AKU PELAKORNYA

Di kediaman besar keluarga Dimitri. Alvaro yang baru saja tiba, langsung saja di cecoki ibunya dengan ketidakhadiran Dina.

"Mana istrimu?". nyonya Rika langsung bertanya begitu melihat Alvaro memasuki kediaman

"Dia mungkin nggak tau aku pulang kerumah ini!". jawab acuh Alvaro

"Kalian ada masalah, saat acara anniversary saja dia tidak hadir!". Tanya penasaran Nyonya Rika

Pasalnya anak satu-satunya ini, tidak akan pernah se acuh ini jika menyangkut istri tercintanya. Dan beberapa hari ini dia melihat sesuatu. Ia merasa seperti ada yang berubah dan ada yang di sembunyikan Alvaro.

"Nggak dia lagi sibuk di lokasi syuting. Mungkin sebentar lagi dia juga akan pulang". Jawab Alvaro berusaha menyembunyikan masalah rumah tangganya, ia tidak ingin ibunya curiga

"Kau itu, seharusnya kau bisa lebih tegas dengan istrimu. Dia itu terlalu egois ingin memilikimu tapi ingin karier nya juga, itu kan nggak adil. Bagaimana kalian bisa memiliki anak kalau begitu". Gerutu panjang lebar nyonya Rika

"Bu, Dina bukan nya nggak mau punya anak, Mungkin kami belum di kasih kepercayaan. Dan lagi kami masih ingin bersenang-senang berdua saja". Ujar Alvaro berusaha membela Dina. karena begini lah dia sebenarnya, dia akan selalu membela wanita murahan itu didepan ibunya.

"aku memang sebodoh itu, ibu pasti menertawakan ku dalam hatinya". Alvaro bergumam menertawakan dirinya yang begitu mudah di bodohi dina

"terus ajah kau bela istrimu itu". Sahut sebal nyonya Rika dengan anaknya yang bodoh ini. Alvaro tidak pernah berpikir bahwa istrinya memanfaatkan dirinya.

Mungkin dia terkesan menjadi mertua yang jahat dan kejam ke menantunya itu. Tapi Dina bukan istri yang pantas untuk anaknya. Menantunya itu menikah hanya karena harta dan ketenaran. Buktinya dia memiliki selingkuhan saat masih berpacaran dengan alvaro. Sekarang setelah menikah dia lebih mementingkan karier nya, dari pada masalah rumah tangganya.

"Terserah kau saja, jangan menyesal nanti". Jawab acuh nyonya Rika

Beberapa waktu berlalu dengan keheningan. Alvaro mengeluarkan suaranya kembali.

"Bu..!" Panggil Alvaro

"Ada apa lagi?". Menjawab dengan nada kesal.

"Dari mana ibu mengenal Nayla?". Alvaro bertanya. Ia  ingin melihat seperti apa respon dari ibu nya.

"Kau tau Nayla dari mana?. Kau sudah mengenalnya?". Bertanya dengan penuh bersemangat, ia tidak sabar menendang menantunya.

"Aku tau dari mana itu nggak penting. Yang jelas aku mengenalnya!". Jawab Alvaro berusaha membuat ibunya percaya bahwa dia mungkin terprovokasi dengan kehadiran Nayla.

"Benarkah, bagaimana menurutmu Nayla?". tanya cepat nyonya Rika semakin penasaran.

"Nayla baik, dia gadis ceria dan menurutku dia lumayan cantik". Pujian Alvaro membuat ibunya kegirangan.

"Iya kan Nayla cantik, dia juga gadis yang baik. Kau tau dia itu gadis yang tangguh. Ia bekerja demi menghidupi ibu dan adiknya. Rencananya ibu ingin mengundangnya makan malam di mansion ini. Bagaimana menurutmu?"

"Mengapa ibu bertanya padaku. Itu kan hak ibu"

"Iya aku tau, tapi ibu juga akan mengajakmu".

"Terserah ibu saja. Kalau begitu aku ke kamar  dulu Bu. Aku mau istirahat!". Ucap Alvaro begitu saja, berlalu menuju kamarnya

"Iya istirahat lah. Nggak usah pulang ke mansion mu". Ujar nyonya Rika dengan sedikit mengeraskan suaranya.

Alvaro langsung pergi menuju kamar, setelah misi nya Berhasil. Yaitu memancing ibunya dan berharap ibunya tidak curiga. Ia ingin menggunakan ibunya untuk mendekatkan dia dan Nayla.