton konten mukbang begitu?” kekeh Leander karena yang ditonton Liona adalah konten mukbang mie pedas.

“Rasanya enak aja, dingin-dingin begini makan mie pedas.”

“Kamu mau?” Liona menoleh pada Leander dan mengangguk dengan cepat.

“Tapi aku gak bisa masak. Soalnya selama ini yang masak cuma mama.” Mata Liona menatap suaminya dengan berbinar dan bibir yang mempout.

Sungguh lucu istri kecil Leander ini. Leander mencubit dagu istrinya lalu memberikan gigitan kecil di bibir Liona.

“Aku akan memasaknya untukmu, kita keluar?” Liona memutar tubuhnya menghadap Leander dan bertepuk tangan.

“Kamu bisa masak?”

“Sedikit.”

“Makasih ya.” Liona memeluk suaminya dengan membenamkan wajahnya di ceruk leher Leander.

“Tapi di luar itu dingin, gak kuat lagi kalau harus kena angin. Bisa-bisa aku tumbang,” rengek Liona.

“Baju kamu udah setebal ini, gak akan dingin. Nanti berdiri aja di dekat perapian sambil aku masak.” Liona mengangguk bagai anak kecil yang habis dibujuk oleh Leander.

Tak ada lagi kata yang bisa menunjukkan betapa gemas Leander saat ini dengan istrinya sendiri. Pantas saja dia begitu posesif dan sangat ingin melindungi Liona dari apa pun.

Leander meraih pinggang Liona lalu mengangkatnya dengan mudah, membuat tubuh mungil Liona terpangku manja di depan dadanya. Liona melingkarkan kedua tangannya di leher Leander, sementara kakinya otomatis merangkul pinggang Leander. Ia menempel erat, wajahnya bersembunyi di dada hangat sang suami, seolah tak ingin dilepaskan.

Leander benar-benar menjadikan Liona seorang bayi besar yang sangat dia jaga dan dia lindungi sepenuh hati.

Liona memejamkan mata saat Leander menggendong dia begitu ke luar kamar. Sontak semua mata tertuju pada mereka dan Leander tak peduli itu.

“Ternyata Liona lama di kamar karena udah berubah menjadi bayi Koala,” seloroh Tristan yang mengundang gelak tawa.

Liona menatap mereka dan tersenyum manis. “Cuaca lumayan dingin dan dipeluk begini rasanya hangat,” jawab Liona dengan polosnya.

“Leander, aku pikir kau benar-benar menikahi seorang bayi besar,” celetuk Karina diiringi dengan gelak tawa.

“Ya tidak masalah, bayi ini juga yang membuat hidupku lebih berwarna.” Leander menyeletuk dengan santai sambil memeluk erat pinggang istrinya.

Liona menggoyang-goyangkan kakinya dengan ringan dalam gendongan Leander lalu mereka menuju dapur. Leander mendudukkan istrinya di atas meja dan dia sendiri dengan lihai memasakkan mie untuk makan malam ini bersama yang lain juga.

Liona hanya melihat saja sambil memakan cemilan yang ada. Menatap suaminya dengan penuh cinta dan merasakan betapa bahagia dirinya saat ini di tangan Leander.

Leander fokus mengaduk mie yang dia masak, uap panas mengepul di hadapannya. Di belakang, Liona duduk di atas meja dapur dengan hoodie tebal, kakinya bergoyang kecil sambil memperhatikan setiap gerakan suaminya.

“Leander…” panggilnya pelan.

Leander hanya menoleh sekilas. “Hm?”

“Kenapa kamu bisa kelihatan keren cuma dengan masak begitu?” tanya Liona sambil menopang dagu di telapak tangannya.

Leander menghela napas pendek, lalu terkekeh kecil. “Kamu ini ada-ada saja. Mau merayuku ya?” Liona menggeleng kuat.

“Serius. Aku nggak bohong,” Liona tersenyum lebar, lalu meraih tangan Leander ketika pria itu mendekat mengambil bumbu. Ia menempelkan pipinya pada punggung tangan sang suami, seolah enggan melepasnya.

