Di dunia lamanya, Zhang Liusheng, dikenal sebagai "quasi-god Penakluk Langit", ia adalah sosok terkuat yang hampir melampaui tingkatan ke 9. Namun pada akhirnya dia tak mampu untuk melampaui tingkatan 9 dan menjadi satu-satunya orang yang mencapai ranah True god, ia mengorbankan masa hidupnya untuk menerobos namun gagal akibat sesosok entitas tak dikenal yang telah memberi batasan kultivasi di rasi bintang Andromeda lalu ia mati dengan rasa kecewa karena tinggal selangkah lagi untuk melampauinya.
Zhang Liusheng bereinkarnasi di dunia lain. Dunia yang jauh lebih luas, yang jauh lebih maju tentang kultivasi,dan lebih misterius dari sebelumnya.
Apakah didunia barunya ia dapat melampaui tingkat 9 dan membalaskan dendamnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dapzverse, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14~ Kembali ke sekte
"Terima kasih ya telah menyelamatkan para penduduk desa, jadi aku aku kalikan 2 hadiahnya. " ucap kepala desa itu yang memberikan kantong berisi 60 koin emas.
"Iya pak sama-sama. " ucap Zhang Liusheng.
"Kami pamit dulu ya pak. " ucap Yi jiang.
"Eh, tidak ingin menginap terlebih dahulu? " ucap kepala desa itu.
"Tidak perlu pak, soalnya besok waktu kompetisi tahap kedua di sekte holy mountain sword. " ucap Yi jiang.
"Baiklah, jangan lupa mampir ya kapan-kapan. " ucap kepala desa.
"Iya, jangan lupa mampir. " ucap para warga disana yang melambaikan tangan dan Zhang Liusheng dan Yi jiang ikut membalas lambaian tangan itu.
Lalu mereka pergi menaiki pedang terbangnya.
"Tidak di sangka ya mereka bisa memberikan 60 emas, meskipun desanya di plosok mereka cukup kaya. " ucap Zhang Liusheng.
"Ya tidak heran si, mereka memiliki pohon yang dapat dijual juga dekat dengan gunung, pasti mereka memiliki beberapa tambang. " ucap Yi jiang.
Lalu mereka melanjutkan perjalanan dan menambah kecepatannya hingga sampai ke depan sekte.
"Baiklah junior Zhang sampai jumpa, aku menantikan performa mu besok. " ucap Yi jiang.
Lalu Yi jiang pergi memasuki sekte terlebih dahulu, dan Zhang Liusheng baru berjalan memasuki sekte.
"Masih sore gini sebaiknya ngapain ya bosan juga. " ucap Zhang Liusheng.
"Oh ya, karena bertepatan dengan kompetisi tahap kedua, pasti ada perjudian yang dapat diikuti oleh seluruh murid akademi yang akan menebak suatu orang akan memenangkan berapa ronde. " ucap Zhang Liusheng.
"Baiklah katanya itu juga di distrik tengah, tidak buruk untuk bertaruh pada diri sendiri untuk 10 kemenangan. " ucap Zhang Liusheng.
Lalu Zhang Liusheng pergi menuju ke distrik tengah untuk ikut perjudian itu, setibanya di distrik tengah ia mencoba mencari dimana tempatnya perjudian itu.
"Dimana ya tempatnya? " ucap Zhang Liusheng yang mencari namun tidak ketemu.
Lalu dia melihat orang berkumpul sangat ramai dan ia mencoba menghampiri orang-orang itu.
"Aku bertaruh 100 poin untuk 5 kemenangan Chen Leiseng. " ucap senior itu.
"Aku-aku bertaruh 200 poin untuk 6 kemenangan Chen Leiseng. " ucap senior yang lain lagi.
"Hm, ternyata disini tempatnya. " ucap Zhang Liusheng.
Lalu Zhang Liusheng menghampiri tetua yang membuka perjudian itu.
Dengan lantangnya Zhang Liusheng mengatakan.
"Aku bertaruh 5000 poin untuk 10 kemenangan Zhang Liusheng. " ucap Zhang Liusheng.
Orang-orang yang mendengar disana kaget karena baru kali ini ada yang perjudi dengan 10 kemenangan.
"Bukankah dia Zhang Liusheng? dia bertaruh untuk diri sendiri dengan 10 kemenangan? dia gila. " ucap seorang senior disana.
"Apa kau gila? memangnya kau tahu tentang peraturan pertarungan itu? mengapa kau begitu percaya diri dapat memenangkan 10 pertandingan? " ucap seseorang yang lain lagi disana.
"Memangnya apaan peraturannya? " ucap Zhang Liusheng.
"Sudahlah kau sendiri akan tahu besok. " ucap orang itu.
"Kau yakin bertaruh 5000 poin untuk diri sendiri? " ucap tetua itu.
"Yakin." ucap Zhang Liusheng.
"Dasar gila tak tahu diri. " ucap seseorang disana.
Lalu Zhang Liusheng pergi dari sana. Di tengah perjalanannya pulang ke distrik timur ia menyempatkan mampir di tempat makan di distrik tengah. Di tengah makan dia mendengar kabar dari seseorang di sebelahnya yang sedang mengobrol dengan orang lain.
"Eh kau tahu tak, nanti malam akan diadakan lelang di distrik tengah tepatnya di paviliun pembelian di ruang lelangnya. " ucap seseorang itu yang berambut kuning.
"Memangnya apa barang yang dilelang? " ucap orang itu yang berambut hitam.
"Pedang tingkat 3, teknik beladiri tingkat menengah, dan beberapa artefak. " ucap seseorang berambut kuning itu.
"Tingkat menengah? bukan kah itu terlalu bagus untuk di lelang di halaman luar, ko bisa? " ucap orang berambut hitam yang terkejut.
"Di dalam lower Realm ini tingkatan teknik beladiri dibagi menjadi 4. Dari teknik tingkat bawah, tingkat menengah, tingkat atas dan tingkat suci. Ntah mengapa mereka melelangnya di halaman luar. " ucap orang berambut kuning.
"Itu menggunakan poin kan saudara? bukan koin. " ucap orang berambut hitam.
"Yap saudaraku. " ucap orang berambut kuning.
"Jam berapa memangnya itu saudara? " ucap orang berambut hitam.
"Jam 7, semua murid luar sekte diperbolehkan untuk mengikuti lelang ini. " ucap orang berambut kuning.
"Jam 7? sekarang jam 5 bentar lagi dong, yauda aku tungguin saja dah. " ucap Zhang Liusheng di dalam hati yang berada di tempat meja makannya sendiri.