NovelToon NovelToon
Sistem Spin : Kekayaan Dan Kekuatan

Sistem Spin : Kekayaan Dan Kekuatan

Status: tamat
Genre:Sistem / Kebangkitan pecundang / Naik Kelas / Tamat
Popularitas:5.8M
Nilai: 4.6
Nama Author: Alveandra

Bagaimana jadinya jika seorang siswa SMA yang hidup sebatang kara mendapatkan anugrah sebuah Sistem Spin Kekayaan dan Kekuatan oleh seorang pengemis yang ternyata adalah seorang Dewa?.

Rendi Murdianto, seorang anak laki-laki yang hidup sebatang kara, orang tuanya meninggalkan dirinya ketika masih kecil bersama neneknya.

Hidup Rendi sangatlah miskin, untung saja biaya sekolah di gratiskan oleh pemerintah, meskipun masih ada kebutuhan lain yang harus dia penuhi, setidaknya dia tidak perlu membayar biaya sekolah.

Seragam sekolah Rendi pemberian tetangganya, sepatu, dan perlengkapan lainnya juga di berikan oleh orang-orang yang kasihan padanya. Bahkan Rendi mau saja mengambil buku bekas yang kertas kosongnya hanya tinggal beberapa lembar.

Kehidupan Rendi jauh dari kata layak, Neneknya mencoba menghidupi dia semampunya. Namun, ketika Rendi duduk di bangku SMP, Neneknya harus di panggil sang pencipta, sehingga Rendi mulai menjalankan hidupnya seorang diri.

Hidup tanpa keluarga tentu mem

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alveandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Preman Pasar

Rendi memasak Mie dan memakannya, baru dia kemudian bergegas membersihkan diri untuk pergi jalan dengan Novi.

Rendi memakai pakaian terbaiknya, menyisir rambutnya dan menggunakan pomade, agar rambutnya terlihat klimis, ini pertama kalinya Rendi melakukan hal tersebut.

Biasanya Rendi masa bodo dengan penampilannya, tapi setelah dia membeli semua kebutuhannya waktu di pasar, seperti Minyak wangi, Pomade, dan sabun cuci muka untuk pria.

"Wih, ternyata aku tampan juga." ucap Rendi memuji dirinya sendiri saat melihat bayangan wajahnya di kaca spion Motor.

"Iya ganteng, mirip cucu Sugiono!" tiba-tiba ada yang menegur Rendi.

Sontak saja Rendi terkejut, dia menoleh ke arah suara tersebut, ia tersenyum kecut saat melihat Pak Toto yang sedang memerhatikan-nya.

"Eh, pak Toto." sapa Rendi sopan.

"Mau kemana kamu sore-sore sudah rapi?" tanya Pak Toto menyelidik.

"Tidak kemana-mana Pak, cuma mau main saja." jawab Rendi deg-degan karena takut pria paruh baya itu tahu kalau dirinya mau pergi bersama Novi.

"Pasti jalan sama cewe kan?" tanya Pak Toto menyelidik.

Rendi hanya tersenyum getir, dia bingung masa mau jujur kalau dirinya mau jalan bersama ponakan Pak Toto, jelas saja Rendi tidak mau menjawab seperti itu.

Pak Toto merangkul Rendi, dia kemudian berbisik. "biar Bapak kasih saran, wanita itu mahluk yang mudah di manipulasi, belikan saja barang atau makanan kesukaannya, di jamin deh, mereka pasti akan langsung senang."

"Iya kah Pak?" tanya Rendi polos.

"Hais kamu ini, kebanyakan wanita kalau liat uang ataupun barang yang dia suka, mata mereka akan berbinar, kalau kamu punya banyak uang, Eimi Fukada pun bisa kamu pacari!" jawab Pak Toto dengan bangga.

"Eimi Fukada itu siapa yah Pak?" tanya Rendi polos.

"Lah, kamu tidak kenal Eimi Fukada? Dia artis jepang, payah pemuda seperti kamu tidak mengenalnya! Sudahlah, sana pergi, ingat baik-baik pesanku." ucap Pak Toto merasa tidak senang, karena obrolannya tidak nyambung dengan Rendi.

Pak Toto tidak tahu saja kalau Rendi benar-benar pemuda yang polos, belum terkontaminasi film-film dewasa seperti pemuda pada umumnya, jangankan Eimi Fukada, Maria Ozawa yang terkenal di kalangan pemuda saja dia tidak mengenalnya sama sekali.

"Iya Pak, terima kasih sarannya." ucap Rendi sambil memakai Helmnya.

Pak Toto mengangguk, Rendi pun langsung menarik gas Motornya meninggalkan kontrakannya.

