Jing an, seorang penulis yang gagal, secara ajaib terlahir kembali sebagai Luo Chen, Tuan Muda lugu di dalam novel xianxia klise yang ia benci. Berbekal 'Main Villain System' yang bejat dan pengetahuan akan alur cerita, misinya sederhana... hancurkan protagonis asli. Ia akan merebut semua haremnya yang semok, mencuri setiap takdir keberuntungannya, dan mengubah kisah heroik sang pahlawan menjadi sebuah lelucon tragis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ex, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 benih sang pahlawan dan perkembangan sang iblis
Gelap. Dingin. Itulah yang dirasakan Lin Feng. Kesadarannya melayang di ruang hampa tak berujung, seperti sehelai daun kering di lautan hitam. Apakah dia mati? Apakah penghinaan dan pukulan itu akhirnya membunuhnya?
"Ugh... di mana ini? Sialan, meridian bocah ini benar-benar hancur total. Ini lebih buruk dari selokan."
Sebuah suara! Suara itu tua, serak, dan penuh dengan keluhan, bergema di kegelapan mental yang menyelimuti Lin Feng.
"Siapa di sana?!" teriaknya, atau setidaknya dia mencoba berteriak. Yang keluar hanyalah gema pikirannya sendiri. "Tunjukkan dirimu! Apa kau hantu?!"
"Hantu? Hahaha!" Suara itu tertawa, tawa yang kering dan arogan. "Bocah, jika aku masih hidup, seluruh Azure Sky Continent ini akan bersujud di kakiku! Kau boleh memanggilku... Yao Lao. Atau, jika kau ingin lebih sopan, Alchemist Saint!"
Tiba-tiba, kegelapan di sekitar Lin Feng bergeser. Kabut kelabu mulai berputar di depannya, menggumpal, dan perlahan-lahan membentuk sosok seorang pria tua. Sosok itu transparan, mengenakan jubah alkemis kuno, dan memiliki janggut putih panjang yang membuatnya tampak bijaksana. Tapi matanya... matanya tajam dan memancarkan keangkuhan yang seolah telah melihat ribuan tahun.
Lin Feng tertegun. "Alchemist Saint? Maksudmu... Yao Chen, sang Alchemist Saint legendaris yang menghilang seribu tahun lalu?"
"Syukurlah, kau tidak bodoh-bodoh amat," dengus sosok hantu itu, melayang mengitari kesadaran Lin Feng. "Lebih tepatnya, aku adalah sisa-sisa jiwa Yao Chen. Aku telah tidur di dalam cincin sampah ini, menunggu untuk dibangunkan oleh seseorang yang memiliki Spiritual Root yang kompatibel. Dan yang kudapat... malah bocah sepertimu. Meridian hancur, tubuh lemah, mental payah. Benar-benar sial."
Lin Feng mengepalkan tangannya.
"Kau... kau ada di dalam cincin ibuku?"
"Cincin ibumu?" Yao Lao mengangkat alisnya. "Ah, jadi cincin ini sebuah peninggalan. Yah, darahmu dan keputusasaanmu yang ekstrem akhirnya berhasil membangunkanku dari tidur panjangku."
Darah... keputusasaan... Tiba-tiba, sebuah harapan yang liar dan nyaris mustahil meledak di dalam dada Lin Feng, begitu kuat hingga membuatnya gemetar. Ini adalah sebuah... sebuah kesempatan! Persis seperti yang diceritakan dalam legenda-legenda kuno!
Dia langsung berlutut di ruang hampa itu, membungkukkan badannya dalam-dalam di hadapan arwah itu.
"Yao Lao! Tuan! Senior!" Dia tidak peduli lagi dengan harga diri. "Anda adalah Alchemist Saint! Anda pasti bisa... Anda pasti bisa memperbaiki meridianku, kan? Tolong! Tolong aku!"
Suaranya bergetar hebat, nyaris pecah.
"Tolong aku menghancurkan mereka yang telah menghinaku! Tolong aku agar menjadi kuat!"
Yao Lao berhenti melayang. Dia menatap pemuda yang bersujud di hadapannya, tatapan kunonya seolah menembus jiwanya.
