NovelToon NovelToon
Aku Hanya Putri Palsu

Aku Hanya Putri Palsu

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Transmigrasi ke Dalam Novel / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu / Balas dendam pengganti
Popularitas:174.2k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Sivania Amelia merupakan putri dari keluarga konglomerat. Tanpa kasih sayang orang tua dan perhatian dari semua orang membuatnya menjadi sosok arogan.

Hingga suatu hari dirinya menemukan sebuah buku novel di lorong sekolahnya. Buku dimana dirinya menjadi tokoh antagonis. Seorang putri palsu yang berusaha keras untuk membunuh putri asli. Tapi berakhir dengan kematian tragis.

Anehnya, semua nama tokoh di buku itu merupakan anggota keluarganya. Satu persatu kejadian dalam buku benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata. Sebuah buku dengan akhir cerita kematiannya yang penuh derita.

Tapi satu hal berbeda, hati Sivania telah membeku, meninggalkan keluarganya untuk diberikan pada putri asli.

Ini bukan miliknya, maka dirinya akan membuang segalanya. Tapi kenyataan lain terbongkar membuat keluarganya memohon agar Amelia kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Curiga

Sekitar satu jam yang lalu. Beberapa pesan masuk ke handphonenya dari Tristan. Sejak menjadi sepasang kekasih, pria ini terlalu protektif dengan urusannya. Karena itu...

"Dasar, sok suci." Keluh Tiara, membuka pintu mobilnya. Gadis yang baru mendapatkan SIM-nya itu tersenyum. Mengendarai mobilnya pelan.

Lebih tepatnya berhenti di pinggir jalan sejenak. Tujuannya? Menunggu mobil milik Roni untuk keluar dari gerbang.

Kala mobil milik ba*ngkai ayam kembali melaju. Maka biawak akan mengikuti. Tujuannya adalah jalan yang sepi. Tidak ingin bersusah payah mencari hotel. Ada alasan tersendiri, Roni baru saja putus dengan Siska. Bagaimana jika ada yang tidak sengaja melihat mereka check-in? Pasalnya sampai saat ini Tiara masih menggunakan seragam.

"Wanita itu harus dapat membuat pria merasakan kenikmatan. Barulah tidak akan ditinggalkan. Dasar! Konsep dasar seperti ini saja kak Siska tidak tahu." Gumamnya tertawa kecil. Malas rasanya untuk pergi ke sekolah hari ini.

Lagipula ada kartu ATM yang diberikan Gina, dirinya dapat berbelanja sebanyak mungkin. Hingga Tiara menghentikan mobilnya di tepi jalan dekat area perkebunan. Sama seperti sebelumnya, gadis yang turun dengan ragu.

"Sayang..." Panggil Roni mendekat setelah memarkirkan mobilnya.

"A...aku..." Tiara menunjukkannya lagi, air mata keraguan, penuh ketidak berdayaan menatap ke arah sang pujaan hati.

"Kamu ragu dengan hubungan kita? Tidak perlu ragu. Pertunanganku dan Siska sudah putus. Tinggal menunggu waktu untuk kita dapat bersama." Ucapnya pelan pada Tiara, memeluknya erat. Tidak ingin kelinci putih kecil ini ketakutan."Apa kamu mau ke sekolah?"

"Aku ingin berjalan-jalan di sekitar tempat ini. Pemandangannya bagus, aku juga ingin mengukir nama kita di pohon." Lagi-lagi kalimat penuh keceriaan dan senyuman begitu romantis. Tidak seperti Siska yang selalu to the point, wanita kaku membosankan. Komodo ini, salah! Maksudnya ba*ngkai ayam ini begitu lembut dan bagaikan selalu ada di bawahnya. Tidak akan mendominasi seperti Siska.

Melangkah memasuki area hutan jati yang sepi. Pemandangan apa yang terlihat? Tentu saja pohon. Apa lagi, tapi kala masuk lebih dalam air dari saluran irigasi kecil terlihat. Seperti saluran irigasi persawahan.

"Aku ukir nama kita disini ya? Agar cinta kita abadi?" Tanya Tiara menghentikan langkahnya dekat pohon yang lumayan besar, mengeluarkan pisau cutter menulis namanya dan Rony. Dengan tanda hati yang melingkari nama mereka.

