NovelToon NovelToon
4 Tahun Setelah Berpisah.

4 Tahun Setelah Berpisah.

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Duda / Janda / Cerai / Tamat
Popularitas:7.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: acih Ningsih

Banyak Typo 🙏🏻 Sedang Proses Revisi. Terima kasih ❤️

"Maafkan aku Mas, jika selama ini aku membuatmu tersiksa dengan pernikahan ini. Selama 2 tahun aku berusaha menjadi istri yang sempurna untukmu, melakukan apa yang aku bisa agar membuatmu bahagia. Tapi ternyata, itu semua sia-sia dan tidak bisa membuatmu mencintaiku, aku menyerah Mas! menyerah untuk segalanya, berbahagialah dengan wanita yang kau cintai. Aku akan pergi dari kehidupanmu, dan semoga takdir tidak akan pernah mempertemukan kita kembali, dengan alasan apapun."
Itulah yang di katakan Rana pada lelaki yang menikahinya 2 tahun silam.

Hatinya hancur, setelah mengetahui jika Seno tidak pernah mencintainya dan menjalani pernikahan dengan penuh tekanan. Hingga akhirnya Mereka memutuskan untuk berpisah.


Setelah 4 tahun berpisah, Takdir kembali mempertemukan mereka.


Banyak cerita dan tragedi yang mengiringi pertemuan mereka kali ini.




🍁🍁🍁

Mohon dukunganny

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon acih Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi Penyelamatan Rana.

Selamat! Membaca 🤗

🍁🍁🍁🍁

"Sakit... Tolong... Sakit...!"

Seno mendengar suara rintihan seorang anak kecil dari balik reruntuhan.

"Cepat! Bantu sebelah sini!"teriak Seno pada rekannya, dan ia sudah lebih dulu memeriksa sumber suara.

Setelah memeriksa, Seno melihat seorang anak perempuan yang berada di bawah puing pepohonan.

"Tolong...!"rinti anak itu sambil menangis karena menahan rasa sakit.

"Tenang! Om akan segera mengeluarkan mu dari sini,"kata Seno, dengan meraih tangan anak, yang tertimbun, hanya satu tangan dan kepalanya saja yang terlihat.

Beberapa teman Seno datang, dan memeriksa situasi.

"Ayo cepat! Kita harus segera singkirkan pohon ini!"

Dengan bersusah payah, mereka menyingkirkan pohon yang berukuran besar tersebut dan syukur, anak kecil itu bisa diselamatkan meskipun harus mengalami beberapa luka di tubuhnya terutama di bagian kaki yang mengalami patah tulang.

Seno menggendong anak itu dan berlari menuju tenda darurat.

"Cepat! Periksa dan obatnya anak ini!"panik Seno yang menerobos masuk ke tenda tempat para korban di tangani.

Dan dengan cepat beberapa perawat menyambut anak itu dan menyerahkannya kepada dokter Windy untuk melakukan pemeriksaan.

"Kita, harus segera membawa anak ini ke Rumah Sakit!"kata Dokter Windy, setelah ia memastikan kondisi anak itu yang ternyata cukup parah.

Tim penyelamat segera menyiapkan Ambulan dan membawa beberapa korban yang memang harus segera dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.

Setelah beberapa jam lamanya hingga subuh menjelang Seno dan timnya baru usai melakukan penyelamatan.

Dan sungguh sangat menyayat hati bagi mereka, karena sebagian besar korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

"Kita sudah melakukan yang terbaik, dan para korban memang tidak bisa diselamatkan, itu sudah kehendak Tuhan kita doakan saja semoga mereka ditempatkan di tempat terbaik di sisi sang pencipta!"ujar Seno menyemangati rekannya yang terlihat sangat terpukul.

Yah, inilah yang mereka rasakan ketika mereka lebih banyak menyelamatkan korban yang sudah tidak bernyawa, rasa sedih selalu menyelimuti hati mereka ditambah lagi ketika mendengar tangis para keluarga ketika mendapati salah satu dari keluarganya sudah tidak bernyawa.

"Ini untukmu."Windy datang seraya menyerahkan satu botol air mineral kepada Seno.

"Terima kasih!"sahut Seno dengan meraih botol itu namun tidak melihat Windy karena matanya tertuju pada orang-orang yang tengah menangis.