"Hmm. Memperbaiki meridianmu?" Dia mengelus janggutnya. "Meridianmu bukan hanya rusak biasa, Bocah. Seseorang telah meracunimu dengan 'Nine Yin Frost Poison' saat kau masih kecil. Racun sialan itu bersemayam di tulangmu, perlahan-lahan membekukan dan meretakkan meridianmu seiring bertambahnya usiamu. Itu sebabnya kau berubah dari jenius menjadi sampah."
Mata Lin Feng terbelalak ngeri.
"Diracuni?! Oleh siapa?!"
"Entahlah. Musuh keluargamu, mungkin?" kata Yao Lao acuh tak acuh. "Itu tidak penting. Yang penting adalah, racun ini mustahil disembuhkan oleh alkemis sampah di kota terpencil ini. Tapi bagiku..."
Dia tersenyum sinis. "Bagiku, ini hanya sedikit merepotkan."
Jantung Lin Feng serasa mau meledak. "Kalau begitu... Anda bersedia membantuku?"
"Membantumu?" Yao Lao tertawa lagi. "Tentu saja. Tapi tidak ada yang gratis di dunia ini. Aku akan membantumu memperbaiki tubuhmu. Aku akan mengajarimu teknik alkemi tertinggiku. Aku akan mengajarimu teknik kultivasi surgawi yang jauh lebih hebat dari apa yang diajarkan sampah Klan Lin-mu. Aku akan menjadikanmu eksistensi terkuat di benua ini."
Dia mencondongkan tubuhnya ke arah Lin Feng, matanya bersinar dengan cahaya yang menakutkan.
"Sebagai gantinya," bisiknya. "Kau harus menjadi muridku. Kau harus menuruti semua perintahku. Dan suatu hari nanti, kau harus membantuku menemukan bahan-bahan untuk membuat tubuh baru untukku. Kau harus membantuku... untuk bangkit kembali."
Tanpa ragu sedetik pun, Lin Feng bersujud tiga kali, kepalanya menghantam 'lantai' tak kasat mata itu.
"Lin Feng bersumpah! Selama Guru mau membantuku membalas dendam dan menjadi kuat, hidup Lin Feng adalah milik Guru!"
"Bagus. Bagus sekali." Yao Lao tersenyum puas. "Sekarang, bangun. Kita punya banyak pekerjaan. Dunia ini terasa aneh..."
Arwah itu bergumam pelan pada dirinya sendiri, "Jaring takdir di sekitar bocah ini seharusnya cerah dan penuh keberuntungan, tapi sekarang kusut dan terkoyak. Seolah-olah seekor Iblis Kuno sedang melahap takdirnya. Ini menarik... Sangat menarik. Mari kita lihat, apakah muridku ini bisa merebut kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya."
"Bangun, Bocah!" suara Yao Lao kembali keras, mengguncang kesadaran Lin Feng. "Waktumu untuk menangis sudah habis! Mulai hari ini, pelatihan nerakamu dimulai!"
Seketika itu juga, kesadaran Lin Feng ditarik kembali ke dunia nyata. Dia terbangun di halaman yang kotor, tubuhnya masih sakit karena pukulan, tapi hatinya... hatinya kini terbakar oleh api ganas yang penuh harapan dan kebencian.
****************
Waktu di ruang isolasi adalah konsep yang tidak berguna. Tidak ada siang, tidak ada malam. Yang ada hanyalah siklus tanpa akhir... menyerap energi, merobek tubuh, dan berlatih pedang.
[Hari ke-7 Pelatihan Tertutup.]
[Laporan Kemajuan: Kultivasi Host telah menembus ke Qi Refinement Realm - Level 7.]
Aku membuka mata, menghembuskan napas yang keruh dan berbau darah. Demonic Qi di dalam Dantianku kini jauh lebih padat. Kecepatan peningkatan ini memang gila. Aku telah melompoti satu level penuh hanya dalam seminggu. Tapi aku tidak merasa puas.
'Level 7. Heh,' pikirku sambil merasakan kekuatan baru yang berdenyut di bawah kulitku. 'Terlalu lambat.'
Asura's Blood Devil Scripture memang cepat, tapi aku merasakan kekurangannya. Teknik ini rakus. Teknik ini butuh sesuatu. Ia butuh darah, ia butuh esensi kehidupan. Berada di ruangan steril ini sangat membatasinya. Sial, aku butuh sesuatu untuk dibunuh.
