Perang dunia organisasi kriminal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Naluri Bertahan Hidup
Sudah tiba di waktu tengah malam.
Moka, Viktor dan Lung bersama telah kembali ke aula gedung kosong yang sudah lama tidak dipakai lagi.
Mereka juga sudah menentukan pilihan. Masing-masing dari mereka membawa sebuah kunci untuk membuka kotak besi berjeruji yang telah mereka pilih secara mufakat.
"Kalian bisa memulainya",
"Bersama-sama",
Max memberikan aba-aba. Dari lantai atas pengasuh itu menyaksikan ujian anak-anak kambing hitam.
Untuk menjadikan mereka seperti hewan buas yang beringas dan mematikan. Kambing hitam harus diadu dengan para raja hutan.
Moka, Viktor dan Lung sama-sama membuka kotak jeruji besi yang sudah mereka pilih.
Mereka membuka pintu besi yang kokoh itu. Kemudian segera menguncinya kembali dari dalam kotak jeruji besi yang besar.
Di dalam kotak besi yang dapat dilihat dengan jelas oleh Max dari atas itu ada lawan yang sudah menunggu mereka semalaman.
Moka, Viktor dan Lung diizinkan masuk ke dalam kotak itu dengan membawa satu senjata pilihan. Dan strategi yang telah mereka pikirkan seharian.
Kambing hitam hanya bisa keluar dari dalam kotak jeruji besi itu jika mereka menjadi satu-satunya yang bertahan hidup dan mematikan lawan-lawan mereka.
Viktor berhadapan dengan gorila punggung perak yang berukuran sangat besar. Makluk primata yang DNA nya mendekati seperti manusia ini mampu mengangkat beban sepuluh kali lipat berat tubuhnya. Viktor membawa sebuah shotgun yang berisi dua peluru.
Lung akan bertarung mengahadapi seekor harimau Siberia yang badannya lebih besar dua kali lipat daripada dirinya. Tidak hanya menjadi yang terkuat diantara spesies kucing besar yang lain harimau ini juga sangat cepat dan mematikan. Lung memilih sebuah katana yang sangat tajam.
Moka yang tubuhnya masih belum kekar seperti Viktor dan Lung harus melawan salah satu ular piton terbesar di dunia. Yang panjangnya mencapai delapan belas meter. Moka menyembunyikan senjata yang ia bawa.
Masalahnya bukan hanya di sini saja. Jika hewan-hewan buas itu dalam keadaan tenang mungkin para kambing hitam bisa melumpuhkan mereka secara diam-diam sebelum membunuhnya. Tapi gorila, harimau dan piton itu sudah disuntik doping atau obat perangsang yang membuat binatang-binatang liar itu menjadi semakin bernafsu untuk membunuh musuhnya.
Seperti yang terjadi sekarang ini.
Viktor versus Gorila punggung perak
Gorila itu maju dengan langkahnya yang menggetarkan bumi. Setelah memukul-mukul dadanya gorila punggung perak bergerak ke arah Viktor untuk menyerang.
Viktor hanya punya dua peluru. Ia harus cermat dan cepat. Viktor menembakkan peluru pertama sebelum gorila itu menjangkau dirinya. Tepat terkena di mata kirinya.
Viktor terpental jauh akibat pukulan sang gorila.
Sepertinya tulang Viktor ada yang retak. Barangkali juga patah.
Namun beruntung shotgun milik Viktor masih ada dan tidak lepas dari genggaman tangganya.
Viktor menembakkan peluru keduanya tepat mengenai jantung sang gorila. Binatang primata yang hendak menyongsong Viktor untuk kedua kalinya itu langsung roboh. Tubuh beratnya jatuh menindih Viktor.
Gorila itu menatap lawannya untuk yang terakhir kali seakan mau mengunyahnya hidup-hidup. Syukurlah binatang buas itu sudah mati dan tidak bisa melakukan serangan lagi.
Viktor berhasil keluar sebagai pemenang.
Lung versus harimau Siberia
Lung dan harimau sama-sama melaju melakukan serangan. Manusia pembunuh bayaran dan binatang buas itu berpapasan saling tubruk.
Lung terkena cakaran maut harimau dibagian bahu sebelah kiri sampai baju yang dipakainya robek. Dengan luka sobek yang tidak terlalu dalam.
Dan yang paling vital adalah keberhasilan Lung menghindari terkaman mulut harimau.
Harimau Siberia itu ambruk karena katana milik Lung berhasil melukai kaki kiri depan di bagian dalam dengan sayatan yang dalam.
Harimau itu masih belum mati. Lung segera menghampiri harimau yang sudah tidak lagi berdaya itu dengan sekali tusukan di organ vital demi memastikan kematian.
Lung memenangkan pertarungan.
Moka versus ular piton besar dengan panjang delapan belas meter
Tidak ada kesempatan yang lain bagi Moka selain membidik kepala ular raksasa itu untuk membunuhnya. Moka harus melakukannya dengan sangat cepat.
Moka berlari ke arah ular piton yang masih berposisi melingkar.
Moka sampai di depan kepala ular piton itu. Tapi dengan keadaan badannya sudah dililit dengan kuat oleh tubuh ular piton yang besar dan panjang.
Moka tidak bisa berkutik. Ia hanya bisa pasrah ketika ular piton raksasa itu mulai membuka lebar-lebar mulutnya lalu menelan Moka utuh hidup-hidup.
Menghadapi ular piton itu Moka hanya mengenakan celana dalam dan sebelumnya sudah melumuri sekujur tubuhnya dengan minyak pelicin.
Moka seutuhnya dengan cepat bisa ditelan oleh ular piton raksasa.
Tapi tidak lama kemudian perut ular piton yang tengah menggemuk itu robek terbelah dari dalam.
Pelakunya adalah Moka dengan memakai sebilah pisau tajam yang ia sembunyikan.
Ular piton berukuran besar sepanjang delapan belas meter itu pun mati.
Moka berhasil memenangkan pertandingan.
Manusia versus binatang. Pemenangnya adalah para kambing hitam.