Ketika keturunan mafia menyamar menjadi mahasiswa yang dibully!
William Stone-Brooks memiliki maksud tersendiri hingga memilih berkuliah untuk kedua kalinya di Venesia Italia, menyamar menjadi pria pendiam, culun dan sering di-bully. Hingga satu insiden yang membuatnya tertarik kepada seorang gadis yang berani membelanya tatkala semua hanya diam saat pembullyan terjadi. Jane Stewart, itulah nama gadis pemberani dan sangat energik.
Dengan maksud terselubung, William berhasil mendekatinya hingga menjalin hubungan kekasih dengan Jane sampai hari itu tiba.
“Aku tidak ingin berurusan denganmu Mr. Mafia.” Gertak Jane menatap tajam penuh amarah ketika dia merasa dikhianati oleh pria yang pernah dia cintai.
“Sekarang kau akan selalu berurusan denganku, ketika aku akan menjadikan mu sebagai milikku, Jane Robinson.”
Deg!
SEASON 2 DARI A Baby For The Mafia Boss
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEiaMM — BAB 15
MENCARI MOMENT INDAH
Ciuman dilepas dan kini keduanya saling memandang.
“Ada apa?” tanya Will dengan suara tak seperti biasa. Dan Jane bisa memastikan bahwa suara tersebut lebih dingin dan tegas, meski pelan.
Wanita itu menggeleng hingga tersenyum kecil. “Untuk sesaat aku sangat terpaku, terkadang aku melihatmu lain tapi aku rasa.... Aku terlalu overthinking!” ujar Jane hingga Will mulai bangkit, begitu juga dengan Jane.
Pria itu melangkah ke arah jendela dan sedikit membuka gorden tersebut hingga melihat adanya beberapa orang yang mencoba mengintip dari bawah.
Tentu saja Jane berkerut alis. “Apa kau mengenal mereka?” tanya Will sekilas menoleh ke kekasihnya.
Jane terdiam saat dia yakin orang-orang itu adalah dari keluarganya sendiri. lebih tepatnya keluarga tirinya, namun Jane tak percaya mereka akan mengintai nya secara terus terang.
“Tidak. Abaikan saja mereka, mungkin hanya salah orang!” jelas Jane benar-benar tidak masuk akal. Bagi seorang Will, pastinya pria itu tak bodoh dan sudah mengetahuinya bahwa itu memang dikirim dari keluarga Robinson.
Dengan tatapan tajam, Will menatap ke Jane yang sedikit menunduk menatap ke lantai dengan kebingungan.
...***...
[“Aku tidak mau tahu. Jika kau ingin hidup, maka menjauh lah untuk beberapa hari Marco. Dia membunuh siapapun yang menggertaknya.”] Jelas tuan McPatrlin yang kini tengah menelepon putranya yang entah ada di mana saat ini.
Namun dia benar-benar panik sendiri saat mendapat ancaman dari William Stone-Brooks yang akan mencari Marco sampai ketemu.
[“Kenapa Ayah tidak membunuhnya saja? Kalian bersama, tidak sendiri dan pria itu sendirian.”]
[“Pikirmu bodoh! Meski dia sendiri, dia memiliki nyali yang besar. Lebih baik diam dan turuti perintahku, atau aku tidak bisa menolong mu sama sekali sebagai seorang ayah.”] Tegas tuan McPatrlin yang langsung mematikan panggilan tersebut.
Kini kembali ke kampus. Berita mengenai kematian 4 anggota Marco and the geng yang meninggal secara misterius benar-benar membuat para murid di sana penasaran akan sosok yang berani melakukannya.
Di sinilah, Will dan Jane hanya berjalan sejajar tanpa mempedulikan bincang-bincangan para murid di sana.
“Kematian mereka menjadi berita hangat! Sangat malang!” ucap Jane yang hanya didengar oleh Will.
Sampai Jane dan Will berpapasan dengan McPatrlin, juga dua pria yang merupakan ayah dari Bobby dan Simoncelli. Namun ketiga pria paruh baya itu menunduk tak berani menatap ke Will meski mereka tahu, Will ada di sana dan tengah berjalan bersama Jane.
Tentu saja wanita itu terheran akan sikap dari kepala sekolah tadi. “Kau merasa aneh dengan tingkah mereka?” tanya Jane.
“Tidak.”
“Aku harap tidak ada tuduhan lagi dari murid di sini.” Gumam wanita cantik itu yang tersenyum kecil menoleh ke Will seraya menggandeng tangan pria itu hingga mereka sampai di kelasnya dan menghampiri meja masing-masing.
“Jane! Sudah lebih baik?!” tanya Naomi yang tahu tentang apa yang terjadi pada Jane. Tentu karena Jane sendiri yang meneleponnya dan menceritakannya.
“Ya!” jawabnya tersenyum penuh syukur.
Kini Naomi menghampirinya dan melipat kedua tangannya di atas meja Jane. “Lupakan kejadian itu, aku ada tempat menarik yang harus kau dan Will kunjungi setelah selesai kelas!” ucapnya penuh semangat penuh ketika dia benar-benar mendukung hubungan Jane dan Will.
“Ya... Semenjak hubungan ku dimulai, kami belum sempat bersenang-senang di luar sana!” ungkap Jane tersenyum menatap ke arah Will yang hanya diam di bangkunya tanpa menoleh ke belakang.
Sementara Will sendiri dengan tatapan seriusnya, pria itu tengah memikirkan sesuatu yang sangat penting. Hanya kurang beberapa bulan lagi dia akan lulus dari tempat itu dan harus menyelesaikan semuanya.
