Gala, pemuda sebatang kara yang hidup sendiri di sebuah kostan tiba-tiba mendapatkan Sistem Check-in legendaris.
Pada hari pertamanya dia langsung mendapatkan seluruh kemampuan milik Antares, Monarch of Destruction.
Akan tetapi, sebuah sistem yang lain datang untuk membuatnya lebih kuat.
Dengan sistem kedua, yaitu Sistem Grup Obrolan, Gala mampu bepergian ke berbagai dunia dan berkenalan dengan karakter fiksi kesukaannya.
Playboy Kaya (Tony Stark): Bukankah dia anomali mengerikan?! Bagaimana bisa dia memiliki 10 juta naga?!
Domba Besar Hokage (Tsunade): Ehem, awalnya aku tidak mengakuinya, kamu memang tampan dan kuat.
Baby Girl (Ellie): Kakak Gala memang yang terbaik!
Tanpa disadari, Gala telah menjadi primadona di berbagai dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riizer13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14: Perubahan Hati Mela
Gala yang baru saja hendak mengenakan helm langsung menghentikan tangannya, wajahnya melebar tanda terkejut. "Ada kemungkinan mereka datang ke sini?"
"Benar, ayahku sangat marah ketika aku menolak perjodohannya, ditambah watak dia yang sangat keras, peluang untuk ayahku memaksaku kembali cukup besar." Mela mengangguk dengan ekspresi sedih dan bingung.
Mengetahui hal ini, Gala memutuskan untuk menerima permintaan Mela meski agak aneh kalau dipikir-pikir.
Mau bagaimana pun, hati Gala memilih untuk melindungi Mela, entah alasannya..
Helmnya tidak jadi dipakai dan Gala membawanya lagi. "Kalau begitu, aku akan menginap di sini."
"Um, terima kasih, maaf kalau aku selalu merepotkanmu."
Mela menundukkan kepalanya tampak bersalah karena sudah membuat Gala mengorbankan waktu dan urusannya untuk dirinya sendiri.
Tanpa sadar, tangan Gala bergerak memegang dagu Mela, dengan lembut mengangkatnya dan berkata lembut, "Aku akan menjagamu sesuai dengan apa yang aku bilang sebelumnya."
"Aku ...." Mela menatap Gala begitu dalam. Pupil matanya bergerak-gerak sedikit bergetar.
Perlahan air mata meluap, bibir merah mudanya gemetar, dan Gala mendapatkan pelukan kesedihan.
Gala hanya bereaksi senyum kecil sambil menangkap tubuh Mela yang lemah. Membiarkan wanita ini menangis lagi dan meluapkan semua emosi negatif yang terpendam.
"Huaaa!! Hiks!"
Mela menangis begitu dramatis di halaman rumah, dan Gala merasa khawatir jika ada orang lain melihat mereka di kondisi saat ini. Takut mereka membuat gosip yang tak mengenakan.
"Cup, cup, lelah kalau kamu terus menangis. Ayo kita masuk ke dalam ...." Gala menggendong Mela alih-alih menariknya perlahan ke dalam rumah.
Mereka tak bisa berlama-lama di luar, seseorang akan melihat mereka berpelukan.
Di dalam rumah, Gala memeluk Mela yang berubah manja, bagai anak kecil yang marah dan menangis.
Posisi mereka ambigu, Mela duduk di pangkuan Gala saling berhadap-hadapan, kepalanya tenggelam di dada Gala.
Tangan Gala mengelus lembut punggung dan kepala belakang Mela, berusaha menghentikan tangisannya yang belum berhenti selama lebih dari 20 menit.
"Gala, bisakah kamu menjawab pertanyaanku?"
Baru saja Mela berhenti menangis, dia tiba-tiba mengangkat kepalanya melihat Gala, kemudian dia bertanya, "Apakah aku bisa memilih dengan siapa aku akan menikah?"
"Tentu, itu hakmu untuk menikah dengan siapa saja," jawab Gala dengan senyum lembutnya.
Mendengar jawaban dari Gala, suasana hati Mela kembali naik, terasa senang. Terlihat dari mimik mukanya yang berubah dan sedikit bersinar.
Entah mengapa pipinya mulai memerah, dan Mela berkata dengan nada yang kecil, "Kalau begitu aku ingin menikah denganmu."
Pupil mata Gala membulat mendengar ucapan Mela, dia memandang Mela di pelukannya dengan ekspresi lucu.
"Apa yang kamu katakan tadi?"
Mela menutup mulutnya dan menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tak mengatakan apa-apa. Kamu salah dengar."
Menyipitkan matanya, Gala tak percaya dengan Mela yang jelas berbohong.
Sebenarnya, dia sudah mendengar apa yang dikatakan Mela. Gala hanya ingin mendengar kalimat barusan lagi.
Gala tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke wajah Mela, napasnya sedikit menerpa Mela saking dekat jarak mereka berdua.
Melihat gerakan Gala di depannya, Mela sama sekali tidak siap, tubuhnya membeku tak bisa bergerak.
"Aku juga ingin menikah denganmu," celetuk Gala dengan pandangan yang sangat dalam.
Begitu kalimat itu masuk ke telinga Mela, bola matanya membulat, wajahnya memanas dengan rona merah yang menyebar.
"Ka-kamu —" Mela tak bisa melanjutkan ucapannya karena Gala menyumbat mulutnya dengan bibir.
Mereka beradu mulut dengan gerakan yang liar. Tangan Gala benar-benar menjelajah tubuh Mela ke segala arah.
Gerakan tangan Gala yang tidak sopan membuat Mela merasakan sesuatu yang aneh di dalam tubuhnya. Tiba-tiba saja nafsunya meningkat, membuat Mela menjadi ganas.