"Kau sudah melakukan yang terbaik, aku bangga padamu!"ujar Windy.

Seno hanya mengangguk tanpa ingin menimpali perkataan Windy.

Dan beberapa menit kemudian beberapa Tim medis sudah kembali ke Rumah Sakit, begitupun juga dengan Tim SAR yang sudah kembali ke markas.

🍁🍁🍁🍁

Di tempat lain.

Kabar bencana alam pun kembali terdengar, namun kali ini berlokasi sangat jauh dari Kota, karena berada di pedalaman.

Gempa Bumi dan Tsunami menerjang sebuah Kota kecil yang bernama, Kota Perjuangan, meskipun kota itu kecil

Namun tidak sedikit juga korban jiwa di sana.

Pemerintah membutuhkan banyak sekali relawan untuk dikerahkan di lokasi, akses menuju ke Kota tersebut sudah tidak bisa ditempuh dengan jalur darat karena beberapa akses jalanan baik di darat maupun di laut sudah sangat tidak aman dan rusak parah. Sehingga menyulitkan para relawan untuk terjun langsung ke Kota tersebut.

Satu-satunya akses menuju ke Kota tersebut lewat jalur udara.

Rumah Sakit tempat Rana bekerja menjadi salah satu RS yang ditunjuk pemerintah, dan meminta beberapa Perawatan dan Dokter terbang ke lokasi bencana. Karena di sana sangat kekurangan tenaga Medis.

Sebenarnya para Dokter dan perawat ragu untuk pergi ke kota tersebut, karena resikonya sangat besar, BMKG pun memperingatkan! jika Kota tersebut tidak aman, karena akan terjadi Gempa dan Tsunami susulan.

"Jadi, siapa yang bersedia untuk pergi ke Kota Perjuangan?"tanya kepala Rumah Sakit kepada, perawatan dan Dokter yang sudah berkumpul di satu ruangan.

Sebagian besar Dokter dan Perawat diam, mungkin mereka tidak mau mengambil resiko jika harus terbang langsung ke Kota yang sudah berada di zona merah tersebut.

Namun tetap saja banyak jiwa yang membutuhkan pertolongan di Kota tersebut hingga mereka pun tidak boleh mengabaikan keselamatan penduduk di sana.

"Aku yang akan pergi!"Rana mengangkat tangannya, menandakan jika ia bersedia untuk diterbangkan ke Kota tersebut.

Semua menatap Rana. Begitu juga dengan Dokter Vir.

"Kau yakin?"tanya kepala Rumah Sakit memastikan niat dari Rana.

"Yakin!"jawab Rana dengan mantap, karena sebagai seorang perawat, ia tidak mungkin membiarkan warga yang ada di Kota tersebut merintih kesakitan membutuhkan obat dan pertolongan.

"Saya juga ikut!"Melly, teman baik Rana selama di Rumah Sakit ikut mengangkat tangannya.

Vir yang tidak mungkin membiarkan Rana terbang di sana hanya berdua, tentu saja memasang badan dan mengatakan dengan yakin jika ia pun akan berangkat.

"Ada lagi?"tanya sang kepala Rumah Sakit.

Setelah menunggu beberapa detik hanya ada satu orang saja yang mengangkat tangannya dia adalah wahyu Dokter umum di Rumah Sakit tersebut!

"Baiklah, dua Dokter dan dua Perawat sepertinya sudah cukup untuk menyumbang tenaga medis di Kota tersebut. Kalian akan berangkat sore ini juga! Jadi bersiap-siaplah untuk itu, dan hubungi atau pulanglah sejenak untuk mengabari keluarga kalian, ini demi rasa kemanusiaan dan tanggung jawab kita sebagai seorang tenaga medis untuk mengutamakan kesembuhan dan keselamatan orang yang membutuhkan. Mengerti!"

"Mengerti Tuan!"

Seperti arahan kepala Rumah Sakit 4 orang yang bersedia pun mempersiapkan diri untuk terbang ke Kota Perjuangan sore itu juga.

"Rana!"Panggil dokter Vir ketika Rana akan keluar Rumah Sakit bersama Melly.

"Kita akan berjuang bersama-sama di sana, dan semua akan baik-baik saja!"ucap Dokter Vir.

Rana mengangguk.

"Iya Dok, aku sangat yakin itu!"

