NovelToon NovelToon
Cinta Safira

Cinta Safira

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Ridwan01

Safira, anak kecil yang harus menerima kenyataan kalau orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan, dia yang baru berusia dua tahun di titipkan mendiang ayahnya pada sahabatnya Hendra.
Masa kecilnya di penuhi dengan kebahagiaan, sampai usia remajanya dia menemukan banyak hal dalam hidupnya. Cinta, pengorbanan dan juga kesedihan.
Mampukah dia bahagia dengan banyak pilihan sulit dalam hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

patah hati

Vandra sudah sampai di rumah dan turun dari mobil setelah mengucapkan terima kasih kepada pak Jamal.

"Assalamu'alaikum" sapa Vandra lalu membuka pintu

"Wa'alaikumussalam Abang" jawab Safira yang sedang mengerjakan PR di ruang tamu.

"Mama mana?" tanya Vandra lalu menghampiri Safira dan mencium keningnya.

"Mama ada di dapur bang" jawab Safira

"Kenapa nggak nunggu Abang kerjain PRnya?" tanya Vandra lalu memeriksa PR Safira

"Nunggu Abang lama, jadi rencananya Fira kerjain dulu nanti Abang cek" jawab Safira sambil tersenyum lebar

"Ini yang nomor 2 kamu salah jawabannya" ucap Vandra lalu duduk untuk membantu Safira memperbaiki PRnya

"Abang mandi aja dulu sana, nanti Fira benerin lagi jawabannya" perintah Safira sambil mendorong abangnya dengan lembu

"Nggak mau" jawab Vandra pura pura ngambek

"Ih Abang nih, baru pulang sekolah itu mandi dulu, ganti baju dulu, makan dulu, emangnya nggak cape ya?" ucap Safira sambil berkacak pinggang dan malah terlihat semakin menggemaskan di mata Vandra.

"Nggak ada kata cape buat adek Abang tercinta ini" jawab Vandra sambil memeluk Safira

"Untung wangi, kalau nggak Safira nggak mau di peluk Abang" ucapnya sambil membalas pelukan Vandra dan membuat Vandra tertawa. Lelahnya langsung hilang.

"Ya udah Abang ke kamar dulu mau mandi biar tambah wangi dan biar Safira tambah nempel sama Abang" ucap Vandra sambil mencubit hidung Safira dan membuat Safira menggerutu.

"Ayo ikut Abang, nanti Abang cek lagi PR nya di kamar Abang sama ada yang mau Abang omongin ke Fira" ajak Vandra menarik tangan Safira dan dengan pasrah Safira ikut saja.

Sampai di kamar Vandra meminta Safira mengerjakan kembali PRnya sementara dia mandi.

"Besok Fira mau jalan jalan kemana?" tanya Vandra yang sudah keluar kamar mandi dengan pakaian lengkap.

"Safira mau jalan jalan ke ragunan bang" jawab Safira "Mau lihat gajah, apa benar gajah minumnya pake hidung" ucap Safira dengan ekspresi polosnya

"Kata siapa itu?" tanya Vandra sambil terkekeh gemas

"Kata Fahri bang, dia bilang gajah itu minum pake hidung" jawab Safira dengan tangan yang tak bisa diam

"Setahu Abang, kalau nggak salah gajah itu menggunakan belalainya untuk mengambil air dan di masukkan ke mulutnya untuk diminum bukan langsung minum dengan belalainya sayang" ucap Vandra menjelaskan dengan lembut

"Ohhh jadi gitu ya, nanti Senin Fira bakal marahin Fahri karena sudah bohongin Fira" ucap Safira dengan mata melotot tapi terlihat lucu

"Tapi besok mungkin Abang cuma bisa temani Fira sampai siang aja, soalnya Abang ada kerja kelompok sama teman teman Abang" ucap Vandra memberitahu Safira

"Yahh... Nanti Abang cape kalau pagi sampai siang jalan jalan sama Safira terus sorenya harus mikirin tugas sekolah" ucap Safira lemas dengan menarik nafas panjang

"Abang nggak akan cape kalau buat Fira, kan Abang sudah janji kalau Minggu kita jalan jalan" ucap Vandra mengelus rambut safira

"Dimana kerja kelompoknya?" tanya Safira

"Disini, di rumah kita" jawab Vandra

"Hmm begitu ya" ucap Safira sambil mengetuk dagunya dengan jari dan berfikir

"Gak usah jalan jalan Abang" ucap Safira semangat "Kita bikin kue aja di rumah buat teman teman Abang, gimana?" saran Safira dan membuat Vandra merasa ragu

