NovelToon NovelToon
OBSESI BOS MAFIA

OBSESI BOS MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / Dark Romance
Popularitas:34.1k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Cinta seharusnya menyembuhkan, bukan mengurung. Namun bagi seorang bos mafia ini, cinta berarti memiliki sepenuhnya— tanpa ruang untuk lari, tanpa jeda untuk bernapas.
Dalam genggaman bos mafia yang berkuasa, obsesi berubah menjadi candu, dan cinta menjadi kutukan yang manis.

Ketika dunia gelap bersinggungan dengan rasa yang tak semestinya, batas antara cinta dan penjara pun mengabur.
Ia menginginkan segalanya— termasuk hati yang bukan miliknya. Dan bagi pria sepertinya, kehilangan bukan pilihan. Hanya ada dua kemungkinan dalam prinsip hidupnya yaitu menjadi miliknya atau mati.

_Obsesi Bos Mafia_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 : Menjatuhkan Talak

Hulya memejamkan matanya ketika teriakan Marchel tertuju kepadanya. Hulya ingin menjawab perkataan Marchel tapi tidak bisa karena suaranya tidak keluar sama sekali. Tatapan Hulya seakan meminta Marchel untuk mendengarkannya dulu tapi Marchel yang sudah kepalang emosi dan langsung memukul perut buncit Hulya dengan kepalan tinjunya.

Hulya langsung muntah darah, nafasnya tercekat, sakit luar biasa dia rasakan saat ini. Tak puas melakukan hal itu, Marchel mengambil sebuah vas bunga besar lalu melemparkannya pada Hulya, vas itu pecah di tubuh sang istri.

Hulya masih sadarkan diri, kondisinya sangat lemah, begitu banyak darah yang keluar dari jalan lahirnya tapi Marchel tidak peduli. Dia malah menjambak rambut Hulya dengan kuat, lalu memukul wajah itu berkali-kali sehingga darah segar mengucur dari hidung dan telinga Hulya.

“Dengarkan aku baik-baik wanita jalang, mulai detik ini, aku menceraikanmu Hulya Millicent. Kau bukan istriku lagi, hiduplah kau dengan selingkuhanmu itu.” Air mata Hulya berderai, tanpa bisa menjelaskan semuanya, dia langsung mendapatkan kata talak dari Marchel.

Marchel mendorong kepala Hulya, kini wanita itu tergeletak di lantai, kondisinya sangat parah. Luka di wajah dan sekujur tubuh, darah yang tak henti mengalir dari jalan lahirnya, Hulya meringkuk menahan sakit luar biasa di bagian perut. Nafasnya juga tercekat, tak bisa melakukan apapun lagi saat ini.

“Malam ini aku akan mengakhiri hidupmu Hulya. Aku yakin, kau tidak ingin menderita lebih lama, bukan.” Hulya tak peduli lagi dengan perkataan Marchel, dia hanya fokus pada rasa sakitnya.

Marchel mencekik Hulya dengan kuat, tanpa bisa membela diri lagi, Hulya begitu pasrah jika dia mati malam ini di tangan suaminya.

“Marchel hentikan, kau sudah gila, hah? Kau akan menyesal, Marchel.” Aarav datang bersama dengan Justin, mereka menarik Marchel dari Hulya hingga cekikan itu terlepas.

Hari ulang tahun yang seharusnya menjadi indah, kini berakhir tragis bagi Hulya.

...***...

Aarav menarik Marchel dengan kuat, sedangkan Justin langsung melarikan Hulya ke rumah sakit, kondisi Hulya sudah hampir sekarat dengan begitu banyak luka di tubuhnya.

“MAU KAU BAWA KE MANA JALANG ITU? BIARKAN AKU MEMBUNUHNYA SIALAN, LEPASKAN AKU BRENGSEK.” Marchel meronta dalam pegangan Aarav, ketika membalikkan tubuhnya, Marchel kaget melihat Hulya dan Mathew berdiri di ambang pintu sambil menunduk, mereka dipegangi oleh beberapa anak buah Marchel.

