Renata sebagai pengantin baru memutuskan mengikuti suaminya tinggal di rumah suaminya dan dia tahu mertuanya juga tinggal dengan suaminya. Renata dari awal membayangkan hubungan mertua dan menantu yang kompak, dia yang sudah tidak memiliki orang tua merasa senang menemukan sosok pengganti orang tuanya. Tetapi setelah tinggal beberapa minggu Renata sungguh kaget mengetahui tingkah aneh mertuanya bukan hanya salah satu tetapi dua dua mertuanya. Mertua perempuan yang memiliki sifat pelit dan mertua laki laki nya yang mempunyai sifat sembarangan. Sungguh dunia Renata terasa kacau, tetapi Renata berprinsip menghadapi keanehan mertuanya itu dengan membalas perlakuan yang sama, baginya keanehan harus dihadapi dengan kegilaan.
Dan akhirnya Renata seorang yang penurut merubah dunianya menjadi seorang menantu gila demi menghadapi keanehan mertuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon norma wahyuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15_________ Perubahan ibu mertua_2
Hari itu, langit sedikit mendung, tapi tidak dengan hati bu yuyun yang sangat membara seperti api terkena percikan bensin.
Semalam diam diam bu yuyun memata-matai rumah bu iva lewat celah tirai dengan bekal alat bantu kaca luv hadiah setelah makan snack mie lurus rebonding dan kacamata anti radiasi serta sendok sayur sebagai reflektor cahaya serta rela berdiri menahan kaki yang pegal karena berdiri hampir kurang lebih dua jam di balik tirai yang dicuci jika mendekati momen lebaran. Akhirnya bu yuyun menemukan satu kesimpulan:
"Bu Iva pasti menyembunyikan sesuatu!"
Dan sebagai tetangga terdekat serta ketua dari perkumpulan pencari gosip sejati di RT 402 yang di dalamnya hanya ada dirinya sebagai ketua dan suaminya dipaksa menjadi anggotanya. Bu yuyun merasa harus bertindak dengan cepat dan tidak bisa diam menunggu keduluan dari grup whatsapp RT. Maka dia pun mencetuskan sebuah rencana yaitu ' Penyamaran'.
“Yah!!!!” panggil bu yuyun ke suaminya yang sedang sibuk membedah remote TV karena katanya 'tombol volumenya terasa ada energi negatif'.Pak roman merasa setiap dia menaikkan volume untuk mengeraskan suara, TV nya tidak mengeluarkan suara apapun padahal bukan remotenya yang bermasalah tapi pak roman yang mempunyai eksperimen menyatukan remote tv dengan remote kipas angin tujuannya biar praktis dan hemat tempat tapi yang ada malah kipas angin nya yang semakin dingin sedangkan televisi hanya menayangkan gambar tanpa suara. Dan akhirnya para penonton dirumah hanya mengandalkan pendamping pengisi acara yang menggunakan isyarat untuk paham maksud film nya.
Pak roman menoleh, “Ada apa bu?”
“Aku mau menyamar jadi peminta sumbangan. Targetnya rumah bu iva biar bisa mendapat informasi gosip apa yang terjadi."
Renata yang sedang nyemil kuaci sambil selonjoran hampir tersedak dan kaget dengan ide mertuanya yang diluar nalar.
“BUUUU! Ibu gak salah mau nyamar gitu? Itu rumah sebelah loh hanya lima langkah dari rumah sini! Tinggal ibu bilang ‘hellooo...numpang nggosip’, selesai!”
“Tidak bisa ren. Gosip sejati tak datang dengan pintu dibuka. Harus dicuri, dibajak, dan diselipkan di balik ucapan minta sumbangannya ya bu." jawab bu yuyun sambil membuat tas dari karung bekas, untuk mendukung penyamaran yang maksimal.
Sedang raga yang mendengar percakapan ibu dan istrinya ikut menimpali.
" Bu, memang kalau sudah dapat informasinya mau dijadikan apa sih? Sampai totalitas segala nyamar nyamar gini!"
" Nah itu yang kamu gak tau raga, ini bukan hanya soal penyamaran tapi pembuktian kredibilitas jati diri sebagai tetangga. Jadi ketika ada apa apa dengan rumah sebelah seperti adu kekuatan atau adu adu yang lain, kita jadi tau harus mendukung siapa dan bagaimana kita selangkah lebih terdepan daripada yang lainnya. Ingat ga tetangga itu adalah orang yang paling dekat dengan kita jadi kita tidak boleh acuh dengan yang terjadi di kesehariannya." jawab bu yuyun dengan bijak setelah dia cosplay menjadi motivator yang gagal.
Raga pun hanya bisa terdiam mendengar jawaban bu yuyun sedangkan renata kembali tersedak kuaci setelah mendengar kata kata mertuanya yang sok peduli tetapi sebenarnya hanya untuk mencari gosip.