"Safira nggak apa apa ko bang. besok kita belanja bahan bahannya dan Abang harus bantu Safira full" ucap Safira serius dengan ekspresi menggemaskan

"Oke deh, besok kita belanja bahannya dan bikin kue, mama nggak di ajak" ucap Vandra dan di acungi jempol oleh Safira

"Emmhhh boleh ajak teman Abang nggak belanjanya?" tanya Vandra ragu ragu

"Teman Abang yang mana? kakak kakak tampan kah?" tanya balik Safira dengan ekspresi polosnya

"Bukan, rumahnya dekat sini dia nggak ada kendaraan buat ke sini besok jadi rencananya mau Abang jemput" jawab Vandra dengan ekspresi mencurigakan di mata Safira

"Siapa namanya?" tanya Safira menyelidik

"Mhh.. itu... Namanya Aisyah" jawab Vandra dengan suara pelan dan membuat Safira melotot

"Abang punya pacar ya?' tanya Safira langsung tanpa basa basi

"Eehhh nggak ko Abang nggak pacaran" jawab Vandra panik dengan wajah yang sudah pucat

"Terus kenapa mau jemput kakak Aisyah" tanya Safira berkacak pinggang

"Ya kan Abang kasihan dia nggak ada yang jemput" jawab Vandra berbohong untuk yang pertama kalinya pada Safira

"Ish... Jangan bohongin Fira" bentak Safira marah "Ngaku sekarang, atau Fira aduin papa sama mama nih!" ancam Safira dengan mata melotot gemas

"Ii... Iya Abang suka sama dia tapi Abang nggak pacaran" jawab Vandra yang dari tadi duduk di lantai sambil menunduk

(Udah macam kaya minta izin nikah lagi ke istri pertama ini mah)

"Jawab gitu aja susah banget sih, udah gede juga" cibir Safira masih mode jutek

"Jadi gimana? diizinin nggak?" tanya Vandra melirik Safira yang masih berkacak pinggang

"Besok Fira ikut jemputnya dan biar Safira lihat kakak itu dulu" jawab Safira tegas

"Jangan gitu dong Fira" pinta Vandra

"Salah sendiri bohongin Fira" jawab Safira masih judes

"Nggak lagi deh... Abang kapok" ucap Vandra memohon

"Sekarang Abang makan sana, jangan ganggu Fira, Fira lagi sibuk" perintah Safira dan diangguki Vandra yang langsung keluar kama

"Hahaha... Emang enak Fira kerjain" batin Safira "Fira jadi penasaran sama kakak Aisyah" batin Safira lagi

.......................

Setelah perdebatan kemarin Safira masih pura pura ngambek, kini mereka sedang menuju ke rumah Aisyah untuk menjemputnya. Vandra merasa was was karena takut kalau Safira marah lagi padanya

Tak lama mereka sampai di rumah Aisyah dan mereka turun bersama.

"Assalamu'alaikum" sapa Vandra setelah sampai di depan pintu rumah Aisyah

"Wa'alaikumussalam" jawab seseorang dari dalam rumah

Ceklek.

Suara pintu di buka "Maaf siapa ya?" tanya seorang perempuan paruh baya dan mempersilahkan mereka masuk

"Saya Vandra Tante, temannya Aisyah" jawab Vandra sopan "Saya mau jemput Aisyah untuk kerja kelompok dengan teman teman kami" ucapnya lagi

"Dan ini adik saya namanya Safira, dia ingin ikut tadi Tante" ucap Vandra tersenyum

"Ohh iya tadi Aisyah memang izin untuk kerja kelompok" ucap Khadijah, ibu dari Aisyah

"Ayo silahkan duduk" pinta Khadijah sopan

"Terima kasih Tante" jawab Vandra mengangguk

"Tante panggil dulu Aisyah nya ya" ucap Khadijah dan diangguki Vandra

Tak lama Aisyah datang dan sudah siap dengan mebawa tasnya. Mereka berpandangan, lalu pandangan Aisyah beralih ke Safira dan tersenyum manis.

