Seorang pemuda yang di tolak cintanya dengan kejam oleh seorang gadis cantik. Tiba tiba di datangi seorang gadis cantik dan merubah jalan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wang Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Percayalah.
Aku akan membuktikannya.
Bagian 14.
"Aku tak percaya kamu terlalu bodohnya masuk perangkap mereka"
Mei Cin berkata kesal sambil mengencangkan sabuk ikatannya dengan marah hingga membuat Wang Lee sedikit sesak.
"Terlalu kencang, aku tidak bisa bernafas" Protes Wang Lee.
Mei Cin meliriknya dengan bibir terkatup, ia sangat kesal sekarang.
"Percayalah, aku akan mengalahkannya!" Ujar Wang Lee penuh keyakinan.
Mei Cin membalas hanya dengan menatap marah dan berkata.
"Hmph..Sudahlah, aku tidak akan mengurusmu kalau kamu patah tulang" Gerutunya kesal.
Wang Lee mengabaikan, lalu memberikan kerlingan penuh arti dan tersenyum sangat memikat. Mei Cin melengas dan terpukau. Dari tempat jauh, Am Buang melihat semua itu.
Wang Lee kembali kedalam arena, Wasit dan para Master aula menjadi tidak yakin lagi sekarang, ini akan menjadi pembantaian.
Beberapa master aula menjadi waspada dan menempatkan tambahan wasit untuk menghindari terjadinya cedera fatal. Mereka mengkhawatirkan Wang Lee.
Wang Lee dan Rong Joung saling berhadapan, Riung Joung masih bersih berdiri dengan sikap mengejek.
Sang Wasit yang memimpin pertandingan mengangkat tangannya dan berkata.
"Mulai...!"
Rong Joung memasang kuda kudanya, Namun Wang Lee cuman berdiri santai tersenyum menatap kearah Rong Joung.
Melihat Wang Lee yang berdiri santai tersenyum kearahnya, Rong Joung bertanya.
"Kau sudah siap?" Dia bertanya untuk di perdengarkan kepada wasit.
Hmn...Wang Lee mengangguk.
Tanpa menunggu lagi Rong Joung berlari sambil melompat, ia mengarahkan tendangan lurus ketika tubuhnya meluncur di udara. Langsung mengarah kepada Wang Lee.
Wang Lee memandanginya dengan santai, ia melihat gerakan Rong Joong agak lambat. Tidak seperti ia melihat petarung petarung sebelumnya.
Lalu ia menggeser tubuhnya kesamping dan tendang Rong Joung lewat begitu saja.
"Hanya seperti ini?!" Serunya.
Kalau begitu aku akan sedikit bermain main dengannya.
Namun lain lagi dengannya, Mei Cin yang ada di kursi para peserta tak bisa melihatnya, hanya tertunduk dengan kedua telapak tangan menutup mukanya.
Ketika ia membuka telapak tangannya, ia melihat tendangan Rong Joung lewat begitu saja seperti Wang Lee ketika menghindari pukulan Ling Guang.
"Apakah pemuda ini benar benar bisa bertarung? Ia sedikit mulai curiga?"
Rong Joung terkejut, ia tak menyangka pemuda sampah ini bisa menghindari tendangannya " Apakah itu hanya kebetulan saja?"
"Hmmp..." Penasaran sambil mengeram marah, Rong Joung langsung melancarkan pukulan dan tendangan bertubi tubi ke kepala dan tubuh Wang Lee.
Namun, lagi lagi dengan santai Wang Lee dapat mengelaknya dengan mudah dan tangannya masih di belakang punggungnya, gayanya seperti pemain film kungfu.
Nafas Rong Joung sedikit memburu ketika ia memasang kuda kudanya lagi.
"Apa kau bisanya hanya menghindar saja, sampah pengecut?" Rong Joung berkata dengan nada marah.
Ia terlihat sangat kesal tendangan dan pukulannya dapat di hindari dengan mudah. Ia merasa ada yang dengan pemuda sampah ini.
Wang Lee hanya menatap dengan senyum santai kearah Rong Joung. Mei Cin yang melihatnya tidak percaya, mulutnya terbuka lebar, matanya melotot.
Rong Joung akan bergerak menyerang lagi, tapi bel segera berbunyi..."Ting...!" Pertandingan di hentikan beberapa detik.
Wang Lee berjalan ke sudut pojok arena.
Di barisan penonton Moon Li yang melihatnya , wajahnya berubah tidak puas dan berkata.
"Katakan kepada Rong Joung untuk tidak bermain main lagi?" Moon Li menyuruh Ling Guang dengan kesal.
Ling Guang yang di suruh tidak mengerti apa yang terjadi, Namun ia menurut saja.
