⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA!
⚠️Rawan Typo!
⚠️Mengandung adegan romans✅
⚠️Ringan tapi bikin naik darah✅
Neandra Adsila gadis cantik yang berasal dari desa yang merantau ke Jakarta untuk mengadu nasip di sana dengan bekerja sebagai cleaning service di perusahaan besar.
Entah tejatuh di timpa tangga atau mendapatkan durian runtuh pribahasa yang cocok untuknya saat ia terpaksa harus menikahi CEO muda dan tampan namun begitu angkuh di perusahaannya saat ia sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan bapaknya di kampung.
"Saya akan membantu kamu asal kamu mau menikah dengan saya"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CrystalCascade, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 14.
Hari minggu siang yang cukup cerah ini, Nea habiskan dengan berdiam diri dikamar, bukan tanpa sebab tapi karena ia dikunci dari luar. Ia memeluk lutut nya dan air mata tak henti-hentinya keluar dari mata indah itu, hingga membuat nya bengkak. Namun sepertinya bukan hanya matanya saja yang bengkak,tapi juga bibir ranum nya terlihat bengkak.
'Apa aku salah mengucapkan hal itu? Apa dia marah karena aku menyebutkan mantan nya atau pacarnya. Huh.. entah lah, aku tak peduli dengan status mereka. Tapi mengapa dia bisa sampai marah seperti itu padaku? Apa Nea salah dengan mengambil langkah tetap menikah dengan pria itu? Nea bingung pak, Nea harus gimana? Nea nggak sanggup terus-terusan hidup dengan nya. Tuhan... takdir apa yang kau berikan pada ku?'. Kurang lebih begitu lah curahan hati Nea saat ini.
"Tok tok" terdengar suara pintu di ketuk dari luar dan juga suara kunci di putar.
"Non saya boleh masuk?" Tanya suara perempuan yang Nea kenali sebagai bi Lastri.
Tak mendengar jawab dari Nea, wanita itu langsung membuka pintu tersebut dan melihat Nea yang duduk di depan jendela sambil memeluk lutut nya sendiri di depan jendela.
Tak mendengar jawab dari Nea, wanita itu langsung membuka pintu tersebut dan melihat Nea yang duduk di depan jendela sambil memeluk lutut nya sendiri di depan jendela
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Non," panggil bi Lastri sambil berjalan mendekati Nea dengan nampan di tangan nya yang berisi makanan dan segelas minuman.
"Ini saya bawakan makanan untuk anda. Anda kan belum sarapan dari pagi." Ucap bi Lastri dengan lembut.
"Saya nggak lapar bi," ucap Nea dengan suara serak sehabis menangis.
"Jangan seperti itu nona. Anda bisa sakit kalau tidak makan, silahkan di makan dulu non" bujuk bi Lastri.
"Apa memang seperti itu ya bi, pak Ryszard kalau marah?" Tanya Nea menghadap ke arah bi Lastri.
"Begitu bagimana non?" Tanya bi Lastri balik.
"Ya begitu. Mata nya merah, suaranya keras dan pokoknya menyeramakan."
Mendengar ucapan Nea bi Lastri tersenyum simpul.
"Bibi boleh duduk di sini." ucap Nea menepuk ruang yang ada di samping nya. Bi Lastri pun duduk di dekat Nea.
"Non belum tau saja bagai mana sifat aslinya" ucap bi Lastri. "Non tau?" Tanya bi Lastri.
"Tau apa bi?" Nea terlihat tertarik dengan pembicaraan bi lastri.
"Tuan Ryszard itu orang nya lembut, sabar, penyayang dan sangat baik." Nea tergelak dengan perkataan bi Lastri. Mana mungkin seorang Ryszard Adyatama lembut? sabar? penyayang? Baik? Yang Nea tahu itu kasar, pemarah, pembenci, jahat. Itu deskripsi seorang Ryszard dimata Nea.
"Non nggak percaya?" Tanya bi Lastri yang melibatkan Nea tertawa kecil.
"Dulu tuan Ryszard Itu orang nya yang sangat hangat, ramah, hormat kepada siapa pun, dan yang paling penting itu dia tak pernah menyombongkan harta yang dia miliki." ucap bi Lastri sambil mengarahkan sendok yang ada makanan nya ke arah mulut Nea.
Nea yang asik mendengarkan ucapan bi Lastri pun kecewa saat wanita itu menghentikan obrolan mereka.
"Makan dulu non nanti baru saya lanjutkan ceritanya," dengan cepat Nea melahap makanan itu.
"Ayo bi lanjutkan." Pinta Nea dengan mulut penuh makanan.
"Sampe mana tadi? Bibi lupa, maklum udah tua."
"Tuan Ryszard tidak pernah sombong"
"Hm iya, dia memang tidak pernah sombong, pokoknya dia orang yang sangat baik. Dia juga anak yang cerdas. Tapi saat ayahnya meninggal, ia belum lulus SMA sudah dituntut untuk memimpin perusahaan untuk menggantikan ayahnya yang sudah meninggal. Mau tidak mau ia harus menjalankan nya dan melanjutkan sekolah dengan home schooling, tapi saat kuliah ia melanjutkan nya di luar negeri tapi tetap memantau perusahaan yang di jalankan orang kepercayaan ayahnya."