-‘Robinson!’ batin Will yang memiliki maksud lain dengan marah Robinson. Dia benar-benar penasaran hingga tak mungkin jika tidak menyuruh Virgil untuk mencari tahu bukan.
...***...
“Hentikan Nat!” gertak Aurora yang mendorong pria itu menjauh darinya saat mereka di dalam sebuah mobil tepatnya di pagi-pagi sekali saat Aurora diantar oleh kekasihnya dengan paksaan ringan.
“Ayolah! Aku hanya mencoba menciummu untuk berpamitan setelah mengantarmu. Apa arti hubungan kita Aurora? Kau selalu saja menghindar dan menolak ku.” Kesal Nat yang kini menatap lurus dengan tatapan marah.
“Kita masih belum menikah, dan jika kau menginginkan semua itu, maka nikahi aku. Dan iya, kau lupa bahwa sejak awal hubungan kita dimulai, kau menyetujui semua keinginan ku Mr. Bosley!” jelas Aurora sedikit kesal hingga berani menatap pria itu.
Tentu saja Nat mengangguk-anggukkan kepalanya dan berpaling saat Aurora memutuskan keluar dari mobilnya.
Dengan marah, Nat lansung melajukan mobilnya dan meninggalkan Aurora yang melihat kepergiannya sebelum akhirnya dia masuk ke perusahaannya.
Sungguh! Dia tak tahu lagi harus berbuat apa kepada Nat. Pria itu normal hingga membuat Aurora berpikir tentang dirinya yang mungkin tidak normal karena selalu menolak hubungan intim apalagi ciuman.
“Anda baik-baik saja Nona?” tanya Dante yang sudah standby di dalam ruangan Aurora.
Wanita itu menatap ke sekretaris nya dengan tatapan sendu. “Apa menurutmu aku tidak normal?” tanya nya langsung membuat Dante terheran.
“Ada banyak hal normal manusia. Hal tidak normal apa yang Anda maksud, maaf!” ujar pria itu yang hanya ditatap oleh Aurora.
“Tidak ada.” Balasnya mulai duduk di kursinya dan kembali menatap ke Dante dengan penasaran.
“Kau pernah berciuman dengan kekasihmu? Apa kau pernah punya kekasih?” tanya Aurora terus terang yang membuat pria itu tertegun sendiri hingga tak berani menatap ke bosnya saat ini.
“Tidak pernah.”
Jawaban yang membuat Aurora hampir tidak percaya kalau sekretaris tampan dan gagahnya itu tak pernah menjalin hubungan kekasih dengan siapapun, bahkan tak pernah bermain dengan wanita lain hanya untuk sekedar seks semata.
Dan kini pikiran Aurora malah tertuju kepada dirinya sendiri yang merasa aneh jikalau tak ada sesuatu yang mengganjal di hati mereka satu sama lain sejak 7 tahun bekerja bersama, apalagi dengan usia yang hampir sama.
-‘Astaga... apa yang aku pikirkan, dia pria baik-baik!’ batin Aurora menggeleng saat dia baru saja membayangkan yang tidak-tidak tentang Dante.
“Anda sungguh baik-baik saja? Saya bisa memanggil dokter— ”
“Tidak apa! Aku baik! Sebaiknya kita mulai pekerjaan nya!” ucap wanita cantik itu tersenyum kikuk ke Dante yang juga terheran akan sikap bosnya barusan.
...***...
Sementara di Venesia. Jam kuliah sudah habis, Jane benar-benar mengajak Will untuk pergi bersama di festival dan carnaval yang ada di tengah kota seperti yang Naomi katakan.
“Kau yakin kita akan pergi ke tempat itu? Maksudku... Di sana sangat ramai, apa kau tidak malu mengajak pria seperti ku?” tanya Will dengan sengaja memancing saja.
“Kenapa harus malu? Aku sudah setuju berkencan denganmu, sekarang kita nikmati saja untuk membuat moment. Jika aku tidak betah denganmu, maka aku akan langsung memutuskan mu setelah pulang dari tempat itu!” jelas Jane sedikit dengan candaan yang membuat Will tersenyum kecil saat wanita itu menarik tangannya untuk segera masuk ke bis.
...°°°...
Hai Guyssss!!!!! Sekedar ingin bicara saja, semoga kalian sampai di sini masih betah yaaa, dan iya.... Soal visual, i don't know, aku bingung dan masih mencoba mengingat kata sandi dan nomor lama di Ig ku 😌
Jangan lupa bersyukur untuk hari ini 😁
Jangan lupa tinggalkan jejak Semangatnya!!!!
Thanks and See Ya ^•^
yg mencelakaimu itu orang suruhan ipar nya will loh Aurora 🙂😂🫢🤭
Apkah peter Robinson salah-satu penghianat di bisnis Donovan dulu nya...sprti nya iya..
Dinikahi selanjut nya utk di cintai ..benar bgitu kan will 🥰😘
apakah kamu harus terluka dulu di tangan orang lain Jane baru kamu patuh kepada Will???? 🤔🤔🤔
Apakah Aurora akan mengalami sesuatu di tengah jalan???
sprti nya Nat hrs di beri pelajaran sama Dante 😀😂🫢🤭
klu will yah jiwa2 ayah nya Donovan keras kepala & tanpa belaa kasih sm musuh..
kpn thor aurora di bikin romantis sama asisten dante hehehehehe
apakah mereka mau menyerahkan nyawa mereka sndri????
edan wkwkwkw