NovelToon NovelToon
Marry Or Kill: My Husband

Marry Or Kill: My Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Balas dendam pengganti
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nadinachomilk

Dikhianati suami dan sahabatnya sendiri, Seraphine Maheswara kehilangan cinta, kepercayaan, bahkan seluruh harta yang ia perjuangkan. Malam itu, ia dijebak dalam kecelakaan maut oleh Darian Wiranata dan Fiora Anindya.

Namun takdir memberinya kesempatan kedua untuk kembali ke masa lalu. Kini, Seraphine bukan lagi wanita naif, melainkan sosok yang siap membalas dendam kepada paraa pengkhianat.

Di tengah jalannya, ia dipertemukan dengan Reindra Wirajaya, CEO muda yang perlahan membuka peluang takdir baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadinachomilk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 PUTUS

"Sialan" Darian kesal karena tidak bisa menolong sang pacar.

Reindra segera menggendong Sera yang lututnya sudah terluka membawanya ke UKM, sedangkan trio pembully hanya diam terpaku saja. Semua menatap kagum ke arah Sera dan Reindra.

Reindra berjalan meninggalkan mereka semua hingga sampailah mereka di UKM. Disana sepi sehingga Reindra mendudukan Sera di bangsal,lalu mencari betadin dan hansaplast.

"Tunggu disini dulu ya"kata Reindra lembut.

Sera hanya mengangguk angguk lalu mengamati Reindra yang tengah sibuk mencari betadin.

"Mana lukanya"tanya Reindra.

Reindra berjongkok tepat di hadapan Sera, tangannya lembut menyentuh lutut gadis itu. Sera refleks menahan napas, pipinya memerah saat merasakan jarak mereka yang begitu dekat.

"Maaf ya kalau perih" kata Reindra pelan,sebelum kapas yang sudah dibasahi betadin itu menyentuh kulit Sera.

"Akhhh" Sera meringis kecil.

"Sebentar ya ini aku hati-hati kok" kata Reindra, pandangannya penuh konsentrasi saat mengobati Sera.

Sera menunduk, memperhatikan wajah Reindra yang begitu serius. Jari-jari pria itu tampak kokoh namun sangat lembut saat membersihkan darah di lututnya.

"Kenapa kamu selalu ada kalau aku lagi ada masalah?" Di dalam hatinya Sera tahu di kehidupan sebelumnya iaa bahkan tidak pernah mengenal siapa itu Reindra.

"Karena aku nggak pernah rela lihat kamu kesakitan sendirian, Sera" Reindra menatap kedua mata Sera.

Deg

Hati Sera berdebar tak karuan, ia segera memalingkan pandangannya,takut jika Reindra melihat wajah Sera yang memerah karena salah tingkah.

"Sudah selesai,lain kali hati hati ya jangan sampe jatuh lagi" Reindra tersenyum tipis lalu berdiri menatap ke arah Sera.

Lalu tanpa sadar,Sera menyelipkan helai rambut yang jatuh menutupi wajah Sera ke belakang telinganya. Sentuhan singkat itu membuat Sera makin gugup.Suasana hening sejenak, hanya ada mereka berdua di ruang UKM yang sepi.

"Reindra"kata Sera gugup.

"Hmm?"

"Terimakasih"

"Sama sama"Reindra tersenyum hangat.

Darian yang sedari tadi melihat momen romantis kedua orang itu mengepalkan tangannya.

"Reindra awas aja"batinnya kesal.

"Kamu kenapa Darian?"tanya Fiora yang menatap Darian dengan wajah kesal.

"Lihat mereka malah semakin dekat,harus berapa lama aku menjauhi Sera"kata Darian menatap Sera.

"Kamu saja belum beraksi apapun,putuskan lah Sera dahulu"kata Fiora menatap tajam ke arah Darian.

"Tetapi aku tidak tega"

"Kamu sudah setuju menuruti permintaanku"kata Fiora kesal.

"Yasudah akan ku putuskan Sera sekarang" Darian ingin masuk ke ruang itu tetapi tangannya dicegah oleh Fiora.

"Jangan sekarang,nanti saja di kelas biar dilihat orang banyak"kata Fiora.

Fiora dan Darian segera meninggalkan Sera dan Reindra yang ingin menuju keluar dari rung UKM. Sera berjalan pelan menuju kelasnya. Kakinya masih terasa perih, tapi hatinya hangat karena perlakuan Reindra tadi di UKM. Senyum tipis tak bisa ia sembunyikan.

Namun begitu sampai di depan pintu kelas, langkahnya terhenti. Tepat di sana, Darian dan Fiora sudah berdiri menunggu. Tatapan Fiora penuh kepuasan, sedangkan Darian terlihat ragu, seperti sedang menahan sesuatu di dadanya.

"Kalian mau apa?"tanya Sera setelah menahan napas panjang.

"Kami mau bicara sebentar Sera"Fiora melipat tangan di dadanya.