Leander menatapnya sebentar dengan wajah tak percaya. “Kamu selalu bisa membuatku melayang.”

“Oh ya,” balas Liona ringan, matanya berbinar penuh kepolosan.

Leander meletakkan bumbu di meja, lalu menangkup pipi istrinya dengan satu tangan. “Dan aku suka kamu yang seperti itu.” Ia menunduk, mengecup singkat ujung hidung Liona yang masih merah jambu, membuat Liona tertawa kecil lalu buru-buru bersembunyi di dada suaminya.

Dengan sabar, Leander membiarkan Liona menempel padanya beberapa saat, sebelum kembali berbalik mengurus masakan dengan satu tangan masih digenggam erat oleh Liona.

Baginya, semua manja Liona bukan beban, justru pengingat bahwa ia punya seseorang yang sepenuhnya bergantung padanya, dan itu membuatnya semakin ingin menjaga istri kecilnya itu.

“Begini ya ternyata rasanya bermanja pada seseorang,” gumam Liona lembut yang masih bisa didengar oleh Leander.

“Kamu boleh bermanja sesukamu. Tapi ingat, hanya padaku saja.” Liona mengangguk dan meraih wajah Leander untuk mengecup bibir hangat suaminya.

...🪞...

1
Veer Kuy
Saya selalu menunggu karya terbaru kamu Vebi/Heart/
Veer Kuy
Dari sini kita bisa lihat kalau Samaira jauh lebih baik daripada Gita yang sangat egois
Anita Lare
Karena kami udah nangis seharian nih Thor, mohon dong di percepat season selanjutnya ya/Smirk/
Anita Lare
Ternyata Gita jauh lebih kejam dari Samaira. Samaira aja mampu ngehidupin dan ngerawat Liona ampe dewasa walau di hatinya sangat membenci Gibran. Ini ibu kandung sendiri malah menghilangkan nyawa anaknya
Rina Meylina
Lanjutannya ditunggu segera dan tolong di update secepatnya terima kasih 😘
Rina Meylina
Sama, mataku juga sembab gegara nangisin Leander Liona. Padahal cerita doang tapi sakitnya nembus ke hati/Sob/
Annissa Riani
Aku udh nangis seharian karna novelmu ya kak, please dilanjutkan, aku memohon /Pray//Pray//Pray//Whimper/
Annissa Riani
Besok aku harus kerja dan mataku bengkak banget ini tolong😭
Yeyen Niri
Kutunggu lanjutannya kak bi
Yeyen Niri
Berasa banget sakitnya Leander ampe ke sini😭😭😭😭😭
Mediterina
Tenang man teman, kalau gak ada season 2 nanti, gedor aja wa Kak Bii/Determined/
Mediterina
Liona malah berakhir di tangan ibu kandungnya sendiri😭 nangis banget aku ya Allah, sampai kebawa tidur ini mah
Syifa Mahira
Kalau gak ada season 2, aku bakalan spam chat kamu Kak Biiii
Syifa Mahira
Nasibnya Liona, di tangan Samaira malah dibiarin tersiksa begitu saja, di tangan Gita malah sengaja di kasih racun. Emng benar dia bilang kalau dia hanya bahagia di tangan Leander doang dan semua terbukti
Lira Cantika
Kak jangan tamat dulu dong, menolak tamat banget ini Kak Bi😭
Lira Cantika
Nangis banget gak kuat, soalnya kebayang gimana mereka dulunya bersama. Nasib Liona semiris ini ternyata/Sob/
Natasha
Serius gak tamat segini aja kan? Masih ada lanjutan kan?
Natasha
Rencana si Gita yg katanya bagus itu
Kenzia Dira🦋
Ditunggu kisah kehidupan kedua mereka kak, cepetan up
Kenzia Dira🦋
Dari bab yg mereka ketahuan adik kakak itu gue udah nangis mulu weh, soalnya vibe mereka ini udh mengsedih banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!