Perlahan Aarav melepaskan pegangannya, Marchel terdiam dan langsung menatap Aarav seakan bertanya, ada apa ini?

“Apa kau tidak bisa membedakan tubuh istrimu sendiri hah? Lihatlah Marchel! Mereka memanipulasi dirimu dengan mengubah wanita ini menjadi Hulya, semua terencana dengan baik,” jelas Aarav, tubuh Marchel langsung gemetar, matanya membulat karena kaget.

“Apa ini?” lirih Marchel.

Aarav mendekati kedua orang itu lalu menarik rambut wanita yang begitu mirip dengan Hulya.

“Lihatlah, dia dikirim oleh seseorang untuk menghancurkan rumah tanggamu, jelaskan padanya!” titah Aarav pada wanita yang begitu mirip wajahnya dengan Hulya.

“Aku disuruh oleh seseorang untuk menghancurkan hubunganmu dengan Hulya, dia melakukan rekonstruksi wajah padaku. Semacam operasi peniruan wajah agar mirip dengan Hulya dan juga melakukan operasi pita suara agar aku terlihat sangat mirip dengan istrimu,” jelas wanita itu dengan rasa takit.

Marchel terdiam, tangannya gemetar, dan hatinya sudah tidak karuan lagi mengingat apa yang telah dia lakukan terhadap istrinya yang asli.

“Siapa yang menyuruhmu?” Suara Marchel sangat rendah dan terdengar lirih, ada luka serta sesal dalam nada bicaranya.

“Aku tidak tau siapa dia, karena setiap kali bertemu denganku, dia selalu menggunakan topeng. Aku bahkan tidak tau namanya.” Marchel langsung setengah berlari menuju kedua orang itu dan meninju wajah wanita tersebut hingga babak belur.

Semua hanya diam menyaksikan, begitu juga Aarav. Bagi Aarav, apa yang Marchel lakukan adalah hal benar kali ini. Bisa-bisanya seseorang melakukan rekonstruksi wajah hingga menyerupai Hulya.

“KAU TAHU AKIBAT DARI PERBUATANMU INI HAH? AKU HAMPIR MEMBUNUH ISTRIKU, DIA MENDERITA BRENGSEK, FUCK YOU.”

Marchel terus meninju dan mencekik wanita tersebut hingga tewas dengan wajah hancur tak berbentuk. Perut wanita itu ternyata juga perut palsu, semua agar penampilannya sangat mirip dengan Hulya.

“Pria ini menyadap dan mencurangi ponsel Hulya, lalu membuat pesan seakan Hulya selingkuh darimu. Dia menghubungi Hulya dengan mengatakan kalau kau menyuruhnya untuk datang ke kantormu. Istrimu menaiki taksi yang dikendarai oleh bajingan ini dan dia juga memberikan obat pada Hulya sehingga istrimu tidak bisa bicara, obat itu merusak tenggorokan istrimu,” jelas Aarav lagi yang mana Marchel tak bisa berpikir jernih sekarang.

Semua sudah terlanjur dia lakukan, Hulya dibawa oleh Justin dalam kondisi sangat parah.

“Kau urus dia, aku akan menyusul istriku ke rumah sakit. Aku sudah menyakitinya, aku hampir membunuhnya.”

Marchel berlari menuju mobil, memacu mobil itu dengan kecepatan tinggi, berharap bisa mendapati istrinya di rumah sakit.

Di tengah perjalanan, Marchel melihat mobil Justin melipir ke tepi jalan, ban mobil itu kempes dan Justin berusaha menggendong Hulya dengan wajah panik luar biasa mencari kendaraan lain.

“Justin, pakai mobilku saja, kau yang bawa.”

“Baik.”

Marchel menggendong Hulya, merebahkan tubuh istrinya itu di bangku tengah dengan kepala yang berpangku di kedua pahanya.

