Menikah dengan pria yang dicintai merupakan impian setiap wanita. Begitu pun dengan ku,bisa menikahi pria yang tak hanya kucinta,tetapi juga rupawan dan tentu baik hatinya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi ku. Ditambah mertua dan ipar dan keluarga suami begitu menyayangi ku.Tapi kebahagiaan itu tak bertahan lama. Hal itu berawal di saat aku memutuskan untuk mengadopsi seorang bayi yang gak sengaja aku temukan di pabrik tempat aku bekerja. Suami,mertua,ipar dan semua keluarga nya menentang,yang katanya asal usul bayi itu tidak jelas.
"Kamu itu gimana sih,kok bisa-bisanya adopsi bayi itu tanpa persetujuan kami ? Gimana kalau bayi itu hasil dari hubungan gelap ? Asal usul nya gak jelas,bisa saja kan bayi itu hasil hubungan gelap,karena tak diinginkan makanya dibuang ,lah kamu malah pungut tuh bayi haram !" Ujar ibu mertuaku dengan kesal.
Sebagian cerita ini aku ambil dari kisah nyata dari beberapa narasumber di sekitar ku juga sebagian ada kisah ku juga.Jangan lupa like dan komen ya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qsk sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Sepanjang perjalanan pikiran ku terus tertuju pada Mas Danu. Tadi sempat aku telpon dia, tetapi dia jawab nya sedang berada di kantor gak kemana-mana.Aku juga bilang kalau aku lihat motor nya tadi dan dia beralasan kalau motor nya dipinjam. Sebelumya aku memang sudah izin untuk pergi ke rumah orang tua ku jadi Mas Danu tidak mempertanyakan kenapa aku bisa melihat motor nya.
"Kamu bohong lagi,Mas ...." Lirih ku
Ketika itu dari kejauhan aku melihat seorang ibu paruh baya tengah bersitegang dengan seorang pria. Namun tiba-tiba pria itu menarik tas si ibu,yang kemudian pria itu berlari sementara si ibu terus berteriak meminta tolong.
"TOLOOONNGG.....PENCURI....!" Kata-kata itu begitu jelas ditelinga saat aku melewati ibu itu.
Entah apa yang ada dipikiran ku,aku seketika mempercepat laju motor ku ingin mengejar penjahat itu. Ketika motor ku sudah sejajar dengan si penjahat,aku menghentikan motor ku. Penjahat itu terus berlari dan aku dengan cepat melepas helm ku lalu melempar ke arah penjahat itu, dan...
Buk'
Aku bersorak karena lemparan ku kena sasaran. Wow ini adalah pencapaian terbesar ku ,selama ini aku selalu tidak bisa melempar jauh apalagi sampai tepat pada sasaran. Tapi kali ini,aku sangat berbangga hati karena berhasil melakukan nya. Sejenak rasa sakit di hati ku hilang teralihkan oleh kejadian yang tak kuduga. Penjahat itu terjatuh setelah kepalanya terkena hantaman dari helm ku. Sebelum penjahat itu kembali bangkit aku segera menghampiri nya dan menahan nya pergi. Tepat di saat itu orang-orang berdatangan dan langsung mengamankan pria itu. Aku bersyukur orang-orang itu tidak melakukan tindakan anarkis terhadap penjahat itu. Sementara pria itu dibawa mungkin ke kantor polisi,aku membawa tas curian nya untuk dikembalikan pada pemiliknya.
Namun rupanya pemilik tas ini datang menyusul bersama beberapa orang warga.
"Ini pencurinya,Bu ?" Tuduh seorang wanita menunjuk ku.
Aku terkesiap," Bukan Bu , pelakunya sudah diamankan warga,mungkin dibawa ke kantor polisi " Ujar ku
"Ini punya ibu "Ucapku lagi sambil menyerahkan tas ditangan ku
"Bukan Bu,pelakunya laki-laki kok. Terima kasih,tadi ibu lihat kamu lempar helm ke pencurinya ,Ya Allah,berani sekali " Ucap si ibu
"Sama-sama Bu,saya tadi cuma kebetulan lewat terus reflek saja lempar pencurinya " Ucap ku
"Iya tapi tetep saja,apa yang kamu lakukan itu sangat beresiko,gimana kalau kamu hilang keseimbangan terus jatuh "
"Alhamdulillah,... Allah masih melindungi saya bu,yang penting sekarang tas ibu sudah kembali. Setelah ini ibu mau kemana? Biar saya antar " Tawar ku
"Terima kasih,tapi sebentar lagi anak ibu jemput. Tadi katanya otw ke sini " Ucap ibu itu menolak tawaran ku.
"Oh,gitu. Ya sudah kalau begitu saya di sini dulu sambil nungguin anak ibu jemput. Nanti kalau saya tinggal takut nya ibu kenapa-kenapa " Ucap ku yang gak tahu kenapa malah jadi merasa khawatir terhadap ibu itu.
