Amora adalah putri dari keluarga kaya raya yang di titipkan pada Mira, namun karena ketamakannya dia pun rela menukar nama anak kandungnya Sofia dan menyerahkan pada keluarga si kaya raya. Segala cara pun dia lakukan agar rahasianya tak terbongkar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14
Sofia kembali ke rumah kontrakannya dengan tangan kosong, dia tak tau harus dimana lagi mencari bantuan untuk pengobatan ayahnya
Namun, baru saja tiba di rumah kontrakannya, sebuah panggilan telepon dari rumah sakit membuatnya segera bergegas ke rumah sakit
" Dokter, apa yang terjadi pada ayahku? gimana kondisi ayahku?" Tanya Sofia terlihat panik
" Nona Sofia maafkan kami, Maaf, ayah anda telah tiada, dia menghembuskan nafas terakhirnya lima menit yang lalu, dan kami memohon maaf untuk itu" ucap dokter tertunduk
Waktu terasa berhenti begitu Sofia mendengar ucapan sang dokter, dia merasa hatinya hancur, tiba tiba saja dia menjatuhkan diri dan duduk bersimpuh di lantai
Tak lama akhirnya Sofia kembali bangkit dan segera masuk ke dalam ruang perawatan sang ayah yang terbilang sangat kecil dan tak nyaman
" Ayah " bisik Sofia tepat di telinga sang ayah, namun sayang tak ada jawaban yang di berikan sang ayah
" Ayah, tolong bangunlah, jangan tinggalkan aku sendiri" ucap Sofia terisak sembari menggenggam jemari pria yang sangat di cintainya itu
" Ayah....!!! Huhuhuhuhu... Ayah jangan tinggalkan aku, maafkan aku ayah, bangunlah ayah, aku janji akan memindahkan ayah ke ruangan terbaik di rumah sakit ini, aku yakin ayah akan kembali sehat, ayah ayo bangun, huhuhuhu..." Ucap Sofia masih terisak namun tetap saja sang ayah masih tak merespon...
*********
Di pemakaman sang ayah, ku lihat kehadiran ibu dan Amora begitu aku beranjak pulang
" Untuk apa kalian kemari?" Tanyaku sedikit emosi
" Jangan besar kepala kamu, kami datang melihatnya untuk terakhir kali" jawab ibu sedikit cuek
" Mengapa ibu datang di saat Ayah sudah tak ada? kemana ibu selama ini?" Ucap Sofia
" Sudahlah Sofia, masih baik aku datang" jawabnya
" Sebaiknya kalian pergi, Ayah juga tak membutuhkan kalian di sini"
" Kita juga akan pergi kok, lagian siapa juga yang mau berlama-lama di tempat seperti ini" ucap Amora segera kembali ke mobilnya dan di susul oleh Bu Mira
*******
Sebulan setelah kepergian ayahnya, Sofia tetap aktif bersekolah dan memilih menghindari amora, dia masih sangat kecewa pada amora dan ibunya
Sementara di ruang osis, amora tak sengaja mendengar percakapan bastian dan juga anak osis lainnya
" Bas, gimana kalo lu yang jadi putra sekolah kita?" Ucap seorang
" Iya bas, kelihatannya lu cocok kalo di sandingkan dengan sofia, yang satu cantik dan satunya lagi tampan"
" Gw sih mau mau aja" jawab Bastian
" Jelas aja lu mau, lu kan suka sama sofia" ucap seorang lagi
" Siapa sih gak suka sama dia, cantik, pinter, santun, baik lagi" jawabnya tersenyum
" Jadi beneran lu mau kan? "
" Iya gw mau " jawabnya serius
" Ya udah, dua hari lagi kita bakal ajak sofia buat foto ulang" ucap mereka
Mendengar hal itu amora makin iri hati pada sofia lantaran dia takut jika bastian sungguh menyukai sofia
" Sialan si sofia ini gak boleh terjadi, pokoknya aku yang harus menjadi putri sekolah bersama bastian, ini tidak akan ku biarkan" gumamnya mengepalkan tangan kemudian kembali ke kelasnya
******
Amora pulang dengan wajah yang sangat kesal dan membanting gelas yang kini ada di pegangannya
Praaang...!!!
" Nona amora ada apa? Nona tidak apa apa kan?" Tanya mbok asih yang segera menghampiri nya
" Diem lo babu " ucapnya mendorong tubuh mbok asing sedikit kuat, mbok asih hanya bisa mengelus dada lantaran sudah biasa di perlakukan seperti itu oleh amora dan bu mira
" Kenapa lagi sih kamu ?" Tanya bu mira
" Itu loh bu sofia"
" Udah berapa kali mama bilang jangan panggil ibu lagi, ngerti gak sih kamu" ucap bu mira
" Iya mah"
" Jadi kenapa dengan si Sofia itu?"