🍁🍁🍁

"Apa! Pergi ke Kota Perjuangan!"Kartika sungguh sangat syok, mendengar ucapan Rana yang berpamitan ingin terbang ke kota yang ia tahu sangat berbahaya itu, "Bagaimana jika Ibu tidak mengijinkannya,"sambung Kartika.

"Bu, aku seorang perawat. Ini sudah menjadi tugasku dan ini pun bukan hanya sekedar tugas, aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk membantu siapapun yang membutuhkan tenagaku. Aku mohon Bu izinkan aku untuk terbang ke sana!"pinta Rana dengan sungguh-sungguh sambil membekap kedua tangan ibunya.

"Ayah mengizinkanmu Nak!"sahut Malik ayah dari Rana.

Dan Rana tersenyum senang ketika mendapat restu dari Ayahnya.

Kartika meneteskan air mata, tentu saja! tidak ada seorang ibu pun di dunia ini, yang rela melepaskan anaknya ke tempat yang diklaim berbahaya. Namun dengan berbesar hati dan nasehat dari suaminya, Kartika mengizinkan dan mengikhlaskan Rana untuk pergi.

"Ibu dan Ayah jangan khawatir, aku akan baik-baik saja di sana dan aku sudah meminta Mbak Sarah untuk pulang ke sini agar menemani Ibu dan Ayah!"

"Kau jangan selalu memikirkan Ibu dan Ayahmu ini, pikirkan dirimu sendiri di sana dan Jaga kesehatanmu, kabari Ibu jika kau sudah sampai di sana dan pastikan jika kau baik-baik saja."Ucap Kartika sambil terisak, karena harus melepaskan Putri bungsunya.

"Bu, tentu saja Rana akan baik-baik saja jangan berpikir negatif, Ayah yakin Rana kuat dan dia adalah kebanggaan kita, kita harus mendukung semua niat baiknya,"sahut Malik.

"Terima kasih Yah!"Rana memeluk ayahnya lalu bergantian memeluk ibunya yang masih tersedu.

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁

Terima kasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏

Minta dukungannya ya 🤗

Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini 🙏

Lope banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️

1
Dewa Rana
menyerah aja Rana
Dewa Rana
jadi seno terpaksa nih ceritanya...
Dewa Rana
masih 2 tahun sdh bosan, gimana 20 tahun....?
Meryrostiti Titi
🤣🤣🤣🤣🤣
Achi: 🤭🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Cha Cha
kupikir senopati bakal merajut kisah lama yg belum kelar sama windy
Cha Cha
lagian kenapa harus di buang seno kasikan temanmu kan bisa
Evi Sirajuddin
Ahhh sedih sekali berada di posisi Rana 🥹🥹
Leni
seperti a jodoh a sm vier
Leni
emang kamu egoiz
Leni
cerita a terlalu bertele terlalu bnyk rintangan a
Leni
, seperti a musuh a adalah wahyu yg menjd setan a dan kau windy munafik lepas kn kepala a dipegangin ekor aa
Rosmawati Rosmawati
Luar biasa
Achi: Terima kasih 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Ning Suswati
rasain lho laki2 egois, syukurin dasar laki2 gk punya malu, muka tembok, sdh menyakiti masih tdk mau menceraikan rana,mana kata2 yg kau ucapkan dulu, hayooooo aq ingatkan lagi y
Ning Suswati
semoga rana memantafkan hati dan tdk goyah
Ning Suswati
baguslah rana tetap dg pendiriannya untuk tetap gugat cerai, secara hukum sdh bisa mengajukan gugatan cerai
Ning Suswati
hukuman laki2 yg zolim dg isteri dan telah menyakiti perasaan wanita yg sdh mendampingi selama 2thn, yg seharusnya dijaga tp dicampakkan begitu saja
Ning Suswati
kayanya gk cocok deh visual seno, masa kaya banci, kan tugasnya tim sar, 🙏🙏🙏
Ning Suswati
semoga niat baik vir berjalan lancar dlma percintaan mengejar rana maupun membantu menyeselaikan masalah yg dihadapi antara rana dan seno, yg sekarang jadi abu2
Ning Suswati
kok semuanya jadi abu, gk ada kejelasan, seno saki kena apa, rana ngapain aja, gk jeles
Ning Suswati
rasanya agak janggal aja, kata2" anda" yg ditujukan kepada orang tua,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!