Di jalan Rendi memikirkan ucapan Pak Toto, dia pikir ada benarnya juga perkataan juragan kontrakannya, karena semenjak dia punya uang, Sulis juga sikapnya berubah, di tambah Novi yang tiba-tiba muncul di kehidupannya juga terlihat tidak mau lepas dengannya.

"Ternyata hidup sangat simpel, jangankan teman, wanita saja mendekat sendiri, sungguh kenyataan yang ironis." gumam Rendi sambil menghela napas.

Rendi sudah mengalami hidup penuh ironi seperti itu, nyatanya dia memang tidak memiliki teman saat tidak memiliki apapun, hanya Rinto dan Pak Santoso yang tidak membuly-nya seperti teman-teman di sekolahannya, mungkin karena mereka sudah dewasa, sehingga tidak memiliki pemikiran yang seperti itu.

Tidak berselang lama, Rendi sampai di depan Rumah Novi, terlihat Novi sedang di kerumuni bawahan Roni yang semalam Rendi hajar.

Tiitt!!!

Rendi sengaja membunyikan klakson saat sudah mau berhenti, sehingga bawahan Roni terkejut, mereka mau marah, tapi saat melihat wajah Rendi yang sedang menatap mereka dengan tajam, nyali mereka langsung ciut.

"Kabur!" ucap salah satu dari mereka yang langsung lari terbirit-birit, di ikuti dengan teman-temannya.

Novi tentu saja kebingungan, karena melihat Rendi saja mereka semua langsung ketakutan, padahal di komplek tersebut, kelompok Roni biasanya sangat arogan.

"Ren, mereka kenal kamu? Kok semuanya pada kabur seperti ketakutan? " tanya Novi menghampiri Rendi.

Rendi menggendikkan bahunya. "entahlah, memangnya aku semenakutkan itu yah? Padahal aku tampan begini." ucap Rendi memuji dirinya sendiri.

"Idih, sekarang udah mulai narsis yah." Novi mencubit pinggang Rendi.

"Aww!" pekik Rendi kesakitan. "apaan sih Nov, nyatanya aku memang tampan, kalau cantik itu buat Cewe, kaya kamu."

Rendi menaik turunkan alisnya menggoda Novi sambil mengulas sebuah senyum nakal ke arah Novi.

"Ih... apaan sih, Ayo berangkat!" Novi langsung naik ke Motor Rendi dengan wajah bersemu merah.

"Oke!" Rendi menghidupkan Motornya, Novi langsung mendekap erat pemuda yang di taksirnya itu.

Rendi merasa pelukan Novi terasa hangat berbeda seperti biasanya, di tambah dia merasakan kalau punggungnya terasa nyaman dengan benda lunak yang menempel kenyal itu, pikiran Rendy benar-benar terbang jauh ke awan.

"Ayo jalan, malah bengong." tegur Novi yang melihat Rendi malah terus diam, padahal Motornya sudah dia nyalakan.

"Iya, iya, sabar dikit kenapa, aku lagi menikmati kenyamanan dunia." ucap Rendi dengan bangga, lalu menjalankan motornya.

"Apaan sih kamu." Novi tersenyum dan semakin memeluk erat Rendi.

Terlihat keduanya terjebak dengan pikiran masing-masing, Rendi dengan mimpinya yang bisa terus seperti itu dengan Novi, sementara Novi yang berharap Rendi akan menjadi kekasihnya.

Pikiran mereka sebenarnya sama saja, hanya saja Rendi yang baru pertama kali dekat dengan wanita, dia tidak tahu caranya bagaimana mengungkapkan perasaannya, sedangkan Novi, dia yang merasa seorang wanita tidak boleh agresif, tentu egonya menahan perasaan dia untuk mengungkapkan perasaannya.

Saat mereka berdua melewati perempatan Jalan di kota Larangan yang kebetulan tempat nongkrong Rudi dan teman-temannya, Rudi langsung menepuk temannya.

"Itu bocahnya! Dia yang sudah mempermalukan aku di sekolahan!" adu Rudi pada temannya.

"Wih, cewenya boleh juga tuh." celetuk salah satu temannya.

"Sudah, sikat aja, lumayan cewenya buat nemenin minum nanti malam!" teman lainnya buka suara.

"Ayolah berangkat!" ajak pemimpin geng tersebut.

Dengan mengendarai Motor yang sudah di modifikasi, mereka semua berboncengan dan langsung mengejar Rendi.

Rendi tidak tahu sama sekali kalau dirinya sedang di incar oleh berandalan kota Larangan, berbeda dengan kelompok Roni yang hanya terkenal di kompleknya, geng yang di bawa Rudi, mereka terkenal dengan sebutan Preman pasar, tentu jumlah mereka cukup banyak.