"Habisi saja, cepat Rong Joung!" Teriak Ling Guang di atas bangku barisan penonton.
Shong Yun yang duduk di barisan para peserta dekat dengan Am Buang juga menonton duel itu.
"Sebenarnya dari klub mana pemuda itu?" Shong Yun bertanya sambil berbisik kepada Am Buang.
"Aku tidak tau, yang aku tau pemuda itu tidak pernah terlibat dengan hal hal seperti ini" Jawab Am Buang pelan.
"Sepertinya sabuk putih" Sela temannya yang tidak jauh di samping mereka.
"Sabuk putih?" Shong Yun bergumam heran.
"Dia tidak pernah ikut klub seni beladiri manapun, jadi dia tidak pernah ikut kenaikan sabuk" Kata Am Buang.
Wasit pertandingan akan memberikan aba aba lagi, Namun tiba tiba Rong Joung mendekati sang Wasit. Ia sedikit berbisik, entah apa yang dikatakannya.
Sang Wasit memanggil Wang Lee dan menjelaskan.
"Jika kamu hanya menghindar saja, maka kamu tidak akan mendapatkan poin apa apa, cobalah bertarung dan menunjukkan Akil mu" Sang Wasit berkata dan memperingatkan.
Wang Lee kembali ketengah tengah arena dan bergumam dalam hatinya.
"Baiklah, aku tidak akan main main lagi!"
Sang Wasit memberi aba aba. Ronde kedua di mulai.
Namun kali ini Rong Joung hanya memasang kuda kuda dan tidak melakukan serangan seperti sebelumnya. Kelihatannya ia menunggu Wang Lee melakukan serangan.
Melihat ini, Wang Lee mengerti dan langsung maju dengan cepat nendang dan memukul.
Rong Joung menangkisnya dengan tangan dan kakinya, Namun ia sangat terkejut. Ketika menyadari tendangan dan pukulan Wang Lee sangat kuat, ia merasa sakit di tangan dan kakinya.
Sekali lagi Wang Lee menendang dan memukul secara bersamaan, Rong Joung menangkis lagi dengan tangan dan kakinya.
Kali ini dia meringis kesakitan, lengan dan kakinya bagaikan menahan beban yang sangat berat.
Rong Joung yang merasa menanti serangan dari Wang Lee juga buruk baginya, ia memutus menyerang. Segera saja ia menerkam ke arah Wang Lee dengan pukulannya.
Wang Lee sedikit menggeser tubuhnya dan menangkap dengan jurus cakar elang menarik anak ayam. Tubuh Rong Joung langsung tersungkur keatas lantai arena. Akibat tangannya di tarik terlalu kencang oleh Wang Lee.
Para penonton bersorak menertawakan Rong Joung yang mukanya tampak merah padam, ia merasa sangat malu sekarang.
Dengan cepat ia bangun dan memasang kuda kuda dan menyerang Wang Lee dengan pukulan bertubi tubi.
Kemarahan terlihat jelas di matanya, dan lagi lagi pukulannya tidak mengenai apa apa dan hanya meninggalkan desiran angin.
Wang Lee terus menghindar, Namun pada satu kesempatan ia melihat peluang dan langsung mengayunkan tendangan dengan kaki kaki kanannya.
Rong Joung terpaksa menangkis, Namun alangkah terkejutnya ia ketika kaki Wang Lee di tarik kembali dan tiba tiba kaki kiri Wang Lee langsung melayang kearah kepalanya. Persis yang di lakukan oleh Mei Cin sebelumnya.
Bugghhh....!!!
Tubuh Rong Joung terhuyung hiyung beberapa langkah kebelakang lalu jatuh terduduk di lantai arena.
Nafasnya tersengal sengal, ia mencoba bangkit berdiri. Namun sebelum tubuhnya terangkat ia terjatuh lagi, kepalanya pening dan berat.
Sang Wasit segera mendekat dan menghitung dan akhirnya sang Wasit mengumumkan bahwa pemenangnya Wang Lee. Pertandingan berakhir.
Mei Cin tercengang, bagaimana mungkin? Dan jurus tendangan tadi kan jurus yang di pergunakan nya barusan?
Andai saja tidak banyak penonton dan tidak ada Am Buang di sana, mungkin Mei Cin akan menghambur mendekati Wang Lee dan merayakan kemenangannya.
Seluruh penonton beragam reaksi dan ekpresi. Mereka yang memprediksi Rong Joung akan menghajar Wang Lee habis habisan seperti yang di lakukan oleh Kakaknya Shong Yun.
Namun sebagian lagi merasa senang mendapatkan tontonan yang seru dan mendebarkan, walaupun hanya beberapa menit saja.
Bagian 15. Bersambung.
lah siapa tuh cewek dalam bayangan wong lee itu ya