Sungguh sebuah cinta yang polos. Benar-benar membuat Roni gemas setengah mati. Gadis lugu, dengan usia yang lebih muda ini benar-benar mencintainya.

Ajian jaran goyang memang ampuh menghipnotis biawak. Tubuh Tiara dipeluk dari belakang. Lehernya dijelajahi.

"Kak Roni jangan..." Pintanya tapi memberikan akses.

Dan benar saja, tanda kemerahan pertama tercipta.

"Maaf...aku terlalu mencintaimu." Bisik Roni, mencium bibir Tiara dari belakang. Dengan posisi masih memeluknya.

Apa yang ada di pikiran Tiara? Yang lebih berpengalaman memang lebih menyenangkan. Tidak perlu dibimbing atau diberikan kode.

Kancing seragam terbuka, tapi pakaian tidak terlepas sempurna. Tubuh bagian depannya dipermainkan Roni dalam ciuman.

Suara resleting terdengar, disertai dengan celana panjang yang terjatuh di tanah. Rok sekolah yang disingkap, serta kain segitiga yang diturunkan.

Mungkin apa yang terjadi tidak perlu diceritakan. Tapi mantan Casanova ini benar-benar tau berbagai variasi mempermainkan tubuh wanita. Terlebih di alam terbuka seperti ini. Terasa lebih menantang, dengan gadis polos penurut bagaikan meminta untuk dijamah.

Apa yang ada di pikiran Tiara? Tidak ada hanya, berucap pelan.

"Kak Roni, aku takut hamil..."

"Tenang sayang, aku akan menghamilimu, tapi tidak sekarang."

Sedangkan Tiara, mungkin tersenyum dalam hatinya. Siapa yang peduli, dirinya sudah meminum obat kontrasepsi. Tidak menjadi wanita bodoh sama sekali.

Satu? Tidak! Berbagai posisi mereka lakukan. Hingga ciuman terakhir menggambarkan kepuasan. Selama itu juga handphone milik Tiara entah berapa kali berbunyi. Dengan nama pemanggil Tristan.

***

Di tempat lain, motor miliknya melaju dengan kecepatan tinggi. Rasa gelisah benar-benar tergambar. Terlebih tadi malam Tiara sempat membicarakan tentang Amelia yang mengancamnya.

Menyusuri jalanan dari sekolah menuju rumah Tiara. Mobil milik kekasihnya sama sekali tidak terlihat. Rasa yang benar-benar cemas, mengingat hal-hal yang dilakukan Amelia sebelumnya.

Pernah ada siswi yang mendekati Tristan. Tapi selalu berakhir dengan pembullyan kejam dari Amelia. Walaupun tidak menyakiti fisik mereka secara langsung. Tapi tetap saja Amelia, bagaikan boneka Anabelle yang begitu kejam.

Di jalan utama, sama sekali tidak terlihat mobil milik Tiara. Mencoba menghubunginya juga percuma, sama sekali tidak diangkat.

Karena itu pada akhirnya Tristan mencoba menuju jalan lain. Jalanan yang lebih sepi, melewati area hutan jati.

Ada banyak hal yang mengganjal di pikirannya. Amelia...mengapa dirinya selalu menyalahkan Amelia? Tapi memang pada nyatanya Amelia jahat.

Satu lagi, sekitar dua minggu lalu, ayahnya menamparnya. Mengatakan dirinya melakukan pembullyan pada kekasih orang berkuasa. Hingga sang ayah terkena imbasnya.

Tapi siapa? Terlalu banyak siswa yang dibully olehnya. Hingga saat ini, segalanya masih tanda tanya dalam diri Tristan. Siapa orang berkuasa yang membuat ayahnya babak belur.

Itu sama sekali tidak penting kini. Terlalu banyak masalah. Pertama-tama dirinya harus mencari keberadaan Tiara terlebih dahulu.

Dan benar saja pada akhirnya mobil super car berwarna kuning pisang itu terlihat. Mungkin karena pemiliknya yang menyukai pisang.