Gala hampir tak bisa mengimbangi Mela, tubuhnya tampak ditekan dengan galak.
Posisi mereka sekarang Mela mendominasi Gala, membuat Gala sedikit kewalahan selama beberapa saat.
"Ahhh!" Mela berteriak ketika Gala melakukan sesuatu yang lebih nakal.
Kedua tangan Gala memainkan bumper belakang Mela yang kenyal, dia berdiri sembari menggendong tubuh Mela sesekali mencolok sesuatu di antara dua kakinya.
Mereka melakukan hal itu makin intens, mereka berdua makin memanas setiap menitnya.
Gala dan Mela yang sama-sama belum pernah melakukan itu, kini menjadi kalap dan tak terkendali.
Pada akhirnya mereka melanjutkan kegiatan tersebut ke bagian yang paling dalam. Mereka berdua tidak pindah tempat, melakukan hal yang sangat privasi di ruang keluarga.
"Gala, ahh ...." Mela terbaring di atas sofa, mencengkeram sofa dengan kuat.
Ekspresi Mela terlihat tidak karuan, sangat menggoda dan nakal.
Tubuhnya bergerak ke depan dan belakang dengan dua gunung besar yang bergejolak hebat.
Gala terus menusuk kuat Mela menggunakan Levi yang berukuran 27 cm dan berurat. Sangat kekar dan perkasa, seperti pemiliknya.
Peristiwa tersebut berlangsung semalaman, berhenti total pukul jam 4 dini hari.
Kondisi Mela sangat-sangat kacau tampilannya, rambutnya bermekaran dan kusut, wajahnya yang cantik dipenuhi kepuasan serta kelelahan.
Sementara Gala tampak baik-baik saja, kelihatan sangat segar dan bahagia dari wajahnya.
"Aku masih ingin memainkan gunung milik Mela, aku takut dia bangun." Gala duduk di sofa seberang sambil menatap Mela yang tertidur tertutup selimut.
Meski sudah ditutup selimut sepenuhnya, bagian dada Mela masih terlihat menonjol dengan lingkaran yang besar.
Di awal peristiwa luar biasa barusan, tindakan Gala bagai anak kecil yang butuh vitamin dari air susu ibunya. Dia sering menyedot dua gunung besar milik Mela di sela mereka benar-benar melayang.
Gala tidak tahan melihat buah milik Mela yang luar biasa lezat dan besar.
"Aku juga harus tidur, tapi sebelum itu aku perlu memindahkan dia di kamarnya." Gala berdiri menghampiri Mela yang tertidur lelap.
Menggendong Mela dengan lembut menuju kamarnya. Tindakan Gala begitu hati-hati supaya tidak membangunkan Mela.
Segera Gala beristirahat di ruang keluarga, membaringkan diri dengan tenang di atas sofa. Tidak lama berselang Gala tertidur dengan mimpi yang aneh.
Di dalam mimpinya, Gala didatangi oleh seorang pria dewasa berjenggot yang mirip dengan Antares di dalam komiknya.
Sebelum Gala bisa melakukan sesuatu di dalam mimpinya, sosok yang mirip dengan Antares mengatakan sesuatu.
"Kekuatanmu bukan kekuatan yang aku miliki sepenuhnya, ada kekuatan yang bukan dariku. Salah satu kemampuan Yogumunt, gerbang dimensi adalah miliknya. Aku tidak tahu siapa atau apa yang melakukannya, hal yang pasti kekuatanku ditingkatkan ke level yang sangat tinggi saat diberikan kepadamu."
Sosok itu berhenti berbicara untuk beberapa saat. Tiba-tiba dia bergerak mengeluarkan bola energi berwarna merah, di dalamnya seperti ada kembang yang berputar berwarna kuning dan hitam.
Gala tak sempat bereaksi di dalam mimpi, bola merah itu terlempar ke arahnya tampak ditembakkan ke tubuhnya.
Melihat pemandangan itu, Gala terkejut keras hingga dia terbangun karena tersentak di dunia nyata.
"Siapa itu?! Apakah dia Antares sungguhan?!" Gala duduk di atas sofa dengan wajah yang tegang.
Butiran keringat mengucur dari dahinya hingga membasahi seluruh wajah.
Perasaan takut, mencekam, dan kehancuran dirasakan sangat-sangat jelas di hati Gala yang paling dalam.
Sosok yang mirip dengan Antares asli masih terukir jelas di benak Gala.
Namun, ketika Gala memfokuskan pikirannya, dia merasakan ada perubahan pada kekuatannya.
"Aku rasa kekuatanku meningkat secara kualitas." Gala menatap bola api di telapak tangannya.
Warna api pada bola begitu cerah dengan suhu yang sangat panas, meski tak terlalu kelihatan perbedaannya, Gala bisa merasakan energi yang terkandung di dalamnya begitu kuat.
Mengetahui perubahan ini, sebuah rencana muncul di kepala Gala. "Aku harus menguliknya nanti."
Melihat ke luar rumah terdapat sinar mentari, hari sudah cerah dengan udara yang segar, tandanya hari telah berganti.
Kesempatan untuk Check-in telah terisi, ada satu kesempatan yang akan Gala gunakan saat ini.
"Semoga di hari ketiga ini aku mendapatkan hadiah yang bagus!" Gala duduk tegak sambil menatap layar sistem di depannya.
Dengan hati yang mantap, Gala berkata di dalam hati, "Masuk sekarang, sistem!"
[[Ding! Terdeteksi Host Masuk di Hari Ini!]
[Selamat kepada Host karena mendapatkan Uang 500 Ribu Dollar!]
Gala: Oh... iya juga nya kenapa aku Gak kepikiran tentang hal itu okelah terimakasih Bro
me: Sama-sama
ni author ad buat novel lain kah