“Maafkan aku Hulya, tolong maafkan aku, cepatlah Justin!” Marchel tak bisa lagi menahan diri, dia begitu panik melihat kondisi istrinya sekarang.

Hulya kesakitan, dia bahkan ingin berteriak. Namun, semakin dia memaksakan suara, semakin sakit tenggorokannya itu. Marchel tidak kuat melihat kesakitan ini, dia memeluk dan mendekap tubuh lemah Hulya dengan air mata berlinang.

Justin juga berderai air mata menyaksikan hal itu, wajahnya seketika tegang dan pikirannya jauh melayang melihat kondisi istri dari bosnya tersebut.

Sesampainya di rumah sakit, Hulya memegang kuat tangan Marchel, dari pancaran matanya, terlihat kalau dia begitu kesakitan dan butuh suaminya.

“Bertahanlah Hulya, aku mohon.”

Saat di pintu ruangan, perawat melarang Marchel masuk tapi tangannya masih digenggam kuat oleh Hulya.

Perawat berusaha melepaskan genggaman itu tapi Hulya justru menangis dan semakin menguatkan genggamannya.

Marchel semakin tak kuasa menahan tangis, perawat itu berhasil mengambil alih tangan Hulya dan pintu ruangan tertutup.

Marchel merutuki dirinya sendiri, sampai hati dia menyiksa Hulya seperti itu, hari ulang tahun yang dia harapkan menjadi hari indah, justru menjadi penderitaan tak terbendung.

“Aku bodoh.” Marchel terduduk di lantai sambil menahan kepalanya.

...***...

Dokter menyatakan kondisi Hulya cukup parah, dia keguguran karena pukulan keras di bagian perut, anak dalam rahim Hulya harus dikeluarkan.

Keesokan harinya Hulya sadarkan diri, dia membuka mata dan orang pertama yang dia lihat adalah Marchel, pria itu tidur sambil melingkarkan tangan kokohnya di perut Hulya.

“Mar ... chel,” panggil Hulya dengan suara serak dan lemah, tenggorokannya masih sakit tapi sudah bisa mengeluarkan suara.

1
Wiwit Widia
Kerasa banger nih mual di atas mobil begini🤭
Wiwit Widia
Nah bakalan kagak ada saingan juga si Hulya, dia nerapin sikap posesif si marchel 🤣
Adira
secara gak langsung, hubungan mereka membaik karena rencana justin juga kan.
Adira
antisipasi sejak dini si hulya💪
Caterine Selyn
Masih ada malu dia, coba kalo gak ada pelayan, bakalan diterkam tuh di meja makan🤣
Caterine Selyn
Emang ya ni org kagak bisa kontrol diri banget🤣
Juwita
Dia kalo lagi mode waras ingat semuanya, coba kalo emosi, lupa diri
Juwita
Elu udh diterima sama hulya lagi, perbaiki sikap lu chel, jgn sampe ini kandungan gugur lagi gara2 elu yaaa
Rissa Squad
Sabar napa baaanggg🤣
Rissa Squad
pintar banget hulya bikin syaratnya💪👍
Alle
emang kadang mual bakalan ilang kalo di bawah kucuran air
Alle
Bakalan diintilin kemana2 si marchel🤣
Alda Fatimah
Jangan emosian lagi lu chel, jgn sampe ini anak kagak lahir gara2 elu yeeee
Alda Fatimah
Emang si marchel kudu diginiin biar insap
ISMI PRADIPTA
sultan mah bebas mau dekor kapan aja
ISMI PRADIPTA
Udh dikasih kesempatan rujuk jangan disia2in lagi marchel
Kakak Echa
Dia ini bikin baper maksimal kalo lagi gak emosi, tpi kalo udh emosi kek setan
Kakak Echa
Jangan sia2in lagi si hulya, kadang lu rada2 ya chel
Helena Hivoshi
Marchel kalo lagi mode baik bikin baper tpi kalo mode emosi pengen gue tendang jauh jauh
Helena Hivoshi
Berat amat tapi keren syaratnya, meminimalisir perselingkuhan🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!