"Baiklah kalian mau membicarakan apa?" tanya Sera datar.

"Sera ada yang ingin aku sampaikan" Darian menunduk suaranya pelan.

"Kalau hanya untuk basa-basi, lebih baik kalian minggir. Aku ingin masuk ke kelas,kakiku sakit" Sera menatap Darian dengan dingin.

"Dengerin dulu Sera ini masalah penting. Darian segeralah katakan" Fiora menahan lengan Sera yang ingin masuk.

Semua murid yang lewat mulai melambatkan langkah, beberapa berhenti untuk memperhatikan.Darian menggertakkan giginya, lalu menatap Sera. Ada keraguan dalam sorot matanya, akan tetapi Fiora mengenggam lengan besarnya.

"Sera"Darian menarik napas dalam.

"Aku...aku ingin kita putus"

Kelas yang semula gaduh langsung hening. Semua pasang mata tertuju pada mereka bertiga. Sera diam untuk beberapa detik lalu tersenyum tipis.

"Putus?"

Fiora tersenyum puas, sementara Darian menunduk, tidak sanggup menatap mata Sera.

"Baiklah kalau itu maumu" suara Sera datar.

"Aku terima,mulai sekarang jangan anggap aku ada di hidupmu lagi Darian"

Sera lalu menyingkirkan tangan Fiora dengan kasar dan melangkah masuk ke kelas. Semua orang masih ternganga, sebagian berbisik-bisik. Reindra yang baru tiba segera menghampiri Sera untuk menanyakan keadaanya.

"Are u okay Sera?"tanya Reindra lembut.

"Gue ga apa apa kok Rei" Sera tersenyum.

"Akhirnya gue putus juga sama si Darian"batin Sera bahagia.

"Oh ya Sera kamu duduk di depan kursi ku saja,jangan disini"ajak Reindra.

Sera mengangguk lalu ikut duduk di depan kursi milik Reindra. Darian yang melihat itu mengepalkan tangannya lalu pergi meninggalkan kelas. Fiora yang melihat itu segera menyusulnya.

"Darian tungguin aku" teriak Fiora sambil berlari mengejar Darian yang sudah jauh.

Begitu Fiora berhasil meraih lengannya, Darian menepisnya kasar.

"Kamu puas sekarang, hah? Kenapa dia malah keliatan seneng diputusin aku?Kenapa dia bukannya nangis, malah duduk manis sama Reindra?"

Fiora tersenyum tipis, tidak terlihat kaget sama sekali malah ia merasa senang sekarang Darian hanya miliknya.

"Ya ampun, Darian. Tenang dulu, sayang. Itu cuma reaksi sesaat. Sera kan gengsi kalau diputusin di depan banyak orang. Dia berusaha keliatan kuat biar nggak malu. Lagian, menurut kamu dia beneran bahagia ditinggal kamu? Nggak mungkin lah"

"Tapi dia langsung mau duduk sama Reindra" Darian menatap Fiora dengan penuh frustasi.

"Sstt jangan mikirin itu dulu. Kamu kan sekarang udah bebas dari Sera. Itu artinya kamu bisa sama aku sepuasnya. Seharusnya kamu seneng dong"Fiora mendekat perlahan, suaranya berubah manja.

"Biarin aja Sera pura-pura bahagia sama Reindra. Nanti juga dia bakal ngerasa kehilangan kamu. Percaya deh, dia bakal nyari kamu lagi" Fiora menyentuhkan jarinya ke dada Darian, lalu menatapnya dengan senyum genit.

Fiora lalu menyandarkan kepalanya di bahu Darian sambil merangkul lengannya erat.

"Kamu sama aku aja, ya? Nggak usah mikirin Sera. Biar dia ngerasain rasanya ditinggal. Kita tinggal tunggu waktu aja sampai dia balik ke kita"ucap Fiora manja, matanya berbinar penuh ambisi.

Darian menghela napas berat, tapi perlahan mengangkat tangannya untuk membalas rangkulan Fiora. Walau hatinya masih kacau, ia membiarkan Fiora menenangkannya dengan segala bujuk rayunya. Sejujurnya disatu sisi Darian bingung ia merasa sayang dengan Sera tetapi di satu sisi ia selalu nyaman saat berada di sisi Fiora.

Reindra dan Sera tengah asyik bercanda,Sera merasa nyaman saat berada di samping Reindra.

"Kamu suka disini kan?kamu uda happy?"tanya Reindra tiba tiba.

"Aku selalu happy kok apalagi ada kamu disini" Seraa tersenyum.

Reindra yang melihat senyuman Sera merasa senang. "Sera,selalu tersenyum kayak gini ya"

"Kali ini aku yang bakal lindungi kamu dari semua hal bahkan dari Darian" batin nya.

Mohon dukungannya ya jangan lupa like dan komen Terimakasihh😘❤️❤️❤️❤️

1
Intan Marliah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!