"Assalamu'alaikum adik cantik" sapa Aisyah sambil tersenyum dan mengusap rambut Safira

"Wa'alaikumussalam kakak cantik" jawab Safira lalu memeluk aisyah. Vandra yang melihatnya bernafas lega

"Akhirnya gue bisa bernafas lega, Safira Nerima Aisyah" batin Vandra 

"Mau di bikinin minum dulu apa langsung berangkat?" tanya Khadijah menghampiri mereka

"Langsung berangkat aja Tante soalnya ada bahan yang harus di beli" jawab Vandra sopan lalu merekapun berpamitan setelah mencium tangan Khadijah. Ayah Aisyah tidak ada karena sedang di luar kota dan kakaknya pergi ke pasar atas perintah Khadijah.

.......................

"Vandra, ini jaket Vandra yang kemarin, sudah Ais cuci terima kasih ya Van" ucap Aisyah menyodorkan paper bag ke Vandra saat mereka sudah masuk ke mobil. Vandra di depan dengan pak Jamal dan Aisyah di belakang dengan Safira.

"Iya sama sama" jawab Vandra singkat

"Kakak sekelas ya sama Abang?" tanya Safira

"Iya sayang, abangnya Fira sekelas sama kakak" jawab Aisyah lembut dengan senyum teduhnya

"Kakak cantik banget, nanti Fira juga mau cantik kayak kakak" ucap Safira polos

"Safira juga cantik malah lebih cantik dari kakak" puji Aisyah mencubit pipi Safira

"Nanti Fira sama Abang mau bikin kue brownies buat teman teman Abang yang mau kerja kelompok di rumah" ucap Safira menjelaskan

"Ohh.. boleh kakak ikut bantu buatnya? kakak juga bisa bikin kue meski belum mahir" ucap Aisyah lembut

"Boleh dong... Safira juga masih belajar ko" balas Safira polos

Interaksi mereka di lihat oleh Vandra di kaca spion mobilnya dan itu membuatnya senang.

.....................

Di rumah keluarga Adiwinata dapur dibuat berantakan oleh tiga orang yang sedang membuat kue, lebih tepatnya Vandra yang berantakin.

"Akhirnya jadi juga kuenya" senang Safira sambil melompat

"Iya kuenya juga hasilnya bagus rasanya nanti kita coba ya kalau sudah agak hangat" ucap Aisyah dan diangguki Safira

"Abang cape nih, boleh istirahat sebentar nggak?" tanya Vandra yang sudah cemong dengan terigu di wajahnya

"Cape apa yang ada Abang bikin rusuh, mending Abang mandi sana!" ucap Safira sinis

"Jahat, mentang mentang ada yang baru" ucap Vandra ngambek dan terlihat lucu di mata Aisyah

Setelah semuanya beres dan dapur sudah di bersihkan Safira mengajak Aisyah ke kamarnya untuk membersihkan diri.

"Wahh sudah beres ya sayang?" tanya mama Vania dan di angguki aisyah. Mereka sudah berkenalan saat Aisyah datang bahkan Hendra juga ikut berkenalan

"Kuenya cobain deh ma, ini resepnya kak Ais" pinta safira lalu memberikan potongan kue pada Vania

"Wah ini enak banget sayang" jawab Vania setelah mencicipi kuenya

Tak lama Vandra sudah turun dalam keadaan bersih dan wangi. Mereka berkumpul di ruang keluarga

"Kamu umur berapa Ais?" tanya Vania "Maaf ya Tante banyak tanya" ucap Vania lagi

"Nggak apa apa ko Tante, umur Ais 14 tahun" jawabnya sambil tersenyum dan berhasil membuat Vandra, Vania dan Hendra terkejut

"14 ko sudah SMA sayang?" tanya Vania lagi

"Iya Tante soalnya waktu SD Ais pernah loncat kelas waktu kelas tiga" jawab Aisyah sopan

"Ohh pasti pinter banget ini, pantes aja tingginya gak jauh beda sama Safira" ucap Hendra

"Hebat kamu sayang, pertahankan ya supaya bisa membanggakan orang tua kamu" ucap Vania sambil membelai rambut Aisyah

"Iya Tante" jawab Aisyah tersenyum manis dan Vandra masih dengan keterkejutannya

Mereka mengobrol sambil sesekali bersenda gurau, bahkan saat adzan ashar berkumandang mereka shalat berjamaah bersama.

Teman teman Vandra juga sudah datang dan terkejut saat melihat Aisyah sudah ada di sana terutama Isabella.