Nea mengunyah makanan suapan terakhir sambil berpikir dan memahami cerita bi Lastri.
"Kok bibi tau semua sih tentang pak Ryszard?" Tanya Nea dengan polosnya.
"Hm, ya tau lah non. Saya kan yang merawat tuan Ryszard dari kecil, bahkan dari ia masih bayi yang masih merah sudah saya gendong," ucap bi Lastri dengan senyum lebutnya.
"Ya sudah ya non, saya mau mengembalikan piring dulu dan mencucinya di dapur." Pamit bi Lastri.
"Iya bi, tapi janji ya kapan-kapan cerita lagi." ucapnya dengan mengacungkan jari kelingking nya.
*******
Malam semakin larut. Suara musik berdentuman dengan keras, para wanita berlomba-loba berjoget dan dan saling memamerkan tubuh indah mereka. Sedangkan di lantai VIP meja pojok terdapat seorang pria yang duduk sendirian, dengan banyak minuman kosong di hadapan nya. Pria itu adalah Ryszard.
Terlihat kini di wajahnya, Ryszard sangat frustasi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terlihat kini di wajahnya, Ryszard sangat frustasi. Dan sesekali meneguk minuman nya, walau sudah habis beberapa botol minuman, namun Ryszard tidak kunjung puas.
Sekarang yang ada di pikiran nya hanya percakapan nya dengan Nea tadi pagi.
flashback on
"Sepertinya saya sudah harus mengemasi barang-barang saya" lanjut Nea.
"Apa maksud mu?" Tanya Ryszard menaikkan nadanya satu oktaf.
"Ya, ini kan tujuan anda? Menikahi saya hanya untuk balas dendam. Dan sepertinya itu sudah berakhir,karena wanita itu sudah di permalukan di depan umum. Mungkin sebentar lagi anda bisa bebas darinya,begitu juga saya yang akan segera bebas dari sini" ucap Nea panjang lebar di setia senyum yang merekah.
Sontak emosi Ryszard terpancing dan menatap Nea dengan tatapan membunuhnya.
"Lancang sekali kamu!" Ujar Ryszard marah dan penuh penekanan.Nea terkejut. Ia bingung,apakah dirinya salah bicara?.
Sedangkan Ryszard, ia sangat marah dengan ucapan Nea yang lancang dan asal menyimpulkan.
Ryszard mendekatkan dirinya kearah Nea. Dan itu membuat Nea semakin ketakutan hingga membuat tubuhnya bergetar, Ryszard semakin mendekat dan menempelkan bibirnya ke bibir Nea. Lalu melumat kasar bibir itu hingga sang empu memberontak dan memukul-mukul dada bidang Ryszard, namun itu tidak berpengaruh bagi Ryszard.
Ryszard semakin memperdalam ciuman nya dengan memegang tengkuk Nea agar tak bergerak kemana-mana.
Entah mengapa sekarang Nea memberontak saat di cium Ryszard, padahal itu sudah bukan ciuman pertamanya. Bahkan saat ciuman pertamanya Nea hanya diam dan membeku, tak menolak maupun membalas ciuman itu. Tapi sekarang Nea sangat menolaknya, mungkin itu karena Ryszard melakukan nya dengan kasar dan dalam keadaan marah.
"Mmm.. lepas pak! Mmm.. Jangan lakukan seperti ini! Pak tolong hentikan." Nea berteriak di sela-sela ciuman itu namun Ryszard tak mengidah kan nya.
Ryszard terus melumat bibir Nea hingga Nea hampir kehabisan napas. Tidak kehabisan akal, Nea menggigit bibir Ryszard dengan keras dan dengan spontan Ryszard melepaskan ciuman itu.
"Akkh" geram Ryszard seraya menyeka bibirnya yang berdarah akibat di gigit oleh Nea.
Nea menangis tersedu-sedu, ia tak menyangka mendapatkan perlakuan seperti ini dari Ryszard. Ia juga syok karena tak pernah melihat Ryszard marah hingga seperti ini. Ia memang tau Ryszard orang yang dingin dan tidak tersentuh oleh siapa pun, tapi baru kali ini Nea mendapatkan perilaku seperti ini.
Masih belum sampai disitu saja Ryszard juga menyeret Nea ke kamarnya dan membanting nya ke kasur.
'Bug'
"Jangan coba-coba keluar dari kamar ini!" Setelah mengucapkan itu, Ryszard langsung keluar dari kamar dan membanting pintu dengan keras dan mengunci nya dari luar.
flashback off
Tiba-tiba datang lah pria dan dengan lancang duduk di sampingnya dan menepuk punggung nya.
"Hey! kau sudah lama tidakk datang kesini. Dan sekali nya kau datang pesen minuman cukup banyak?" Ujar pria itu seraya menepuk punggung Ryszard dengan akrab. Dia Mario, pemilik club malam sekaligus teman baik Ryszard.