"Ya ampun,terima kasih kalau begitu. Maaf jadi ngerepotin. Oh iya nama ibu,Risma " Ibu itu mengulurkan tangannya ingin bersalaman dengan ku ,aku pun menjabat tangan nya sambil mengucapkan nama ku,tentu dengan kening berkerut.
"Nama saya,Kamila. Tapi panggil saja Mila " Ucap ku
"Kok namanya Risma ? Sama dengan nama yang mau aku temui " batin ku
"Ah,mungkin cuman kebetulan saja namanya yang sama " batin ku lagi
Tak lama sebuah mobil berhenti tepat di dekat kami,seorang gadis remaja keluar dari dalam nya dengan wajah penuh kecemasan.
"Mama...! Mama gak apa-apa?" Tanya nya
"Mama gak apa-apa,tadi cuma tas mama saja yang diambil ,tapi alhamdulilah tas mama udah kembali. Oh iya ini yang udah nolongin mama tadi,namanya Mila " Ucap ibu itu mengenalkan ku
Gadis remaja itu menoleh pada ku,dengan senyum tulus ,ia berterima kasih pada ku.
"Ya ampun,kak. Makasih banyak ya,untung ada kakak. Tapi kakak nya gak apa-apa ? Gak ada yang luka ?" tanya gadis itu padaku
"Alhamdulillah,gak ada luka apapun. Semua nya aman " Jawab ku sambil tersenyum.
"Alhamdulillah....oh iya,kak. Kenalin aku Kirana " Gadis itu mengulurkan tangannya,
"Mila " Balas ku
Setelah beberapa saat kami mengobrol,kami pun berpisah karena aku yang sudah ditunggu begitupun dengan Bu Risma yang juga masih ada keperluan lain.
"Semoga kita bertemu lagi " ucap Kirana melambaikan tangan nya ketika mobilnya mulai menjauh, ku balas lambaian tangan nya dengan senyum yang tulus.
Ya Allah...aku sudah terlambat dari waktu yang ditentukan,bahkan sekarang sudah masuk waktu Dhuhur. Kumandang Adzan terdengar memanggil para umat manusia untuk segera mengerjakan shalat. Aku lantas pergi ke masjid terdekat untuk mengerjakan shalat. Biarlah aku terlambat datang meeting daripada terlambat mengerjakan sholat ,pertanggung jawaban nya lebih besar di akhirat nanti.
Setelah selesai,aku pun kembali memacu motor matic ku menuju kafe. Beberapa saat kemudian aku pun sampai. Segera ku memasuki ruangan VIP tempat meeting dilaksanakan.
"Huuufffttthhh....semoga Bu Risma tidak marah aku datang terlambat" Gumam ku sebelum mengetuk pintu ruangan.
Tuk...tuk...tuk...
"Assalamualaikum ...." Ucap ku pelan
Sasa yang duduk menghadap pintu seketika menoleh.
"Waalaikumsalam...." jawab nya bersamaan dengan seseorang yang duduk membelakangi pintu.
"Maaf ,saya terlambat. Tadi ada insiden kecil di jalan " Lirih ku
"Loh,Mila ....!" Aku mengangkat kepalaku mendengar namaku disebut ,aku pun kenal suara itu.
"Bu Risma ?" Kejut ku
"Jadi owner kafe ini kamu ?" Tanya Bu Risma seraya beranjak menghampiri ku
"I...iya Bu "Jawab ku tergugu. Sungguh aku terkejut,otak ku seakan ngebleng tak mampu berkata-kata.
"Masya Allah...tau gitu kita bareng saja tadi. Tadi kamu kemana dulu ? Kok baru sampai?" tanya Bu Risma membawa ku duduk di samping nya
"Tadi mampir dulu di masjid Bu,sudah waktunya sholat dhuhur. Maaf ya,Bu ! Ibu jadi nunggu nya lama " Ucap ku merasa tak enak hati
"Loh ,enggak kok. Ibu juga baru datang beberapa menit yang lalu "
"Maaf, ini....kita jadi meeting nya ?" Tanya Sasa mengalihkan perhatian kami
"Jadi dong. Masa gak jadi. Mengenai stok ikan nanti saya akan tambah dengan yang lebih berkualitas. Untuk harga tak perlu khawatir,ibu kasih potongan harga setengah dari harga biasanya. Begitu pun dengan sayuran nya,setiap hari akan dikirim yang segar-segar. Dan untuk tambahan,ibu ingin menawarkan kerja sama dengan kafe ini"
Aku dan Sasa saling tukar pandang.
"Maaf Bu ,kenapa setengah harga ? Apa itu tidak akan merugikan ibu ?" tanya ku
"Untuk kamu tentu saja tidak, lagipula...."
Aku mengerutkan keningku karena Bu Risma tak melanjutkan kata-katanya.
"Lagi pula?" Beo ku
Bu Risma malah tersenyum membuatku merasa bingung dan juga penasaran. Lagi-lagi aku dan Sasa saling bertukar pandang.
Bersambung....