"Kamu yang jemput Aisyah Van?" tanya Dani dan diangguki Vandra

"Kapan lu jemputnya?" tanya Raka

"Tadi pagi bareng Safira sekalian beli bahan buat bikin kue" jawab Vandra panjang lebar

"Hebat lu sat set sat set" salut Dani dan membuat Isabella semakin cemburu

"Fira!" panggil Sagara

"Apa kak?" tanya Safira yang berlari ke arah Sagara "ini buat Fira" ucap Sagara lalu memberikan paper bag berisi boneka kelinci putih dengan pakaian pengantin dan juga coklat kesukaan Safira

"Wah terima kasih kak Gara" ucap Safira lalu memeluk Sagara dan membuat Vandra melotot tak suka

"Sama sama Fira" jawab Sagara dan mengusap kepala Safira

"Jadi ini Safira ya?" tanya Lila dan di jawab anggukan oleh Safira "Imut banget sih Lila suka" ucapnya lalu mencium pipi Safira gemas

"Halo Safira, nama kakak Isabella" ucap Isabella mencoba menarik perhatian Vandra

"Halo juga kakak" jawab Safira biasa saja

"Si Fira tau mana yang tulus, mana yang modus" bisik Raka pada Dani dan diangguki Dani

"Kalian mau kerja kelompoknya dimana?" tanya Hendra

"Di gazebo yang dekat kolam ikan om" ucap Raka sopan

"Oh ya sudah nanti om minta mbak Tari antar makanan ke sana ya" ucap Hendra tersenyum

"Terima kasih om" jawab semuanya

"Aku harus mengambil hati keluarganya Vandra" batin Isabella

"Jangan lakukan apa yang sedang kamu fikirkan Bella" ucap tegas Dani yang sepertinya tahu apa yang di rencanakan Isabella

"Kamu tau apa memangnya?" tanya Isabella kesal

"Lihat mereka sangat bahagia" ucap Dani sambil menunjuk Vandra dan Aisyah yang sedang tersenyum bersama Safira "Jangan buat dirimu yang terlihat baik ini jadi jahat, cinta tak bisa di paksa Bella, meski kamu berusaha sekuat apapun jika hatinya tak tertuju padamu maka semua akan sia sia" nasehat Dani dengan bijak dia berharap Isabella tidak melakukan hal yang buruk

"Lalu aku harus apa? hati ini sakit Dan" ucapnya dengan menahan air mata

"Lupakan perlahan dan lepaskan" ucap Dani tulus dan diangguki Isabella

"Ayo kita susul mereka" ajak Dani tersenyum

1
darsih
wkwkwkwkwkkw
saingan. berat sagata
Ridwan01: benar sekali kak 🙏
total 1 replies
darsih
waduh kenapa tu aisyah
Ridwan01: Aisyah ketemu Kevin kak
total 1 replies
darsih
wkwkwkwkwkwkw Hendra Hendra ada2 aja tingkah nya
Ridwan01: memang kak, Hendra posesif 🙏
total 1 replies
darsih
vandra suka Aisyah nih
Ridwan01: iya kak, tapi mereka sulit bersama.
total 1 replies
darsih
siapa. ya Aisyah vandra mau nolong Aisyah yg HBS d bully KK kelas nya
Ridwan01: iya kak
total 1 replies
darsih
wah wah siapa ya
vandra atau siap ya js Ppenasaran
Ridwan01: Oma Ranti kak 🙏
total 1 replies
darsih
aduh kasihan Isabela. cinta nya tak berambut SM Vandra
Ridwan01: Vandra terlalu dingin
total 1 replies
darsih
pasti bela itu yg denger 5 sahabat nya godain vandra
darsih
bagus Ka cerita nya
Ridwan01: terima kasih kak y
total 1 replies
darsih
jodohnya Vandsa nih Safira
Ridwan01: jawabannya masih mungkin, belum pasti kak .
total 1 replies
darsih
2 bab baca nya d bikin melow
mdh2an bab selanjutnya Safira happy ya KA
kasihan masih kecil Uda ditinggal SM kedua orang tua nya
Ridwan01: iya kak terima kasih
total 2 replies
darsih
JD sedih baca cerita nya
untung aja d titipin SM Hendra anaknya buat jadi adiknya Vandra
Ridwan01: iya kak, Vandra sudah ingin punya adik sejak dulu
total 1 replies
darsih
waduh siapa ya amin seru cerita nya
lanjut ka
Ridwan01: Safira kak 🙏
total 1 replies
Ridwan01
silahkan mampir ke rumah Safira
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!