Rudi bisa masuk ke dalam geng tersebut berkat kakaknya yang kebetulan dulu pernah menjadi ketua geng, tapi sekarang sudah pensiun, karena itulah Rudi cukup di hormati walau usianya paling muda di antara geng tersebut.

Motor geng preman pasar ngebut sangat cepat hingga berhasil mendekat ke arah Motor Rendi yang memang di kendarai dengan santai, saat sampai di jalanan lengang, mereka memepet Motor Rendi sehingga Bocah SMA itu terpaksa menghentikan motornya.

Novi yang tahu geng tersebut, tentu dia sangat ketakutan, pasalnya mereka memang terkenal sering mempermainkan orang yang mereka targetkan, terlebih desas-desus mengatakan kalau mereka akan mengajak wanita targetnya dengan paksa untuk minum bersama.

Alasan kenapa perbuatan mereka tidak di ketahui pihak berwajib, karena salah satu dari mereka anak kepala polisi, yang sekarang menjabat sebagai ketua geng.

1
Fano Jawakonora
jadikan dia wanita bair dia bekerja setulus hati utk membasmi musuh" mu
Fano Jawakonora
fix lbh baik jadikan dia wanita mu juga skalian menjadi pembunuh berdarah dingin utk musuh" mu itu juga ide cemerlang
Fano Jawakonora
seharusnya kamu kerja utk rendi bukan memanfaatknnya utk menjadi brondong mu goblok
Fano Jawakonora
sikat yg tdk berguna
Fano Jawakonora
seharusnya rendi punya pasukan pengawal sendiri yg bergerak kerahkan para tunawisma tersebut, tdk perlu lerja sama dgn pemerintah bikin nama mereka yg dibesarkan
Fano Jawakonora
bgn baru bgs jgn lg masukan cerita ibunya rendi yg tak tau diri itu sok ngatur aja gk tau diri dasar lacur
Fano Jawakonora
sdh dibilang anfgap sj ibu mubssh meninggal, dasar tdk tau diri pake ngatur segala skrg bru mrasa sok kuasa punya anak dasar perempuan murahan pelacur, author coba hentikan cerita bodoh mu ini, hilangkan cerita terkait ibu rendin dan mei ling lacur itu mereoa berdua sama sj
Fano Jawakonora
ssh bgs tapi tambahkan dgn pembunuh bayaram yg tiba" ingin hidup bersama rendi ditambah dgn ibunya sdh mulai ngatur" rendi jd rusak ceritamya author hilangkan sj cerita ibunya dan bunuh sj pembunuh bayaran itu, bikin rusak cerita sj
Fano Jawakonora
boleh berkunjing melihat obu mu tapi bukan berrti dia bisa seenaknya mengatur kehidupan mu, karena dia tidak layak sebagai seorang ibu yg baik, setelah bertemu anggap sj dia sdh meninggal kuburkan sj dalam ingatan mu kalau kamu cuma sebatang kara ibu mu hny nenek mu seorang selain tdk ada lg
Fano Jawakonora
maafkan sj rendi, tpi bukan berarti dia haris ada utk kamu baor bgm pun dia seorg ibu yg tdk punya hati. jgn biarkan dia ada utk hidup mu anggap sj sdh meninggal
Fano Jawakonora
ditanya da acara apa koq gk mau ngasih tau gmn gk jadi jengkel si rendi
Fano Jawakonora
baru aja kerja disru bis udah kebratan bgm bisa maju asistennya
Fano Jawakonora
sekakian adu mekanik aj dari pada novi ma si sulus yg hny mikr pacaran sj, biar aprm bau ketelah pohon terbelah
Fano Jawakonora
pacari keduanya biar apem bau kencur ketela phon dibelah sj, dri pd masi kencur juga pikiran pacaran melulu
Fano Jawakonora
permapok desa cocoknya bukan oejabat desa kentut
Fano Jawakonora
alaaa si sulis bukn mikiran sklh mala mikirin ketalah pohon bau acem
Fano Jawakonora
tokoh pakaiannya sdh hilang ditelan bumi, gk lihat lg dlm cerita
Fano Jawakonora
sistim kasih hadiah uang tu jgn dikit" kasih skakian 100 triliun trs kasih juga rumah di kampung knp masih juga dikontrakan
Fano Jawakonora
hilangkn cerita si juriq atau juling itu bikn rusak cerita sj, jaman dah maju gini masih pkai cerita juriq juga ahhh
Fano Jawakonora
buat apa bangun jln sendiri hrs kolaborasi dgn prmda setempat jgn mereka keenakn menutup mata pula
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!