Keesokan paginya setelah persiapan penyamaran selesai disiapkan, bu yuyun kembali memastikan keberadaan target di dalam rumahnya, dia tidak mau saat menyamar ternyata target tidak ada ditempat. Renata yang disuruh untuk mengecek kesebelah menolak sangat keras dengan alasan takut ketahuan, akhirnya pak roman yang pergi kesebelah dengan alasan mengembalikan mangkok anteran seminggu lalu.
" Beres bu, bu iva dan pa arif ada di dalam rumah dan saat ayah disana mereka sedang senyam senyum sambil melihat hp masing masing." laporan pak roman.
" Tuh apa ibu bilang, pasti ada sesuatu yang terjadi." yakin bu yuyun.
Akhirnya bu yuyun bertambah semangat melakukan aksi penyamarannya dia mengenakan baju daster motif polkadot yang lebih banyak warna hitamnya karena banyak bintik bintik hitamnya akibat lembab topi caping yang dia dapat dari hasil mencomot milik orang orangan sawah dan tas dari karung beras yang sudah dia modif membentuk jajaran genjang serta karton yang sudah di tempel di tas tersebut yang bertuliskan " Sumbangan untuk memperbaiki kusen pintu musholla di kampung wardoyo."
Renata dan raga yang melihat tekat yang besar pada diri bu yuyun akhirnya ikut memantau pergerakan bu yuyun, mereka pun menggunakan walkie talkie untuk berkomunikasi.
" Suasana sekitar aman, posisi rumah tetap di tempat asal, kekuatan angin tidak berpotensi menimbulkan angin puting beliung, cuaca berpotensi gerimis, pagar rumah bu iva tidak terkunci dan tidak ada anjing galak. Ibu bisa memulai kerumah target." lapor raga lewat walkie talkie yang langsung di dengar renata kemudian disampaikan kepada mertuanya.
" Amann bu..bisa langsung eksekusi kerumah target."
" Oke.." Bu yuyun mulai keluar dari rumah menuju kerumah bu iva dengan gerakan perlahan tapi pasti dan memastikan tidak menimbulkan kecurigaan pada orang yang melihatnya.
“Posisi ibu mulai bergerak. Posisinya sudah di depan pagar bu iva." lapor raga kembali yang memantau dari balik pohon di halaman.
Ting tong!
Bu Iva membuka pintu. “Lho… Bu… eh… Ibu siapa, ya?”
Bu yuyun merendahkan suara, “saya ibu Nani. Dari yayasan... yayasan... eh... Kusen Suci Sentosa.”
“Ooh, iya iya. Sumbangan, ya?”
“Iya, bu. Eh itu suaminya ya bu?"
" Iya bu, itu suami saya namanya pa arif."
" Wahh.. Ternyata suaminya modis ya bu suka pakai celana dari kain perca di design botol gitu lagi. Dapat dari mana itu bu, kalau boleh tau ?
Bu Iva sempat kaget mendengar pertanyaan orang di depannya. Dia pun sedikit ragu untuk menjawab tapi akhirnya dia menjawab. "Iya nih, kami sedang ikut komunitas 'second chance". Kami memanfaatkan sisa sisa kain perca di tukang tukang jahit atau mendaur ulang baju tua atau yang sudah tidak dipakai, biar go green.”
Mata bu yuyun langsung berbinar.
" Ohh...berarti bukan karena ada simpanan ya bu..eh maksud saya karena ikut fashion fashion line seperti anak muda?"
Bu iva melotot mendengar perkataan ibu di depannya.
“Lho, Ibu kok bisa ngomong gitu tentang kami? Ibu kenal dengan saya dan suami saya?"
Bu yuyun yang sadar sudah keceplosan segera pura pura batuk pura-pura. “Maaf bu, saya terlalu sensitif terhadap mode terbaru dan kebenaran mode."
Akhirnya, bu iva menyumbang lima ribu rupiah dengan muka yang manyun akibat ucapan bu yuyun dan bu yuyun pun mendapatkan hasil dari penyamarannya yaitu 'Pak arif dan bu iva sedang mengikuti gaya hidup minimalis dan memakai baju daur ulang karena ikut arisan ‘Hijrah Fashion’.
Saat bu yuyun sampai dirumah dengan bangga, dia berteriak ke seisi rumah.
“LAPORAN MISI SELESAI! GOSIP SUDAH DIVERIFIKASI. PAK ARIF DAN BU IVA HANYA KORBAN HIJRAH FASHION!"
Renata melongo mendengar penjelasan mertuanya." Astaga bu, kalau cuma itu hasil penyamaran ibu, cukup ibu buka facebook nya bu iva, disana dia memposting semua kegiatannya."
Bu yuyun pun melotot mendengar perkataan renata." Tidak bisa ren, gosip itu harus langsung dari mulut orang yang bersangkutan bukan dari media sosial yang terkadang tidak akurat, harus dari jendela ke telinga biar lebih akurat!"
Dan sejak hari itu, setiap ada warga baru, mereka semua langsung diberi tahu.
Jika ada ibu ibu yang meminta sumbangan sambil nanya nanya tentang celana, itu bukan peminta sumbangan itu bu yuyun dan kalian sedang diselidiki.