Perlahan Tristan memarkirkan motornya. Matanya menelisik, terdapat mobil lain di tempat ini. Sejenis mobil mewah, tapi dengan warna hijau tua. Mungkin hanya satu hal yang menarik perhatiannya. Pemilik mobil adalah wibu? Terdapat lambang klan Uzumaki sebagai stiker.

Cukup aneh...apa yang dilakukan Tiara hingga berhenti di tempat ini? Siapa pemilik mobil ini? Rasa cemas semakin menghinggapinya. Tidak ingin Amelia atau mungkin orang suruhannya berbuat buruk pada Tiara.

Menelan ludah, jujur saja dirinya takut melewati tempat ini. Misalnya ada hewan buas atau boneka Chucky yang lewat. Entahlah, tapi Tristan memberanikan diri. Berjalan penuh keyakinan, hingga pada akhirnya langkahnya terhenti.

"Ah..." Suara pekikan terdengar. Suara wanita, apa itu setan penghuni hutan yang terdengar. Perlahan diiringi suara tangis.

Ini masih termasuk pagi, tapi ada setan? Sudahlah terobos saja. Dengan cepat Tristan berjalan, bahkan dapat dikatakan berlari. Pada akhirnya sosok itu terlihat.

Tiara berada seorang diri di sana, terlihat lusuh dan kelelahan.

"Tristan?" Tiara menoleh padanya.

"Ka...kamu tidak apa-apa?" Tanya Tristan mendekat.

Tiara hanya menunduk, benar-benar improvisasi yang sempurna."Aku tidak apa-apa, hanya saja Amelia mengatakan...ibu akan menyukai bunga liar di tempat ini sebagai hadiah. Aku ingin merebut perhatian ibu jadi..."

"Sudahlah...lain kali kamu harus berhati-hati pada Amelia." Tristan terdiam sejenak, matanya menelisik. Terdapat tanda aneh... seperti.

"Aku digigit serangga." Ucap Tiara mengalihkan perhatian menangis semakin kencang, bagaikan dapat menebak Tristan akan mempertanyakan tanda kemerahan pada lehernya. Tidak menggunakan sepatunya. Sepatunya masih ada di tepi parit.

Ah! Sungguh sial, sekaligus beruntung.

Tiara kehilangan kain segitiganya yang hanyut di parit. Sedangkan Rony saat ini tengah mengejar kain kecil tersebut.

Tristan? Pemuda itu memandang lebih aneh lagi."Serius itu digigit serangga?"

1
Etty Rohaeti
semangat Thor
sehat sehat terus Thor
🌸Ar_Vi🌸
semangat kakak 💪
kriwil
hidup.nya di bik8n goblok hanya karno vlot vlot 🤣
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
semangat thor ....💪💪💪💪💪💪💪
Ufi Yani
sehat2 ka ko.... smgt.... smg real life lncar nvelpun lncar....
Ummah Intan
semangat thor semoga semua urusannya dilancarkan
Irsyad layla
lama Nggak update tapi yg di upload cuma 1 ya thor😄
Retno Palupi
akhirnya...
Heni Mulyani
lanjut 💪
Ayu Rahayu
semangat thor🙏🙏
Rahma Intan
lanjutkan lagi Thor semakin seru 💪😘😘😘😘😘😘😘
Miaaaoowww😸
wewwww....
ada juga yg lagi usaha cari aman🤣🤣🤣
Nur Wahyuni
pasti tiara mau merubah isi novel dan lebih memilih savier karena tau klo savier orang kaya
Eka suci
woke Thor 👍👍 sehat sehat ya
Nada She Embun
makasih sudah up Thor.... 💪
Indar
nyari aman nih ci Tiara setelah membaca novel vol 2 tp maaf yah savier cuma mencintai Amelia 😏 dan makasih updatenya dan ditunggu kelanjutannya kak Thor 🤗🤗
yumin kwan
penasaran, apa yg dibaca Tiara sampe berubah incar savier
Ani Da
semangat kk kopahu semoga sehat selalu
Ani Da: kk kohapu🙏🙏
total 1 replies
Sulati Cus
klu anabelle nyemplung sumur anak mak kunti ikutan nggak? 😅
Nureliya Yajid
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!