Selain itu, Ancient Fiendgod's Metamorphosis mulai mencapai batasnya. Rasa sakitnya masih terasa nikmat, tapi peningkatannya mulai melambat. Tubuhku butuh stimulan eksternal yang lebih kuat daripada hanya Spirit Vein di bawah lantai.
"Sistem," perintahku dalam benakku, menghentikan latihanku. "Kau tidak bisa mengharapkanku bekerja dengan perut kosong. Buka Toko. Kategori: Pil Penguatan Tubuh dan Eliksir Darah."
[Membuka Toko Sistem... Memfilter...]
[Ditemukan item yang kompatibel dengan teknik Host:]
[Lava Beast Blood Pills] (10 Botol): Dibuat dari darah murni Lava Python level Foundation Establishment. Sangat panas dan brutal. Sempurna untuk menempa tubuh. (Harga: 120.000 VP)
[Asura's Heart Tempering Elixir]: Cairan yang dibuat dari jantung Iblis Asura level rendah. Dapat meningkatkan
afinitas Host dengan Demonic Qi dan niat membunuh. (Harga: 150.000 VP)
[Basic Spirit Stones (High Grade) x 1000]: Untuk suplemen kultivasi murni. (Harga: 10.000 VP)
Aku tidak ragu-ragu. "Beli nomor satu dan dua."
[270.000 VP telah dipotong. Total VP Saat Ini: 90.035]
Dua botol giok... satu merah menyala dan satu hitam pekat... muncul begitu saja dari udara tipis dan mendarat dengan rapi di depanku. Aku mengambil pil darah itu, membuka sumbatnya, dan langsung menelan tiga pil sekaligus, mengabaikan dosis yang dianjurkan (yang mungkin 'satu pil per minggu').
BOOM!
Rasanya seperti menelan matahari cair. Energi yang brutal dan panas meledak di perutku, menyebar ke seluruh anggota tubuhku. Rasanya sepuluh kali lebih menyakitkan daripada latihan sebelumnya.
"ARRRGGH!"
Aku tidak bisa menahan erangan tertahan kali ini. Aku bisa merasakan kulitku memerah dan pembuluh darahku menonjol seolah-olah akan meledak. Ini dia! Ini yang kubutuhkan!
Aku segera mengaktifkan Ancient Fiendgod's Metamorphosis, menggunakan energi brutal dari pil itu sebagai tungku untuk menempa ulang tubuhku. Retakan dan penyatuan kembali tulang-tulangku kini jauh lebih cepat dan lebih keras.
Terakhir, pedang. Pedang latihan besi di sudut ruangan sudah retak dan penyok karena tidak mampu menahan Demonic Qi-ku.
"Sistem. Tampilkan Senjata. Pedang. Kelas Iblis. Tampilan keren dan mematikan. Harga di bawah sisa poinku."
[Mencari...]
[Menampilkan item yang cocok:]
[Netherworld Slaughter Blade]: Pedang yang ditempa dari Nether Iron dan direndam dalam darah ribuan jiwa. Memiliki afinitas alami untuk Demonic Qi dan niat membunuh. Sempurna untuk Netherworld Slaughter Sword Art. (Kualitas: Senjata Spiritual Tingkat Rendah).
(Harga: 80.000 VP)
"Beli."
[80.000 VP telah dipotong. Total VP Saat Ini: 10.035]
Sebuah pedang baru muncul di pangkuanku. Pedang itu sempurna. Sama sekali tidak seperti pedang pahlawan yang berkilauan, pedang ini ramping, lurus, dan berwarna hitam pekat yang seolah menyerap cahaya. Tidak ada pelindung tangan yang mewah, hanya gagang sederhana yang dibalut kulit binatang iblis yang terasa pas di genggamanku. Bilahnya memancarkan aura dingin yang samar.
Aku mengambilnya. Rasanya seperti perpanjangan dari lenganku.
Aku menelan Asura's Heart Tempering Elixir, merasakan gelombang niat membunuh yang dingin dan jernih membanjiri pikiranku, menajamkan fokusku.
Aku berdiri, merasakan kekuatan baru di tubuhku, energi brutal di Dantianku, dan pedang mematikan di tanganku.
'Dua puluh tiga hari lagi,' pikirku sambil menyeringai. 'Latihan yang sebenarnya... baru saja dimulai.'