"Hm" Ryszard hanya menanggapinya dengan deheman saja.
"Apa kau ada masalah?" Tanya Mario.
"Hey!" Terdengar suara laki-laki yang baru datang dan ikut duduk di antara mereka.
"Kau juga disini?" Tanya Tino ke arah Ryszard, yah seorang pria yang menyela pembicaraan Ryszard dan Mario adalah Tino. Memang sejak dulu mereka berteman baik. Ryszard, Mario, Tino, dan Emrik.
Tino memang seorang dokter, tapi dia juga tak pernah menolak saat di ajak ke club. Alih-alih di ajak, ia malah yang mengajak teman nya ke club. Entah bagaimana ia bisa tercebur ke profesi dokter, teman-teman nya pun banyak yang tidak percaya jika dia lulusan dokter spesialis terbaik di universitas luar negeri.
"Ya CEO kita ini ada disini. Sepertinya dia sedang galau dengan berita wanitanya yang tersandung kasus vidio syur itu." ucap Mario menjawab pertanyaan Tino yang di lontarkan untuk Ryszard.
"Ck! Kau sangat tidak up to date, dia sudah menikah untuk apa lagi memikirkan jalang itu," Ujar Tino mencibir Mario.
Mario dibuat tercengan dengan perkataan Tino barusan.
"Hah? Kapan?" Pekik Mario.
"Entah lah aku tidak tahu tepatnya." jawab Tino sekedarnya dengan menaikkan bahunya.
Mario lalu berganti menatap Ryszard yang sedang menyesap minumannya. Tidak mungkin rasanya jika ia bertanya sekarang kepada Ryszard, dilihatnya saja Ryszard sudah hampir tak sadarkan diri karena terlalu banyak minum.
"Eh kayak nya dia udah banyak minum deh," ujar Tino menyadari Ryszard yang terlihat sudah hampir tak sadarkan diri.
"Zard kau sudah menghabiskan banyak botol. Aku tidak akan miskin kok walaupun kau tidak memborong minumanku, masih banyak pelanggan lain."
"Bodoh! Teman mu sudah dalam keadaan begini, kau masih saa mencemaskan daganganmu." Sungut Tino.
"Ya Tuhan bercanda, biar tidak tegang" ucap Mario nyengir tanpa dosa.
"Tidak usah bawa-bawa tuhan kau ditempat seperti ini!" Ucap Tino kesal.
"Udah tidak usah banyak bacod mending kau telpon Emrik, biar di bawa pulang." Putus Tino mengakhiri perdebatan mereka.
"Ya ya pintar." ucap Mario.
"Memang aku pintar dari lahir."
"Kadang-kadang"
Mario pun menghubungi Emrik untuk menjemput Ryszard.
Sambil menunggu kedatangan Emrik Tino dan Mario membujuk agar Ryszard tak minum lagi. Namun bukannya berhenti Ryszard malah semakin gencar menegak minumannya hingga sampai botol terakhir.
"Minum! Mana minuman nya!" Teriak Ryszard meminta minuman lagi.
"Udah lah bro tenang-tenang kau sudah banyak minum, itu gak baik." bujuk Tino yang kebetulan sedikit waras dari biasanya.
"Iya bener itu, kalau ada masalah cerita sama kita-kita. Kita akan bantu kok selagi kita bisa." kini giliran Mario yang angkat bicara.
"Dia mau pergi! Aku pikir dia sudah mulai menyukaiku." Racau nya.
"Hah siapa?" Tanya Mario memandang ke arah Tino.
"Istrinya mungkin." tebak Tino.
"Emang secantik apa sih istri? Cantik mana sama istriku?" Tanya Mario.
Memang diantara mereka berempat mario lah yang duluan menikah,ya bisa lah, Mario nikah karena MBA. [Married By Accident]
"Ya jelas cantikan istrinya lah, istrinya tuh cantik, masih muda lagi mungkin umurnya belum genap dua puluhan, tapi jangan di ragukan body nya beuh... gak mengecewakan deh"
"Oh jadi dia nikah sama daun muda. ali jadi makin penasaran sama istrinya." ujar Mario.
"Sekali lagi kalian membicarakan istriku. Aku robek mulut kalian!"
Mario dan Tino pun mengangkat tangan nya pertanda menyerah.
"Ok..ok..ok kita tidak akan membicarakan istrimu lagi."
Setelah sekian menit, Emrik pun datang.
"Huh... akhirnya kau datang juga," ucap Mario menghembuskan napas nya lega.
"Kenapa bisa seperti ini?" Tanya Emrik yang baru datang.
"Entahlah, aku juga tidak tau. Dia terus minta minum dan kalau tidak diberi dia mengamuk" jelas Mario.
"Kayaknya bos mu ini ada masalah." sahut Tino.
Emrik mendekati Ryszard dan membawa Ryszard ke mobilnya tentu saja dengan bantuan Masio dan Tino.
Sebelum baca jangan lupa 🎯 "Target kita: banyak like, view, dan komentar kece dari kamu! 😉"