" Sofia terpilih jadi putri sekolah aku mah, dan putra tuh cowok yang aku suka mah, aku gak bisa terima kalo gini" ucap amora
" Emangnya cowok itu tampan amora?"
" Mah, dia tuh ganteng banget mah, dan asal mamah tau dia tuh anaknya pemilik rumah sakit terbesar di kota ini mah, bayangin kalo aku nikah sama dia nantinya mah"
" Kamu serius? Berarti dia anak orang kaya dong "
" Iya lah mah, makanya aku gak mau kalo sampai si sofia itu merebut nya dariku"
" Gak bisa di biarkan kalo kayak gini, kamu harus cari cara agar si sofia itu bisa tergantikan oleh kamu amora"
" Iya mah, aku juga sedang merencanakan sesuatu "
" Ya udah kamu urus saja si sofia itu" ucap bu mira berlalu
********
Setibanya di sekolah, amora segera menghampiri sofia di dalam kelasnya
" Sofia..!!! " Panggil amora
" Ada apa?" Jawabnya sedikit cuek
" Sepulang sekolah kamu harus ikut denganku"
" Kemana?"
" Ada yang ingin bertemu denganmu "
" Siapa?"
" Katanya teman ayah kamu yang udah mati itu, dia bilang ingin ngomong sesuatu sama kamu "
" Baiklah " jawabnya sebelum amora keluar dari kelasnya
Beberapa jam pun berlalu, kini waktunya mereka pulang sekolah, sofia menunggu amora di depan gerbang namun amora belum muncul padahal sofia sudah menunggu cukup lama
" Sofia, nih ada titipan dari amora " ucap seorang siswa memberikan selembar kertas pada sofia
( Maaf teman ayah kamu ada urusan, dan meminta kamu datang malam nanti jam 6 di resto rock n roll) Isi pesan yang tertulis di kertas itu
Sofia pun kembali pulang dan berniat malam nanti akan menemui teman ayahnya
Malam pun tiba, sofia segera berangkat ke alamat tersebut, dia sangat gugup dan penasaran tentang apa yang akan di sampaikan oleh teman ayahnya
" Apa benar tujuan nona di resto itu?" Tanya pak supir pada sofia
" Iya pak, teman saya mengatakan di sana tempatnya" jawabnya
" Tapi yang saya tau resto itu sudah lama tutup nona" ucapnya lagi
" Masa sih pak? Tapi bener kok alamat dan nama restonya tertulis di sini "
" Mungkin saja saya yang salah nona " ucap supir lagi sembari tersenyum
Tak berapa lama mereka pun tiba, sofia bergegas melangkah ke arah resto, namun sayang di sana tak ada siapapun namun resto itu terlihat terang
" Sofia " panggil amora
Sofia segera menghampiri nya dan mengikuti langkah amora untuk masuk ke dalam
" Dimana teman ayah yang kamu katakan itu amora?" Tanya sofia
" Teman ayah? Gak ada teman ayah di sini, hanya ada kita yang di sini " jawab amora tertawa
" Apa maksud kamu?" Tanya sofia terkejut
" Hahahhaha.. dasar bodoh...!!! Kamu begitu mempercayai perkataanku " ucap amora
" Dasar gila kamu amora" ucap sofia beranjak pergi
" Aauwwww " rintih sofia begitu amira menarik rambutnya dengan sangat kuat
Plaaaak...!!!
" Ini akibatnya karena kamu ingin bersaing denganku, aku sangat membencimu sofia, kenapa kamu tidak ikut mati saja bersama pria miskin itu?" Ucap amora menampar pipi sofia berulang kali hingga sofia tak sadarkan diri
******
Tak lama sofia akhirnya tersadar dan membuka matanya, namun sayang kini dia sedang terbaring dengan kaki dan tangan yang terikat tali
" Kamu sudah sadar Sofia" ucap amora
" Amora lepaskan aku, apa salahku padamu?" Ucap sofia
" Salahmu karena kamu memilik segalanya, dan aku ingin kamu mati agar tak ada yang bisa menggantikan ku. karena aku tak ingin jika kamu menjadi putri sekolah dan dekat dengan Bastian" jawabnya
" Amora, tolong lepaskan aku, kenapa kamu sangat jahat padaku? Aku ini adik kamu amora" ucap sofia
" Hahahaha... Bayu silakan nikmati gadis ini" ucap amora pada seorang pria muda yang sedang menatap sofia sedari tadi kemudian amora pun pergi meninggalkan sofia bersama pria itu
ayo thor lanjut critanya bikin gedeg buat penasaran semoga fikiran orang kaya itu berubah heeee